Anda di halaman 1dari 69

TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

MATERI INTI 4

.
PELAYANAN PTM DI KELUARGA

HIPERTENSI
KESEHATAN JIWA
BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

07/14/2020 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 1


TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
Indikator 6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
Keluarga Penderita Hipertensi melakukan pengobatan secara
7
Sehat teratur
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan
8
tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
2
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
A.Tujuan Pembelajaran Umum
• Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami pelayanan
penyakit tidak menular dan gangguan jiwa di keluarga
B.Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan :
1. Hipertensi
2. Kesehatan jiwa
3. Bahaya merokok bagi kesehatan
4. Instrumen pendataan Pelayanan Penyakit Tidak Menular
3
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
SISTIMATIKA

PENDAHULUAN

HIPERTENSI , GANGGUAN JIWA, MEROKOK

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

PRAKTEK

4
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015

1990 2000 2010 2015

Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup (pola makan dengan gizi
tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll).
Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles
Upaya Promotif-Preventif yang efektif harus diutamakan agar dapat menurunkan beban penyakit.

5
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Faktor Risiko
Perilaku
Penyebab
Terjadinya PTM
Yang Harus
Diperbaiki
SEPULUH PENYEBAB KEMATIAN UTAMA (SEMUA UMUR)
TOT PELATIHAN
SAMPLE KELUARGA
REGISTRATION SEHAT
SYSTEM (SRS)
INDONESIA, 2014
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
Mengapa PTM Menjadi Masalah

Sebagian besar
masyarakat
belum mengerti
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Sumber : Riskesdas 2013


10
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Masalah kesehatan jiwa di keluarga dan masyarakat cukup


besar dan menimbulkan beban akibat kesehatan yang
signifikan
•Data Riskesdas (2013)
Gangguan mental emosional (gejala depresi dan anxietas)
pada usia ≥15 tahun adalah 6% atau lebih dari 14 juta jiwa
Gangguan jiwa berat (psikosis) adalah 1.7/1000 atau lebih
dari 400.000 jiwa
14,3% dari penduduk yang mengalami gangguan jiwa berat
tersebut mengatakan pernah dipasung
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

• Estimasi WHO: Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang


belum mendapatkan layanan kesehatan jiwa di Negara-
negara dengan penghasilan rendah-menengah termasuk
Indonesia adalah >85%.
• Masalah kesehatan jiwa tersebut jika tidak segera
ditanggulangi dapat menurunkan status kesehatan fisik dan
menimbulkan dampak psikososial antara lain: tindak
kekerasan, penyalahgunaan napza, pemasungan, maupun
tindakan percobaan bunuh diri.

12
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
• Pemasungan pada ODGJ:
bentuk pengekangan kebebasan yang dilakukan pada
ODGJ di komunitas  melanggar HAM
Berakibat perampasan kebebasan mengakses layanan
untuk membantu pemulihan fungsi ODGJ tersebut
sebagian besar dilakukan oleh keluarga inti
Beberapa alasan pemasungan: kurangnya pengetahuan,
kesulitan akses dan keterjangkauan ke layanan kesehatan
jiwa.
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

APAKAH HIPERTENSI ?
Pengertian
 Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah
peningkatan tekanan darah secara menetap ≥
140/90 mmHg.

 Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan


tekanan darah arterial yang menetap

14
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH
JNC 7 - 2003
Tekanan darah (mm Hg) Kategori
SISTOLIK DIASTOLIK
<120 dan <80 Normal
120-139 atau 80-89 Prehipertensi
140-159 atau 90-99 Hipertensi
derajat 1
≥160 atau ≥100 Hipertensi
derajat 2

15
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
GEJALA DAN TANDA
Seringkali hipertensi terjadi tanpa gejala, sehingga penderita tidak
merasa sakit. Gejala dan tanda muncul biasanya karena sudah terjadi
kelainan organ

1.Sakit kepala 7. Pandangan menjadi

2. Kelelahan kabur

3. Mual dan muntah 8. Mata berkunang-kunang

4. Sesak napas 9. Mudah marah

5. Napas pendek 10.Telinga berdengung

(terengah-engah) 11.Sulit tidur

6. Gelisah 12.Rasa berat di tengkuk


16
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

17
Pencegahan danKELUARGA
TOT PELATIHAN Pengendalian
SEHAT

Orang atau kelompok masyarakat yang masih sehat


atau memiliki faktor risiko PTM 18
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

TATALAKSANA HIPERTENSI

NON FARMAKOLOGI
(MODIFIKASI GAYA HIDUP)

FARMAKOLOGI
(OBAT ANTI HIPERTENSI)

19
MODIFIKASI GAYA HIDUP UNTUK
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
TATALAKSANA HIPERTENSI
Modifikasi Rekomendasi Penurunan tek darah
sistolik (kurang lebih)

Penurunan berat badan Pertahankan berat badan normal 5-20 mm Hg untuk setiap
(Indeks massa tubuh 18.5-24.9 penurunan berat badan 10
kg/m2) kg
Adaptasi diet DASH Konsumsi buah, sayur sebanyak 5 8-14 mm Hg
(Dietary Approach to porsi/hari, produk rendah lemak
Stop Hypertension) dan rendah lemak jenuh
Diet rendah garam Konsumsi garam tidak lebih dari 5 2-8 mm Hg
g/hari (2000mg natrium) atau 1
sendok teh peres
Peningkatan aktifitas fisik Lakukan aktifitas aerobik secara 4-9 mm Hg
teratur seperti jalan dll
(30 menit/hari setiap hari)
Tidak mengkonsumsi Tidak mengkonsumsi alkhohol 2-4 mm Hg
alkhohol
20
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

KESEHATAN JIWA
KELUARGA
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Gangguan jiwa adalah kumpulan gejala dari gangguan pikiran, gangguan perasaan dan gangguan
tingkah laku yang menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi sehari-hari (fungsi pekerjaan
dan sosial) dari orang tersebut

Gangguan
Gangguan Gangguan Gangguan
Gejala Fisik Fungsi Pekerjaan
Pikiran Perasaan Perilaku
/Sosial
• Sulit konsentrasi • Cemas • Menyendiri • Gangguan tidur • Tidak mampu
• Pikiran berulang berlebihan dan • Gaduh gelisah dan makan kerja/sekolah
• Bingung, kacau, tdk masuk akal • Perilaku yg terus • Pusing, tegang, • Sering bolos
ketakutan yang • Sedih yang diulang sakit kepala sekolah/kerja
tidak beralasan berlarut • Perilaku kacau berdebar-debar, • Prestasi
• Gangguan • Marah tdk • hiperaktif keringat dingin menurun
penerimaan beralasan • Sakit ulu hati, • Tdk mampu
pancaindera diare, mual bergaul
yang ada • Kurang gairah • Menarik diri dari
objek/sumbernya kerja dan pergaulan
seksual
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

4 JENIS GANGGUAN JIWA TERBANYAK


DI MASYARAKAT

GANGGUAN GANGGUAN
CEMAS DEPRESI

GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK/
BIPOLAR
SKIZOFRENIA
GANGGUAN
TOT PELATIHAN CEMAS
KELUARGA SEHAT

Gejala Utama:
Rentang emosi: mudah tersinggung, tidak sabar, gelisah,
tegang, frustasi
Ciri Fisik : gelisah, berkeringat, jantung berdegup
kencang, kepala seperti diikat, gemetar dan sering buang
air kecil
Ciri Perilaku: gelisah, tegang, gemetar, gugup, bicara
cepat dan kurang koordinasi
Ciri Kognitif: sulit konsentrasi, gejala panik, merasa tidak
bisa mengendalikan semua, merasa ingin melarikan diri
dari tempat tersebut, serasa ingin mati
GANGGUAN
TOT DEPRESI
PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Gejala Utama: Gejala tambahan:


Merasa sedih berkepanjangan lebih Rasa bersalah
dari 2 minggu dan bertahan selama 2 Merasa tidak berguna
bulan Pandangan masa depan suram/ pesimis
Hilang minat dan ketertarikan terhadap Harga diri dan kepercayaan diri
aktivitas yang biasanya menyenangkan berkurang
Gangguan tidur
Mudah lelah
Gagasan/perbuatan yang membayakan
diri (ide bunuh diri)
Gangguan pola makan
Depresi sering disertai dengan keluhan fisik seperti nyeri  
kepala, gangguan lambung, dan keluhan fisik lain yang kronis
atau tidak sembuh-sembuh dengan pengobatan fisik biasa.
TOTGANGGUAN
PELATIHAN KELUARGA
BIPOLARSEHAT
Definisi: gangguan suasana perasaan yang berganti-ganti antara episode manik
dan depresi dalam periode waktu yang berbeda

EPISODE MANIK: EPISODE DEPRESI:


 Suasana hati yang gembira  Murung (sedih) sepanjang waktu
berlebihan  Kehilangan minat/keinginan
 Sangat bersemangat  Mudah lelah/tak bertenaga
 Tidak mudah Lelah
 Harga diri tinggi
 Gagasan/ide yang Gejala tambahan :
melompat-lompat  Rasa bersalah
 Banyak bicara  Merasa tidak berguna
 Perhatian mudah teralih  Pandangan masa depan suram/ pesimis
 Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
 Kebutuhan tidur berkurang
 Gangguan tidur
 Dorongan untuk  Gagasan/perbuatan yang membayakan diri (ide
membelanjakan sesuatu bunuh diri)
tanpa perhitungan  Gangguan pola makan
 Pengendalian diri kurang
GANGGUAN PSIKOTIK/SKIZOFRENIA
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
Gejala Utama
• Perilaku aneh atau kacau (pembicaraan tidak nyambung /tidak
relevan)
• Rentang emosi labil, mudah tersinggung, gelisah sampai tidak
terkontrol
• Menarik diri dari lingkungan (diam dan atau mengurung diri),
• Kecurigaan atau keyakinan yang jelas keliru dan dipertahankan
(delusi/waham)
• Halusinasi (mendengar suara / melihat sesuatu tidak nyata), kadang
terlihat bicara sendiri dan sulit tidur
• Tidak dapat bertanggung jawab terhadap yang biasa dikerjakan
(aktivitas pekerjaan, sekolah, rumah tangga, dan sosial)
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

FAKTOR RISIKO GANGGUAN JIWA

Faktor Psikologik Faktor Sosial:


  Relasi interpersonal
Faktor Biologik Tipe kepribadian yang kurang baik
  (dependen, (disharmoni keluarga)
Genetik/Keturunan perfeksionis, Stress yang
perubahan struktur
otak dan
introvert) kurang berlangsung lama
keseimbangan kimia motivasi Masalah kehidupan
otak kurang dapat Kurangnya dukungan
penyakit fisik (kondisi menyesuaikan keluargadan
medis krnis dan diri terhadap lingkungan
kondisi penggunaan perubahan
obat2an/narkoba)
kehidupan
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA
– Adakah anggota keluarga yang sering mengalami:
» marah-marah tanpa alasan yang jelas, memukul, merusak barang, mudah
curiga berlebihan, tampak bicara sendiri, bicara kacau atau pikiran yang
aneh?
» sedih terus menerus lebih dari 2 minggu, berkurangnya minat terhadap hal-hal
yang dulunya dinikmati, dan mudah lelah atau tenaganya berkurang
sepanjang waktu?
» cemas, khawatir, was-was. Kurang konsentrasi disertai dengan keluhan fisik
seperti sering berkeringat, jantung berdebar, sesak, mual?
» gembira berlebihan, merasa sangat bersemangat, merasa hebat dan lebih dari
orang lain, banyak bicara dan mudah tersinggung?
» gejala tersebut di atas mengalami pengekangan kebebasan berupa
pengikatan fisik atau pengurungan/pengisolasian?
– Adakah anggota keluarga yang pernah mencoba melakukan tindakan menyakiti
diri sendiri atau berusaha mengakhiri hidup?
Penanganan awal dan perawatan ODGJ
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
(Orang Dengan Gangguan Jiwa) di keluarga

1. Tanyakan riwayat gangguan jiwa


sebelumnya atau dalam keluarga
2. Tanyakan apa yang dipikirkan dan
Gangguan Jiwa dapat dirasakan? Apakah ada pikiran yang
diobati jika diketahui
dan ditangani sejak mengganggu?
awal 3. Keluarga dapat menjadi tempat berbagi
Peran keluarga dalam cerita dan rasa
memperhatikan 4. Kalau sulit /tidak teratasi minta bantuan
tingkah laku anggota kader kesehatan,dokter atau datang ke
keluarga lain, kalau
ada perubahan, PKM
segera telusuri: 5. Jika ada ODGJ dipasunglapor
kader/pamong setempat
INFORMASI PENTING
TOT PELATIHAN BAGI KELUARGA
KELUARGA SEHAT

Jelaskan bahwa gejala dari keluhan di atas merupakan


gejala gangguan mental, yang juga termasuk penyakit
medis.
Pengobatan tergantung kepada jenis, berat-ringannya
penyakit/gangguan jiwa yang dialami.
Dukungan keluarga penting untuk kepatuhan berobat
(compliance) dan rehabilitasi.Organisasi masyarakat dapat
menyediakan dukungan yang berharga untuk pasien dan
keluarga.
 
KONSELING PASIEN
TOT PELATIHAN DAN KELUARGA
KELUARGA SEHAT

Bicarakan rencana pengobatan dengan anggota keluarga, minum obat


secara teratur dapat mencegah kekambuhan. Informasikan obat tidak
dapat dikurangi atau dihentikan tiba-tiba tanpa persetujuan dokter.
Informasikan juga tentang efek samping yang mungkin timbul dan cara
penanggulangannya (bagi dokter).
Dorong pasien untuk melakukan fungsinya dengan seoptimal
mungkin di pekerjaan dan aktivitas harian lain.
Dorong pasien untuk menghargai norma dan harapan masyarakat
(berpakaian, berpenampilan dan berperilaku pantas).
Menjaga keselamatan pasien dan orang yang merawatnya pada fase
akut:
Meminimalisasi stres dan stimulasi
Gaduh gelisah yang berbahaya untuk pasien, keluarga dan masyarakat
memerlukan rawat inap atau pengamatan ketat di tempat yang aman.
TOT PELATIHAN
BAHAYA MEROKOKKELUARGA SEHAT
BAGI KESEHATAN

a. Masalah Kesehatan Akibat Konsumsi Rokok


1) Karakteristik Asap Rokok
2) Penyakit Terkait Konsumsi Rokok

b. Pencegahan dan Upaya Berhenti Merokok


1) Perlindungan Terhadap Paparan asap Rokok
2) Peningkatan Kewaspadaan Masyarakat Akan Bahaya
Produk Rokok
3) Upaya Layanan Berhenti Merokok

34
Karakteristik
TOT Asap Rokok
PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Asap rokok mengandung


4000 zat kimia dan 43
diantaranya BERACUN
35
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
Akibat merokok pada
kesehatan manusia

PENYAKIT
TERKAIT
KONSUMSI
ROKOK

United States Department of Health and Human


Services. How tobacco smoke cause disease :
The biology and behavioral basis for smoking-
attributable disease rockville: Department of
Health and Human Services, Centers for
Disease Control and Prevention, National
Center for Chronic Disease Prevention and
Health Promotion Office on Smoking and Health; 36
2010.
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Sumber: Susenas 2015

37
Perlindungan
TOT PELATIHANTerhadap
KELUARGA SEHAT
Paparan Asap Rokok
Kawasan Tanpa Rokok
adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang
untuk kegiatan merokok atau kegiatan
memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/
mempromosikan produk tembakau.

Tujuan untuk melindungi perokok pasif dari bahaya


asap rokok, memberikan lingkungan yang bersih dan
sehat dan meningkatkan kesadaran bahaya asap
rokok.
Selain itu rumah tangga juga harus menerapkan
kawasan rumah tanpa rokok, untukmelindungi
seluruh anggota keluarga terhadap paparan asap
rokok, dengan melarang semua orang merokok di
rumah termasuk orang yang berkunjung kerumah
tersebut. 38
Peningkatan Kewaspadaan Masyarakat akan
TOT PELATIHAN KELUARGA
Bahaya Rokok
SEHAT

• Peraturan Menteri Kesehatan


nomor 28 tentang
Pencantuman Informasi dan
Peringatan Kesehatan
Bergambar pada Kemasan
Rokok.
• Meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang bahaya
merokok terhadap kesehatan
diri sendiri maupun orang lain
atau lingkungan sekitarnya.

39
Upaya Layanan Berhenti
TOT PELATIHAN KELUARGAMerokok
SEHAT

• Upaya Layanan Berhenti Merokok (UBM) di fasilitas


kesehatan tingkat pertama (FKTP)melalui :
– Peningkatan kapasitas petugas kesehatan dalam dan
menyediakan sarana dan prasarana layanan Berhenti
Merokok di FKTP
– Peningkatan kapasitas guru dalam melakukan skrining dan
konseling Berhenti Merokok bagi siswa.

• Selain itu Kementerian kesehatan telah menyediakan


layanan berhenti merokok (Quitline) melalui telepon
tanpa bayar (hotline) di 0800-177-6565

40
Upaya Layanan Berhenti
TOT PELATIHAN KELUARGAMerokok
SEHAT

• Sebagai pembina keluarga sehat, wajib


menjelaskan bahaya merokok dan paparan
asap rokok bagi kesehatan kepada seluruh
anggota keluarga yang menjadi binaannya dan
menganjurkan anggota keluarga yang merokok
untuk berhenti merokok dan menginformasikan
layanan berhenti merokok di FKTP dan FKRTL
serta layanan QUITLINE yang tersedia.

41
KESIMPULAN
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

1. Hipertensi dapat dicegah dan dikendalikan


2. Tatalaksana / Pengobatan Hipertensi :
– Modifikasi pola hidup sehat
– Obat
3. Dengan “PATUH” , tekanan darah dikendalikan dan
kerusakan/ komplikasi organ akibat Hipertensi dapat
dicegah
4. Pengobatan ODGJ perlu dilanjutkan meskipun gejala
telah mereda. Tidak memberhentikan atau mengurangi
obat tanpa persetujuan dokter.

42
TOT PELATIHAN KELUARGA
KESIMPULAN (2) SEHAT

5. Diperlukan antisipasi dalam menghadapi kekambuhan, karena


gejala dapat hilang timbul, antara lain dengan minum obat dan
mengikuti terapi lain (misalnya: psikoterapi) secara teratur.
6. KTR bertujuan untuk melindungi perokok pasif dari bahaya asap
rokok, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta
meningkatkan kesadaran bahaya asap rokok.
7. Keluarga/rumah tangga harus menerapkan kawasan rumah tanpa
rokok untuk melindungi seluruh anggota keluarga terhadap
paparan asap rokok dengan melarang semua orang merokok di
rumah termasuk orang yang berkunjung ke rumah tersebut.

43
KESIMPULAN
TOT PELATIHAN (3) SEHAT
KELUARGA

8. Pembina keluarga sehat, wajib menjelaskan bahaya merokok


dan paparan asap rokok bagi kesehatan kepada seluruh
anggota keluarga yang menjadi binaannya dan menganjurkan
anggota keluarga yang merokok untuk berhenti merokok
9. Pembina keluarga dan anggota masyarakat berperan penting
dalam pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular
dan Kesehatan Jiwa

44
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

INSTRUMEN PENDATAAN PELAYANAN


PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN
KESEHATAN JIWA

45
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
DEFINISI OPERASIONAL
NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang berdasar
Penderita hipertensi pengukuran adalah penderita tekanan darah tinggi
7
berobat teratur (hipertensi), ia berobat sesuai dengan petunjuk
dokter/petugas kesehatan.

Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang


Penderita gangguan
menderita gangguan jiwa berat dan mendapatkan
8 jiwa berat tidak
pengobatan, penderita tersebut tidak ditelantarkan
ditelantarkan
dan/atau dipasung.

Jika tidak ada seorang pun anggota keluarga yang sering


Tidak ada anggota atau kadang-kadang menghisap rokok atau produk lain
9 keluarga yang dari tembakau. Termasuk di sini adalah jika anggota
merokok keluarga tidak pernah atau sudah berhenti dari kebiasaan
menghisap rokok atau produk lain dari tembakau.
46
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
DO INDIKATOR
7. Penderita hipertensi yang berobat sesuai aturan: (ART > 15 tahun )
a. Pernah didiagnosis menderita hipertensi : 1. Ya 2. Tidak
b. Meminum obat hipertensi secara teratur: 1. Ya 2. Tidak
Hasil pengukuran tekanan darah : Normal dan tekanan darah tinggi
Jika (a) jawabannya “ya” dan (b) jawabannya “ya”  Y
Jika (a) jawabannya “ya” dan (b) jawabannya “tidak”  T
Jika (a) jawabannya “ya” maka tidak perlu dilakukan pengukuran
tekanan darah

Jika (a) jawabannya “tidak” maka dilakukan pengukuran tekanan darah


Jika (a) jawabannya “tidak” dan hasil pengukuran normal  N
Jika (a) jawabannya “tidak” dan hasil pengukuran darah tinggi  T
47
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
DO INDIKATOR
8. Penderita gangguan jiwa berat (Schizoprenia) yang mendapat
pelayanan pengobatan (ART > 15 tahun)
a. pernah didiagnosis menderita Schizoprenia
1. Ya 2. Tidak
b. meminum obat gangguan jiwa berat secara teratur
1. Ya 2. Tidak
Jika (a) jawabannya “tidak”  N
Jika (a) jawabannya “ya” dan (b) jawabannya “ya”  Y
Jika (a) jawabannya “ya” dan (b) jawabannya “tidak”  T

9. Ada anggota keluarga yang merokok: (ART > 15 tahun)


Apakah Saudara merokok? 1. Ya 2. Tidak
Jawaban “ya”  T Jawaban “tidak”  Y
48
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
A. HIPERTENSI
B. GANGGUAN KESEHATAN
Berlaku untuk Anggota Keluarga berumur ≥ 15 tahun
8. Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita  
tekanan darah tinggi/hipertensi?
1. Ya 2. Tidak P.10a
9. Bila ya, apakah selama ini Saudara meminum obat  
tekanan darah tinggi/hipertensi secara teratur?
1. Ya 2. Tidak

10. a. Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah?  


1. Ya 2. Tidak

b. Hasil pengukuran tekanan darah  

 
b.1. Sistolik (mmHg)
 
 
b.2. Diastolik (mmHg)
49
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
B.KESEHATAN JIWA
II. KETERANGAN KELUARGA
7. Apakah ada Anggota Keluarga yang pernah didiagnosis menderita gangguan jiwa berat  
(Schizoprenia)?
1. Ya 2. Tidak P.9
8. Bila ya, apakah selama ini penderita tersebut meminum obat gangguan jiwa berat secara  
teratur?
1. Ya 2. Tidak
9. Apakah ada Anggota Keluarga yang dipasung?  
1. Ya 2. Tidak

C.BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN


B. GANGGUAN KESEHATAN

Berlaku untuk semua umur


   
1. Apakah Saudara mempunyai kartu jaminan kesehatan atau JKN?  
1. Ya 2. Tidak

2. Apakah Saudara merokok?  


1. Ya (setiap hari, sering/kadang-kadang) 2. Tidak (tidak/sudah berhenti)

50
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
Referensi
1. Buku Pedoman Penemuan dan Tata Laksana Penyakit Hipertensi , Dit PPTM ,
2015 Kementerian Kesehatan RI
2. Buku Petunjuk Teknis Upaya Berhenti Merokok Pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer , 2016 Kementerian Kesehatan RI
3. Buku Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di FKTP 2015, Kementerian Kesehatan
RI
4. Buku Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa Indonesia ( PPDGJ ) III,
1993 Kementerian Kesehatan RI
5. Buku Penatalaksanaan Gangguan Jiwa di FKTP , 2014 Kementerian Kesehatan RI
6. Buku Pedoman Penanggulangan Pemasungan pada ODGJ 2016, Kementerian
Kesehatan RI

51
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

TERIMAKASIH

52
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

53
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT 54

PANDUAN PRAKTEK
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
PANDUAN PENUGASAN
PENGUKURAN TEKANAN DARAH

I. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok


II.Masing masing kelompok , dibagi lagi menjadi 2.
a) Duduk berhadapan mempraktekkan cara mengukur
tekanan darah yang baik dan benar sampai
mencatatkannya di formulir.
b) Dilakukan bergiliran, sehingga semua peserta
mempraktekkan sebagai pasien dan petugas.

55
Pengukuran
TOT PELATIHANTekanan
KELUARGADarah
SEHAT

Pengukuran tekanan darah dengan tensimeter


Digital.Pengukuran ini untuk mendapatkan data tekanan
darah pada penduduk.
1)Alat dan bahan
a.Tensimeter digital
b.Manset besar
c.Batu baterai AA

56
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
2) Cara pengukuran
a. Prosedur sebelum pengukuran
1) pemasangan baterai
• Balikkan alat, hingga bagian bawah
menghadap keatas
• Buka tutup baterai sesuai tanda panah
• Masukkan 4 buah baterai “AA” sesuai
dengan arah yang benar.

57
Pemasangan Batu Baterai
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

58
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
2) Penggantian baterai
– Matikan alat sebelum mengganti baterai
– Keluarkan baterai jika alat tidak akan digunakan selama lebih
dari 3 bulan.
– Jika baterai dikeluarkan >30 detik, maka tanggal/waktu perlu
disetting kembali.
– Buang baterai yang sudah tidak terpakai pada tempat yang
sesuai
– Jika tanda baterai bersilang muncul, segera ganti baterai
dengan yang baru
– Walaupun tanda baterai bergaris muncul, saat masih dapat
digunakan untuk mengukur sebentar, akan tetapi baterai harus
segera diganti
59
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
3) Prosedur pengukuran
a) Tekan tombol “start/stop” untuk mengaktifkan alat

60
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

b) Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah,


responden sebaiknya menghindar kegiatan aktifitas fisik
seperti olah raga, merokok, dan makan, minimal 30 menit
sebelum pengukuran. Dan juga duduk beristirahat
setidaknya 5-15 menit sebelum pengukuran.

c) Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres.


Pengukuran sebaiknya dilakukan dalam ruangan yang
tenang dan dalam kondisi tenang dan posisi duduk.

61
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Petugas Yang Ramah dan Ruangan Yang Nyaman

62
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
d) Pastikan responden duduk dengan posisi kaki tidak menyilang
tetapi kedua telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan
lengan kanan responden diatas meja sehingga manset yang
sudah terpasang sejajar dengan jantung responden
e) Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kanan responden
dan memintanya untuk tetap duduk tanpa banyak gerak, dan
tidak berbicara pada saat pengukuran. Apabila responden
menggunakan baju berlengan panjang, singsingkan lengan
baju ke atas tetapi pastikan lipatan baju tidak terlalu ketat
sehingga tidak menghambat aliran darah dilengan
f) Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak
tangan terbuka keatas

63
Posisi pengukuran
TOT PELATIHAN tekananSEHAT
KELUARGA darah

Sambil
berbicara

Posisi jongkok Posisi berdiri 64


TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

g) Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis


kembali dan hasil pengukuran akan muncul. Alat akan
kembali menyimpan hasil pengukuran secara otomatis
h) Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat. Jika anda
lupa untuk mematikan alat, maka alat akan mati dengan
sendirinya dalam 5 menit

65
4) Prosedur penggunaan
TOT PELATIHAN manset SEHAT
KELUARGA

a. Masukkan ujung pipa manset pada bagian alat


b. Perhatikan arah masuknya perekat manset
c. Pakai manset, perhatikan arah selang
d. Perhatikan jarak manset dengan garis siku lengan ±1─2 cm.
e. Pastikan selang sejajar dengan jari tengah, dan posisi lengan
terbuka keatas
f. Jika manset sudah terpasang dengan benar, rekatkan manset
g. Pastikan cara menggunakan manset dengan baik dan benar,
sehingga menghasilkan pengukuran yang akurat
h. Catat angka sistolik, diastolik dan denyut nadi hasil pengukuran
tersebut pada formulir hasil pengukuran dan pemeriksaan.

66
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

Cara pemasangan manset pada tensimeter digital

jarak antara manset dan


lekukan siku  2jari

67
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT
• Catatan :
a) Jika hasil pengukuran hasilnya ekstrim,
pengukuran dilakukan dua kali, jarak antara dua
pengukuran sebaiknya antara 2 menit dengan
melepaskan manset pada lengan.
b) Apabila hasil pengukuran satu dan kedua
terdapat selisih > 10mmHg, ulangi pengukuran
ketiga setelah istirahat selama 10 menit dengan
melepaskan manset pada lengan
c) Apabila responden tidak bisa duduk, pengukuran
dapat dilakukan dengan posisi berbaring, dan
catat kondisi tersebut dilembar catatan.
68
TOT PELATIHAN KELUARGA SEHAT

69

Anda mungkin juga menyukai