HORMON TIROID
Galang Al Fajri
20180310123
Ca (kalsium) itu digunakan
untuk pelepasan
neurotransmitter, untuk
merangsang jantung, lalu pada
otot dia ada di reticulum
sarkoplasma sebagai sliding
filament dan yang paling
menonjol yaitu untuk kekuatan
tulang dan gigi. Kalau Fosfat
fungsinya untuk Pembuatan
ATP.
*release : pelepasan
*efflux : aliran keluar
*decreased : berkurang
*enhanced/increasing : peningkatan
Berdasarkan pentingnya Ca dan PO4 , maka dari itu konsentrasi ca dan PO4 harus selalu
stabil dan tersedia dengan baik didalam darah.
Jadi pada dasarnya, kalsium dan fosfat diatur oleh 3 organ, yaitu Tulang untuk
menyimpan, Ginjal untuk membuang, dan Usus untuk sumber nutrisi.
Usus dibantu oleh vitamin D untuk diserap dan dikeluarkan ke darah. Jika konsentrasi
Kalsium dalam darah rendah/sedikit, maka perlu pembongkaran kalsium pada tulang
dan reabsorbsi pada ginjal, sehingga PTH (parathormon) meningkat. Tapi, kalau kadar
kalsium dalam darah tinggi/banyak, maka calcitonin akan tersimpan ditulang. Kalau
masih berlebih lagi, diperlukan aktivitas menurunkan reabsorbsi diginjal dan dibuang ke
ginjal.
Hormon paratiroid (PTH) menyediakan mekanisme
yang kuat untuk mengatur konsentrasi kalsium dan
fosfat ekstrasel lewat pengaturan reabsorpsi di usus,
ekskresi di ginjal, dan pertukaran ion-ion tersebut
antara cairan ekstraselular dan tulang. Aktivitas
kelenjar paratiroid yang berlebihan dapat
menyebabkan absorpsi garam-garam kalsium yang
cepat dari tulang yang akibatnya adalah
hiperkalsemia dalam cairan ekstraselular;
sebaliknya, keadaan hipofungsi kelenjar paratiroid
menyebabkan hipokalsemia, yang sering kali
menimbulkan tetani.
EFEK HORMON PARATIROID TERHADAP KONSENTRASI KALSIUM DAN FOSFAT
DALAM CAIRAN EKSTRASELULAR
Konsentrasi kalsium dan fosfat dalam darah akibat pemberian PTH secara infus
yang mendadak pada seekor hewan dan pemberian ini dilanjutkan untuk
beberapa jam.
Naiknya konsentrasi kalsium terutama disebabkan oleh dua efek berikut ini:
1. efek PTH yang meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat dari tulang
2. efek yang cepat dari PTH dalam mengurangi ekskresi kalsium oleh ginjal.
Berkurangnya konsentrasi fosfat disebabkan oleh efek yang sangat kuat dari
PTH dalam meningkatkan timbulnya ekskresi fosfat dari ginjal secara
berlebihan, yang merupakan suatu efek yang cukup besar untuk mengatasi
peningkatan absorpsi fosfat dari tulang.
HORMON PARATIROID MENINGKATKAN ABSORPSI KALSIUM DAN FOSFAT DARI
TULANG
PTH mempunyai dua efek pada tulang dalam menimbulkan absorpsi kalsium dan
fosfat.
1. Tahap yang pertama merupakan suatu tahap cepat yang dimulai dalam waktu
beberapa menit dan meningkat secara progresif dalam beberapa jam. Tahap ini
disebabkan oleh aktivasi sel-sel tulang yang sudah ada (terutama osteosit) untuk
meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat
2. Tahap yang kedua adalah tahap yang lebih lambat, dan membutuhkan waktu
beberapa hari atau bahkan beberapa minggu untuk menjadi berkembang penuh;
fase ini disebabkan oleh adanya proses proliferasi osteoklas, yang diikuti dengan
sangat meningkatnya reabsorpsi osteoklastik pada tulang sendiri, jadi bukan
RANGKUMAN EFEK-EFEK HORMON PARATIROID.
a. Defisiensi vitamin D
- Diet
- Kekurangan sintesis
b. Gangguan GI
c. Herediter
- Riketsia karena defidiensi semu vitamin D atau riketsia bergantung vitamin D tipe I
( 1–OHase)
- Riketsia karena defisiensi semu vitamin D atau riketsia bergantung vitamin D tipe II ( 1,25-
(OH)2-reseptor)
d. Gagal ginjal kronis
e. Penurunan fosfat
- Diet
PENGOBATAN RIKETSIA-OSTEOMALASIA
b. Kalsium
c. Sinar matahari
d. 1,25-(OH)2-D3 (kalsitriol)
PANKREAS
1. Sel Alfa Pankreas, berjumlah sekitar 25% dari pulau. Sel Alfa Langerhans merupakan sel
yang berfungsi untuk menghasilkan hormon Glukagon.
2. Sel Beta Pankreas, berjumlah sekitar 70% dari pulau. Sel Beta Langerhans merupakan sel
yang berfungsi untuk menghasilkan hormon Insulin dan hormon Amylin.
3. Sel F Pankreas (Sel Gamma Pankreas), Pankreasberupa sel renik (sangat kecil) dan berjumlah
kurang dari 1% dari pulau langerhans. Sel Gamma merupakan sel yang berfungsi
menghasilkan Polipeptida Pankreas.
4. Sel Delta Pankreas, berjumlah kurang dari 5% dari pulau langerhans. Sel Delta merupakan
sel yang berfungsi untuk menghasilkan somatostatin. Hormon Somatostatin akan
menghambat sekresi sel lainnya.
GLUKAGON
Efek utamanya adalah pada metabolisme karbohidrat. hormon ini berfungsi untuk
mengubah lemak dan protein menjadi glukosa.
Hormon : Kortison, Kortikosteron, prednison, metilprednison, deksametason
Mekanisme kerja : Kompleks hormon(steroid) reseptor di
sitosolintitranskripsi DNAsintesis protein (enzim & protein yang memerantai
respon glukokorticoid
EFEK GLUKOKORTIKOID
Glukokortikoid meningkatkan sintesis glukosa dari sumber non karbohidrat melalui proses neoglukogenesis.
Glukokortikoid jmenurunkan penggunaan glukosa oleh jaringan tubuh dan meningkatkan penyimpanan glukosa di
dalam hati dalam bentuk glikogen dalam rangka meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
Efek metabolisme protein
Glukokortikoid menurunkan sintesis protein di seluruh tubuh, karena asam-asam amino diubah melalui
glukoneogenesis menjadi glukosa. Di dalam hepar, sintesis protein meningkat. Hal ini menyebabkan kehilangan
protein jaringan dan meningkatkan pengeluaran nitrogen sebagai urea di dalam urin.
Efek metabolisme lemak
Glukokortikoid meningkatan asam lemak dalam darah yang dapat digunakan sebagai sumber energi oleh jaringan
Efek pada darah
Glukokortoid meningkatkan pembentukan sel-sel darah merah oleh tubuh dan menurunkan pembentukan eosinofil.
EFEK GLUKOKORTIKOID
Efek-efek lainnya
Mempunyai kerja mineralokortikoid yang lemah, yakni menahan natrium
Mempertahankan tekanan darah, dengan bekerja pada pembuluh darah dan jantung
Mempertahankan aktivitas normal otot-otot volunter yang menjadi lemah saat tidak
terdapat glukokortikoid.
Menstabilkan lisozim di dalam sel
1.3. ANDROGEN
Androgen adalah hormon seks yang biasanya diproduksi hanya oleh testis pria,
namun dalam jumlah kecil, androgen juga diproduksi oleh rahim wanita dan kelenjar
adrenal yang terdapat pada pria dan wanita. Androgen membantu memulai
perkembangan testis dan penis pada janin laki-laki. Hormon ini diproduksi pada pria,
dan bertanggung jawab terhadap perkembangan ciri seksual sekunder pria, misalnya:
pertumbuhan rambut wajah,
pertumbuhan otot,
suara menjadi lebih besar,
dan lain-lain.
JENIS HORMON ANDROGEN
Medula adrenal pada dasarnya adalah suatu ganglion simpatis, yang neuron pasca
ganglionnya telah kehilangan aksonnya dan menjadi sel-sel sekretorik
Secara embriologi sel medula adrenal merupakan derivat sel saraf.
90 % sel mensekresi epinefrin dan 10 % mensekresi norepinefrin, dan sedikit
mensekresi dopamin.
Dalam kondisi normal,hanya sedikit epinefrin dan norepinefrin disekresi oleh
medula adrenal. Jumlah yang banyak disekresi sebagai respon terhadap
rangsangan yang menyebabkan kenaikan emosional (seperti marah).
Sekresi terjadi mengikuti pelepasan asetilkolin dari saraf preganglioner yang
menginervasi medula adrenal
2.1 ADRENALIN
1. Hipoadrenalisme 2. Hiperadrenalisme
Hipersekresi oleh korteks adrenal akan
Kelainan ini disebabkan oleh menyebabkan timbulnya sekumpulan efek
kegagalan korteks adrenal untuk yang disebut syndroma cushing. Sindroma
memproduksi hormon adrenokortikal ini terjadi oleh karena pembentukan
yang disebut sebagai penyakit addison, kortisol secara berlebihan dalam jangka
dimana korteks adrenal mengalami waktu panjang. Keadaan ini dapat
kerusakan yang disebabkan oleh penyakit disebabkan oleh tumor korteks adrenal,
autoimun, sekunder terhadap karsinoma atau tumor basofil dari hipofisis yang
atau pada kasus yang jarang terjadi menghasilkan ACTH dalam jumlah yang
adalah pada tuberkulosis. berlebihan
HORMON KULIT & VITAMIN D
Defisiensi Vitamin D
Diet
Kekurangan sintesis
Gangguan GI
Herediter
Riketsia karena defisiensi semu vitamin D atau riketsia bergantung vitamin D tipe I ( 1–OHase)
Riketsia karena defisiensi semu vitamin D atau riketsia bergantung vitamin D tipe II ( 1,25-(OH)2-reseptor)
Gagal Ginjal Kronis
Penurunan Fosfat
Diet
Ginjal
PENGOBATAN RIKETSIA-OSTEOMALASIA