Anda di halaman 1dari 17

Triase Diagnostik Low back pain: pendekatan praktek untuk

perawatan primer

Nama:Anggia Putri MK
NIM : G1a217110

Pembimbing:dr. Mirna M iskandar , Sp.S

BAGIAN NEUROLOGY
RSUD RADEN MATTAHER JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
Pendahuluan
01 1 dari 7 orang Australia menderita nyeri
punggung setiap hari  penyumbang terbesar
bagi beban studi penyakit

02 Di Australia LBP kondisi musculoskeletal yang


paling umum dan menyebabkan pasien
berkonsultasi ke dokter umum

03 Kejadian mengenai LBP pada tahun 2012-2013


cenderung meningkat

04 Suatu langkah penting dalam manajemen


perawatan primer dari LBP melibatkan triase
diagnostik  yang mengklasifikasikan pasien
menjadi tiga kategori besar
Pendekatan triase 
menginformasikan keputusan Memandu
tentang perlunya pemeriksaan perawatan yang
diagnostik lebih lanjut misalnya I II perlu diberikan oleh
pencitraan atau tes laboratorium dokter umum

Tujuan artikel

Menguraikan pendekatan triase diagnostik


Mengidentifikasi pasien secara lebih rinci dari yang ditemukan dalam
yang perlu memerluka pedoman praktik klinis dan untuk
rujukan ke fasilitas III IV menunjukkan utilitas klinis dari pendekatan
kesehatan atau ke untuk manajemen perawatan primer LBP
dokter spesialis
Triase diagnostik untuk manajemen perawatan primer
nyeri pinggang

Tujuan triase diagnostik LBP


Kelainan tulang
belakang spesifik (<1%)
Mengalokasikan pasien ke salah satu dari
ketiga kategori yang kemudian mengarahkan
Triase Syndrome radicular manajemen
Diagnostik (5-10%)

LBP yang tidak spesifik


(90-95%)
Anamnesis yang terfokus pemeriksaan fisik sehingga
dapat mmengklasifikasikan trise diagnostik
Spesific spinal pathology

 Langkah awal  mengenali bahwa dalam perawatan primer LBP kadang-kadang merupakan gejala awal dari
sejumlah kelainan spinal yang spesifik dan serius.

 Penyebab tersering patah tulang.

 Berbagai gambaran klinis atau “red flag” telah diusulkan untuk membantu dokter mengidentifikasi pasien
dengan kemungkinan kelainan spesifik yang lebih tinggi. Yang memerlukan pemeriksaan diagnostik lebih lanjut
untuk mnemungkinkan diagnosis yang pasti
terdapat skor red flag yang ditetapkan dalam teks dan guidelines.

cochrane  hanya sebagian kecil “red flag” yang informatif untuk


mendeteksi fraktur dan kemungkinan keganasan tulang belakang

Untuk pasien yang diduga dengan kelainan spesifik spinal  kondisi ini
menetukan langkah selanjutnya yang harus diambil oleh dokter umum

Pasien dengan status neurologis memburuk dengan cepat dan gambaran


klinis yang menunjukan ke arah sndrom qauda equina harus segera di
dirujuk ke bedah saraf.

Jika terdapat kecurigaan infeksi , kanker atau patah tulang  dokter umum
harus memulai diagnostik lebih lanjut untuk mengkonfirmasi diagnosis
Radicular syndrome
• Langkah selanjutnya  mengenali riwayat perjalanan penyakit dan pemeriksaan
fisik dari 3 himpunan bagian dari keterliatan akar saraf .
• Radikular syndrome : nyeri radikular, radiculopathy, dan stenosis spinal.

Nyeri radikular Radiculopathy Stenosis spinal


•Penelitian baru-baru ini  prognosis yang baik bagi semua tiga bagian dari sindroma radikular bila
dikelola secara konservatif.

•Sebuaha uji coba baru-baru ini  untuk operasai dekompresi dan amanajemen konservatif  pendidikan
fisioterapi dikombinasikan dengan flexion bias atau latihan pendinginan.

•Perawatan primer lini pertama  pengobatan nyeri , perawatan fisioterapi, atau rehabilitasi

•Perawatan dapat berkembang menjadi obat yang lebih kompleks, termasuk obat nyeri neuropatik dan
steroid oral. Namun efisiensi dan keampuhan dari kedua intervensi tidak jelas.

•Selain itu injeksi kortikosteroid epidural sering dianggap kontroversial, dalam review terbaru dan meta
analisis kembali menyimpulkan  suntikan steroid epidural untuk radiculopathy dikaitkan dengan
pengurangan langsung dalam rasa sakit dan perbaikan fungsi namun manfaatnya kecil dan tidak
berkelanjutan.
• 90-95%
• Hasil mengenyampingkan 2
kelompok sebelumnya

NSLBP 1. Pendekatan tradisional:stratifikasi pertama


berdasarkan durasi gejala dan kemudian mulai dengan
perawatan sederhana.

2. Pendekatan terbaru yaitu menggunakan alat


stratifikasi risiko yang divalidasi :start back screening
test (SBST) atau dengan orebro musculoskeletal pain
screening questionaire  untuk merujuk psien ke jalur
perawatan yang berbeda
Tatalaksana

Paket perawatan yang berbeda dicocokan dengan pasien tergantung pada kategori
resiko mereka , misalnya kategori resiko rendah sangat menguntungkan sehingga
manajemen difokuskan pada manajemen diri dan meberikan informasi

- Faktor resiko sedang menggunakan paket perawatan resiko rendah namun


ditambah dengan strategi untuk mengurangi rasa sakit dan mengembalikan
fungsi. .

- Tatalaksana : episode akut tanpa komplikasi : memerlukan edukasi dan obat nyeri
sederhana. Sedangkan pasien lbp kronis memerlukan obat nyeri yang kompleks ,
penilaian faktor risiko psikososial.
Triase u
Edukasi
diagnosti pendidik
pasien
k an
 sakit punggung
penting untuk
menghilangkan mitos
pasien
spesifik <1% dan menangkal
permintaan atau
menuntut pencitraan
Syndrome yang tidak beralasan,
radikular
tingkat radiasi CT-
scan pada lumbal
NSLBP
setara dengan 300 x-
ray dada
1) Singkatnya, sebagian besar pasien yang datang ke perawatan primer dengan LBP tidak memerlukan
pencitraan atau laboratorium tes, dan penilaian klinis terfokus untuk manajemen langsung, bagian dari
konsultasi harus digunakan untuk mengukur pemahaman pasien tentang nyeri punggung mereka, sehingga
dokter umum lebih siap untuk memberikan pendidikan dan saran yang relevan kepada pasien mereka

2) proses triase melengkapi dokter untuk confidently mendidik dan meyakinkan 90-95% dari pasien dengan
LBP bahwa tidak ada bukti spesifik patologi atau keterlibatan akar saraf. Ini membuka jalan bagi model
perawatan biopsikososial untuk pasien dengan NSLBP: untuk mengelola intensitas nyeri, tetapi juga untuk
mengukur risiko kecacatan sehingga pasien dapat diarahkan ke jalur perawatan yang sesuaij
Kesimpulan

Triase diagnostik LBP memberdayakan dokter dalam peran mereka sebagai penjaga gerbang LBP dalam
perawatan primer. Aplikasi praktis dari alat ini sangat penting untuk menjangkarkan diagnosis LBP dalam
perawatan primer dan untuk menangani kompleksitas gejala penyajian
? THANKS

Anda mungkin juga menyukai