1. Eliminasi kuman dalam bentuk vegetatif membersihkan situs luka
debridement 2. Pemberian Antibiotik membunuh kuman bukan untuk netralisasi toksin • Penicillin G (100.000 U/kg/24 jam IV dibagi menjadi 4-6 kali pemberian selama 10-14 hari) salah satu antibiotik pilihan, namun studi terbaru menemukan bahwa penicillin merupakan suatu antagonis GABA sehingga dapat meningkatkan efek dari tetanospasmin • Metronidazole IV (30 mg/kg/hari, dengan dosis maksimal 4 g/hari selama 10-14 hari) antibiotik pilihan 3. Pemberian Human Tetanus Immunoglobulin 500 U IM atau Anti Tetanus Serum 5000 U IM *pemberian ATS sebelumnya dilakukan tes kulit 0,5ml IM di tempat berbeda dengan pemberian ATS Terapi suportif 1. Penanganan jalan napas 2. mengurangi spasme otot (kejang) diazepam 10 mg/kg/hari secara IV, atau dengan bolus IV setiap 3-6 jam dengan dosis 0,1-0,2 mg/kg/kali pemberian. 3. Pemberian cairan harus diberikan untuk menggantikan cairan dan elektrolit 4. Ditempatkan pada ruangan yang tenang dan gelap Pencegahan • Proses persalinan yang steril yang didukung tenaga medis dan peralatan medis yang mendukung • Pendidikan dan pengarahan tentang pentingnya persalinan yang steril dan sosialisasi vaksinasi tetanus pada ibu hamil khususnya yang belum mendapat vaksinasi atau dengan riwayat vaksinasi yang belum jelas. • Imunisasi pada ibu hamil merupakan fokus primer dalam pencegahan tetanus neonatorum Prognosis Tabel . Sistem skor untuk menentukan prognosis Tetanus
Nomor Faktor Prognosis 1 point 0 point
1 Masa Inkubasi < 7 hari >7 hari
2 Masa Onset < 2 hari >2hari
Umbilikus, uterus, luka Situs lain atau tidak
3 Situs masuk kuman (port of entry) bakar, fraktur terbuka, diketahui injeksi intramuskular
Spasme yang muncul mendadak, dan bertambah
4 ya Tidak buruk (paroxysm)
5 Suhu (diukur melalui rectal) >38,4o C ≤38,4o C
Nadi : pada dewasa : > 120x/menit <120x/menit 6 pada neonatus : > 150x/ menit <150x/menit Semakin tinggi nilai yang didapat, semakin buruk prognosisnya