Presus SH Vero
Presus SH Vero
Stroke Hemoragik
Pembimbing :
Kolonel CKM dr. Sholihul M, Sp.S, Msi.Med
Disusun Oleh:
Veronica / 112016253
Dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 16 Juli di Unit Stroke
RSPAD
Keluhan Utama
Keluhan tambahan
Pasien laki-laki usia 55 tahun datang dengan keluhan lemah pada lengan dan kaki kanan sejak 2
jam SMRS.
Keluhan dirasakan tiba-tiba saat pasien sedang memarkirkan motornya
Pasien terjatuh dan sulit untuk bangun, pasien membutuhkan bantuan untuk bangun. Pandangan
terasa berkunang-kunang dan jalan sempoyongan. Setelah terjatuh, pasien berbicara pelo.
Sebelum kejadian, pasien mengeluh nyeri kepala. Mual dan muntah disangkal pasien.
Pasien tetap sadar saat dibawa ke rumah sakit namun keluarga mengatakan pasien terlihat seperti
mengantuk dan bicara kacau. Tekanan darah di IGD 205/142 mmHg
Pasien mengaku kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi pada dirinya
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengaku mempunyai riwayat hipertensi sejak 15 tahun yang lalu tetapi tidak rutin kontrol
dan minum obat. Pasien hanya mengkonsumsi obat jika kepalanya terasa nyeri.
Pasien menyangkal adanya riwayat diabetes mellitus, penyakit jantung, dan asma. Pasien
mempunyai riwayat tertabrak motor kurang lebih 15 tahun yang lalu, tidak ada riwayat kepala
terbentur dan sudah di CT scan dan semuanya dalam batas normal. Pasien juga mempunyai
riwayat batu ginjal dan sudah dilaser dan sudah tidak ada keluhan.
Pasien mempunyai riwayat merokok sejak muda namun sekarang sudah berhenti, riwayat minum
alcohol disangkal. Buang air besar agak sulit dan buang air kecil dalam batas normal.
Saat ini, pasien masih merasakan lemah pada lengan dan tungkai kanan, masih sedikit pelo bila
berbicara, kepala sudah tidak terasa nyeri. Tekanan darah relatif stabil dengan sistole berkisar 150-
160 mmHg dan diastole berkisar 90-100 mmHg.
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi : Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 15 tahun yang lalu dan tidak
rutin minum obat
Diabetes melitus : disangkal
Sakit jantung : disangkal
Trauma kepala: disangkal
Sakit kepala : tidak disangkal
Kegemukan : disangkal
Riwayat penyakit keluarga
di keluarga tidak ada yang pernah menderita stroke, ibu pasien memiliki riwayat hipertensi
N I. Olfactorius
Kanan Kiri
Daya penghidu Normosomia Normosomia
N II. Opticus
Gerakan Tonus
Kekuatan Trofi
4 4 4 4 5 5 5 5 Eutrofi Eutrofi
4 4 4 4 5 5 5 5 Eutrofi Eutrofi
Refleks Fisiologis
Refleks permukaan
Rosolimo : (-) / (-)
Dinding perut : Simetris Mendel Bechterew : (-) / (-)
Kremaster : Tidak dilakukan Klonus paha : (-) / (-)
Sfingter ani : Tidak dilakukan Klonus kaki : (-) / (-)
Sensibilitas Koordinasi dan keseimbangan
Eksteroseptif Test romberg : Tidak dapat dilakukan
Nyeri : (+) / (+) Test tandem : Tidak dapat dilakukan
Suhu : Tidak dilakukan
Test fukuda : Tidak dapat dilakukan
Kesan :
- Perdarahan intraparenkim di basal ganglia
dan kapsula eksterna kiri dengan edema perifokal
- Tidak tampak infark maupun SOL intracranial
pada CT scan saat ini.
Resume
Pasien laki-laki usia 55 tahun, dengan keluhan tangan dan kaki sebelah kanan mendadak terasa
lemah dan sulit untuk digerakkan saat sedang memarkirkan motor sekitar 2 jam SMRS. Pasien
sulit bangun dan butuh bantuan untuk bangun dan setelah kejadian pasien bicara pelo dan mulut
tertarik ke kiri. Sebelum serangan, pasien mengatakan bahwa mengalami nyeri kepala. Pasien
memiliki riwayat hipertensi yang sudah lama namun tidak berobat teratur. Pasien memiliki
riwayat merokok.
Pada pemeriksaan fisik, untuk status internus didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg
sedangkan paru dan jantung dalam batas normal. Status psikiatri dalam batas normal. Pada status
neurologis, kesadaran compos mentis E4M6V5. Pemeriksaan nervi cranialis didapatkan parese N
VII dekstra sentral dan disartria. Pada pemeriksaan motoric ditemukan hemiparese dextra
spastic. Sistem sensibilitas, fungsi otonom, dan fungsi luhur dalam batas normal.
Resume
Dari hasil pemeriksaan penunjang didapatkan eusinofil, netrofil, dan limfosit rendah.
