Anda di halaman 1dari 18

WATCH THIS AWESOME VIDEO

KLICK
HERE
ADVERSITY
QUETIENTS
Daniel Goleman (1995) berkata:

IQ (Intelligent
Quotient) seorang
IQ mungkin hanya
(20 menentukan 20%
keberhasilan
hidupnya.

Sisanya (80%)
ditentukan oleh
hal-hal lain.

EQ memegang peranan yang lebih
penting daripada IQ untuk
menentukan keberhasilan

Tetapi masih saja ada orang-orang
yang memiliki IQ tinggi dan segala
aspek kecerdasan emosional (EQ
tinggi) tetapi tetap tidak mencapai
potensinya.

Paul G. Stoltz (1997) melihat ada
faktor lain yang mempunyai
sumbangan besar bagi
keberhasilan seorang dalam hidup.

Ia memikirkan sebuah konsep
tentang kemampuan seorang untuk
mengatasi kesulitan yang
dihadapinya, yaitu Adversity
Quotient (AQ).
Adversity Quotient

Kemampuan seseorang untuk mengubah
hambatan menjadi peluang.


Adversity quotient adalah kecerdasan
yang dimiliki seseorang untuk mengatasi
kesulitan dan sanggup untuk bertahan
hidup, dalam hal ini tidak mudah menyerah
dalam menghadapi setiap kesulitan hidup.

Tambah tinggi AQ seorang, tambah baik
kemampuannya untuk menghadapi
kesulitan yang dijumpainya.


Sebaliknya tambah rendah AQnya,
tambah buruk kemampuan orang
tersebut mengatasi kesulitan.

Berdasarkan AQ tersebut, Paul membagi
orang menjadi 3 bagian:
 1. Quitters
 2. Campers
 3. Climbers
Climbers

Campers

Quitters
Quitters

Ciri-ciri:

Cenderung meninggalkan impian-impian

Orang yang pada akhirnya hanya dapat
berandai-andai “Seandainya dulu..”
Quitters
 Mudah mencari pelarian
Dalam membina untuk
hubungan, ia menenangkan
tidak kesulitan hati
dan pikiran dengan
menemukan teman minum-minuman beralkohol,
sehingga persahabatan
merokok, mengkonsumsi
sejati jarang terbentuk narkoba atau menonton
tv secara berlebihan
Quitters
 Cenderung menolak perubahan,
Sering menggunakan menghindari
kata-kata yang membatasi
setiap peluang
diri seperti tidakkeberhasilan
dapat, tidak secara aktif
mau, mustahil, saya
sudah terlalu tua, saya tidak mau dsb
Campers


Ciri-ciri:
Melepaskan kesempatan untuk maju yang
 sebenarnya masih dapat dicapai jika energi
Cukup senang dengan sesuatu yang telah
sumber dayanya
diusahakannya diarahkan
dan dengan kemungkinan
mengorbankan semestinya
untuk melihat atau mengalami apa yang masih
mungkin terjadi
Campers

Tidak mau mencari peluang
 dan merasadidasarkan
Motivasinya puas
dengan apa yang telah diperoleh
pada perasaan takut
 berubah
Biasanya mau mengambil cara yangdan
tidak terlalu
beresiko tinggi mempertahankan
kenyamanan atas apa
yang telah dihasilkan

Biasa menggunakan
kata-kata: ini cukup
bagus, kita hanya perlu
sampai di sini, dsb
Climbers
 Ciri-ciri:
Mau belajar seumur hidup

Percaya diri
Mampu memotivasi diri untuk mendapatkan
 yang terbaiktujuan
Memahami dalamhidupnya
hidupnya.

Meyakini setiap langkah kecil akan ada
imbalannya dalam jangka panjang dan membawa
kemajuan di masa medatang
Climbers
 Cenderung membuat kata-kata:
Biasa menggunakan segala sesuatu
selaluterwujud
ada jalan,
 ayo..kita kerjakan,
Menyukai tantangansekarang saatnya untuk
perubahan
 bertindak,
Dapat dsb
diandalkan untuk membuat suatu
perubahan
Kesimpulan

IQ maupun EQ saja tidak hanya
menjadi penentu keberhasilan
seseorang.

Salah satu penentunya adalah AQ
(Adversity Quotient).

Untuk itu teruslah berjuang dalam
menghadapi setiap masalah dalam
hidupmu.

JANGAN MUDAH MENYERAH!!!

Tuhan bersamamu. 
MIMPI?
TULISKAN MIMPI DALAM
SELEMBAR KERTAS

TULISKAN HAL YANG


HARUS DILAKUKAN DLM
MENCAPAI MIMPI
TULISKAN RINTANGAN YG
MUNGKIN TERJADI DALAM
MENCAPAI MIMPI

Anda mungkin juga menyukai