Anda di halaman 1dari 34

DANA SEHAT POSYANDU

Oleh :
HAMLAN. SKM.,MM
KEPALA PUSKESMA HANDAPHERNAG

PENINGKATAN KAPASITAS SDM


KADER POSYANDU DESA PAMALAYAN
@bsa20 1
DANA SEHAT
LAT
AR
BEL
DA PMK NO 08 TAHUN 2019
TENTANG

NA
AK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
AN Pasal 4
G
BIDANG KESEHATAN Kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat meliputi:
SEH a. kesehatan ibu, bayi dan balita;
b. kesehatan anak usia sekolah dan

AT
remaja;
Dalam peraturan Menteri ini yang Kader Pemberdayaan c. c. kesehatan usia produktif;
dimaksud dengan: 1. Kader Pemberdayaan d. kesehatan lanjut usia;
Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Masyarakat Bidang
Masyarakat Bidang e. kesehatan kerja;
Kesehatan, yang selanjutnya Kesehatan yang selanjutnya
Kesehatan yang selanjutnya f. perbaikan gizi masyarakat;
disebut Pemberdayaan Masyarakat disebut Kader adalah setiap
adalah proses untuk meningkatkan disebut Kader adalah setiap g. penyehatan lingkungan;
orang yang dipilih oleh h. penanggulangan penyakit menular
pengetahuan, kesadaran dan orang yang dipilih oleh
kemampuan individu, keluarga masyarakat dan dilatih dan tidak menular;
masyarakat dan dilatih
serta masyarakat untuk berperan untuk menggerakkan i. kesehatan tradisional;
aktif dalam upaya kesehatan yang untuk menggerakkan
masyarakat berpartisipasi j. kesehatan jiwa;
dilaksanakan dengan cara fasilitasi masyarakat berpartisipasi
proses pemecahan masalah
dalam pemberdayaan k. kesiapsiagaan bencana dan krisis
dalam pemberdayaan kesehatan; dan kegiatan
melalui pendekatan edukatif dan masyarakat bidang
masyarakat bidang peningkatan kesehatan lainnya yang
partisipatif serta memperhatikan kesehatan
kebutuhan potensi dan sosial kesehatan dibutuhkan oleh masyarakat
budaya setempat setempat.
@bsa20 4
@bsa20 5
@bsa20 6
@bsa20 7
U
SYAND
H AT PO
ANA SE
D
@bsa20 9
@bsa20 10
@bsa20 11
STRATA POSYANDU DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS HANDAPHERANG
TAHUN 2020
9

9
7 8
8

6 7

5 5

4 4 4
4 3 3
3
2
2
3

JUMLAH
2 POSYAND
0 U STRATA
MANDIRI STRATA
0 0 0 0 0 PURNAM
1 A STRATA
0 0 0 0 0 MADYA STRATA
PRATAM
0 A
HANDAPHERANG DEWASARI CIHARALANG PAMALAYAN UTAMA
@bsa20 12
Jumlah posyandu mandiri 21 posyandu
jumlah posyandu yang belum mandiri 13 posyandu dari 34 posyandu

PRATAMA
0%

13 MADYA
0%

21
PURNAMA
38,2 %

MANDIRI 61,7 %

@bsa20 13
Merupakan upaya dari, oleh dan untuk

DANA masyarakat yang diselenggarakan


berdasarakan asas gotong-royong dan
bertujuan untuk meningkatkan taraf

SEHAT ??? kesehatan masyarakat melalui usaha


penghimpunan dana secara pra upaya
guna menjamin terpeliharanya atau
TUJUAN terselenggaranya pemeliharaan kesehatan
yang meliputi upaya peningkatan
1. Adanya biaya untuk pelayanan
kesehatan, pencegahan penyakit dan
Tujuan umum dana sehat kesehatan pemeliharaan Kesehatan.
adalah meningkatkan derajat 2. Proses pelayanan kesehatan
kesehatan melalui suatu akan lebih baik 
pemeliharaan kesehatan MANFAA 3. Adanya dana yang cukup untuk
perorangan, keluarga dan T menujang pembangunan
masyarakat yang bersifat kesehatan di daerahnya
peripurna dan terjamin 4. Terjalin hubungan yang lebih
kesinambungan mutunya. baik dan rasa kebersamaan
@bsa20 14
MANFAAT
1 2

Biaya tersedia Pelayanan kesehatan lebih baik

3 4

Biaya pembangunan kesehatan @bsa20


Rasa kebersamaan 15
KESEPAKATAN
PEM
PEMBEN
BENTUKA
TUK N
AN

DANA SEHAT

PEMELIHARAAN KESEHATAN

@bsa20 16
PERSIAPAN

PE PE
MEM
BNEB
TUNTU
K A KA
N N
UKURAN KEBERHASILAN PERENCANAAN

PEMBENTUKAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN DANA SEHAT

PELAKSANAAN

EVALUASI DANA SEHAT PEMBINAAN DAN SEHAT

@bsa20 17
C
Ciriiri Dan
D a n a Se
a Se hat
JhPaKt Berp
JPK MBerp rin
M rins sip
ip

SAMA HALNYA DENGAN JPKM JKPM

@bsa20 18
@bsa20 19
@bsa20 20
TUJUAN
DANA SEHAT

PELAYANAN KESEHATAN

@bsa20 21
DANA SEHAT
POSYANDU
• HAMLAN. SKM.,MM
• Ka. UPTD PUSKESMA HANDAPHER

@bsa20 22
@bsa20 23
@bsa20 24
@bsa20 25
@bsa20 26
Permenkes 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
 
Program, Strategi dan Pedoman Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Kesehatan tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
8 Tahun 2019. Permenkes Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan ditandatangani Menteri Kesehatan
RI Nila Farid Moeloek pada tanggal 19 Februari 2019, dan diudangkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 272
oleh Dirjen Peraturan Perundang-undangan Kemenkumham RI Widodo Ekatjahjana pada tanggal 13 Maret 2019 di Jakarta.
Pengaturan Pemberdayaan Masyarakat yang ada dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan ini digunakan sebagai acuan bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, lembaga kemasyarakatan,
organisasi kemasyarakatan, swasta, dan pemangku kepentingan terkait lainnya dalam mewujudkan peran aktif dan kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat.

Pertimbangan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan dikeluarkan dengan
pertimbangan:
a. bahwa dalam rangka melaksanakan pembangunan kesehatan diperlukan upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan yang terintegrasi dan bersinergi dengan bidang lainnya sesuai kewenangan di berbagai tingkat pemerintahan;
b. bahwa Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Kesehatan sudah tidak sesuai dengan kebutuhan hukum dan perkembangan ilmu pengetahuan sehingga perlu dilakukan
penggantian;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan
tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan;
@bsa20 27
Dasar Hukum
Landasan hukum dan keterkaitan dengan peraturan lain Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan ini
adalah:
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495).
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5864);
5. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
6. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1508) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 945);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2015 tentang Upaya Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1755);

@bsa20 28
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan, yang selanjutnya disebut Pemberdayaan Masyarakat adalah proses untuk
meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan individu, keluarga serta masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya
kesehatan yang dilaksanakan dengan cara fasilitasi proses pemecahan masalah melalui pendekatan edukatif dan partisipatif serta
memperhatikan kebutuhan potensi dan sosial budaya setempat.
2. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat, yang selanjutnya disingkat UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk, dan bersama masyarakat, dengan pembinaan
sektor kesehatan, lintas sektor dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
3. Tenaga Pendamping Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan, yang selanjutnya disebut Tenaga Pendamping adalah seseorang
yang memiliki kemampuan untuk mendampingi serta membantu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh masyarakat
dalam mengadopsi inovasi di bidang kesehatan.
4. Kader Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut Kader adalah setiap orang yang dipilih oleh
masyarakat dan dilatih untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
5. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang
dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
6. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
7. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

@bsa20 29
BAB II
STRATEGI DAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pasal 3
Strategi Pemberdayaan Masyarakat meliputi:
a. peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali dan mengatasi permasalahan kesehatan
yang dihadapi;
b. peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakan masyarakat;
c. pengembangan dan pengorganisasian masyarakat;
d. penguatan dan peningkatan advokasi kepada pemangku kepentingan;
e. peningkatan kemitraan dan partisipasi lintas sektor, lembaga kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan, dan
swasta;
f. peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya berbasis kearifan lokal; dan
g. pengintegrasian program, kegiatan, dan/atau kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat yang sudah ada sesuai dengan
kebutuhan dan kesepakatan masyarakat.

