Anda di halaman 1dari 26

TEORI LISTRIK TERAPAN

PT PLN (Persero) PUSDIKLAT

18/11/2014 1
Simple – Inspiring – Performing - Phenomenal
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran


ini peserta mampu memahami
teori-teori listrik terapan yang
berkaitan dengan Pengoperasian
Gardu & JTR
BEBAN PADA ARUS BOLAK BALIK

Pada beban arus bolak balik merupakan “IMPEDANSI” (Z)


Yang biasa dibentuk dari unsur : R, L, C

R V

Z XL Z -XC


R V

XL dan XC merupakan bagian imajiner dar impedansi Z

XL = 2π.f.L dan XC = 1/2 π.f.C

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal
KARAKTERISTIK ARUS BOLAK BALIK

Perubahan
positip T/S

Harga
Harga Perubahan
sesaat
sesaat negatip Ampli-
Ampli-
tudo
tudo
11 Perubahan
Perubahan

Waktu
Waktu (T)
(T)

Periode Frekuensi
JENIS BEBAN DAN VEKTOR

Macam macam beban :


Jenis beban Simbol Contoh beban Sifat beban
RESISTOR Lampu Pijar Sefase (berimpit)
Seterika List I
Tahanan E
murni (R) Kompor List. E
Dll. I

INDUKTOR Kumparan List. Tertinggal (laging)


Motor List. E
Reaktansi I
induktif ( L / XL )
Trafo
dll E
I
KAPASITOR Kondensator Mendahului (leading)
Kapasitor I
Reaktansi E
Phase Gap
kapasitif ( C / XC )
dll I
Simple, Inspiring, Performing, E
Phenomenal
HUKUM OHM
• George Simon Ohm adalah seorang ahli fisika Jerman. Beliau
melakukan serangkaian percobaan dalam bidang listrik dan
menemukan hubungan antara arus dan tegangan yang
dilewatkan pada suatu tahanan (resistansi)..
• Apabila dalam suatu rangkaian listrik tertutup dihubungkan
tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasang tahanan listrik 1 
maka dalam rangkaian tersebut akan mengalir arus listrik sebesar
1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan matematis
sebagai berikut :

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal
• TAHANAN LISTRIK
• Hukum Ohm : V = I x R [ Volt ]
• Aliran arus listrik dalam konduktor menimbulkan
gesekan arus listrik dengan material konduktor.
• R adalah tahanan penghantar listrik (konduktor)
sepanjang l meter

rl [W]
R=rA
mm²
dimana r = tahanan jenis [m ]
l = panjang konduktor [m]
A = luas penampang [mm2]
Simple, Inspiring, Performing,
Phenomenal NEXT
PENGARUH PANAS PADA TAHANAN
LISTRIK
Aliran listrik menimbulkan panas di konduktor yang dipengaruhi oleh
adanya tahanan pada konduktor tersebut.
Akibatnya nilai tahanan listrik akan mengalami perubahan yang
besarnya dinyatakan dengan rumus :

Rt = Ro (1 + aDt)
Dimana : a = koeff. temp. konduktor ;
Dt = (Tt – To)0

Rt > Ro
Semakin tinggi panas, maka nilai tahanan akan semakin
besar
Simple, Inspiring, Performing,
Phenomenal NEXT
CONTOH :
• Suatu beban yang mempunyai tahanan R = 22 
dihubungkan ke sumber tegangan (V) yang besarnya
220 Volt. Berapa besar arus ( I ) dan daya (P) yang akan
mengalir pada rangkaian tersebut ?
Hukum Ohm : V = I x R

V
I=
R P= VxI
220
= = 220 x 10 (V.A)
22
= 2.200 VA
= 10 Ampere

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal NEXT
Contoh aplikasi hukum Ohm
+ 20 kV

I=? Beban sebesar 200 kVA memperoleh tegangan sumber


sebesar 20 kV.
Berapa besar arus yang melewati konduktor tersebut ?
Jawab :

P = 200 kVA V = 20 kV
200 kVA
P 200
Door ! P=IxV I= = = 5,7 Ampere
V 203

Bagaimana
Kemampuan kalaudilewati
beban bebannya adalah
arus trafo
adalah ???
maksimal
= 5,7 A artinya ….?
-
Kemudian dipasang sekering pengaman untuk
mengamankan arus lebih yang ditimbulkan oleh
gangguan dari sisi bawah atau atas
Simple, Inspiring, Performing,
Phenomenal NEXT
DAYA ARUS BOLAK BALIK SATU FASA
Macam Daya : • Daya Semu (S)
• Daya Aktif (P)
• Daya Reaktif (Q)

P
Segi tiga Daya : Cos φ = S
S Q
Sin φ = Q
S
φ
Tan φ = Q
P P

Rumus Daya : • S = E . I (VA)


• P = E . I . Cos φ (Watt)
• Q = E . I . Sin φ (Var)

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal
RUMUS ABC

DAYA SEMU ( VA ) C DAYA REAKTIF


DAYA REAKTIF ( VAR
VAR ))
A

j
B
WATT )
DAYA AKTIF ( WATT

COS j = B/C
SIN j = A/C

C 2 = A 2 + B2 C = √(A2+B2)
Simple, Inspiring, Performing,
Phenomenal
RESISTANSI DI JARINGAN

Tahanan suatu penghantar dinyatakan :

R= Hambatan
ρ.L ρ = Resistivitas
R=
A L = Panjang kawat
A = Luas penampang kawat

Rt2 = Rt1 { l + αt1 (t2 – t1)}

Rt2 = Tahanan pada temperatur t2


Rt1 = Tahanan pada temperatur t1
Αt1 = Koefisien temperatur tahanan pada l1

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal
HUKUM KIRCHOFF 1

Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar


dari arus-arus yang bertemu di suatu titik
adalah Nol.
RUMUS KIRCHOFF 1 :
I2
I1
SI=0
Atau :
I1 + (-I2) + (-I3) + I4 + (-I5) = 0
I3
I5 I4 Atau :
I1 + I4 = I2 + I3 + I5
Simple, Inspiring, Performing,
Phenomenal
Hukum Kirchoff 2

R1 R2
Hubungan Serie
- Arus I sama besar
- Teg. Dijumlahkan
I E1 E2 - R total lebih besar

+ GGL -

∑ I R = ∑ GGL = ∑E

1. E1 = I . R1
2. E2 = I . R2
3. GGL = ∑E = E1 + E2

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal
PT PLN (Persero) Udiklat Pandaan
HUBUNGAN SERIE
R1 R2 R3
Hubungan Serie
- Arus I sama besar
I - Teg. Dijumlahkan
- R total lebih besar
+
E
-
Etot
Rtot = R1 + R2 + R3 Itot =
Rtot
Itot = I1 = I2 = I3 Etot
Rtot =
Etot = E1 + E2 + E3 Itot

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal
PT PLN (Persero) Udiklat Pandaan
HUBUNGAN PARALEL
I

I1 I2 I3 Hubungan paralel
+ - Tegangannya sama
- Arus dijumlahkan
E - R total lebih kecil
- R1 R2 R3

Itot = I1 + I2 + I3 Etot
Itot = Rtot
Etot = E1 = E2 = E3
1 1 1 1 Etot
= + + Rtot = Itot
Rtot R1 R2 R3

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal
JATUH TEGANGAN (VOLTAGE DROP)

Mutu penyediaan tenaga listrik dipengaruhi oleh 3 hal :

1. Frequensi (50 Hz)


2. Tegangan (+5 % - !0 %)
3. Keandalan (kontiniuitas)

∆V = Vs - Vr

Dimana : ∆V = Tegangan drop


Vs = Tegangan pengirim dari sisi sumber
Vr = Tegangan penerima di sisi beban

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal
RANGKAIAN PENGGANTI SALURAN

R XL

~ Vs Vr VL

Is = Ir = I = arus pada saluran


Z = R + jXL= impedansi saluran

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal
Diagram Phasor Saluran
Vs

Iz

Ix

Vr
V’s
I Ir

Rumus pendekatan :
Vs = Vsl maka
ΔV = Vsl – Vr
ΔV = Ir cos  + IjJX sin 
ΔV = I (cos  + jJX sin )

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal
Sesuai SPLN no. 72 ; tahun 1987

JTM = 5 %
JTR = 4 %
Trafo = 3 %
SP = 1 %

REGULASI TEGANGAN

VR = (Variasi turun naik tegangan) x 100 %


Variasi dibatasi 10 % maksimum

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal
PERBAIKAN FAKTOR DAYA

Faktor daya cos  adalah perbandingan antara daya


nyata P(W) dengan daya semu S(VA) yang biasa
dinyatakan dengan angka desimal atau persentase

Contoh :

P = 80 kW ; S = kVA

P 80
Pf = = =100
o,8 = 80 %
S

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal
Daya semu S lebih kecil untuk P yang tetap

Pf 60% 70% 80% 90% 100%


P(kW) 600 600 600 600 600
Q(kVAr) 800 612 450 291 0
S(kVA) 1000 857 750 667 600

Daya nyata P lebih besar untuk S yang tetap

Pf 60% 70% 80% 90% 100%


P(kW) 360 42 480 540 600
Q(kVAr) 480 428 360 262 0
S(kVA) 600 600 600 600 600
Simple, Inspiring, Performing,
Phenomenal
Pemasangan Kapasitor

Daya yang dipakai motor listrik mempunyai 2 komponen


antara lain :

1. Daya aktif (P) yang menghasilkan kerja


2. Daya reaktif (Q) yang membangkitkan medan magnit
untuk memutar motor listrik tersebut.

So = kVA
Q = P.Tg o
Q1 = P.Tg 1
Pfo Q(c) = P.(tg o-tg1
S1=kVA
Pf1
o 1 Q Qo
P = kW

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal
Penempatan Kapasitor

Kapasitor TR

a. Pada terminal motor – motormukuran besar

b. Untuk kumpulan beberapa motor kecil yang tidak bekerja terus


menerus kapasitor dapat ditempatkan pada ujung instalasi

c. Penempatan didaerah pusat beban apabila sulit untuk


menempatkan di lokasi a atau b ditempatkan pada sisi beban
dari APP jika hanya bertujuan untuk menghindarai tagihan
kelebihan VAR.

Simple, Inspiring, Performing,


Phenomenal
SIMPLE
INSPIRING
PERFORMING
PHENOMENAL

TERIMA KASIH
26

Anda mungkin juga menyukai