Didapatkan peningkatan D dimer yaitu 1070 mg/mL. Peningkatan kolestrol total 326
mg/dL, peningkatan kolesterol LDL 235 mg/dL dan peningkatan asam urat 7,6 mg/dL serta
penurunan magnesium 1,78 mEq/L. Pemeriksaan foto thoraks posisi anteroposterior
menunjukkan Kardiomegali dengan elongasi dan kalsifikasi aorta, infiltrate di lapangan
paru kanan dan suprahilar paru kiri, DD/ pneumonia dan pemeriksaan CT scan kepala
tanpa kontras menunjukkan Perdarahan intraparenkim di basal ganglia dan kapsula
eksterna kiri dengan edema perifokal.
Diagnosis
Hipertensi
Hemiparese dekstra
Tipe UMN
Parese N VII dekstra tipe sentral
Diagnosis ini dipilih berdasarkan pemeriksaan fisik ditemukan kelemahan pada gerakan aktif
pada mulut namun kelemahan minimal pada gerakan aktif dahi.
Kelemahan minimal pada dahi diakibatkan adanya persarafan dari N.VII bilateral pada setengah
atas wajah sehingga bila lesi pada lesi sentral N.VII sinistra maka dahi masih dapat berkontraksi.
Divisi motorik N.VII menginervasi otot otot wajah. Otot-otot dahi yang
mendapat input kortikal bilateral tidak terganggu karena masih ada
kompensasi, tetapi otot wajah bagian bawah yang hanya mendapat input
kortikal kontralateral tampak lumpuh. Sudut mulut pasien sisi yang parese
tampak lebih rendah, lipatan nasolabial sisi yang lumpuh mendatar dan
hanya sudut mulut yang sehat saja yang dapat terangkat
Temuan ini menunjukkan terjadinya parese N VII yang bersifat spastik
Diagnosa Topis
Stroke hemoragik
Diagnosis ini diambil berdasarakan beberapa pertimbangan yang pertama dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik
Pada anamnesis didapatkan nyeri kepala dan onset yang mendadak dan cepat
Selain itu perlu dipertimbangkan faktor risiko pada pasien ini yaitu, usia, jenis kelamin,
hipertensi.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan defisit neurologis dan kaku kuduk negatif yang lebih mengarah
pada peredarahan intraserebral
Pemeriksaan penunjang yang dapat menentukan bahwa pasien mengalami stroke
hemoragik ataupun stroke non-hemoragik adalah dengan CT-scan
Dari hasil pemeriksaan didapatkan
Perdarahan intraparenkim di basal ganglia dan kapsula eksterna kiri dengan edema
perifokal
Stroke Score
9. Pupil Isokor 5
Jumlah 35,5
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Pengobatan Umum ( 5 B)
Breathing
dengan memperbaiki jalan nafas dan memastikan fungsi paru tetap baik. Bila pasien sesak
dapat diberikan nasal kanul 2L- 3L
Blood
Tekanan darah pasien perlu diperhatikan juga. Tekanan darah pada pasien saat masuk IGD
RSPAD adalah 205/142 mmHg sehingga perlu dilakukan penurunan tekanan darah bila
tekanan darah sistolik >200 mmHg. Obat yang diberikan pada pasien yaitu perdipin drip
dengan target sistolik 160 mmHg
Brain
posisikan kepala 20 sampai 30 derajat untuk mengurangi edema otak. Bila didapatkan
peningkatan tekanan intra kranial dengan tanda nyeri kepala, muntah proyektil, dan
bradikardi relative, penggunaan obat yang biasa dipalai adalah mannitol 20 % 1- 1,5
gr/kgBB dilanjutkan dengan 6 x 100 cc (0,5 gr/kgBB). Pada pasien ini diberikan mannitol
4 x 100 mg IV.
Bladder
pemasangan folykateter pada keadaan retensio urin dan kondom kateter pada inkontinensia
urin
Bowel
pasien masih dapat makan dan minum dengan baik sehingga hanya dibutuhkan cairan infus
isotonik, tidak perlu pemasangan NGT. Monitor defekasi agar teratur
Penatalaksanaan
IVFD RL 15 tpm untuk memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit, memasukkan obat
melalui vena.
Neuroprotektor: Citicolin injeksi 2x1g memperbaiki sel-sel otak dan meningkatkan
aliran darah ke otak.
Manitol 20% 4x100cc,untuk mengurangi perdarahan dan edema
As. Traneksamat 3 x 500 mg IV untuk mencegah lisisnya bekuan darah
Perdipine 6,3cc/jam IV dan Amlodipine 1x10mg sebagai antihipertensi
Non-medikamentosa:
Elevasi kepala 30 derajat : berguna dalam membantu mecegah
edema dengan cara meningkatkan aliran vena jugularis.
Fisioterapi berguna untuk memperbaiki fungsi motorik dan
mencegah kontraktur sendi, dan agar penderita dapat mandiri.
Edukasi tentang penyakit
Modifikasi gaya hidup : berhenti merokok dan aktivitas fisik