Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau

suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan

lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan secara
merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit.
Pemberian injeksi merupakan prosedur invasif yang harus
dilakukan dengan menggunakan teknik steril.
Peralatan

 Spuit
 Jarum
 Alkohol scup
 Obat
 Tornuquet
 bengkok
Macam macam injeksi

 Subkutan/SC
 Intrakutan/IC
 Intramuskuler/ IM
 Intravena/IV
INTRACUTAN/IC
Pemberian obat melalui intracutan diberikan dibawah dermis,
pemberian obat melalui cutan merupakan cara pertama untuk
tes alergi dan pemberian anastesi lokal. Obat melalui rute ini
tidak diabsobsi kedalam sirculasi umum
Lokasi
injeksi obat melalui intracutan dalah sebagai berikut : Lengan
bagian atas, kaki bagian atas, dan daerah disekitar pusar.
INTRAMUSKULER/IM
Injeksi intramuscular adalah memasukkan atau memberikan obat masuk pada otot
skeletal. Rute Intramuscular memungkinkan absorbsi obat yang lebih cepat dari
pada rute SC karena pembuluh darah lebih banyak terdapat di otot. Salah satu
yang harus diperhatikan adalah pemilihan area suntik yang jauh dari syaraf besar
dan pembuluh darah besar.

M. Deltoid 
menentukan lokasi dengan palpasi batas bawah prosesus
akromium, yang membentuk basis sebuah segitiga yang
sejajar dengan titik tengah bagian lateral lengan atas. Tempat
injeksi terletak dibagian tengah segitiga sekitar 2.5 sampai 5
cm dibawah prosesus akromium atau dengan cara
menempatkan empat jari diatas otot deltoid, dengan jari
teratas berada disepanjang prosesus akromium.
M. Dorsogluteal 
yaitu tempat biasa digunakan injeksi IM, Daerah dorsogluteus
berada dibagian atas luar kuadran ata atas luar bokong, kira-
kira 5 sampai 8 cm dibawah Krista iliaka untuk menemukan
lokasinya, palpasi spina iliaka posterior dan superior dan
trokhantor mayor femur. Sebuah garis khayal ditarik diantara
dua penanda anatomi. Tempat injeksi terletak diatas dan
lateral terhadap garis
M. Ventrogluteal,
menemukan lokasi ini dengan klien disuruh berbaring diatas
salah satu sisi tubuh dengan menekuk lutut, kemudian cari
otot dengan menempatkan telapak tangan diatas trokanter
mayor dan jari telunjuk pada spina iliaka superior anterior
panggul. Tangan kanan digunakan untuk panggul kiri dan
tangan kiri digunakan untuk panggul kanan . Perawat
menunjukan ibu jarinya kearah lipat paha klien dan jari lain
kearah kepala. Tempat injeksi terpajan ketika perawat
melebarkan jari tengah kebelakang sepanjang Krista iliaka
kearah bokong. Jari telunjuk, jari tengah, dan Krista iliaka
membentuk sebuah segitiga dan tempat injeksi berada
ditengah segitiga tersebut.
M. Vastus Lateralis 
yaitu terletak di bagian lateral anterior paha, pada orang
dewasa membentang sepanjang satu tangan diatas lutut
sampai sepanjang satu tangan dibawah trokanter femur atau
sepertiga tengah otot merupakan tempat terbaik injeksi.
INTRAVENA/IV
Memasukkan cairan obat langsung kedalam pembuluh darah vena
sehingga obat langsung masuk ke dalam sistem sirkulasi darah.
Rute intarvena diberikan secara langsung kedalam aliran darah.
LOKASI
Memberikan obat atau injeksi melaui vena dapat secara langsung,
di berikan pada daerah berikut : vena medianan
cubitus/cephalika (daerah lengan), vena saphenous (tungkai), vena
jugularis (leher) ,vena frontalis/temporalis di daerah frontalis dan
temporal dari kepala.
Indikasi IC
Test alergi (skin test) yaitu klien yang diresepkan
atau diberikan antibiotik untuk pertama kali
IM
1. Pasien yang tidak sadar
2. Pasien tidak mau bekerja sama karena tidak
memungkinkan untuk
diberikan obat secara oral,
3. Lokasi injeksi baik
IV
4. Pasien tidak dapat minum karena muntah atau
memang
tidak dapat menelan obat
5. Kesadaran menurun dan berisiko terjadi
aspirasi
6. Klien dengan kejang-kejang.
Memasukkan obat secara cepat dengan tujuan
kadar
puncak obat dalam darah perlu segera dicapai
IC
Kontraindikasi 1. Klien yang memilki riwayat alergi terhadap obat
2. Terdapat luka atau infeksi di sekitar area injeksi
IM
3. Infeksi
4. Lesi kulit
5. Jaringan parut
6. Benjolan tulang
7. Benjolan otot atau saraf besar dibawahnya
IV
8. Inflamasi atau infeksi di lokasi
injeksi intravena.
9. Obat – obatan yang berpotensi iritan terhadap
pembuluh.darah vena kecil yang aliran darahnya
lambat
 1. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan (Spuit :3cc)
Alat (IM)
Spuit 2-5cc (IV)
1cc (IC)
 
2. Obat sesuai program terapi
3. Handscoon
4. Bak Instrumen
5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
6. Perlak dan pengalas
7. Plester
8. Bengkok

IC
Lokasi 1. Lengan bagian atas,
2. Kaki bagian atas,
3. Daerah disekitar pusar.
IM
4. . Deltoid,
5. M. Dorsogluteal,
6. M. Ventrogluteal,
7. M. Vastus Lateralis
IV
8. lengan (v. medianan cubitus dan v .cephalika).
9. Tungkai (v. saphenous)
10. Leher (v. jugularis)
11. Kepala (v. frontalis / temporalis
 1. Verifikasi data (menghindari kesalahan pemberian obat
Prosedur pada
pasien)
2. Menyiapkan obat yang dibutuhkan
3. Menempatkan obat dan peralatan didekat klien dengan
benar
4. Identifikasi klien
5. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
6. Pasang sampiran terutama pada daerah injeksi yang
bersifat privasi
7. Cuci tangan
8. Atur posisi klien dan pilih area penusukan
9. Memasang perlak
10. Pakai handscoon
11. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar
dari arah dalam ke luar diameter ±5cm)
12. Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mereganggkan
kulit
13. Memasukkan spuit dengan sudut 90 derajat, jarum masuk
2/3
15-30 (IV)
14. Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
15. Memasukkan obat yang telah disiapkan dan dimasukkan
dalam bak
instrumen
16. Mencabut jarum dari tempat penusukan
17. Menekan daerah tusukan dengan kasa steril atau kapas
18. Membuang spuit ke dalam bengkok
19. Melepaskan handcoon dan memasukkan ke bengkok
20. Tanyakan perasaan klien setelah mendapatkan injeksi IM
21. Cuci tangan dan bereskan peralatan yang telah digunakan
dan
berpamitan dengan klien
22. Lakukan pendokumentasian
Dokumentasi Cuci tangan dan catat hasil pemberian
obat/ test obat, tanggal waktu dan
jenis obat serta reaksinya setelah
penyuntikan.