Anda di halaman 1dari 38

TINJAUAN KASUS

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Fisiologis

Pada Ny. N G2P1A0 Umur


Kehamilan 38+2 Minggu dengan
Kala I Fase Laten
Di RSUD Sukoharjo
Tanggal pengkajian : 06 Januari 2018
Jam : 14.45 WIB
No RM : 346923
Tempat : RSUD Sukoharjo

A. DATA SUBJEKTIF
Identitas ibu                          
Nama ibu : Ny.N
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Suku : Jawa
Alamat : Candi RT 04/2
Candirejo, Semin, Gunung Kidul
Identitas Suami
Nama : Tn. P
Umur : 40 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan  : SD
Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa
Alamat : Candi RT 04/2
Candirejo, Semin, Gunung
Kidul
1.Alasan datang

Ibu hamil ke 2 datang ke rumah sakit dengan alasan


perut kenceng- kenceng yang semakin sering sejak
pukul 08.30 WIB pada tanggal 6 Januari 2018.

2. Keluhan utama

Ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng teratur dan


semakin meningkat dirasakan sejak tanggal 6 januari
2018 pukul 08.30 WIB.
3. Tanda-tanda persalinan
3. Tanda-tanda persalinan
• Kontraksi : 2x/10 menit
a. Kontraksi
• Frekuensi : :2x/10 menit
25 detik
b. Frekuensi : 25 detik
• Lokasi ketidaknyamanan
c. Lokasi : Perut
ketidaknyamanan : Perut dan menjalar
dan menjalar
ke bagian bawah ke bagian bawah
d. PPV : Lendir darah
• PPV : Lendir darah
4. Riwayat Obstretri
Riwayat Haid
• Menarche : 12 tahun
• Siklus : 28 hari
• Warna darah : Merah
• Nyeri Haid : Di hari pertama haid
• Lama : 7 hari
• Banyaknya : Ganti pembalut 2 kali/hari 
2. Riwayat kehamilan sekarang
Hamil ke :2
HPHT : 07-04-2017
HPL : 14-01-2018
Gerakan janin : Sering
Tanda bahaya : tidak ada
Kekhawatiran khusus : tidak ada
Imunisasi : TT 1
ANC
Trimester I : 1 kali di Bidan
Trimester II : 2 kali di Bidan
Trimester III : 1 kali di puskesmas (USG) dan
2 kali di Bidan
Penkes : Gizi pada ibu hamil , tanda
bahaya TM 1.II, III
3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Nifas BBL
Ha UK Ko Peno Je Ko Lak Ko jk Bb Pb Th.lhr
mil mp long Nis Mp tasi Mp lahir
Ke-
1. Ate - Bidan Spo - 2 th - ♀ 250 46 2011
rm ntan 0
gra
m
2. Ha
mil
Se
kar
ang
4. Riwayat Keluarga Berencana
Jenis Mulai Berhenti Keluhan Alasan berhenti

Suntik 2013 2017 - Ingin hamil lagi

5. Riwayat perkawinan

Kawin/tidak kawin : Kawin


Usia kawin : 7 tahun
Jenis perkawinan : Sah
Perkawinan : Pertama
6. Riwayat kesehatan

a. Data kesehatan sekarang


• Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun seperti
hipertensi, diabetes mellitus, dan asma, serta penyakit menular seperti
hepatitis, TBC, HIV/AIDS
• Data kesehatan keluarga
• Ibu mengatakan didalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ada
yang menderita penyakit menurun seperti penyakit jantung, gula dan
tekanan darah tinggi dan ibu mengatakan didalam keluarganya tidak ada
riwayat penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDS, dan hepatitis.

b. Data kesehatan yang lalu


• Jantung : ibu mengatakan tidak pernah nyeri tekan pada dada bagian kiri
dan tidak berdebar-debar.
• Ginjal : ibu mengatakan tidak pernah nyeri tekan pada pinggang dan tidak
pernah sakit saat BAK.
• Asma : ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas.
• TBC : ibu mengatakan tidak pernah batuk lebih dari 2 minggu.
• Hepatitis : ibu mengatakan tidak pernah terlihat kuning pada mata, kuku,
dan kulit.
• Diabetes : ibu mengatakan tidak sering haus dan sering BAK.
• Hipertensi : ibu mengatakan hasil tekanan darahnya tidak pernah lebih
dari 140/90 mmHg.
• Epilepsi : ibu mengatakan tidak pernah mengaami kejang disertai keluar
busa dari mulut.
• Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ada
riwayat keturunan kembar.

c. Data kebiasaan sehari-hari


• Nutrisi
Ibu mengatakan makan terakhir 6 januari 2018 pukul 07.00 WIB dengan
jenis nasi , sayur, lauk. Minum terakhir tanggal 6 januari 2017 pukul 14.00
WIB , jenis air putih.
• Eliminasi
Ibu mengatakan terakhir BAB tanggal 6 januari 2018 pukul 05.30 WIB dan
BAK terakhir tanggal 6 januari 2017 pukul 13.00 WIB
• Personal Hygiene
Ibu mengatakan terkahir kali mandi, gosok gigi, ganti pakaian tanggal 6
januari 2018 pukul 07.00 WIB
• Istirahat / Tidur
Ibu mengatakan terakhir tidur malam selama ± 7 jam dari jam 22.00-04.00
WIB.
• Aktifitas fisik / olahraga
Ibu mengatakan terakhir melakukan aktifitas fisik tanggal 6 januari 2018
pukul 07.30 WIB yaitu menyapu.
 
8. Riwayat psikologis dan spiritual
Ibu mengatakan bahwa kehamilan ini direncanakan dan
diharapakan , ibu merasa bahagia menanti kelahiran anaknya.
Ibu dan keluarga berharap persalinannya berjalan dengan
lancar serta hubungan ibu dengan keluarga baik.
B. DATA OBYEKTIF

Pemeriksaan Umum

• Keadan umum : Sedang


• Kesadaran : Composmentis
• BB :
Sebelum hamil : 43 kg
Sekarang : 50 kg
• Kenaikan BB : 7 kg
• TB : 156 cm
• Tanda – tanda vital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 ˚c
Pemeriksaan fisik
• Rambut : bersih, hitam, tidak mudah rontok, tidak berketombe.
• Muka : tidak ada odema, tidak ada cloasma gravidarum, tidak
pucat.
• Mata : konjungtiva tidak pucat (merah muda), sklera putih.
• Hidung : bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.
• Telinga : bersih , simetris , tidak ada pembengkakan , tidak ada
serumen.
• Mulut : gigi dan mulut bersih, tidak ada caries , gusi tidakberdarah,
tidak ada pembesaran tonsil.
• Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid tidak ada benjolan,
tidak ada pembesaran kelnjar limfe
• Payudara : simetris, puting menonjol, aerola menghitam, tidak ada
benjolan payudara, kolostrum belum keluar.
• Perut : tidak ada luka bekas operasi SC , pembesaran abdomen
sesuai usia kehamilan , ada linea nigra.
• Genetalia : bersih, tidak ada oedema, tidak ada bekas luka,
pengeluaran pervaginam berupa lendir darah.
• Ekstremitas
Atas : tidak ada oedema , kuku dan jari bersih, tidak pucat.
Bawah : tidak ada oedema, kuku dan jari bersih, tidak pucat.
• Reflek patella : kanan/kiri , +/+
• Anus : tidak ada hemoroid
c. Pemeriksaan Obstetric
1. Palpasi
Leopold I :TFU antara px dan pusat, teraba bagian bulat, lunak, tidak
melenting.
Leopold II : pada samping kiri teraba bagian memanjang seperti papan
ada tahanan. Pada samping kanan teraba bagian- bagian
kecil.
Leopold III : pada bagian bawah uterus teraba bagian bulat,
keras,melenting, tidak dapat digoyangkan.
Leopold IV : pada pemeriksaan jari tangan kanan dan kiri tidak
dapat bertemu (divergent), kepala sudah masuk PAP.

• TFU Mac Donald : 29 cm


• TBJ = ( TFU - 11 ) x 155
= ( 29 - 11 ) x 155
= 2790 gram
• Kontraksi = 2 x 10 menit lama 25”
2. Auskultasi
• Punctum maksimum kiri bawah pusat
• DJJ : 136 x/ menit
• Irama : teratur
3. Pemeriksaan dalam
• Tanggal 6 januari 2018 pukul 08.30 WIB
• Oleh Bidan
Hasil :
• Keadaan vulva / vagina : licin, tidak ada kelainan
• Keadaan portio : lunak
• Pembukaan : 2 cm
• Keadaan kulit ketuban : utuh, KK +
• Presentase : belakang kepala
• Hodge : II
4. Pemeriksaan penunjang
• HB : 11,8 gram % , pada tanggal 6 Januari 2018
• Golongan Darah : O
• Leukosit : 10,20 gram/dl
• HBSAG : Non Reaktif
• HIV : Non Reaktif

C. ANALISA
Ny. N 26 tahun G2P1A0 umur kehamilan 38+2 minggu, janin tunggal hidup
intrauterin , puki, presentase belakang kepala inpartu kala 1 fase laten.
D. PENATALAKSANAAN
• Memberitahu ibu hasil pemeriksaan. Ibu sudah mengetahui hasil
pemeriksaan.
• Memantau DJJ , kontraksi Uterus, dan Nadi setiap 60 menit , Pantau suhu
dan tekanan darah setiap 4 jam. Ibu sudah mengerti hasil pemeriksaan DJJ,
kontraksi uterus, nadi, suhu, dan tekanan darah.
• Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri, dan berjalan. Ibu bersedia
mengikuti anjuran bidan.
• Memberitahu ibu tentang tehnik relaksasi dengan menarik nafas panjang.
Ibu bersikap kooperatif.
• Mengajari teknik pengurangan nyeri dengan cara mengelus punggung
bawah ibu. Ibu dan keluarga bersikap kooperatif dan bersedia mengikuti
anjuran bidan.
CATATAN PERKEMBANGAN

KALA I
Tanggal : 6 januari 2018
Jam : 14.15 WIB
 
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan kontraksi uterus dirasakan lebih kuat dan lebih sering.
 
B. DATA OBYEKTIF
TD 120/80 mmHg, Nadi 84 kali/menit, RR 20x/menit, suhu 36 oC, Kontraksi
3x/10 menit durasi 25 detik , DJJ 136 kali/menit, VT pembukaan 5 cm, portio
tipis, lendir darah (-), KK (+), Kepala masuk hodge II.
 
C. ANALISA
Ny.N 26 Tahun G2P1A0 Umur Kehamilan 38 minggu Kala 1 fase aktif. 
D. PENATALAKSANAAN

1. Memonitoring keadaan umum janin dan ibu TD tiap 4 jam , Nadi, Pernapasan, DJJ
tiap 30 menit , Suhu tiap 2 jam dan VT tiap 4 jam / jika ada indikasi. Ibu bersikap
kooperatif.
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu sudah masuk dalam fase aktif
persalinan,kondisi ibu dan janin sehat. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
3. Memberikan dukungan moril kepada ibu untuk kelancaran proses persalinannya. Ibu
bersikap kooperatif.
4. Menganjurkan ibu dan membantu ibu untuk memilih posisi nyaman sesuai keinginan
ibu. Ibu bersikap kooperatif dan bersedia.
5. Memberikan makan dan minum untuk menambah tenaga. Ibu bersedia melakukan
anjuran bidan.
6. Mengajarkan teknik relaksasi pada ibu seperti massase daerah pinggang dan menarik
nafas panjang. Ibu sudah mengerti dan bersikap kooperatif.
7. Menyiapkan partus set, perlengkapan ibu dan bayi.
KALA II

