Anda di halaman 1dari 18

PENGANTAR AKUNTANSI 2

LIABILITAS LANCAR
PERTEMUAN 7
PRODI AKUNTANSI FEB
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mahasiswa mampu menjelaskan dan memberi contoh utang
lancar yang berelasi pada utang usaha.
• Mahasiswa mampu menjelaskan perlakuan akuntansi untuk
liabilitas diestimasi dan liabilitas kontijensi.
LIABILITAS LANCAR
• Saat sebuah perusahaan atau bank memberikan fasilitas
kredit, sama artinya dengan memberikan pinjaman.
• Kreditur (pemberi pinjaman)  perusahaan, bank atau
individu yang memberikan pinjaman.
• Debitur (peminjam)  individu atau perusahaan yang
menerima kredit.
• Utang  merupakan kewajiban untuk membayar yang dicatat
sebagai liabilitas (liability) oleh debitur.
• Liabilitas jangka panjang  utang dengan periode jatuh
tempo lebih dari satu tahun.
• Liabilitas lancar  kewajiban yang akan dibayarkan dari aset
lancar dan jatuh tempo dalam waktu singkat (biasanya dalam
satu tahun atau satu siklus akuntansi).
CONTOH LIABILITAS LANCAR:

1. Utang Usaha
2. Utang Jangka Panjang yang jatuh
tempo dalam jangka pendek
3. Wesel bayar
UTANG USAHA (ACCOUNTS PAYABLE)
• Utang usaha (accounts payable) berasal dari
pembelian barang atau jasa untuk digunakan dalam
kegiatan operasi perusahaan atau untuk membeli
persediaan barang untuk dijual kembali (barang
dagangan).
• Bagi kebanyakan perusahaan, utang usaha biasanya
merupakan liabilitas lancar terbesar.
BAGIAN UTANG JANGKA PANJANG YANG SEGERA
JATUH TEMPO

• Angsuran liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo


dalam waktu satu tahun mendatang setelah tanggal neraca
harus diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar.
• Total jumlah angsuran yang jatuh tempo setelahnya akan
diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang.
• Contoh: PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., melaporkan jadwal
pembayaran utang usaha di laporan tahunan per 31 Desember
2012 kepada para pemegang sahamnya sebagai berikut:

Akhir Tahun Fiskal Dalam miliaran rupiah


2013 Rp 5.621
2014 4.266
2015 3.850
2016 998
2017 760
setelahnya 3.743

Total pembayaran pokok Rp 19.238

• Total utang sebesar Rp 5.621 miliar, akan dilaporkan sebagai


liabilitas lancar dalam laporan posisi keuangan per 31 Desember
2012.
• Sisa utang sebesar Rp 13.617 miliar (Rp 19.238 miliar – Rp 5.621
miliar) akan dilaporkan sebagai liabilitas jangka panjang di laporan
posisi keuangan.
WESEL BAYAR JANGKA PENDEK
• Wesel bayar dapat diterbitkan untuk membeli barang
dagangan atau aset lainnya.
• Wesel tersebut juga dapat diterbitkan untuk kreditur guna
melunasi utang usaha si penerbit wesel untuk sementara
waktu.
• Contoh:
PT Sinar Alami menerbitkan wesel bayar 90 hari dengan bunga 12%
sebesar Rp 1.000.000 tertanggal 1 Agustus 2014, untuk PT Mentari
guna membayar utang usaha yang telah lewat jatuh tempo sebesar Rp
1.000.000.
Ayat jurnal untuk mencatat penerbitan wesel bayar tersebut adalah:

Agustus 1 Utang Usaha – PT Mentari 1.000.000


Wesel Bayar 1.000.000

Menerbitkan wesel bayar 90 hari dan bunga 12%


• Saat wesel bayar jatuh tempo, ayat jurnal adalah sebagai berikut:
Oktober 30 Wesel Bayar 1.000.000
Beban Bunga 30.000
Kas 1.030.000
Membayar pokok dan bunga yang telah jatuh tempo:
Pokok = Rp 1.000.000
Bunga = Rp 1.000.000 x 12% x 90/360 = Rp 30.000

• Setiap transaksi wesel bayar mempengaruhi peminjam dan kreditur.

• Contoh berikut menunjukkan bagaimana transaksi yang sama


dicatat oleh peminjam dan kreditur. Dalam contoh ini pihak
peminjam adalah PT Buana dan pihak kreditur adalah PT Ceria:
PT Buana (peminjam) PT Ceria (kreditur)

1Mei
PT Buana membeli barang secara kredit Persediaan 10,000,000 Piutang Usaha 10,000,000
dari PT Ceria sebesar Rp 10.000.000, Utang Usaha 10,000,000 Penjualan 10,000,000
dengan syarat 2/10, n/30. Beban pokok
Beban Pokok Penjualan 7,500,000
penjualan yang dicatat PT Ceria adalah
Rp 7.500.000 Persediaan 7,500,000

31 Mei
PT Buana menerbitkan wesel bayar 60 Utang Usaha 10,000,000 Wesel Tagih 10,000,000
hari dengan bunga 12% senilai Rp
Wesel Bayar 10,000,000 Piutang Usaha 10,000,000
10.000.000 untuk PT Ceria secara kredit

