Pembimbing:
dr. Pulung. M. Silalahi, Sp. A
Penyusun:
Nofilia Citra Candra (07120090066)
D E PA R T E M E N I L M U K E S E H ATA N A N A K
R U M A H SA K I T B H AYA N G K A R A TK. I R A D E N SAID S U K A N T O
FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S P E L I TA H A R A PA N
P E R I O D E 15 J U L I – 20 S E P T E M B E R 2013
JA K A RTA
PENDAHULUAN
Definisi:
2012, diare adalah buang air besar pada bayi atau anak
lebih dari tiga kali perhari disertai perubahan
konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir
dan darah.
EPIDEMIOLOGI
Penyakit diare pada anak masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di
Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang
masih tinggi.
•
Digesti, memecah makanan menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil agar mudah diserap
•
Absorbsi, menyerap makanan dari saluran
pencernaan
•
Defekasi, pengeluaran sisa makanan yang
tidak tercerna keluar tubuh.
Pencernaan Karbohidrat
Pencernaan Protein
Pencernaan Lemak
Faktor-Faktor Terjadi Diare
Mekanisme Diare
•
Diare Non-Infeksi:
- Diare osmotik
- Penggunaan Laksatif
- Gangguan Peristaltik
- Alergi makanan
•
Diare Infeksi:
- Diare sekretorik karena toksin
- Invasif dari mikroorganisme
Diare Non-Infeksi
•
Diare osmotik
Adanya bahan yang tidak dapat diserap, menyebabkan
bahan intraluminal pada usus halus bagian proksimal
tersebut bersifat hipertonis dan menyebabkan
hiperosmolaritas.
•
Diare kronis: diare lebih dari 14 hari yang
memiliki dasar etiologi non-infeksi
•
Diare Persisten: diare lebih dari 14 hari
yang memiliki dasar etiologi infeksi
Dehidrasi
Penilaian beratnya atau derajat dehidrasi
dapat ditentukan dengan cara obyektif yaitu
dengan membandingkan berat badan sebelum
dan selama diare dan subyektif dengan
menggunakan kriteria WHO, Skor Maurice
King, dan lainnya.
Skor Dehidrasi (Maurice King)
Skor Dehidrasi (WHO, 1995)
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang
kadang- kadang diperlukan dalam
diare:
•
Darah: darah lengkap, serum elektrolit, analisa
gas darah, glukosa darah, kultur dan tes
kepekaan terhadap antibiotika
•
Urin: urin lengkap, kultur, dan tes kepekaan
terhadap antibiotika
•
Tinja : makroskopik dan mikroskopik
Tata Laksana
• Rehidrasi bukan satu-satunya strategi dalam penatalaksanaan
diare. Memperbaiki kondisi usus dan menghentikan diare juga
menjadi cara untuk mengobati pasien.
2. Gangguan Gizi
3. Perubahan ekologi dan ketahanan usus
Pencegahan
1. Pemberian ASI yang tepat
2. Pengaturan pola gizi
3. Menerapkan hidup bersih
4. Pemberian probiotik maupun
prebiotik
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. Drg. Magdarina Rusti. Situasi Diare Di Indonesia. 2011. Available at:
http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final(1).pdf
2. Bambang Subagyo, Nurthaho budi Santoso. Diare Akut. Badan Penerbit
3. IDAI. 2011. Jakarta
Kosek M, Bern C, Guerrant RL. The global burden of diarrheal diseases as estimated from studies published
4. between 1992 and 2000. Bull W orld Health Organ. 2003;81:197 204. [PMC free article]PubMed
–
Black RE, Morris SS, Bryce J. W here and why are 10 million children dying every year?
5. Lancet.2003;361:2226 33. [PubMed]
–
9. Gerard.J.Tortorra, Bryan Derrickson. Principles of Anatomy Physiology. 12 edition.John Willey and sons, inc.
2009
William W. Hay, Jr, Myron J. Levin, Judith M. Sondheimer, Robin R. Deterding. Current Pediatric diagnosis and
Treatment. Seventeenth edition. Lange medical books / McGraw-Hill. 2003. North America
10. Siti Nurul Hidayati, Roedi Irawan, Boerhan Hidayat. LOW FAT MILK V/S LOW LACTOSE MILK FOR PATIENTS
WITHDIFFERENT NUTRITIONAL STATUS WHO SUFFERED FROM ACUTE DIARRHEA. Robert Black, MD,
MPH. Epidemiology of Diarrheal Diseases. Copyright 2007, The Johns Hopkins University and Robert Black.
11. Kolader et al.: An oral preparation of Lactobacillus acidophilus for the treatment of uncomplicated acute watery
diarrhoea in Vietnamese children: study protocol for a multicentre, randomised, placebo-controlled trial. Trials 2013
14:27.
12. Yati Soenarto. Diare Kronik. Badan Penerbit IDAI.2011. Jakarta.