Anda di halaman 1dari 23

KONSEP ASUHAN

KEPERAWATAN ANAK
DENGAN ASMA

Disusun Oleh
M N Khoirudin
Nisa Hanifah
Vina Hardianti
Definisi Asma

Asma ialah suatu proses obstruksi pernafasan yang reversibel, Yang


ditandai oleh periode eksaserbasi dan remisi, terjadi spasme bronkial yang
mengakibatkan obstruksi jalan nafas. Salah satu penyebab utama terjadinya
penyakit kronis pada anak, kondisi ini uumnya muncul sebelum usia 5
tahun, dan sebelum usia remaja, lebih sering pada anak laki laki dibanding
perempuan.
Etiologi

• Kontraksi otot disekitar bronkus sehingga terjadi penyempitan jalan nafas


• Pembengkakan membran bronkus
• Terisinya bronkus oleh mukus yang kental
• Temperatur
• Ansietas
• Dehidrasi
Manifestasi Klinis

• Dispnea • Nyeri abdomen karena terlibatnya otot


• Wheezing abdomen dalam pernafasan

• Takikardi, Takipnea • Tidak toleran terhadap aktivitas:


makan, bermain, berjalan, bahkan
• Batuk yang terjadi bersifat menetap berbicara
• Tampak kebiruan, lemas • Otot leher dan dada menjadi kencang
• Berbicara sulit atau pendek karena • Kecemasan, labilndan perubahan
sesak nafas tingkat kesadaran
Pathway
Komplikasi

• Atelektasis
• Emfisema
• Pneumonia
• Bronkitis
• Fraktur iga
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan sputum
• Pemeriksaan darah
• Scanning paru
• Spirometri
• Radiologi
• EKG
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Keperawatan:
Mencegah serangan asma dengan jalan menghilangkan faktor pencetus timbulnya
serangan
• Pasien atau orang tua harus mengenal tanda akan terjadi serangan asma.
• Cara memberikan obat bronkodilator sebagai pencegahan bila dirasakan anak akan
mengalami serangan asma, apakah dengan aerosol/semprot atau oral, dan
sebagainya serta mengetahui obat mana yang masih efektif bila anak mendapat
serangan asma.
• Mencegah serangan asma dengan menghilangkan faktor pencetus, misal debu
rumah, bau-bau yang merangsang, dan lain sebagainya.
Lanjutan........

Pengetahuan untuk orangtua pasien


• Menjaga keserasian keluarga agar tidak menimbulkan masalah psikologis bagi
anak
• Menjaga kesehatan anak dengan memberikan makanan yang bergizi,
• Tahu kapan anak harus dibawa konsultasi
• Ikut melaksanakan/mengawasi kegiatan anak dalam batas-batas yang telah
ditentukan.
Lanjutan.....

Penatalaksanaan Medis
• Oksigen
• Beta agonist (beta adrenergik agent)
• Methylxanlines (enphy bronkodilator)
• Anti kolinergik (bronkodilator)
• Kortikosteroid
• Mast cell inhibitor (lewat inhalasi)
Asuhan Keperawatan Pada Anak
Dengan Asma
PENGKAJIAN
Identitas Klien / Biodata
a. Identitas anak
b. Identitas orang tua / Penanggungjawab
Keluhan Utama
Pada umumnya orang tua mengeluh anaknya batuk dengan atau tanpa
produksi mucus
Lanjutan......

 Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
b. Riwayat kesehatan yang lalu
c. Riwayat kesehatan keluarga
d. Genogram
e. Riwayat kehamilan dan persalinan
• Prenatal
• Intra natal
• Post natal
f. Riwayat imunisasi dan pemberian makan
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
a. Tanda-tanda vital
b. Antropometri
c. Pemeriksaan fisik (head to toe)
• Kepala
• Mata
• Hidung
• Mulut
• Telinga
• Leher
• Dada
• Abdomen
• Ekstremitas
• Genetalia dan anus
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan secret
berlebih
b. kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai O2
c. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,
yang dibuktikan oleh penurunan berat badan dan ketidakmampuan untuk makan
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dengan kebutuhan O2
e. kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
Rencana Asuhan Keperawatan
a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan secret berlebih
Tujuan: mempertahankan jalan napas paten dengan bunyi napas bersih dan jelas
Kriteria hasil: setelah dilakukan intervensi, anak akan bernapas dengan mudah tanpa
dyspnea.
Intervensi:
• Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya abnormalitas, bunyi napas seperti mengi
• Kaji/pantau frekuensi pernapasan, catat rasio inspirasi/ekspirasi
• Catat adanya derajat dyspnea, distress pernapasan, penggunaan otot bantu pernapasan
• Tempatkan anak pada posisi yang nyaman, seperti meninggikan kepala tempat tidur
• Pertahankan polusi lingkungan. Contoh: debu, asap dll.
• Berikan obat bronkodilator sesuai indikasi
b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai O2
Tujuan: membantu tindakan untuk mempermudah pertukaran gas
Kriteria hasil: pertukaran gas adekuat
Intervensi:
• Kaji/awasi secara rutin kulit dan membran mukosa
• Palpasi fremitus
• Awasi tanda vital dan irama jantung
• Posisikan pasien pada posisi yang nyaman
• Berikan O2 sesuai indikasi
c. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,
yang dibuktikan oleh penurunan berat badan dan ketidakmampuan untuk makan
Tujuan: meningkatkan asupan nutrisi anak
Kriteria hasil: pasien menunjukan peningkatan berat badan
Intervensi:
• Kaji kebiasaan diet, masukan makanan saat ini dan catat derajat kerusakan
makanan
• Sering lakukan perawatan oral, buang secret, berikan wadah khusus untuk sekali
pakai
• Berikan O2 tambahan ketika makan sesuai indikasi
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dengan
kebutuhan O2
Tujuan: intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dengan kebutuhan O2
Kriteria hasil: pasien tampak segar dan dapat beraktifitas dengan kemampuannya
Intervensi:
• Dorong aktivitas yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pasien
• Beri kesempatan anak untuk tidur, istirahat dan aktivitas yang tenang
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
tujuan: memberi informasi tentang proses penyakit/prognosis dan program
pengobatan
kriteria hasil: keluarga menyatakan pemahaman kondisi/proses penyakit dan
tindakan
Intervensi:
• jelaskan tentang penyakit pasien
• diskusikan obat pernapasan, efek samping dan reaksi yang tidak diinginkan
• tunjukan teknik penggunaan inhaler
Implementasi Asuhan Keperawatan
Pelaksanaan keperawatan adalah pemberian asuhan keperawatan yang dilakukan secara
langsung kepada pasien. Kemampuan yang harus dimiliki perawat pada tahap implementasi
adalah kemampuan komunikasi yang efektif, kemampuan untuk menciptakan hubungan
saling percaya dan saling membantu, kemampuan tekhnik psikomotor, kemampuan
melakukan observasi sistematis, kemampuan memberikan pendidikan kesehatan,
kemampuan advokasi dan evaluasi. Tahap pelaksanaan keperawatan meliputi: fase persiapan
(preparation), tindakan dan dokumentasi.

Evaluasi
Evaluasi Keperawatan adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan
perbandingan sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau
kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi dilakukan secara
berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya
Dokumen Asuhan Keperawatan
Selama perawatan dirumah sakit , catatan berikut telah dibuat :
• Keadaan anak dan pengkajian saat masuk rumah sakit
• Perubahan status anak
• Hasil laboratorium dan uji diagnostik yang relevan
• Kemampuan anak dan orang tua dalam menangani serangan asma akut
• Asupan dan haluaran cairan
• Asupan nutrisi
• Respons anak terhadpat pengobatan
• Reaksi anak dan orang tua terhadap penyakit kronis dan hosipitalisasi
 Prosedur Pelaksanaan Terapi Bermain (TAB) di RS
a. Prinsip Terapi di Rumah Sakit
• Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
• Tidak mengganggu jadwal keperawatan dan medis
• Tidak ada kontra indikasi dengan kondisi penyakit pasien
• Permainan harus sesuai dengan tahap tumbuh kembang pasien
• Jenis permainan disesuaikan dengan kesenangan anak
• Permainan melibatkan orang tua untuk melaksanakan proses kegiatan
b. Hambatan Yang Mungkin Muncul
• Usia antar pasien tidak akan sama dalam satu kelompok
• Pasien tidak kooperatif atau tidak antusias terhadap permainan
• Adanya jadwal kegiatan pemeriksaan terhadap pasien pada waktu yang bersamaan
c. Antisipasi Hambatan
• Mencari paseien dengan kelopok usia yang sama
• Libatkan orang tua dalam aktivitas terapi bermain
• Jika anak tidak kooperatif, ajak anak bermain secara perlahan-lahan
• Perawat lebih aktif dalam memfokuskan pasien terhadap permainan
• Kolaborasi jadwal kegiatan pemeriksaan pasien dengn tenaga kesehatan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai