Anda di halaman 1dari 30

Pendahuluan

• Penyebab yang paling sering trauma adalah kecelakaan


lalu lintas, kecelakaan kerja, olah raga dan rumah tangga.
• Setiap tahun 60 juta penduduk Amerika Serikat
mengalami trauma dan 50% memerlukan tindakan medis.
3,6 juta membutuhkan perawatan di Rumah Sakit. Banyak
dari korban trauma tersebut mengalami cedera
musculoskeletal berupa fraktur, dislokasi, dan cedera
jaringan lunak.
• Cedera sistem musculoskeletal cenderung meningkat dan
terus meningkat dan akan mengancam kehidupan kita
• Salah satu cedera musculoskeletal yang sering terjadi adalah
fraktur.
• Gejala klasik fraktur adalah adanya riwayat trauma, rasa nyeri dan
bengkak di bagian tulang yang patah, deformitas, gangguan fungsi
muskuloskeletal, putusnya kontinuitas tulang, dan gangguan
neurovaskuler
• Namun tidak semua tanda dan gejala tersebut terdapat pada
setiap fraktur kebanyakan
• sedangkan diagnosis fraktur bergantung pada gejala, tanda fisik
dan pemeriksaan sinar-x (radiologis) pasien.Maka dari itu penting
bagi seorang klinisi untuk mengetahui bagaimana gambaran
radiologi pada fraktur untuk menentukan suatu diagnosis.
Tinjauan Pustaka
Definisi
• fraktur adalah terputusnya kontinuitas
jaringan tulang dan atau tulang rawan yang
umumnya disebabkan rudapaksa. Rusaknya
kontinuitas tulang ini dapat disebabkan oleh
trauma langsung, kelelahan otot, kondisi-
kondisi tertentu seperti degenerasi tulang
seperti osteoporosis.
Etiologi
• Trauma tulang dikenai tekanan/ stress yang lebih
besar
• Kecelakaan kendaraan bermotor
• Kecelakaan karena pekerjaan olahraga
• Osteoporosis
• Pukulan langsung
• Gaya meremuk
• Gerakan puntir mendadak
• Kontraksi otot ekstrem
Klasifikasi Fraktur
• Fraktur Linear
– Transversalyaitu fraktur sepanjang garis tengah tulang
– Obliq yaitu fraktur membentuk sudut dengan garis tengah tulang
– Spiral yaitu fraktur memuntir sepanjang batang tulang
• Fraktur Communitedyaitu terdapat lebih dari dua fragmen fraktur yang
biasanyaterpecah belah.
– Communited <50%
– Communited >50%
– Butterfly <50%
– Butterfly>50%
• Fraktur Segmental
– Two level
– Three or more level
– Longitudinal split
– Communited
• Fraktur Bone Loss
– Bone loss <50%
– Bone loss >50%
– Complete bone loss
• Fraktur Inkomplit
– Greenstick: Jenis fraktur ini sering ditemukan pada
anak-anak, tulang melengkung disebabkan oleh
konsistensinya yang elastis. Periosteumnya tetap
utuh. Fraktur ini biasanya mudah diatasi dan
sembuh dengan baik.

Gambar greenstick fraktur pada radius distal


seorang anak. Fraktur tidak komplit dan tidak
meluas ke korteks dorsal
• Fraktur Kompresi
– Fraktur ini biasanya terjadi pada orang dewasa
dan secara khas mengenai korpus vertebra atau
kalkaneus. Reduksi secara sempurna jarang terjadi
dan pasien mungkin akan mengalami deformitas.

Gambar kompresi baji


anterior korpus vertebra
T12
• Menurut hubungan dengan keadaan
sekitarnya fraktur dapat dibagi menjadi:
– Fraktur tertutup (closed), bila tidak terdapat
hubungan antara fragmen tulang dengan dunia
luar.
– Fraktur terbuka (open/ compound), bila terdapat
hubungan antara fragmen tulang dengan dunia
luar karena adanya perlukaan dikulit.
Fraktur Terbuka Terbagi Atas Tiga derajat

• Derajat I :Luka <1 cmKerusakan jaringan lunak sedikit, tak ada luka
remuk.Fraktursederhanatransversal, oblig, atau kominutif ringan. Kontaminasi minimal
• Derajat II :Laserasi >1 cmKerusakan jaringan lunak, tidak luas, flap / avulsi Fraktur
kominutif sedangKontaminasi sedang
• Derajat III :Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas, meliputi struktur kulit, otot, dan
neurovaskular serta kontaminasi derajat tinggi. Fraktur derajat III terbagi atas :
– Jaringan lunak yang menutupi fraktur tulang adekuat, meskipun
terdapat laserasi luas / flap / avulsi, atau fraktur segmental / sangat
kominutif yang disebabkan oleh trauma berenergi tinggi tanpa
melihat besarnya ukuran luka.
– Kehilangan jaringan lunak dengan fraktur tulang yang terpapar
ataukontaminasi massif.
– Luka pada pembuluh arteri / saraf perifer yang harus diperbaiki
tanpamelihat kerusakan jaringan lunak.
Fraktur Intra-artikular
• Fraktur Bannett
– Fraktur ini disebabkan oleh abduksi ibu jari yang
dipaksakan dan tampak sebagai fraktur oblik yang
mengenai permukaan artikulasi proksimal pada
tulang metakarpal I.
Fraktur Plato tibia
• Kebanyakan fraktur ini mengenai plato tibial lateral. Mekanisme cederanya
karena terpelintir. Kadang-kadang fraktur tidak terlihat jelas pada proyeksi
AP dan lateral yang standar. Oleh karena itu, kemungkinan dibutuhkan
pandangan oblik, atau tomografi unutk mengenali dan menilai derajat
beratnya fraktur.Sekitar 10% fraktur ini disebabkan oleh cedera
ligamentum sendi lutut.
Fraktur Pergelangan Kaki
• Gambar fraktur maleolus medialis dengan sebuah fragmen
yang terlepas
• Gambar fraktur dislokasi pada pergelangan kaki

