Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Standar Kompetensi
3. Memahami kinetika reaksi,
kesetimbangan kimia, dan
faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari dan industri
Kompetensi Dasar
3.2 Memahami teori tumbukan
(tabrakan) untuk menjelaskan
faktor-faktor penentu laju dan
orde reaksi serta terapannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
• Memahami teori tumbukan
(tabrakan) untuk menjelaskan
faktor – faktor penentu laju dan
orde reaksi
. Menjelaskan peranan katalis
dalam makhluk hidup dan industri.
Tumbukan yang menghasilkan perubahan
By Zahara Mardewati, ST
Tumbukan yang tidak menghasilkan reaksi
By Zahara Mardewati, ST
Grafik Energi Reaksi Kimia
Ea
Ea
Klik lagi Et
Eo
Eo = energi awal
Energi reaksi
Ea = energi aktifasi Energi reaksi tak sempurna
Et = energi akhir Energi reaksi sempurna
By Zahara Mardewati, ST
Grafik Energi Reaksi Kimia
Ea
Ea
Klik lagi Et
Eo
Eo = energi awal
Energi reaksi
Ea = energi aktifasi Energi reaksi tak sempurna
Et = energi akhir Energi reaksi sempurna
By Zahara Mardewati, ST
Grafik Energi Reaksi
• Pada reaksi tidak sempurna, tumbukan yang tak
efektif menghasilkan energi yang tidak mampu
melewati puncak grafik energi (Energi Aktifasi)
sehingga reaksi tidak berlangsung dan tidak terjadi
perubahan
Berkat
Gue
Katalis
Katalis adalah Zat yang mampu
mempercepat reaksi. Ada 2 jenis
katalis
Katalis Aktif, yaitu Katalis Pasif, yaitu
katalis yang ikut terlibat katalis yang hanya
dalam reaksi dan berperan sebagai
terbentuk kembali tempat berlangsungnya
diakhir reaksi. reaksi.
Contoh : Contoh :
Gas nitrosa pada Serbuk Nikel pada
pembuatan asam sulfat pembentukan amoniak
dengan proses kamar menurut proses Haber-
timbal Bosch
Bagaimana Katalis bekerja ?
Perhatikan kembali grafik energi reaksi berikut
Ea
Apakah Energi Aktifasi?
Eo = energi awal Ea
Ea Energi reaksi
Ea = energi aktifasi Energi reaksi tak sempurna
Et = energi akhir Energi reaksi sempurna
Perhatikan kedua grafik berikut
Ea
Ea
Ea Ea
Et
Et
Eo Eo
Ulangi
Pada grafik 1, energi aktivasinya tinggi
sehingga energi reaksi tidak dapat
melewatinya, sedangkan pada grafik 2 energi
aktivasinya lebih rendah (meskipun tahap
reaksi bertambah) sehingga energi reaksi
dapat dengan mudah melewatinya.