Anda di halaman 1dari 11

Ukuran asosiasi

• Memperlihatkan kekuatan asosiasi antara

suatu eksposur/faktor risiko kejadian suatu penyakit


dengan

• Memasukkan suatu perbandingan frekuensi penyakit antara dua atau lebih


kelompok dengan berbagai derajat eksposur
• Beberapa ukuran asosiasi untuk mengestimasi efek
Macam-macam ukuran asosiasi
1. Ukuran rasio : (Perbandingan relatif)
Rasio dua frekuensi penyakit dengan cara membandingkan kelompok terpajan
dengan kelompok tidak terpajan
• Risk Ratio atau Relative Risk (RR): menghitung kemungkinan grup terpajan akan
terkena penyakit dibandingkan dengan grup yang tidak terpajan
  Risiko pada grup terpajan
RR =
Risiko pada grup tidak terpajan
RR = 1  mengindikasikan bahwa kemungkinan terjadinya penyakit di grup
terpajan sama dengan grup yang tidak terpajan
DENGAN KATA LAIN
Tidak ada asosiasi yang terobservasi antara grup terpajan dan tidak terpajan
•RR>1
   mengindikasikan adanya asosiasi positif, risiko > di grup
terpajan
RR<1  mengindikasikan adanya risiko < di grup terpajan

• Rasio Insidens Kumulatif (RIK)


• Odds Ratio (OR) = Odds Relative
Rasio dua odds yang digunakan dalam studi case-control untuk mengestimasi
RR, karena RR tidak bias dihitung secara langsung
OR = Odds satu kelompok
Odds kelompok lain

Interpretasi sama seperti RR

Pada penyakit yang jarang terjadi OR hampir sama dengan RR, namun pada penyakit yang
umum OR lebih ekstrim dari RR
2. Ukuran perbedaan: (Perbandingan absolut)
Perbedaan antara ukuran frekuensi penyakit suatu kelompok terpajan dan
kelompok yang tidak terpajan

Contoh perbedaan ukuran rasio dan ukuran perbedaan:


“Terdapat 4 orang terkena penyakit pada 100 perokok, terdapat 1 orang terkena
penyakit pada 100 orang non-perokok”
Ukuran rasio (4 per 100) : (1 per 100) = 4
Ukuran perbandingan (4 per 100) – (1 per 100) = 3 per 100, terdapat
tambahan 3 kasus pada 100 perokok
3. Koefisien model
Koefisien variabel diturunkan dari model matematis yang menujukkan besarnya
hubungan antara variabel eksposur dan penyakit

Linier
Logistik

Cox
Poisson
a. Linier

(Interpretasi b1) : Peningkatan dalam outcome (penyakit) nilai rata-rata y (variabel kontinu) per unit
meningkat dalam X1, disesuaikan (distandarisasi) dengan semua variabel lain dalam model

b. Logistik

(Interpretasi b1): Peningkatan dalam log odds outcome (penyakit) per unit meningkat dalam X1,
disesuaikan dengan semua variabel lain dalam model

c. Cox

(Interpretasi b1); Peningkatan log hazard outcome per unit meningkat dalam X1, disesuaikan
(distandarisasi) dengan semua variabel lain dalam model

d. Poisson

(Interpretasi b1): Peningkatan dalam log rate outcome (penyakit) per unit meningkat dalam X1, disesuaikan
dengan semua variabel lain dalam model
4. Koefisien korelasi
Ukuran lain asosiasi yang juga diturunkan dari model matematis, namun tidak merefleksikan
parameter kausal

• b0 = intersep yaitu nilai y yang diestimasi ketika x = 0


• b1 = koefisien korelasi (regresi) yaitu peningkatan yang diperkirakan pada dependen variabel (y)
per unit dalam variabel prediktor (x).
Jika x =1, y = b0 + b1
jika x=2, y = b0 + 2b1
Ukuran efek/dampak
• Merefleksikan dampak suatu faktor pada frekuensi atau risiko dari suatu
masalah (outcome) kesehatan
• Merefleksikan kelebihan jumlah kasus karena suatu faktor (attributable) atau
jumlah kasus yang dapat dicegah oleh eksposur (pemajan)
• Perbedaan antara frek. Penyakit kelompok terpajan dan tidak terpajan
Population
Attributable Attributable
Risk Risk

Attributable Population
Risk Percent Attributable
Risk Percent
1. Attributable Risk (AR)
• Perbedaan risiko = Attributable Risk (AR) =Absolute Risk (AR) = Risk Difference
(RD) = Excess Risk (ER)

AR = Risiko pada kel. terpajan – Risiko pada kel. tidak terpajan

• Guna:
1. Mengukur besarnya masalah kesmas yang disebabkan oleh suatu pemajan
2. Penilaian prioritas untuk aksi kesehatan masyarakat

2. Attributable Risk Percent (AR%)

 
AR% = x 100%
3. Population Attributable Risk (PAR)
- Proporsi rate penyakit pada seluruh populasi yang mewakili rate
penyakit dalam kelompok terpajan
- Berguna bagi pengambil kebijakan dalam menentukan anggaran bagi
program pencegahan penyakit
PAR = Insidens(populasi) – Insidens(tidak terpajan)

4. Population Attributable Risk Percent (PAR%)


- Proporsi kasus baru yang dapat dicegah jika

 
PAR% = x 100%

Anda mungkin juga menyukai