Anda di halaman 1dari 20

Tujuan Pembelajaran :

1. Menyebutkan faktor-faktor yang


mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup.
2. Menyimpulkan perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup
3. Membandingkan metamorfosis dan
metagenesis
4. Membandingkan antara metamorfo-
sis sempurna dan tak sempurna
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan

A. Faktor internal, meliputi :


 Gen, merupakan faktor keturunan yang diwaris-
kan dari orangtua (induk) kepada keturunannya.
 Hormon, merupakan senyawa organik yang
mengatur pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup
B. Faktor eksternal, meliputi :
 Makanan, sebagai zat pembangun tubuh dan
sumber energi
 Air, merupakan pelarut dan media untuk
terjadinya reaksi metabolisme tubuh
 Suhu, makhluk hidup tidak dapat tumbuh dan
berkembang sempurna jika suhunya tidak sesuai.
 Kelembapan, mempengaruhi proses penguapan
 Cahaya diperlukan dalam pembentukan
vitamin D yang berfungsi dalam pembentukan
tulang
 Aktivitas
PERTUMBUHAN
Pertumbuhan adalah :
pertambahan ukuran dan jumlah sel yang
menyebabkan bertambah besarnya makhluk hidup.

Pertumbuhan bersifat ireversibel, artinya makhluk


hidup yang tumbuh tidak dapat kembali ke ukuran
semula.

Contoh :
PERKEMBANGAN
• Proses menuju kedewasaan yang ditandai dengan
terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan
fungsi tertentu.
• Perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat di
ukur tetapi dinyatakan dengan perubahan bentuk
dan tingkat kedewasaan Ih, lucu ya, aku punya kumis.
Kata Bu guru ini salah satu
Aku ternyata oke juga pakai tanda aku sudah remaja
baju ini
Tahap Perkembangan Manusia
1. Balita
- Mulai mengenal lingkungan,
- Membutuhkan perhatian khusus dari
orang tua,
- Senang bermain,
- Bersifat kekanak-kanakan (manja),
- Cenderung keras kepala,
- Suka menolak perintah,
- Membutuhkan zat gizi yang banyak,
- hormon pertumbuhan dihasilkan
secara meningkat.
2. Kanak-kanak
- Gigi susu mulai tanggal dan gigi
permanen mulai tumbuh,
- Pertumbuhan jiwanya relatif stabil,
- Daya ingat kuat, mematuhi segala
perintah gurunya,
- Mudah menghafal tetapi juga mudah
melupakan,
- Sifat keras kepala mulai berkurang
dan lebih dapat menerima pengertian
karena kemampuan logikanya mulai
berkembang.
3. Remaja
- Mulai memperhatikan penampilan,
- Mudah cemas dan bingung bila adanya
perubahan psikis,
- Tidak mau dibatasi aktivitasnya,
- Mulai memilih teman yang cocok,
- Tidak mau diperlakukan seperti anak kecil,
- Selalu ingin mencoba hal-hal baru,
- Senang meniru idola atau berkhayal,
- Mulai bersikap kritis,
- Mulai ada perubahan bentuk fisik,
- Mulai menghasilkan hormon reproduksi,
- Alat kelamin mulai berkembang,
- Hormon pertumbuhan masih terus dihasilkan.
4. Dewasa (18–60 tahun)
- Daya pikir cepat,
- Bersikap kritis,
- Sudah memiliki pendirian yang tetap,
- Sudah menetapkan lingkungan yang
dianggap cocok,
- Sudah dapat memilih pasangan hidup
yang dianggap cocok,
- Organ reproduksi sudah matang dan
sempurna,
- Hormon pertumbuhan sudah tidak
dihasilkan lagi.
5. Manula
- Daya pikir lambat,
- Terkadang mudah tersinggung,
- Pendirian dan pemikirannya sudah
tetap,
- Terkadang bersifat kekanak-kanakan,
- Rambut putih,
- Kulit keriput,
- Gigi mulai tanggal dan menjadi
ompong,
- Mata mulai rabun,
- Wanita mengalami masa menopause.
METAMORFOSIS
Perubahan bentuk tubuh dari embrio sampai
dewasa.
Metamorfosis terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Metamorfosis sempurna, dengan ciri adanya bentuk
tubuh yang berbeda di setiap fase metamorfosis.
contoh : kupu-kupu dan katak
2. Metamorfosis tak sempurna, ditandai dengan
adanya bentuk tubuh yang sama tetapi ukurannya
berbeda pada salah satu fase metamorfosis.
Contohnya : belalang dan kecoa

Metamorfosis tak sempurna dimulai dari:


telur nimfa (hewan muda) imago (hewan dewasa)
METAGENESIS

Metagenesis adalah pergantian keturunan (generasi)


dari generasi aseksual (vegetatif) ke generasi seksual
(generatif) dan sebaliknya.

Contohnya : pada tumbuhan paku dan lumut


Generasi gametofit
dan sporofit tumbuhan
paku mempunyai
ciri-ciri :
 Generasi gametofit,
yakni generasi
penghasil gamet yang
berupa protalium
dengan ciri umur
pendek dan hidup
sendiri.
 Generasi sporofit,
yakni generasi
penghasil spora yang
berupa tumbuhan
paku dengan ciri
umur panjang dan
hidup sendiri.
Generasi gametofit dan
sporofit tumbuhan lumut
mempunyai ciri-ciri :
 Generasi gametofit, yakni
generasi penghasil gamet
yang berupa tumbuhan
lumut, dengan ciri umur
panjang, hidup sendiri,
dan ukurannya besar.
 Generasi sporofit, yakni
generasi penghasil spora
yang berupa sporangium,
dengan ciri umur pendek,
hidupnya tergantung pada
gametofitnya, dan
ukurannya kecil.

Anda mungkin juga menyukai