Tanggal : 6 januari 2018


Jam : 15.15 WIB

A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan ingin meneran , ingin BAB, dan terasa sakit di
pinggang.
B. DATA OBYEKTIF
Perinium menonjol , vulva , vagina dan spingter ani membuka,
kontraksi 3x/10 menit 40 detik, kuat DJJ 148 kali/menit. VT
Pembukaan lengkap, lendir darah (+) air ketuban (+), kepala turun di H
III – IV, UUK posisi jam 12, tidak ada molase.
C. ANALISA
Ny. N 26 Tahun G2P1A0 Umur Kehamilan 38+2 Minggu Inpartu Kala II.
D. PENATALAKSANAAN

1. Memberi tahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
membantu ibu dalam posisi yang nyaman sesuai keinginannya. Ibu bersikap
kooperatif.
2. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran. ( pada saat
adanya his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan dia merasa
nyaman ). Keluarga bersikap kooperatif.
3. Mengajarkan pada ibu posisi dan cara meneran yang benar pada saat ada his yaitu
kedua tangan memegang mata kaki ditarik ke belakang sambil dibuka kakinya, kepala
diangkat, dagu ditempelkan dada kemudian meneran seperti orang BAB setiap ada
his. Ibu melkukan dengan baik
4. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran. Ibu bersikap kooperatif dan kepala janin mulai tampak.
5. Menol0ng kelahiran bayi, yaitu cuci tangan lalu mengenakan APD, membuka partus
set, meletakkan underpad dibawah bokong ibu, saat kepala tampak dengan diameter
5-6 cm membuka vulva maka lindungi perinium dengan tangan kanan yang dilapisi
dengan kain kering, 4 jari tangan kiri di sub oksiput menahan kepala agar tidak terlalu
ekstensi saat keluar.
6. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika terjadi
lilitan tali pusat.
7. Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala
bayi.
8. Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat didua tempat dan potong
diantara kedua klem tersebut.
9. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran peksi luar secara spontan.
10. Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi berikutnya, dengan lembut
menarik bahu kearah bawah dan kearah luar sehingga bahu anterior muncul di
bawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan kearah
luar untuk melahirkan bahu posterior. Setelah kepala melakukan putaran paksi
luar, tepatkan ke dua tangan di masing-masing sisi muka bayi, Lahirnya badan
dan tungkai.
11. Menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang berada di bagian bawah ke arah
perineum, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ketangan tersebut, Setelah
kedua bahu di lahirkan. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat
melewati perineum, gunakan tangan bagian bawah saat menyangga tubuh bayi saat
dilahirkan.Menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk mengendalikan siku
dan tangan anterior saat bayi keduanya lahir.
12. Menelusurkan tangan yang ada di atas ( anterior ) dari punggung kearah kaki bayi
untuk menyangga saat punggung dan kaki lahir memegang kedua mata kaki bayi
dan dengan hati – hati membantu kelahiran kaki.
13. Penanganan Bayi Baru Lahir, menilai bayi dengan cepat, mengeklem dan
memotong tali pusat, segera mengeringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan
bagian tubuh lainnya kecuali tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti kain
basah dengan kain yang kering, kemudian meletakan bayi di Infant Warmer
dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya.
14.Melakukan pemeriksaan antropometri pada bayi yaitu pengukuran BB, PB,
LD, LK. Menghitung dentuy nadi, pernafasan, suhu, dan menyuntikkan vit
K di paha kiri bayi. Hasil pemeriksaan bayi lahir laki-laki dengan BB 2700
gr, PB 45cm, LD 32cm, LK 33 cm, nadi 156x/menit, pernapasan
45x/menit, suhu 36,4oC, APGAR score 7/8/9, bayi lahir pukul 15.30 WIB.
15.Memeriksa uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus
(hamil tunggal).
KALA III

Tanggal : 6 januari 2018


Jam : 15.30 WIB

A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan perut bagian bawah terasa mules.

B. DATA OBYEKTIF
TFU setinggi pusat, kontraksi keras, tidak ada janin kedua. Terdapat tanda-
tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat memanjang dan ada semburan
darah yang keluar.
 
C. ANALISA
Ny.N 26 Tahun G2P1A0 Umur Kehamilan 38+2 Minggu Kala III persalinan.
D. PENATALAKSAAN

1. Melakukan manajemen aktif kala III. Setelah dipalpasi tidak ada janin kedua
langsung suntik oksitosin secara IM di 1/3 paha atas bagian luar, melakukan
peregangan tali pusat terkendali dengan benar.
2. Meletakan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat diatas tulang pubis,
dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan
uterus, memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain.
3. Tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus ke
arah belakang – atas ( dorso – kranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversio
uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat
dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur diatas.Jika
uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota keluarga untuk
melakukan stimulasi puting susu.
4. Lakukan peregangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas, minta
ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan
kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir, (tetap lakukan tekanan dorso-
kranial)
a.Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-
10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta.
b. Lahirkan plasenta dengan menggunakan ke dua tangan, pegang dan putar
plasenta hingga selaput ketuban terpilih kemudian lahirkan dan tempatkan
plasenta pada wadah yang telah disediakan saat plasenta terlihat di introitus vagina.
Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk melakukan
eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-jari tangan atau klem DTT atau steril
untuk mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal. Rangsangan Taktil (Masase)
Uterus.
5.Melakukan Masase uterus, meletakan telapak tangan di fundus dan melakukan
masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (Fundus
menjadi keras). Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir. Lakukan tindakan
yang diperlukan jika uterus tidak berkontraksi setelah 15 detik masase. Menilai
Perdarahan
6. Memeriksa kedua sisi placenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput
ketuban lengkap dan utuh. Masukan plesenta kedalam kantung plastik atau tempat
khusus. Plasenta lahir pukul 15.35 WIB
7. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera
menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif. Terjadi laserasi derajad
2 dan telah dilakukan penjahitan.
8. Mengobservasi tanda tanda kala IV. Terdapat tanda-tanda kala IV yaitu
TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus keras.
KALA IV
Tanggal : 6 januari 2018
Jam : 15.35 WIB
 
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan terasa mules pada perut dan nyeri pada jalan lahir.
B.DATA OBYEKTIF
TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus keras, perdarahan dalam batas normal.
C. ANALISA
Ny. N P2A0 dalam persalinan normal kala IV.
 
D. PENATALKASANAAN
• Membersihkan ibu dengan air biasa dan membersihkan tempat serta peralatan dengan larutan
klorin. Ibu, tempat, dan peralatan tetlah dibersihkan.
• Mengganti baju ibu yang sudah kotor dengan baju yang bersih. Baju ibu sudah diganti.
• Membiarkan ibu melakukan kontak skin to skin dengan bayi kurang lebih satu jam.
• Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi seimbang (nasi, sayur, lauk, buah)
banyak minum, tidak ada pantangan makan, perbanyak makan makanan yang mengandung
protein seperti ayam, telur, ikan untuk mempercepat pemulihan luka jahitan perinium. Ibu
bmengerti dan bersedia melakukannya.
• Melakukan observasi 2 jam postpartum meliputi TD, Nadi, Suhu, TFU,
Kontraksi uterus, dan jumlah perdarahan selama 1 jam pertama tiap 15
menit sekali dan satu jam kedua setiap 30 menit sekali pada ibu. Hasil
observasi 2 jam postpartum menunjukkan keadaan ibu baik-baik saja.
Data Observasi 2 jam Post
Partum
Jam Waktu Tekana Darah Nadi Suhu Kontraks Perdarahan TFU
ke- i
1 15.35 120/90 mmHg 82x/meni 36oC Keras 30cc 2 jari dibwh
t pusat

