Anda di halaman 1dari 22

SUBJEK

OBJEK

DASAR PENGENAAN PAJAK (DPP)


SUBJEK PPh
SUBJEK PPh
Orang Pribadi

warisan yang belum


terbagi sebagai satu
kesatuan
menggantikan yang
berhak
Subjek Pajak

Badan

Bentuk Usaha Tetap


Orang pribadi yang
bertempat tinggal di
Indonesia

Badan yang
didirikan atau
Subjek Pajak Dalam
bertempat
Negeri
kedudukan di
Indonesia

Unit tertentu dari


badan pemerintah
Pengusaha luar negeri di
Subjek dalam negeri

Pajak Luar
Negeri Pengusaha dalam di luar
negeri
OBJEK PPh
OBJEK PPh
• penggantian atau imbalan berkenaan • keuntungan karena pembebasan utang
dengan pekerjaan atau jasa yang diterima
• keuntungan karena selisih kurs mata uang
atau diperoleh
asing
• hadiah dari undian atau pekerjaan atau • selisih lebih karena penilaian kembali
kegiatan dan penghargaan
aktiva
• laba usaha • premi asuransi
• keuntungan karena penjualan atau karena • iuran yang diterima atau diperoleh
pengalihan harta
perkumpulan dari anggotanya (WP yang
• penerimaan kembali pembayaran pajak menjalankan usaha bebas)
yang telah dibebankan sebagai biaya
• tambahan kekayaan neto yang berasal dari
• bunga penghasilan yang belum dikenakan pajak
• dividen • penghasilan dari usaha berbasis syariah
• royalty • imbalan bunga sebagaimana dimaksud
dalam UU yang mengatur mengenai KUP
• sewa dan penghasilan lain sehubungan
dengan penggunaan harta • surplus Bank Indonesia
• penerimaan atau perolehan pembayaran
berkala
OBJEK PPh FINAL

• bunga deposito dan tabungan-tabungan lainnya


• penghasilan berupa hadiah undian
• penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas
lainnya di bursa efek
• penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa
tanah dan atau bangunan
• penghasilan tertentu lainnya, pengenaan pajaknya
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
TARIF PPh

Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak

Sampai dengan Rp 50.000.000,- 5%

di atas Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 250.000.000,- 15%

di atas Rp 250.000.000,- sampai dengan Rp 500.000.000,- 25%

di atas Rp 500.000.000,- 30%

Tarif tertinggi dapat diturunkan menjadi paling rendah 25% yang diatur
• Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap
adalah sebesar 28%.
• Wajib Pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan
terbuka yang paling sedikit 40% dari jumlah keseluruhan saham
yang disetor diperdagangkan di bursa efek di Indonesia dan
memenuhi persyaratan tertentu lainnya dapat memperoleh tarif
sebesar 5% lebih rendah daripada tarif sebagaimana dimaksud
pada ayat diatas yang diatur dengan PP.
• Tarif yang dikenakan atas dividen yang dibagikan kepada WP
OP dalam negeri paling tinggi sebesar 10% dan bersifat final.
DASAR
PENGENAAN
PAJAK (DPP)
PEGAWAI TETAP

PKP = Σ penghasilan bruto - biaya jabatan – iuran


hari tua - PTKP

• Biaya jabatan sebesar 5% dari penghasilan bruto (setinggi-


tingginya Rp500.000,00/bulan atau Rp6.000.000,00/tahun)
• Iuran hari tua terkait dengan gaji yang dibayar oleh pegawai
kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan atau badan penyelenggara tunjangan hari
tua/jaminan hari tua yang pendiriannya disahkan oleh Menteri
Keuangan
PENERIMA PENSIUN BERKALA

PKP = Σpenghasilan bruto - biaya pensiun – PTKP

• Biaya pensiun sebesar 5% dari penghasilan bruto, setinggi-


tingginya Rp200.000,00/bulan atau Rp2.400.000,00/tahun  
Pegawai tidak tetap yang penghasilannya
dibayar secara bulanan atau jumlah kumulatif
penghasilan yang diterima dalam 1 bulan
kalender telah melebihi Rp2.025.000,00

PKP = Σ Penghasilan bruto - PTKP


• Pegawai tidak tetap yang menerima upah harian,
upah mingguan, upah satuan atau upah borongan,
sepanjang penghasilan kumulatif yang diterima
dalam 1 bulan kalender belum melebihi Rp
2.025.000

PKP = ΣPenghasilan bruto - Rp200.000,00


• Pegawai tidak tetap yang menerima upah harian, upah
mingguan, upah satuan atau upah borongan, sepanjang
penghasilan kumulatif yang diterima dalam 1 bulan kalender
telah melebihi Rp 2.025.000 belum melebihi Rp 7.000.000

PKP = ΣPenghasilan bruto - PTKP sebenarnya

(PTKP sebenarnya = sebesar PTKP untuk jumlah hari


kerja yang sebenarnya)
• Pegawai tidak tetap yang menerima upah harian,
upah mingguan, upah satuan atau upah borongan,
sepanjang penghasilan kumulatif yang diterima
dalam 1 bulan kalender telah melebihi Rp
7.000.000
PKP = ΣPenghasilan bruto - PTKP
• Bukan pegawai yang menerima imbalan yang
bersifat berkesinambungan.
PKP = 50% Σpenghasilan bruto - PTKP perbulan
• Bukan pegawai yang menerima imbalan yang tidak
bersifat berkesinambungan
PKP = 50% Σpenghasilan bruto
• Selain di atas
PKP = Σpenghasilan bruto
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai