Anda di halaman 1dari 9

PATOFISIOLOGI DAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KELAINAN

KONGNITAL BRONKHOMALASIA
Kelompok II
ANASTASYAH (K.18.01.002)
IKA PUTRI (K.18.01.010)
NURUL ILMI (K.18.01.017)
SISILYAH MUSTIKA (K.18.01.026)
DEFENISI

Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang


rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah trakea, atau
tenggorokan). tulang rawan melemah biasanya menyempit lebih mudah
selama ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau mencegah dahak
dan sekresi mnejadi terperangkap. Biasanya banyak menyerang pada
anak usia kurang dari 6 tahun.(Children’s National Health System,2016)
ETIOLOGI
Bronchomalacia paling sering terjadi pada
saat lahir (kongenital) dan mungkin
berhubungan dengan kondisi lain. Saat ini,
tidak diketahui mengapa tulang rawan tidak
terbentuk dengan baik.
MANIFESTASI KLINIS
• Selain presentasi klinis,laboratorium dan evaluasi patologi diperlukan
untuk definisi diagnose leukemia. Tes yang paling penting adalah sumsum
tulang biopsy dan aspirasinya yang disampaikan kepada hematopayhology
untuk berbagai evaluasi. Noda cytochemical sangat membantu untuk
menentukan apakah leukemia akut adalah keturunan myeloid atau limfoif.
• Umur:
Biasanya terjadi 1-3 bulan dengan gejala yang tidak jelas seperti kelelahan,
kurangnya toleransi latihan, nyeri dada dan perasaan yang tidak enak.
• Pasien melaporkan penurunan berat badan, malaise, kelelahan,dan palpasi
dan dyspnea saat beraktivitas. Gejala lain yang dapat muncul yaitu demam,
menggigil, dan kerasnya sugestif infeksi, memar (pendarahan yang
berlebihan, epistaksis, ekimosis dan petechiae), nyeri tulang,kejang,sakit
kepala,dan diplopia.
KLASIFIKASI
• 1. Bronkomalasia primer
a) Disebabkan oleh defisiensi pada cincin kartilago
b) Diklasifikasikan sebagai kongenital
• 2. Bronkomalasia sekunder
a) Merupakan kelainan didapat (bukan kongenital)
b) Disebabkan oleh kompresi ekstrinsik (luar),
dapat dari pelebaran
pembuluh-pembuluh darah, cincin vascular,
atau kista bronkogenik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi
jalan nafas oleh sekresi, spasme bronchus.
b) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan deformitas tulang
rawan
c) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan dispneu,anoreksia, mual muntah.
d) Resiko tinggi terhadap infeksi
e) Intoleran aktifitas berhubungan dengan insufisiensi ventilasi dan
oksigenasi.
f) Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
g) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
tentang proses penyakit
INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan
nafas oleh sekresi, spasme bronchus.
b.Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan deformitas tulang rawan
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
dispneu, anoreksia, mual muntah
d.Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan menetapnya
sekret, proses penyakit kronis.
e.Intoleran aktifitas berhubungan dengan insufisiensi ventilasi dan
oksigenasi.
f. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
g. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi
tentang proses penyakit
PENATALAKSANAAN
• TERBAGI MENJADI 3 YAITU:
1. Time
2. Tekanan udara positif kontinu
3. Trakheotomi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai