Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KEGAWATAN
KERACUNAN
DEFINISI
Suatu zat yang bila masuk kedalam
tubuh dalam jumlah tertentu dapat
menyebabkan reaksi tubuh yang tidak
diinginkan bahkan dapat
menyebabkan kematian zat yang
mengakibatkan kerusakan sementara
atau permanen pada tubuh, jika
digunakan dalam jumlah berlebih
Keracunan Makanan adalah
penyakit yang tiba – tiba dan
mengejutkan yang dapat terjadi
setelah menelan makanan /
minuman yang terkontaminasi .
ETIOLOGI

Kecelakaan yang disengaja/tidak


sengaja yang dapat berupa:
1. Mikroba
2. Bahan kimia
3. Toksin
BENTUK & CARA MASUK

1. BENTUK :
PADAT : Obat-obatan, Makanan dll
CAIR : Alkohol, Bahan Bakar, Kimia dll GAS
: CO, CO2, Asap Kendaraan, dll
2. CARA MASUK :
LEWAT MULUT : Tertelan
LEWAT KULIT : Suntikan, Sengatan
LEWAT PERNAFASAN : Terhirup
PATOFISIOLOGI

faktor bahan kimia, mikroba, toksin 

mempengaruhi vaskuler sistemik  penurunan

fungsi organ – organ dalam tubuh.

keracunan  mual, muntah, diare, perut

kembung,gangguan pernafasan, gangguan sirkulasi

darah dan kerusakan hati (sebagai akibat

keracunan obat da bahan kimia ).


Makanan yang mengandung bahan

kimia beracun (IFO)  menghambat

( inktivasi ) enzim asrtikolinesterase

tubuh (KhE).
mual, muntah  iritasi pada
lambung sehingga HCL dalam
lambung meningkat .
Normalnya enzim KhE  menghidrolisis
arakhnoid (AKH) dengan jalan mengikat
Akh – KhE yang bersifat inakttif. Bila
konsentrasi racun lebih tingggi dengan
ikatan IFO-KhE  terjadi penumpukan Akh
di tempat – tempat tertentu,  timbul
gejala – gejala rangsangan Akh yang
berlebihan,  menimbulkan stimulasi
kemudian depresi SSP )
GEJALA & TANDA-TANDA UMUM

Gejala yang paling menonjol meliputi :


Kelainan Visus
Hiperaktivitas kelenjar ludah dan keringat
Gangguan Saluran pencernaan
Kesukaran bernafas
Ganguan Pernafasan. Nyeri Kepala, Pusing,
Gangguan Penglihatan.
Mual, Muntah, Diare Berat. Lemas, Lumpuh,
Kesemutan. Pucat / Sianosis. Halusinasi.
Berkeringat. Kejang - kejang.
Adanya botol penyimpan bahan beracun, atau
sisa tablet atau tanaman beracun di dekat
korban.
Jika akibat tertelan racun korosif, di
sekeliling bibir korban terbakar / hangus
KERACUNAN MELALUI MULUT / ALAT
PENCERNAAN

Penyebab :
Obat-obatan : Obat Tidur / Penenang, Obat yang
diminum dengan bahan lain yang bereaksi menjadi
racun
Makanan : Jengkol, Jamur, Tempe Bongkrek, Oncom,
Makanan Kaleng yang kadaluarsa Bahan Kimia :
Baygon, Minyak Tanah, Racun Binatang Minuman :
Bir, Wiskey, Anggur
Gejala Khas / Khusus : Mual, Muntah. Nyeri Perut
Diare, Napas / Mulut berbau Suara Parau, Nyeri di
dalam mulut
KERACUNAN MELALUI KULIT

Penyebab :
Kimia : Air Keras
Sengatan : Binatang Berbisa ( Gigitan Ular,
Kalajengking dll ) Binatang Laut ( Ubur-ubur,
Anemon, Ketimun Laut, Gurita, Ikan Pari dll )
Suntikan : Obat Suntik
Gejala Khas / Khusus :
1. Luka
2. Nyeri
3. Kemerahan
4. Terjadi perubahan Warna
KERACUNAN MELALUI SALURAN
PERNAFASAN

Penyebab :
Menghirup Gas : Karbon Dioksida / CO2 ( Asap
knalpot)
Kebocoran Gas : Industri Kimia, Gas Freon
Gejala Khas / Khusus :
1. Sesak Nafas
2. Nafas Berbau
3. Sianosis
4. Batuk
KERACUNAN BAHAN PADAT KERACUNAN
JENGKOL JENIS RACUN : ASAM JENGKOLAT
Gejala : Sakit pinggang & perut Kencing terasa
sakit Urine << ( oliguria ) Kencing bercampur
darah ( Hematuria ) Tanda uremia
PRINSIP PERTOLONGAN :
1. Jaga ABC ,
2. Natrium Bicarbonat / Soda Kue 4 2 grm/ hari
Bila masih bisa B.A.K,
3. Bila berat / anuria  lakukan hemodialisa
4. Atasi gejala symptomatis  Bila sakit beri
Analgetik (jangan NSAID)
KERACUNAN BAHAN GAS KERACUNAN
GAS CARBON MONOKSIDA (CO)
SIFAT : Tidak berbau & Tidak berwarna.
Sumber gas Co dpt.berasal dari gas pembuangan
mesin.
GEJALA :
1. Nyeri kepala / Pusing kepala,
2. mengantuk
3. Nyeri perut,
4. Mual
5. Pupil mata melebar
6. kejang
TANDA LAIN : Korban bingung Bibir & Kulit
berwarna merah jingga
TERAPI :
1. Aliran tinggi oksigen (High Flow
Oksigen/Venturi Mask)
2. Oksigenasi hiperbarik
KERACUNAN BAHAN CAIR KERACUNAN
ORGANOPHOSPAT (INSEKTISIDA)
SIFAT : Dapat menembus kulit yang intact ( normal ),
dapat diserap lewat paru dan saluran makanan
tetapi tidak terakumulasi dalam jaringan tubuh
GEJALA :
1. Keracunan ringan : anoreksia, nyeri kepala, rasa
lemah, rasa takut, tremor lidah, tremor kelopak
mata, pupil miosis
2. Keracunan sedang : nausea, vomiting, kejang/kram
perut, hipersalivasi, hiperhidrosis, fasikulasi otot,
bradicardia
3. Keracunan berat : diare, pupil pin point,
reaksi cahaya negatif, sesak nafas, cyanosis,
edema paru, inkotinensia urine dan faeces,
convulsi, coma, blokade jantung dan akhirnya
meninggal
PRINSIP PENATALAKSANAAN KASUS
KERACUNAN

1. Penatalaksanaan kegawatan (Stabilisasi)


2. Penilaian Klinis  Dekontaminasi racun
Dekontaminasi paru, kulit, gastrointestinal,
mata
3. Pemberian antidotum
4. Terapi suportif
5. Observasi dan konsultasi
6. Rehabilitasi
PENANGANAN / TINDAKAN DARURAT

Korban Sadar :
1. Upayakan pertolongan medis
2. Encerkan, Keluarkan, Netralkan
3. Encerkan racun yg.tertelan dengan memberi
minum susu
Korban Tidak Sadar :
1. Bantu pernafasan & sirkulasi
2. Kirim ke Rumah Sakit :
3. Sertakan sisa racun , botol / kaleng racun -
Contoh muntah
DEKONTAMINASI :
1. Encerkan: air minum,
2. SUSU , Keluarkan: bilas lambung
PENATALAKSANAAN UMUM

Tindakan Emergensi
 Airway : Bebaskan jalan nafas, kalau perlu di lakukan

inkubasi
 Breathing : Berikan nafas buatan, bila penderita tidak

bernafas spontan atau pernafasan tidak adekuat


 Circulasi : Pasang infus bila keaadaan penderita gawat

darurat dan perbaiki perfusi jaringan.


Resusitasi

Setelah jalan nafas di bebaskan dan di bersihkan, periksa


pernafasan dan nadi. Infus dextrose 5%, nafas buatan, O2,
hisap lendir dalam saluran pernafasan, hindari obat – obatan
depresan saluran nafas, kalau perlu respirator pada
kegagalan nafas berat. Hindari pernafasan buatan dari
mulut ke mulut, sebab racun orgafhosfat akan meracuni
lewat mulut penolong. Pernafasan buatan hanya di lakukan
dengan meniup face masuk atau menggunakan alat bag –
valve – mask.
Mengurangi absorbsi

Upaya mengurangi absorbsi racun dari saluran cerna di


lakukan dengan merangsang muntah, menguras lambung,
mengabsorbsi racun dengan karbon aktif dan membersihkan
usus
Meningkatkan eliminasi

Meningkatkan eliminasi racun dapat di lakukan dengan


diuresis basa atau asam, dosis multipel karbon aktif,
dialisis dan hemoperfus.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pola nafas infektif b.d obstruksi
trakheobronkeal
Defisit volume cairan b.d muntah, diare
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d anoreksia
Gangguan perfusi jaringan perifer b.d
kekurangan O2
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai