Anda di halaman 1dari 29

ANATOMI & FISIOLOGI

SISTEM PERNAFASAN

EMI
B2 002 17 001
Pengertian Sistem Pernafasan

Respirasi atau pernapasan


merupakan pertukaran Oksigen
(O2) dan karbondioksida (CO2)
antara sel-sel tubuh serta
lingkungan.  
Anatomi Sistem Pernafasan

Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau


saluran nafas dan paru- paru beserta pembungkusnya
( pleura) dan rongga dada yang melindunginya.Urutan
saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung
- faring – laring - trakea - bronkus - paru-paru (bronkiolus
dan alveolus).
Organ Sistem Pernafasan
 Organ sistem repirasi bagian
atas :
Hidung
Faring
Laring
Trakhea
 Organ sistem respirasi bagian
bawah :
Paru-paru
Bronkus
Alveoli
ORGAN SISTEM REPIRASI BAGIAN ATAS
1. Hidung

Terdiri dari eksternal dan internal :


 Eksternal : menonjol dari wajah dan
disangga oleh tulang hidung dan
kartilago.
 Internal : rongga berlorong yang
dipisahkan menjadi rongga hidung
kanan dan kiri oleh pembagi vertikal
yang sempit, yang disebut septum
2. Faring

Faring merupakan saluran yang


memiliki panjang kurang lebih 13 cm
yang menghubungkan nasal dan rongga
mulut kepada larynx pada dasar
tengkorak.

 Terdiri dari :
1. Nasofaring
2. Orofaring
3. Laringofaring
3. Laring
 Laring tersusun atas 9 Cartilago ( 6
Cartilago kecil dan 3 Cartilago
besar ).

 Laring menghubungkan
Laringopharynx dengan trachea,
terletak pada garis tengah anterior
dari leher pada vertebrata cervical
4 sampai 6.
 Laring sering disebut sebagai kotak
suara dan terdiri atas:
Epiglotis
Glotis
Kartilago Thyroid
Kartilago Krikoid
Kartilago Aritenoid
Pita suara
4. Trakea

 Trakea merupakan suatu saluran


rigid yang memeiliki panjang 11-12
cm dengan diameter sekitar 2,5 cm.
 Terdapat pada bagian oesephagus
yang terentang mulai dari cartilago
cricoid masuk ke dalam rongga
thorax.
 Tersusun dari 16 – 20 cincin tulang
rawan berbentuk huruf “C” yang
terbuka pada bagian belakangnya.
 Terdapat juga cilia yang memicu
terjadinya refleks batuk/bersin.
 Trakea mengalami percabangan
pada carina membentuk
bronchus kiri dan kanan.
ORGAN SISTEM REPIRASI BAGIAN BAWAH
1. Bronkus

Tenggorokan (trakea) bercabang


menjadi dua bagian, yaitu bronkus
kanan dan bronkus kiri.
 Disebut bronkus lobaris kanan (3
lobus) dan bronkus lobaris kiri (2
bronkus)
 Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi
10 bronkus segmental dan bronkus
lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus
segmental
Struktur mendasar dari kedua
paru-paru adalah percabangan
brongkial yang selanjutnya:
bronki, bronkiolus, bronkiolus
terminal, bronkiolus respiratorik,
duktus alveolar, dan Sakus
alveolar .
2. Paru-paru

Paru-paru adalah organ berbentuk


pramid seperti spons dan berisi
udara,terletak dalam rongga toraks.
Paru kanan memiliki 3 Lobus; paru
kiri memiliki 2 lobus.
Paru-paru dibungkus oleh dua
selaput yang tipis, disebut pleura.
 Pleura viseral
 Pleura parietal.
3. Alveoli

 Pertukaran O2dan CO2 terjadi di


alveoli
 Terdapat sekitar 300 juta yang
jika bersatu membentuk satu
lembar akan seluas 70 m2
 Terdiri atas 3 tipe :
Sel-sel alveolar tipe I
Sel-sel alveolar tipe II
Sel-sel alveolar tipe III
Alveoli dan kapiler polmuner

Arteri polmuner membawa O2


dari jantung ke paru-paru.
Melalui vena polmuner darah
kembali ke jantung
MEKANISME PERNAFASAN
 Sistem respirasi bekerja melalui 3 tahapan :
1. Ventilasi
2. Difusi
3. Transportasi

 Pernapasan yang dilakukan menyediakan suplai udara


segar secara terus menerus ke dalam membran alveoli.
Keadaan ini terjadi melalui dua fase yaitu :
1. Fase Inspirasi
2. Fase Ekspirasi
 Otot-otot yang membantu dalam respirasi:
1. Inspirasi:
Utama: Diafragma & intercostalis eksterna
Tambahan: sternocleidomastoideus, scalenus
2. Ekspirasi:
intercostalis interna & otot abdominalis (rectus
transversus &
obliqus).
KOMPONEN YANG BERPERAN

1. paru-paru
a. Paru kanan : 3 lobus (atas, tengah dan
bawah)
b. Paru kiri : 2 lobus (atas dan bawah)
c. Segmen broncho pulmoner 10 di
kanan dn 9 di kiri
d. Lobus dari terminal bronchiale, ductus
dan kantong alveoli
2. Saluran pernafasan
KOMPONEN YANG BERPERAN

1. Ventilasi
2. Perfusi paru
3. Pertukaran gas di paru-paru
4. Transfort oksigen dan penggunaannya
5. Pengendalian ventilasi
Volume Paru-Paru

Volume Tidal (VT) :Volume Volume Cadangan Inspirasi


udara yang diinspirasikan dan (VCI) : Volume tambahan
diekspirasikan di setiap udara yang dapat
pernafasan normal diinspirasikan di atas volume
 500 ml tidal normal
 3000 ml

Volume Cadangan Ekspirasi


(VCE) : Jumlah udara yang Volume Sisa (VS) : Volume
masih dapat dikeluarkan udara yang masih tersisa di
dengan ekspirasi kuat setelah dalam paru-paru setelah
satu akhir suatu ekspirasi tidal ekspirasi kuat
yang normal  1200 ml
 1100 ml
Kapasitas Paru-Paru
Kapasitas Inspirasi Kapasitas Sisa Fungsional
= VT + VCI = VCE+ VS
= 500 + 3000 = 1100 + 1200
= 3500 ml = 2300 ml

Kapasitas Total Paru-Paru : Volume


Kapasitas Vital
maksimum pengembangan paru-paru
= VT + VCI + VCE
dengan usaha inspirasi sebesar-
= 500 + 3000 + 1100
besarnya
=4600 ml
 5000 ml
Ruang Rugi (Dead Space)

Udara yang mengisi jalan nafas di setiap


kali bernafas dinamai udara ruang rugi.
Normalnya pada dewasa muda  150 ml
dan meningkat dengan bertambahnya umur

Kecepatan Ventilasi Alveolar

Ventilasi alveolar per menit merupakan volume


tidal udara paru yang memasuki alveoli tiap
menit.
“Kecepatan pernafasan dikali perbedaan antara
volume tidal dengan volume ruang rugi”

Anda mungkin juga menyukai