• Tan Malaka adalah orang pertama yang mencetuskan gagasan
republik indonesia, dalam sebuah bukunya yang ditulis pada 1925, yang berjudul Naar de Republiek Indonesia (menuju Republik Indonesia). Gagasannya mengenai republikanisme di Indonesia jelas terkait dengan perjuangan penegakan demokrasi yang diabadikan untuk rakyat. • Dalam pandangannya, bentuk negara yang dicita-citakan bangsa Indonesia bukanlah sebuah negara monarki, yang kedaulatannya berada di tangan seorang raja. Bentuk negara republik adalah cita-cita yang harus diperjuangkan oleh seluruh bangsa Indonesia, karena dengan bentuk ini, rakyat akan memiliki kedaulatan atas negara. • Untuk menjamin kedaulatan rakyat dalam republik, menurutnya, perlu dijaga keseimbangan kekuasaan dengan membaginya menjadi 3: • 1. Kekuasaan untuk membuat undang-undang yang dierikan pada badan legislatif • 2. Kekuasaan untuk menjalankan undang-undang yang diberikan pada badan eksekutif • 3. Kekuasaan untuk mengawasi undang-undang yang diberikan pada badan yudisial. • Masing-masing dari ketiga badan ini berfungsi untuk saling mengawasi agar kekuasaan tidak bisa diselewengkan secara sewenang-wenang. (Malaka, 2005:11) • Dalam pandangannya, meski sejarah nusantara lekat dengan sejarah kerajaan, benih- benih kedaulatan rakyat itu sebenarnya telah lama berkembang. Bagaimana benih kedaulatan tersebut dapat didorong lebih jauh pada cita-cita republikanisme • keterlibatannya dengan organisasi komunis internasional dan kekagumannya pada revolusi Oktober hanyalah jalan untuk mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka. dalam Republikanisme Tan Malaka, demokrasi yang dikembangkan bercorak sosialistik yang menekankan kerjasama titik dalam pemikirannya, individualisme dan perpanjangannya dalam bentuk kapitalisme secara apriori ditolak. pandangan Soekarno • gagasan demokrasi dengan semangat kekeluargaan atau gotong royong lebih kuat diartikulasikan oleh Soekarno. penekanannya atas semangat kekeluargaan ini tercermin setidaknya sejak dia menerbitkan tulisan pada 1926 yang berjudul “nasionalisme, Islam, dan marxisme” tulisan ini idealisasi kan pentingnya pertautan di antara tiga kekuatan revolusioner yang disebut sebagai “ roh Asia” ( spirit of Asia), yang menjadi nyawa pergerakan an-naziat di Indonesia. menurutnya meskipun maksudnya sama, mempunyai tiga sifat: nasionalistis, Islamistis, dan marxistis • dalam visi Soekarno, “ kapal yang membawa kita ke Indonesia merdeka itu, ialah kapal persatuan” demi persatuan itu, Soekarno menekankan pentingnya bangsa Indonesia menempuh jalan nasionalisme dan jalan demokrasinya sendiri tidak perlu meniru nasionalisme dan demokrasi yang berkembang di barat • Soekarno mengingatkan bahwa demokrasi itu pada hakekatnya adalah pemerintahan rakyat yang memberi hak kepada semua rakyat untuk memerintah. • Sosio Demokrasi adalah demokrasi yang memperjuangkan keadilan sosial tidak hanya memperdulikan hak-hak sipil dan ekonomi melainkan juga hak ekonomi. untuk mencapai tujuan tersebut Bung Karno mengingatkan bahwa pergerakan kita haruslah merupakan suatu pergerakan yang mengarah pada perubahan besar tatanan sosial menuju kepada suatu ommekeer susunan sosial. • Salah satu syarat bagi terbentuknya partai pelopor, menurut Bung Karno, adalah disiplin. disiplin pada ideologinya, disiplin pada teori pergerakannya, disiplin organisasi, disiplin taktik, disiplin propaganda pandangan Muhammad Hatta • nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi merupakan suatu yang sudah mengakar sejak lama dalam kebudayaan Indonesia. di presentasikan oleh tradisi musyawarah mufakat dari demokrasi desa dalam rangka mencari kesepakatan dalam perbedaan pandangan. • Proses penting dalam demokrasi menurut Bung Hatta adalah soal prinsip kedaulatan. Yang dimaksud dengan kedaulatan rakyat adalah bahwa kekuasaan untuk mengatur Negeri berada ditangan rakyat. kekuasaan yang semula berada di tangan para raja dan penjajah harus segera dipindahkan ke tangan rakyat. • keputusan rakyat yang menjadi peraturan pemerintah bagi semua orang adalah keputusan yang ditetapkan dengan cara musyawarah mufakat dalam satu perundingan yang teratur bentuk dan prosesnya. kedaulatan rakyat adalah kekuasaan yang dijalankan oleh rakyat atau atas Nama Rakyat dengan dasar musyawarah. musyawarah mufakat ini menurutnya penting untuk mencegah dominasi perseorangan atau golongan tertentu dalam pengambilan keputusan untuk menjamin agar keputusan politik senantiasa berorientasi pada keadilan sosial dan kepentingan umum. • kekuasaan tertinggi dalam prinsip kedaulatan rakyat berada ditangan rakyat dan diiringi dengan tanggungjawab yang harus mereka tanggung pula. • menurut Hatta, Salah satu dasar pemerintahan yang adil adalah siapa yang mendapatkan kekuasaan maka dialah yang harus bertanggung jawab. pandangan Aristoteles yang mengatakan bahwa pemerintahan yang berdasarkan pada kedaulatan rakyat lebih kuat pertahanannya dibanding dengan pemerintahan yang hanya didasarkan pada Kekuasaan satu golongan kecil dalam masyarakat. • partai politik, menurut Hatta, adalah sarana untuk mengorganisasikan opini publik agar rakyat bisa belajar dan merasakan tanggung jawab sebagai warga dari sebuah negara anggota dari sebuah masyarakat. Pandangan Sultan Sjahrir • Sjahrir adalah seorang sosialis yang lejat dengan gagasan mengenai pentingnya kedaulatan rakyat. Paham sosialisme yang diusung oleh Sjahrir adalah paham yang tetap menghormati kemerdekaan an dan kebebasan individu dengan rasionalitas yang dimiliki namun juga harus peduli terhadap masalah bersama sebagai makhluk sosial. • Sjahrir menyebutkan sosialisme nya sebagai sosialisme kerakyatan, di mana Di dalam rakyat mendapat Tempat khusus sebagai pihak yang berdaulat. yang berdaulat adalah rakyat, bukan para raja atau kelompok tertentu • dalam pandangan Sjahrir, pemerintah harus menempatkan diri sebagai pihak yang berkewajiban untuk menerjemahkan kesejahteraan rakyat dan memandang dirinya berperan sebagai pelayan rakyat bukan tuan. Hal ini penting untuk menciptakan mekanisme kontrol dan keseimbangan antar lembaga yang ada dalam negara (check and balance) • alhasil, tokoh-tokoh pendiri bangsa tersebut memiliki persamaan idealisasi nya terhadap demokrasi yang bercorak sosialistis. demokrasi yang memperjuangkan keseimbangan pencapaian kebebasan, kesetaraan atau keadilan dan persaudaraan atau kekeluargaan, dalam semangat permusyawaratan. Demokrasi Dalam Perumusan Pancasila dan Konstitusi • Dalam persidangan BPUPKI, pentingnya kedaulatan rakyat dalam semangat kekeuargaan (permusyawaratan) dalam alam Indonesia merdeka mulai dikemukakan sejak sidang pertama pada 29 mei 1945. • Diungkapkan oleh Muhammad Yamin ketika meletakkan “dasar kedaulatan rakyat” sebagai tujuan kemerdekaan dan permusyawaratan sebagai salah satu dasar negara, • woerjaningrat yang menyatakan bahwa kemerdekaan indonesia harus bersendi kekeluargaan • soesanto tirtoprodjo yang menyebut rasa kekeluargaan sebagai fundamental bernegara. • Pada 30 mei, hal senada diungkapkan antara lain oleh A. Rachim Pratalykrama, yang menghendaki agar kepala negara dan badan perwakilan rakyat (majelis luhur dan majelis rendah) dipilih oleh rakyat, serta kemerdekaan seluas-luasnya bagi penduduk untuk memeluk agama. Pada 31 mei, pentingnya asas permusyawaratan ditekankan oleh Ki Bagoes Hadikoesoemo dan semangat kekeluargaan oleh soepomo. • Soepomo menekankan semangat kekeluargaan itu dalam kaitannya dengan apa yang disebutnya sebagai dasar pengertian negara yang akan dianut oleh Indonesia. Secara singkat dia menguraikan 3 alenia pikiran tentang negara: • 1. Bahwa negara itu terdiri atas dasar teori perseorangan, teori individualistis • 2. Negara dianggap sebagai alat dari sesuatu golongan untuk menindas klase lain. negara adalah alat golongan yang mempunyai kedudukan ekonomi yang paling kuat untuk menindas golongan- golongan lain, yang mempunyai kedudukan yang lembek. Negara kapitalis, ialah perkakasnya bourgeoisie untuk menindas kaum buruh, oleh karena itu para marxis menganjurkan revolusi politik dari kaum buruh untuk merebut kekuasaan negara agar kaum buruh dapat ganti menindas kaum bourgeoisie • 3. Negara ialah teori yang dapat dinamakan teori integralistik • Soekarno menyampaikan pidatonya pada rapat besar 1 Juni 1945 Dalam uraiannya mengenai dasar falsafah negara Indonesia merdeka, Dia memasukkan prinsip mufakat atau demokrasi sebagai dasar ke-3. • Berbagai bahan dasar dari pidato Soekarno dan usulan-usulan anggota BPUPKI itu kemudian pada 22 Juni 1945 dirumuskan oleh panitia sembilan yang menyusun rancangan pembukaan undang-undang dasar. persoalan kedaulatan rakyat dengan permusyawaratan/ perwakilan ini merupakan salah satu pokok pikiran dari pembukaan undang-undang Dasar 1945 • Rumusan sila ke-4 ditekankan pula bahwa pelaksanaan demokrasi permusyawaratan itu hendaknya dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. dalam pandangan Natsir, kelemahan Pancasila justru terletak pada kehendaknya untuk sekedar menjadi titik pertemuan dari berbagai paham ideologi. menurutnya memang raison d’ etre-nya Pancasila alasan untuk adanya Pancasila itu sendiri, adalah mau Netral • pada masa persidangan BPUPKI kedua (10 juli -17 juli), Hal-hal yang menyangkut kedaulatan rakyat atau demokrasi permusyawaratan itu dibincangkan dalam kaitannya dengan rancangan konstitusi. perdebatan pertama tertuju pada masalah bentuk negara( Uni atau federasi/ konfederasi serta Republik atau monarki). • dikatakan oleh Agus Salim, karena tidak ada yang menginginkan provinsialisme atau separatisme, maka soal uni dan federasi bukanlah suatu isu • wongsonagoro mengusulkan perkataan kepala atau wakil negara, karena istilah Republik menurutnya bukan bangsa Indonesia, dan hal itu dianggap tidak selaras dengan bangsa timur. menanggapi hal itu, Ki bagus Hadikusumo menyarankan untuk tidak direpotkan oleh masalah semantik, dan lebih memperhatikan substansinya. • dahler seorang peranakan Belanda justru mengusulkan monarki. meskipun dia mengaku sebagai Republiken 100%, namun menurutnya, Monas lebih dan yang seumumnya. yaitu yang masih bertalian Teguh dengan adat istiadat dahulu kalah yang masih terasa dan hidup dalam Sanubari masyarakat bangsa Indonesia itu • meski demikian, Muhammad Yamin menyatakan keberatan dengan bentuk monarki. alasan pertama yaitu tentulah tidak memberikan kepastian kuat untuk memerintah negara kita dan turunan yang pasti juga, tidak memberi jaminan untuk melahirkan kepala negara yang kuat dan sempurna. kedua monarki bersifat dinasti dan bukan perkara mudah untuk memilih dinasti dari sekian banyak dinasti yang ada di tanah air kita, dan menurutnya hal itu juga bertentangan dengan kemauan rakyat umumnya, Yang tidak mau diperintah lagi oleh raja secara berturunan, ketiga; pembagian kekuasaan dalam monarki menurut sistem oligarki, meskipun bisa dibatasi oleh konstitusi, keempat, Negara Indonesia merdeka tidak bisa dihubungkan begitu saja dengan tradisi monarki dahulu. • kuatnya semangat memuliakan daulat rakyat mendorong mayoritas suara pada rapat besar tanggal 10 Juli menyetujui bentuk pemerintahan republik. pada rumusan akhir rancangan undang- undang dasar 1945 perpaduan antara negara kesatuan dan negara republik ini pada pasal 1.