@bsa20 30
Pasal 4
1. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat meliputi:
a. kesehatan ibu, bayi dan balita;
b. kesehatan anak usia sekolah dan remaja;
c. kesehatan usia produktif;
d. kesehatan lanjut usia;
e. kesehatan kerja;
f. perbaikan gizi masyarakat;
g. penyehatan lingkungan;
h. penanggulangan penyakit menular dan tidak menular;
i. kesehatan tradisional;
j. kesehatan jiwa;
k. kesiapsiagaan bencana dan krisis kesehatan; dan
l. kegiatan peningkatan kesehatan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat.
2. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan mengutamakan
pendekatan promotif dan preventif. @bsa20 31
PENGERTIAN JPKM
a. Azas Usaha Bersama dan Kekeluargaan "Berdasarkan azas Usaha Bersama dan Kekeluargaan" yang tcrcantum dalam
pengertian JPKM menunjukkan bahwa JPKM mempakan usaha bersama, yang menghendaki peran aktif badan
penyelenggara, peserta dan pemberi pelayanan kesehatan untuk bersama-same secara kekeluargaan mengendalikan mutu
dan biaya pemeliharaan kesehatan. Dengan demikian, dapat dijaga keseimbangan dan keserasian dalam membela
kepentingan masing-masing.
b. Azas Usaha Bersama dan Kekeluargaan "Berdasarkan azas Usaha Bersama dan Kekeluargaan" yang tcrcantum dalam
pengertian JPKM menunjukkan bahwa JPKM mempakan usaha bersama, yang menghendaki peran aktif badan
penyelenggara, peserta dan pemberi pelayanan kesehatan untuk bersama-same secara kekeluargaan mengendalikan mutu
dan biaya pemeliharaan kesehatan. Dengan demikian, dapat dijaga keseimbangan dan keserasian dalam membela
kepentingan masing-masing.
c. Pemeliharaan Kesehatan yang Paripurna Dengan pemelihraan kesehatan masyarakat yang paripuraa diartikan bahwa upaya
pemeliharaan kesehatan dilaksanakan secara menycluruh meliputi kegiatan promotifpreventif-kuratif-rehabilitatif. terpadu
dan berkesinambungan. Upaya kesehatan dalam JIPKM tidak dapat dilaksanakan sepotong-sepotong, umpamanya
pengobatan rawat jalan saja atau hanya pengobatan di Rumah Sakit tanpa dukungan upaya preventif atau promotif, karena
hal ini cenderung menurunkan efektifitas dan efisiensi dalam dibayar di muka/pra-upaya (pre-paid) oleh badan
penyelenggara untuk memelihara kesehatan sejumlah peserta JPKM berdasarkan paket pemeliharaan kesehatan yang telah
disepakati bersama. "Pra-upaya" juga berarti bahwa peserta JPKM membayar di muka sejumlah iuran secara teratur kepada
badan penyelenggara agar kebutuhan pemeliharaan kesehatannya terjamin.

@bsa20 32
Mengingat hal-hal yang tercantum di atas, jelas bahwa JPKM fdak hanya merupakan suatu cara pembiayaan
kesehatan. JPKM juga merupakan suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan, yang terarah dan terencana
dengan pengelolaan yang efektif dan efisien, dan didukung oleh pembiayaan pra-upaya, yang memungkinkan
peningkatan derajat kesehatan dari segenap pesertanya. Harus senantiasa diingat bahwa fokus utama darn JPKM
adalah peningkatan derajat kesehatan, utamanya melalui upaya promotif dan preventif agar seseorang tidak jatuh
sakit, dan bukan semata-mata menghimpun atau mengumpulkan dana. Dalam pelaksanaannya tidak boleh terdapat
hat-hal yang dapat menghambat ataupun mengurangi pencapaian peningkatan derajat keschatan tersebut, seperti:
(1) Adanya pembatasan kepesertaan karena umur, pekerjaan dengan risiko tinggi, tingkat sosial-ekonomi dan
sebagainya,
(2) Adanya pemeriksaan kesehatan sebagai syarat untuk menjadi peserta. ,Pembatasan tersebut sering
dipergunakan oleh upaya perlindungan kesehatan berdasarkan sistem asuransi ganti-rugi (indemnity plan),
karena pemberian pelayanan kesehatan disesuaikan dengan keadaan "kesehatan" keuangannya.
Pada JPKM pemberian pelayanan kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan medis peserta.
b. Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) sebagai suatu jaringan pelayanan kesehatan yang terorganisir, dan dapat
memberikan pemeliharaan kesehatan secara efektif dan efisien berupa paket pemeliharaan kesehatan paripurna.
c. Lembaga/Badan yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan upaya pemeliharaan kesehatan berdasarkan
JPKM (Badan Penyelenggara JPKM/Bapel JPKM). "Penyelenggaraan" mencakup kegiatan "merencanakan,
menLatur. melaksanakan, memantau dan menilai".
d. Badan Pembina yang bertanggung jawab untuk membina, mengembanykan. dan mendorong penyelenggaraan
JPKM di wilayahnya agar jurus-jiirus JPKM ditei apkan dengan memberikan manfaat bagi semua pihak. Hubungan
antara ke tiga pelaku yang disebut terdahulu diatur dalam suatu ikatan ker jasama secara kontraktual dan diawasi
serta dibina oleh Badan Pembina di masing-mining wilayah.
@bsa20 33
@bsa20 34

Anda mungkin juga menyukai