30 Juli
PT Buana membayar jumlah yang jatuh Wesel Bayar 10,000,000 Kas 10,200,000
tempo dari wesel bayar tertanggal 31 Mei Beban Bunga 200,000 Pendapatan Bunga 200,000
kepada PT Ceria. Bunga = Rp
Kas 10,200,000 Wesel Tagih 10,000,000
10.000.000 x 12% x 60/360
• Wesel bayar juga dapat diterbitkan saat memperoleh
pinjaman uang dari Bank.
• Contoh:
Pada tanggal 19 September, PT Insan Nusantara meminjam uang
sebesar Rp 4.000.000 dari Bank Mandiri dengan memberikan wesel
bayar 90 hari dan bunga 15%.
Ayat jurnal saat penerbitan wesel bayar:
Sept 19 Kas 4.000.000
Wesel Bayar 4.000.000

Menerbitkan wesel bayar 90 hari dengan bunga 15% untuk Bank Mandiri

Jurnal saat pelunasan:

Des 18 Wesel Bayar 4.000.000


Beban Bunga 150.000
Kas 4.150000

Membayar pokok dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo


WESEL BAYAR YANG DIDISKONTO
• Kadang kala peminjam akan menerbitkan wesel bayar yang
didiskonto (discounted notes) dan bukan wesel bayar yang
dikenakan bunga.
• Discounted notes memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Tingkat bunga wesel bayar diskonto, disebut tingkat diskonto
(discount rate).
2. Bunga dari wesel bayar yang didiskonto, disebut diskon atau
diskonto (discount).
3. Peminjam (debitur) menerima nilai yang tercantum dikurangi
diskonto, yang disebut hasil diskonto (proceeds).
4. Peminjam harus membayar kembali sebesar nilai yang
tercantum dalam wesel bayar pada tanggal jatuh tempo.
• Contoh:
Pada tanggal 10 Agustus, PT Citra Sejati menerbitkan wesel bayar diskonto 90
hari sebesar Rp 20.000.000 untuk Bank Mandiri. Tingkat diskonto yaitu sebesar
15%, nilai diskonto sebesar Rp 750.000 (dari Rp 20.000.000 x 15% x 90/360).
Dengan demikian, hasil yang diperoleh adalah sebesar Rp 19.250.000.
Ayat jurnal untuk mencatat transaksi yang dilakukan oleh PT Citra Sejati adalah
sebagai berikut:

Agst 10 Kas 19.250.000


Beban Bunga 750.000
Wesel bayar 20.000.000
Menerbitkan wesel bayar 90 hari untuk Bank Mandiri yang didiskontokan dengan bunga 15%

Saat wesel bayar dibayar, berikut ini adalah jurnal yang dicatat:

Nov 8 Wesel Bayar 20.000.000


Kas 20.000.000

Membayar wesel bayar yang jatuh tempo


LIABILITAS DIESTIMASI DAN LIABILITAS KONTINJENSI

• Beberapa liabilitas muncul akibat dari adanya transaksi


masa lalu yang bergantung pada keterjadian peristiwa di
masa mendatang.
• Liabilitas potensial ini disebut liabilitas diestimasi
atau provisi (provision) atau liabilitas kontinjensi
(contingent liabilities).
LIABILITAS DIESTIMASI (PROVISI)
• Liabilitas diestimasi (provisi) adalah liabilitas yang waktu
dan jumlahnya belum pasti.
• Provisi diakui jika:
1. Entitas memiliki kewajiban kini baik bersifat hukum atau
konstruktif sebagai akibat peristiwa masa lalu.
2. Kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya, dan
3. Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat
dibuat.
Jika kondisi di atas tidak terpenuhi, maka liabilitas diestimasi tidak
diakui.
• Provisi diakui, dicatat dan diungkapkan sebagai liabilitas.
Contoh:
Diasumsikan selama bulan Juni sebuah perusahaan menjual produk
senilai Rp 60.000.000 dengan garansi perbaikan selama 36 bulan.
Biaya perbaikan rata-rata adalah 5% dari harga jual dalam masa
garansi.
Ayat jurnal untuk mencatat estimasi biaya garansi produk untuk bulan
Juni adalah:

Juni 30 Beban Garansi Produk 3.000.000


Provisi Garansi Produk 3.000.000

Mencatat beban garansi bulan Juni, 5% x Rp 60.000.000

• Jika produk diperbaiki dengan menggunakan garansi, biaya


perbaikan dicatat dengan mencatat ‘Provisi Garansi Produk’ dan
mengkredit ‘Kas, Bahan Habis Pakai, Utang Gaji, atau akun lain
yang sesuai.
Contoh:
Asumsikan terdapat pengantian komponen senilai Rp 200.000 pada
tanggal 16 Agustus dari produk yang digaransi. Maka ayat jurnal yang
dicatat adalah sbb:

Agst 16 Provisi Garansi Produk 200.000


Bahan Habis Pakai 200.000

Mengganti komponen rusak yang dilindungi garansi


REFERENSI

• Warren, Reeve, Suhardianto, Jusuf, etc;


Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia;
Penerbit Salemba Empat, Edisi 25.

Anda mungkin juga menyukai