Anda di halaman 1dari 44

ZOONOSIS

DEFINISI

ZOONOSIS
penyakit yang
dapat ditularkan Scabies
dari hewan ke
manusia dan
sebaliknya.
Pedikulosis

Cutaneous Larva
PARASIT HEWANI Migran
SCABIES
Skabies
Sarcoptes scabiei

Merupakan anggota dari kelas


Arachnida, subclass Acari, ordo
Astigmata, famili Sarcoptidae

Ukuran betinanya 0,3-0,4 mm dan


ukuran jantan setengah dari ukuran
betina

Bentuk oval, punggung cembung,perut


rata

Translusen, berwarna putih kotor, tidak


berwarna

Tungau dewasa (4 pasang kaki)


Source: www.cdc.gov.com
Cardinal Sign

 Diagnosis : 2 dari 4 tanda kardinal


Scabies berkrusta
(Norwegian Scabies)
1. Dermatosis berkrusta (kaki, kuku distrofik,
skuama generalisata)
2. Lesi hiperkeratosis nonpruritus – dermatitis
papular yang gatal
3. Sangat menular
4. Tungau dalam jumlah banyak
5. Status imun rendah
Diagnosis

 Kerokan kulit
 Kuretase terowongan
 Ink Burrow Test
Diagnosis Banding

Gigitanserangga
Dermatitis kontak
Dermatitis herpetiformis
Pedikulosis korporis
Terapi

1. Sulfur presipitatum 5-10%, tidak efektif terhadap stadium telur,


dapat dipakai pada anak usia dibawah 2 tahun
2. Bensil Benzoat emultion 20-25%, efektif terhadap semua
stadium
3. Gama benzena heksaklorida (gameksan) 1%, efektif terhadap
semua stadium, kontraindikasi pada anak < 6 th dan wanita
hamil, serta toksik pada SSP
4. Krotamiton 10 %
5. Permetrin 5 %, efektivitas sama dengan gameksan,
kontraindikasi pada bayi dibawah 2 bulan
6. Ada infeksi sekunder  antibiotika
Pencegahan

Seluruh keluarga harus diobati


bersamaan
Pembersihan lingkungan harus
dilakukan secara simultan
Disarankan untuk mencuci dan
menyetrika semua material yang pernah
berhubungan dengan infestasi skabies.
Bersihkan sprei dan lantai
PEDICULOSIS
PEDIKULOSI
S
Infeksi pada
kulit/rambut yg
disebabkan oleh
pediculus Parasit obligat

KLASIFIKASI

P. humanus var P. humanus var


Phthirus pubis
kapitis korporis

Pedikulosis
Pedikulosis kapitis Pedikulosis pubis
korporis
PEDIKULOSIS KAPITIS
Pediculus humanus var. capitis
Pedikulosis Kapitis

Kutu menghisap
Sekresi liur gatal garukan
darah

Kepala berbau Plikapelonika Infeksi Erosi,


busuk (Pus dan krusta) Sekunder eksoriasi

Pembesaran kelenjar getah bening regional (retroauricular dan occiput)


Temukan telor dan kutu pada rambut
Tanda gan Gejala

 Pruritus
 Krusta hemoragik kecil pada kulit
kepala
 Telur pada rambut.
Pedikulosis Kapitis

DD :
T. kapitis, Dermatitis seboroika

Terapi :
Malathion 0,5%-1% topikal
Gamabenzen heksaklorida (gameksan) 1%
Emulsi bensil benzoat 25%
Infeksi sekunder  cukur rambut + antibiotik (sistemik & topikal)
PEDIKULOSIS KORPORIS
Pediculus humanus var. corporis

•Betina 1,2-4,2 x 0,6-2,1 mm , jantan lebih kecil


•Warna & siklus hidup = Pediculus humanus var. capitis
•Hidup pd pakaian tanpa isap darah maks. selama 3 hari

Gejala klinis:
Makula eritema, papul, krusta, eksoriasi
Lesi biasanya terdapat pada tungkai, neckline, aksila, punggung,
pinggang
Lichenifikasi, hyperpigmentasi
Kadang-kadang dapat terjadi infeksi sekunder dengan pembesaran
KGB regional
Pedikulosis korporis
PEDIKULOSIS PUBIS
Phthirus pubis

Ukuran : lebih pipih dan kecil drpd


Pediculus
Betina 1-2 x 1-2 mm, jantan lebih
kecil
Sepasang kaki pertama vestigial; 2
pasang lainnya seperti capit.
Kutu dapat dilihat, susah dilepas
karena kepala masuk ke muara
folikel rambut
Pediculosis pubis
Gejala:
Papul eritema kecil
Gatal pada pubis  paha, pantat,
abdomen, dan dada
Bercak abu-abu/kebiruan – 0,5 cm
(makula caeruleae)
Bercak hitam pada celana dalam putih
(black dot)
Pembesaran KGB regional (infeksi
sekunder)
 telur dan kutu
Penunjang
pada rambut pubis
Pediculosis pubis
CUTANEOUS LARVA
MIGRAN
Creeping Eruption
Biasanya pada anak-anak (jalan tanpa alas
kaki, kontak dengan tanah/pasir)
Penularan  kontak langsung dengan larva yg
infektif
Larva masuk  fol. rambut  orifisium kel
keringat  kemerahan & gatal  migrasi
larva (2 – 5 cm/hr)
Gatal  garukan  inf. sekunder
Typical "creeping eruption" associated with
cutaneous larva migrans
Predileksi : tungkai, plantar, tangan, anus,
bokong dan paha (daerah yg kontak dgn larva)
Khas  benang lurus/berkelok-kelok,
menimbul & terdapat papul/vesikel diatasnya

 DD :
Scabies
Dermatofitosis
Terapi

1. Antihelmintes spektrum luas


(tiabendazol/mintezol 50 mg/kg BB/hari : 2x
sehari, selama 2 hari; albendazol 400mg dosis
tunggal, selama 3 hari berturut-turut)
2. Cryo terapi  CO2 snow
3. N2 liquid
Reaksi Gigitan Serangga
Insect Hipersensitivity mencakup reaksi akibat gigitan, sengatan, dan
kontak dengan bagian tubuh serangga.

Pada reaksi local yang parah dapat menimbulkan eritema generalisata,


urtikaria, atau edema pruritus. Sedangkan bila diikuti reaksi sistemik
menyeluruh dapat diikuti dengan reaksi anafilaksis
Klasifikasi berdasarkan waktu
terjadinya:
Urtikaria Papular

 Suatu reaksi hipersensitivitas terhadap gigitan atau


sengatan serangga dengan papul yang di puncaknya
terdapat pungtum, papul dikelilingi urtikaria, dan zona
eritematosa
 Gambaran klinis spesifik : Papul eritema dimana pada
bagian tengahnya terdapat punctum hemoragik bekas
tusukan serangga.
 Diagnosis Banding :
Ptiriasis likenoides.
Tata laksana

 Terapi topical :
 Kortikosteroid untuk mengurangi reaksi alergi
 Antibiotik topical : infeksi sekunder
 Bedak + anti-pruritus

Terapi sistemik :
 Antihistamin oral
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai