Hubungan Trauma Tumpul Dada Terhadap Pneumotoraks
Hubungan Trauma Tumpul Dada Terhadap Pneumotoraks
TERHADAP PNEUMOTORAKS
Disusun Oleh :
Lorinsya Ayu Rezty Pertiwi
1061050088
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
Page 1
BIODATA MAHASISWA
NIM : 1061050088
Page 2
PENDAHULUAN
• LATAR BELAKANG
Page 3
Salah satu kejadian serius akibat trauma dada tumpul adalah
pneumotoraks. Dimana pneumotoraks merupakan suatu keadaan yang
membutuhkan pertolongan segera
Data dari sebuah studi kasus di Israel tahun 2008 menyebutkan dari
1199 kasus pneumotoraks , 403 kasus atau sebanyak 33,6% pasien
pneumotoraks traumatik
Page 4
Dari data St. Joseph Hospital and Medical Center USA, bulan Mei
2011 pneumotoraks ditemukan sebanyak 2%-10% kasus pada trauma
tumpul dada.
Page 5
• TUJUAN PENULISAN
TUJUAN UMUM
Tujuan dari disusunnya skripsi ini adalah untuk mengetahui Trauna
dada tumpul sebagai salah satu penyebab dari pneumotoraks sesuai review
dari literatur dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
TUJUAN KHUSUS
1. Mengetahui macam – macam Trauma toraks
2. Mengetahui dan memahami mekanisme pneumotoraks berdasarkan
etiologi
3. Mengetahui penegakkan diagnosis untuk kasus pneumotoraks
4. Mengetahui Tatalaksana pneumotoraks
Page 6
TINJAUAN PUSTAKA
• DEFINISI
cedera fisik pada tubuh akibat pajanan akut atau
Trauma benturan yang menyebabkan cedera serius , luka
bahkan syok.
Pneumotoraks
Page 7
• ANATOMI
Page 8
•KLASIFIKASI TRAUMA
a. Trauma Tajam / tembus b. Trauma Tumpul
Page 9
• KLASIFIKASI PNEUMOTORAKS
- Pneumotoraks Sederhana - Pneumotoraks Terbuka
- Pneumotoraks Tension
Page 10
• PATOFISIOLOGI
Tension Pneumotoraks KU dan pernafasan Udara yang masuk ke rongga pleura makin
lebih buruk banyak selama inspirasi
Page 11
PEMBAHASAN
Page 13
Pada semua jenis pneumotoraks gejala yang
umum terjadi
Pemeriksaan
Fisik
Tatalaksana
berdasarkan etiologi
• KESIMPULAN
• SARAN
Untuk menegakan diagnosis perlu dilakukan pemeriksaan yang cermat
untuk dapat menentukan penyebab awal dari pneumotoraks. Karena terapi
untuk pnrumotoraks dilakukan berdasar atas etiologinya
Page 16
Page 17