Terapi Cairan Perioperatif

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

Terapi cairan perioperatif

oleh

dr.Yose Wizano, SpAn.KAKV

Cairan tubuh tdd :


Cairan intra sel
Cairan ekstra sel
Distribusi Cairan tubuh
Laki-laki Perempuan Bayi
Total air tubuh ( % ) 60 50 75

intrasel 40 30 40
ekstra sel 20 20 35
Plasma 4 4 5
Interstitial 16 16 30
Dalam cairan tubuh terdapat zat-zat
Elektrolit
Non elektrolit : -BM kecil : Glukosa
-BM Besar : Protein
Elektrolit terpenting dalam cairan ekstra sel
adalah Na dan Cl, dalam cairan intrasel
adalah K dan fosfat.
Kebutuhan air dan elektrolit setiap hari
 Pada orang dewasa
Air : 30-35 ml/kgBB. Kenaikan suhu 1˚C ditambah 10-15%.
Na: 1,5 meq/kgBB (100 meq/hari atau 5,9 gr)
K : 1 meq/kgBB (60 meq/hari atau 4,5 gr)

 Pada anak dan Bayi


Air : Sesuai dengan berat badan
0-10 kg : 100 ml/kg BB
10-20 kg : 1000 ml/kg BB + 50 ml/kg diatas 10 kg.
>20 kg : 1500ml/kg BB +20 ml/kg diatas 20 kg.
Na: 2 meq/kgBB
K : 2 meq/KgBB
Tujuan terapi cairan
1. Untuk mengganti kekurangan cairan dan
elektrolit.
2. Untuk memenuhi kebutuhan.
3. Untuk mengatasi syok.
4. Untuk mengatasi kelainan yg ditimbulkan
krn terapi cairan yg diberikan.
Terapi cairan perioperatif meliputi
tindakan terapi yg dilakukan pada pra
bedah, selama pembedahan dan pasca
bedah.
PERUBAHAN-PERUBAHAN
FISIOLOGI TUBUH AKIBAT
PEMBEDAHAN
 Rangsangan terhadap kelenjar hipofise
 Peningkatan rangsang simpatis
 Peningkatan sekresi Aldosteron
 Peningkatan kebutuhan oksigen dan
kalori
Cairan yang digunakan dalam terapi
• Cairan elektrolit : Cairan pemeliharaan
Cairan pengganti
Cairan untuk tujuan khusus
• Cairan non elektrolit: D5%, D10%
Dapat sbg cairan pemeliharaan
• Cairan koloid = Plasma ekspander
Hemaccel, expafusin, fimahes 6%, voluven
Cairan pemeliharaan
 Mengganti cairan tubuh yang terbuang
Dewasa : 1,5-2 cc /kgBB/jam
Anak : 2-4 cc/kgBB/jam
Bayi : 4-6 cc /kgBB/jam
Neonatus : 3 cc /kgBB/jam

Macam-macamnya : KaenMg3, Triofusin 500/1000/ E


1000, Tutofusin, Triparen, D5%, D10%, D5%NaCl0,9%,
D5%NaCl 0,45%, D5%NaCl0,225% dsb
Penatalaksanaan
Pra bedah :
Sebelum dilakukan pembedahan harus diamati dan
ditentukan penderita dalam kondisi normovolume
Pada penderita yang mengalami dehidrasi (akibat
muntah, intake < atau ke 3 rd space) harus diresusitasi
cairan dulu.
Penderita yang mengalami perdarahan hebat
diupayakan tanda vital optimal.
Produksi urin yang diharapkan 0,5 – 1 cc/kgBB/jam
Selama pembedahan
 Perhatikan :
1. Kekurangan cairan pra bedah
2. Kebutuhan untuk pemeliharaan
3. Bertambahnya insensible loss karena suhu kamar
operasi yang tinggi
4. Translokasi cairan ke 3 rd space dan intersitial
5. Perdarahan
Penggantian cairan pada operasi :
Ringan : 4 cc/kgBB/jam
Sedang : 6 cc/kgBB/jam
Berat: 8 cc/kgBB/jam

Sedangkan untuk bayi dan anak : 2/4/6 cc/kgBB/jam


Prinsip pemberian cairan pada pembedahan :

1. Tanda vital stabil, prod urine 0,5-1 cc/kgBB/jam


2. Perdarahan < 10 % EBV ganti dgn kristaloid 10-
20% dgn darah/koloid > 20 % dgn darah
Pasca Bedah
 Pengaruh hormonal menetap hg beberapa hr
pasca bedah, dan mempengaruhi
keseimbangan cairan dan elektrolit.
 Bila penderita sdh dapat minum segera

diberikan per-oral
 Na : pemberian Natrium pada hari pertama

pasca bdh krg dp kebutuhan pemeliharaan


 Kalium : diberikan hr ke 2 pasca bedah ??,
 Namun ttp diperiksa lab bila rendah harus

segera dikoreksi
Yang harus pula diperhatikan
adalah bahaya terapi cairan :

- Masuknya mikroorganisme
- Phlebitis
- Pemberian yang berlebihan
akan mengancam jiwa
SELAMAT BELAJAR
Sampai Jumpa
Kembali

Anda mungkin juga menyukai