15.50 120/80 mmHg 84x/meni 36,5 oC Keras 50 cc 2 jari dibwh


t pusat

16.05 110/70 mmHg 82x/meni 36,7 oC Keras 70cc 2 jari dibwh


t pusat

16.20 110/80 mmHg 82x/meni 37 oC Keras 90cc 2 jari dibwh


t pusat

2 16.50 120/80 mmHg 86x/meni 37 oC Keras 100cc 2 jari dibwh


t pusat

17.05 110/ 70 mmHg 84x/meni 36,8 oC Keras 110cc 2 jari dibwh


t pusat
PEMBAHASAN
Setelah melakukan asuhan persalinan kepada Ny.N dengan persalinan
normal di Rumah Sakit, Pada tanggal 6 Januari 2018, maka ada beberapa
hal yang ingin penulis uraikan mengenai penanganan pertolongan
persalinan ini, pengkajian, analisa, dan penatalaksanaan yang telah penulis
lakukan dapat dikemukakan bahwa :
• Pengkajian
Pengkajian dilakukan oleh penulis dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik
serta pemeriksaan umum serta pemeriksaan dalam klien sehingga
kebutuhan penulis akan data klien lengkap sehingga mendukung dalam
penetapan diagnosa.
• Pada proses pesalinannya berlangsung melalui 4 kala dengan lama:
Kala I : 1 jam
Kala II : 15 menit
Kala III : 5 menit
Lama persalinan : 1 jam 20 menit
Berdasarkan teori bahwa lama persalinan bagi ibu multi para yaitu : ± 8 jam tetapi pada klien
berlangsung 1 jam 20 menit. Hal ini terjadi karena kontraksi /his ibu baik sehingga kala I dan
II berlangsung lebih singkat dan juga merupakan persalinan yang kedua jadi lebih cepat dari
pada persalinan yang pertama.
 
Analisa
Penulis menegakkan diagnosa berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan.

Penatalaksanaan
Pada penanganan persalinan pada Ny.N ini asuhan kebidanan yang dilakukan adalah
metode asuhan persalinan normal (APN) dengan 60 langkah.Selain itu dalam penanganannya
kurang berprinsip pada asuhan sayang ibu yaitu dengan tidak memperhatikan kondisi
psikologi ibu bersalin yaitu dengan mengikutsertakan keluarga (suami, orangtua) selama
persalinan agar ibu mendapat support dalam persalinan tetapi sudah menganjurkan ibu untuk
memilih posisi ibu yang dianggap nyaman sehingga persalinan berlangsung aman dan
nyaman baik bagi klien maupun pengkaji (penolong)
Hal yang kurang sesuai dengan teori yaitu setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong,
bayi tidak langsung di letakkan di dada ibu dan tidak di lakukan IMD. Akan tetapi langsung
melakukan pemantauan keadaan bayi dan memantau tanda – tanda vital ibu.
Dalam memberikan asuhan kebidanan, penulis tidak mendapatkan hambatan apapun,
karena adanya kooperatif ibu selama persalinan, sehingga mempermudah penolong untuk
melakukan asuhan kebidanan. 
PENUTUP
 
KESIMPULAN
• Mahasiswa mampu menerapkan pengetahuan,ketrampilan dan sikap
dalam memberikan asuhan kebidanan kepada ibu bersalin normal
secara komprehensif.
• Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan langsung kepada
pasien secara optimal.
• Mahasiswa mampu menentukan data subjektif dan objektif dalam
hasil pemeriksaan.
• Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa kebidanan,masalah dan
kebutuhan sesuai hasil pengkajian
• Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan asuhan
kebidananpersalinan sesuaikondisiibubersalin.
• Mahasiswa mampu mengevaluasi penatalaksanaan asuhan kebidanan
yang telah dilaksanakan.
SARAN
• Bagi Bidan
Dalam menolong persalinan agar berpedoman pada 58
langkah asuhan persalinan normal serta tidak mengabaikan
aseptik dan antiseptik dalam penanganannya lebih
memperhatikan kebutuhan klien baik fisik dan mental yaitu
dengan melakukan pengkajian menyeluruh sehinga dapat
memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif.
• Bagi Keluarga
Hendaknya selalu memberikan dorongan dan semangat
kepada ibu, dan selalu membantu ibu dalam proses
persalianan dan memenuhi kebutuhannya.
 

Anda mungkin juga menyukai