Fraktur ini disebabkan oleh cedera inversi atau eversi, atau


kombinasi kedua meknisme tersebut.
• Jenis fraktur dapat berupa fraktur unimaleolar (maleolus
medial atau lateral), fraktur bimaleolar, fraktur trimaleolar
bila tuberkulum posterior tibia distal terkena, atau fraktur
kompleks bila terjadi fraktur komunitif pada bagian distal dan
fibula.Fraktur dislokasi dapat terjadi bila sendi pergelangan
kaki (ankle mortse) terganggu akibat cendera tulang dan
ligamentum.
Fraktur Kalkaneus
• Fraktur terjadi akibat jatuh dari ketinggian dan biasanya bilateral.
• fraktur dapat diklasifikasikan sebagai eksrta-artikular atau intraartikular
bila fraktur mengenai sendi susbtarsal atau kalkaneokuboid.
• Pada fraktur intra artikular, penting untuk menilai derajat depresi pada
permukaan posterior sendi subtalar. Mengukur sudut Bohler dari foto
lateral membantu untuk menilai depresi.
Fraktur Non Arti-Kular
• Fraktur Colles
– Fraktur ini akibat terjatuh dengan tangan terentang.Fraktur
radius terjadi dikorpus distal, biasanya sekitar 2cm dari
permukan artikular.Fragmen distal bergeser ke arah dorsal
dan proksimal, memperlihatkan gambaran deformitas “garpu-
makan malam”. Kemungkinan dapat disertai dengan fraktur
pada proses stiloideus ulna.
• Fraktur Smith
– Fraktur ini biasanya akibat terjatuh pada punggung tangan atau
pukulan keras secara langsung pada punggung tangan.Fragmen distal
bergeser ke arah ventral dengan deviasi radius tangan yang
memberikan gambaran deformitas “sekop kebun”.
• Fraktur Suprakondiler
– Fraktur ini merupakan jenis fraktur siku yang paling sering terjadi pada
anak-anak berusia 3-10 tahun.Sebgian besar fraktur akibat terjatuh
pada tangan terentang dengan hiperekstensi siku.Fragmen distal
bergeser ke posterior.
Fraktur Yang Berkaitan dengan Peningkatan Risiko
Nekrosis Avaskular (AVN)

• Tulang Skafoid
– Tulang ini adalah tulang karpal yang paling sering mengalami
fraktur.Kebanyakan terjadi dibagian pinggang tulang diikuti dipolus
proksimal dan tuberositas. Cedera yang berkaitan dengan tulang ini
antara lain dislokasi perilunatum dan fraktur radius
• Kolum Femoris
– Fraktur pada daerah ini termasuk fraktur intrakapsular, yang terjadi
subkapital, trans-servikal atau basiservikal.
Fraktur Dislokasi
• Galeazzi
– `Fraktur ini akibat terjatuh dengan terentang dan lengan bawah dalam
keadaan pronasi, atau terjadi karena pukulan langsung pada
pergelangan tangan bagian dorsolateral.Fraktur ini merupakan fraktur
sepertiga distal radius dengan dislokasi sendi radioulna distal. Fragmen
distal mengalami pergeseran dang angulasi ke arah dorsal. Dislokasi
mengenai ulna ke arah dorsal dan medial.
• Monteggia
– Fraktur jenis ini disebabkan oleh pronasi lengan bawah yang
dipaksakan saat jatuh atau pukulan secara langsung pada bagian
dorsal sepertiga proksimal lengan bawah.Fraktur ini terdiri dari fraktur
ulna proksimal dengan angulasi anterior yang disertai dengan dislokasi
anterior kaput radius.
Dislokasi Perilunatum Transkafoid
• Fraktur ini merupakan fraktur yang paling sering disebabkan oleh dislokasi
karpal. Proyeksi frontal (AP) memperlihatkan fraktur skafoid dengan jelas,
namun pandangan lateral menunjukan pergeseran tulang kapitatum ke
arah dorsal yang berhubung dengan tulang lunatum, yang tetap
berartikulasi dengan radius distal, oleh karena itu, disebut dislokasi
periulnar.
Trauma Pada Tulang Belakang
Pemeriksaan radiologik rutin untuk trauma tulang belakang torakal dan
lumbal adalah proyeksi AP dan lateral
Mekanisme trauma biasanya bersifat kompresi atau trauma
langsung.Pada kompresi terjadi fraktur kompresi dapat timbul dari
fraktur elemen posterior vertebra, korpus dan iga didekatnya.Pada
fraktur kompresi tampak korpus berbentuk baji pada foto lateral.

Anda mungkin juga menyukai