ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN DEKUBITUS KELOMPOK 3 KONSEP DASAR PENYAKIT PENGERTIAN • Dekubitus sering disebut ulkus dermal atau ulkus dekubitus atau luka tekan terjadi akibat tekanan yang sama pada suatu bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi (Harnawatiaj, 2008). • Dekubitus adalah Kerusakan lokal dari kulit dan jaringan dibawah kulit yang disebabkan penekanan yang terlalu lama pada area tersebut (Ratna Kalijana, 2008) ETIOLOGI • Faktor intrinsik: penuaan (regenerasi sel lemah), Sejumlah penyakit yang menimbulkan seperti DM, Status gizi, underweight atau kebalikannya overweight, Anemia, Hipoalbuminemia, Penyakit-penyakit neurologik dan penyakit-penyakit yang merusak pembuluh darah, Keadaan hidrasi/cairan tubuh. • Faktor Ekstrinsik: Kebersihan tempat tidur, alat-alat tenun yang kusut dan kotor, atau peralatan medik yang menyebabkan penderita terfiksasi pada suatu sikap tertentu, duduk yang buruk, posisi yang tidak tepat, perubahan posisi yang kurang. PATOFISIOLOGI • Dekubitus terjadi sebagai hubungan antara waktu dengan tekanan.Semakin besar tekanan, maka semakin besar pula insiden terbentuknya luka. Kulit dan jaringan subkutan dapat mentoleransi beberapa tekanan. • Pembentukan dekubitus juga berhubungan dengan adanya gaya gesek yang terjadi saat menaikan posisi klien di atas tempat tidur . Efek tekanan juga dapat ditingkatkan oleh distribusi berat badan yang tidak merata. Jika tekanan tekanan tidak terdistribusi secara merata pada tubuh maka gradien tekanan jaringan yang mendapatkan tekanan akan meningkat. Metabolisme sel kulit di titik tekanan mengalami gangguan. MANIFESTASI KLINIS • Terjadi pada pasien-pasien paraplegia, quadriplegia, spina bifida, multipel sklerosis dan imobilisasi lama di rumah sakit. Selain itu, factor lain perlu diketahui dari riwayat penderita meliputi onset, durasi, riwayat pengobatan sebelumnya, perawatan luka, riwayat operasi sebelumnya, status gizi dan perubahan berat badan, riwayat alergi, konsumsi alkohol, merokok serta keadaan sosial ekonomi penderita. Anamnesa sistem termasuk di dalamnya antara lain demam, keringat malam, spasme (kaku), kelumpuhan, bau, nyeri (Arwaniku, 2007). PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK • Kultur : pertumbuhan mikroorganisme tiruan atau sel – sel jaringan. • Albumin serum : protein utama dalam plasma dan cairan serosa lain. PENATALAKSAAN MEDIS • Perawatan luka decubitus • Terapi fisik, dengan menggunakan pusaran air untuk menghilangkan jaringan • Terapi obat • Terapi diet PENCEGAHAN Tindakan pencegahan dapat dibagi atas : Umum • Pendidikan kesehatan tentang ulkus dekubitus bagi staf medis, penderita dan keluarganya. • Pemeliharaan keadaan umum dan higiene penderita. Khusus : • Mengurangi/menghindari tekanan luaryang berlebihan pada daerah tubuh • Pemeriksaan dan perawatan kulit dilakukan dua kali sehari (pagi dan sore) PENGOBATAN Pengobatan ulkus dekubitus dengan pemberian bahan topikal, sistemik ataupun dengan tindakan bedah dilakukan sedini mungkin agar reaksi penyembuhan terjadi lebih cepat. Pada pengobatan ulkus dekubitus ada beberapa hal yang perlu diperhankan antara lain : • Mengurangi tekanan lebih lanjut pada daerah ulkus • Mempertahankan keadaan bersih pada ulkus dan sekitarnya. • Mengangkat jaringan nekrotik. • Menurunkan dan mengatasi infeksi. • Merangsang dan membantu pembentukan jaringan granulasi dan epitelisasi • Tindakan bedah KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN DEKUBITUS CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN DEKUBITUS OM SANTIH SANTIH SANTIH OM