Anda di halaman 1dari 22

ASMATIKUS

KELOMPOK 6
1. Muhammad Ikhwan
2. Nurmala Deska A.
3. Lydia Desty
4. Rony Hadiwijaya
5. Regina Desyanda
Mind Map

Definisi
Klasifikasi

Etiologi

Pemeriksaan Pem. Fisik


penungjang
ASMATIKUS

Pemeriksaan dan Patofisiologi


diagnosis

Anamnesis
Komplikasi

Penatalaksanaan
Manifestasi
Klinis
1

1. DEFINISI
DEFINISI ASMATIKUS [1]
 Asma adalah penyakit inflamasi kronik saluran napas yang disebabkan oleh reaksi
hiperresponsif sel imun tubuh seperti mast sel, eosinophils, dan T-lymphocytes terhadap
stimulus tertentu dan menimbulkan gejala dyspnea,whizzing, dan batuk akibat obstruksi jalan
napas yang bersifat reversibel dan terjadi secara episodik berulang (Brunner and suddarth,
2011).
  Status Asmatikus yang dialami penderita asma dapat berupa pernapasan wheezing, ronchi
ketika bernapas (adanya suara bising ketika bernapas), kemudian bisa berlanjut menjadi
pernapasan labored (perpanjangan ekshalasi), pembesaran vena leher, hipoksemia, respirasi
alkalosis, respirasi sianosis, dyspnea dan kemudian berakhir dengan tachypnea. Namun makin
besarnya obstruksi di bronkus maka suara wheezing dapat hilang dan biasanya menjadi
pertanda bahaya gagal pernapasan ( Purnomo, 2008 ).
2

2. ETIOLOGI ASMATIKUS
Faktor Genetik Faktor Faktor Lain
Lingkungan

Atopi/alergi Hipereaktivitas Jenis kelamin Obesitas


Faktor Genetik Faktor Lingkungan Faktor Lain
 Atopi/alergi  Alergen dalam rumah (tungau  Alergen dari makanan, alergen obat-
Hal yang diturunkan adalah bakat debu rumah, spora jamur, kecoa, obatan tertentu
alerginya, meskipun belum serpihan kulit binatang seperti
diketahui bagaimana cara anjing, kucing, dan lain-
penurunannya. lain).Alergen luar rumah (serbuk
 Hipereaktivitas bronkus Saluran sari, dan spora jamur).
napas sensitif terhadap berbagai
rangsangan alergen maupuniritan.
 Jenis kelamin
Anak laki-laki sangat berisiko
terkena asma. Sebelum usia 14
tahun, prevelensi asma pada anak
laki-laki adalah 1,5-2 dibanding
anak perempuan Ras / etnik
 Obesitas
Obesitas atau peningkatan Body
Massa Index (BMI), merupakan
faktor risiko asma
3

3. KLASIFIKASI ASMATIKUS
BERDASARKAN PENYEBABNYA
Ditandai dengan reaksi alergik yang
disebabkan oleh faktor-faktor pencetus
Ekstrinsik (alergik) yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga,
bulu binatang, obat-obatan (antibiotic dan
aspirin) dan spora jamur.
Ditandai dengan adanya reaksi non alergi
yang bereaksi terhadap pencetus yang
Intrinsik (non alergik) tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti
udara dinginatau bisa pernafasan dan
emosi.
Bentuk asma yang paling umum. Asma
Asthma gabungan ini mempunyai karakteristik dari bentuk
alergik dan non-alergi
4,5

4. PATOFISIOLOGI ASMATIKUS
WOC
6

5. MANIFESTASI KLINIS
ASMATIKUS
MANIFESTASI KLINIS
 Batuk, dyspnoe (sesak nafas), dan wheezing (terengah-engah)
Pada sebagian penderita disertai dengan rasa nyeri dada, pada penderita yang
sedang bebas serangan tidak ditemukan gejala klinis, sedangkan waktu serangan
tampak penderita bernafas cepat, dalam, gelisa, duduk dengan tangan
menyangga ke depan serta tampak otot-otot bantu pernafasan bekerja dengan
keras.
10

6. KOMPLIKASI
KOMPLIKASI ASMATIKUS
Pneumotoraks

Atelektasis

Gagal nafas

Bronchitis
8,9

7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
PEM. DX ASMATIKUS
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan sputum, Pemeriksaan Darah
8,9

8. PENATALAKSANAAN
ASMATIKUS
PENATALAKSANAAN MEDIS
 Terapi farmakologis

 Agonis adrenergik – beta2 kerja – pendek


 Antikolinergik
 Kortokosteroid: inhaler dosis – terukur (MDI)
 Inhibitor pemodifikasi leukotrien/antileukotrien
 Metilxantin
ASUHAN KEPERAWATAN
ALGORITMASOP
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai