HEMATOLOGI
Hasil Valid
PERSIAPAN PENDERITA
• Puasa atau tidak basal metabolic rate
- puasa (paling ideal) gula darah, kolesterol,
trigliserid.
- tidak puasa hematologi rutin, koagulasi
• Diet seperti biasa @ diet tertentu
• Variasi diurnal diambil pagi / siang / sore hari
gula pagi tinggi, siang rendah
PERSIAPAN PENDERITA cont..
• Aktivitas fisik seperti biasa (tidak berlebihan) mempengaruhi otot, oksigen,
dihentikan?
Tetap diminum? sedang minum obat antikoagulan oral atau terapi heparin
7/26/20 7
- A.femoralis relatif mudah krn
diameter arteri besar ttp berbahaya krn
jika terjadi perdarahan, sering tidak
segera diketahui krn a.femoralis
terletak di daerah tertutup (selimut,
pakaian), shg hrs sll dilakukan
penekanan yg ckp lama
- A. Radialis perlu dilakukan tes Allen
7/26/20 8
3. Darah kapiler :
- dilakukan punksi kulit
- mrpkn campuran darah arteri dan
vena dgn komponen arteri lbh banyak
- Tempat pengambilan : ujung jari 2-4
- dilakukan pada anak. gemuk, luka
bakar dan thrombotic tendencies
7/26/20 9
7/26/20 10
Darah lengkap (whole blood) :
• Komponen padat : sel2 darah (eri, leko
dan trombo)
• Komponen cair : plasma
Darah jika dibiarkan akan membeku
terbentuk bekuan (gumpalan oleh fibrin)
dan serum (kuning). Permukaan bekuan :
tdk rata
Darah + antikoagulan stlh dibiarkan akan
terbentuk endapan (td sel2 drh) + plasma
(kuning). Permukaan endapan : rata.
7/26/20 13
Jika sampel darah diberi antikoagulan,
jenis antikoagulan hrs disebutkan
Contoh : Darah EDTA, darah
heparin, darah sitrat, dll
7/26/20 14
Sampling darah
• Persiapan : penjelasan kepada pasien,
persiapan alat dan perlengkapan
• Posisi pasien dan lokasi pengambilan darah
• Cegah hemolisis :
- perhatikan ukuran jarum semprit
- lepas jarum dari semprit , saat
masukkan sampel darah ke dalam tabung
- Hindari terbentuknya gelembung udara
krn mempermudah terjadi hemolisis
7/26/20 15
Penyebab hemolisis :
SD ukuran eritrosit
RDW = X 100
MCV
• Menunjukan variabilitas ukuran eritrosit abnormal
konfirmasi morfologi pada sediaan hapus darah tepi
• Anisositosis RDW meningkat
• Nilai normal 11.5-14.5 (CV %)
• RDW digunakan terutama untuk membedakan talasemia
heterozigot tanpa komplikasi (MCV rendah, RDW normal)
dengan anemia defisiensi besi (MCV rendah, RDW
meningkat)
• RDW meningkat pada
• Anemia defisiensi besi
• Anemia perniciosa/def. folat
• Anemia hemolitik
• RDW normal
• Anemia of Chronic Disease
• Blood loss
• Anemia aplastik
• Sferositosis herediter
• Hemoglobinopati (HbS, HbE)
VI. Jumlah trombosit
• Istilah :
• Peningkatan akhiran “filia”
• Penurunan akhiran “penia
• Shift to the right peningkatan leukosit matang
hemolisis, penyakit hati, alergi, anemia perniciosa.
• Shift to the left peningkatan leukosit muda (batang ke
atas) infeksi bakteri akut
Basofilia
• Basofil fagosit komplek imun, granul mengandung
histamin, serotonin, heparin
• Basofilia suatu keadaan dimana jumlah basofil lebih
dari 100/µl darah.
• Basofilia : polisitemia vera, leukemia granulositik kronik,
alergi seperti eritroderma, urtikaria pigmentosa dan
kolitis ulserativa
• Pada reaksi alergi basofil akan melepaskan histamin dari
granul nya.
Basofil dan eosinofil
Basofil
Eosinofilia
• Eosinofil fagositosis, granul mengandung anti
histamin
• Eosinofilia suatu keadaan dimana jumlah eosinofil
lebih dari 300/µl darah.
• Eosinofilia : alergi dan infestasi parasit seperti cacing.
• Histamin yang dilepaskan pada reaksi antigen-antibodi
merupakan substansi khemotaksis yang menarik
eosinofil.
• Penyebab lain eosinofilia penyakit kulit kronik, infeksi
dan infestasi parasit, kelainan hemopoiesis seperti
polisitemia vera dan leukemia granulositik kronik.
Eosinofil
Netrofilia
• Suatu keadaan dimana jumlah netrofil lebih dari 7000/µl
dalam darah tepi.
• Penyebab : infeksi bakteri akut, keracunan bahan kimia
dan logam berat, gangguan metabolik seperti uremia,
nekrosis jaringan, kehilangan darah dan kelainan
mieloproliferatif.
• Faktor yang mempengaruhi respons netrofil terhadap
infeksi, seperti penyebab infeksi, virulensi kuman,
respons penderita, luas peradangan dan pengobatan.
• Infeksi oleh bakteri seperti Streptococcus hemolyticus
dan Diplococcus pneumoniae menyebabkan netrofilia
yang berat, sedangkan infeksi oleh Salmonella typhosa
dan Mycobacterium tuberculosis tidak menimbulkan
netrofilia.
Netrofil segmen
• Rangsangan yang menimbulkan netrofilia dapat
mengakibatkan dilepasnya granulosit muda keperedaran
darah dan keadaan ini disebut pergeseran ke kiri atau
shift to the left.
• Pada infeksi ringan atau respons penderita yang baik,
hanya dijumpai netrofilia ringan dengan sedikit sekali
pergeseran ke kiri.
• Sedang pada infeksi berat dijumpai netrofilia berat dan
banyak ditemukan sel muda.
• Infeksi tanpa netrofilia atau dengan netrofilia ringan
disertai banyak sel muda menunjukkan infeksi yang tidak
teratasi atau respons penderita yang kurang.
• Pada infeksi berat dan keadaan toksik dapat dijumpai
tanda degenerasi, yang sering dijumpai pada netrofil
adalah granula yang lebih kasar dan gelap yang disebut
granulasi toksik. Disamping itu dapat dijumpai inti
piknotik dan vakuolisasi baik pada inti maupun
sitoplasma
Limfositosis
• Faktor plasma
• Peningkatan fibrinogen, α2-, β-, γ-Globulin (protein
fase akut) LED cepat. Protein ini menurunkan
muatan negatif eritrosit (zeta potential)
mempercepat pembentukan rouleaux
• Albumin memperlambat sedimentasi Peningkatan
albumin LED lambat
• Kolesterol tinggi --> LED cepat
• Faktor eritrosit
• Peningkatan ratio plasma dan eritrosit seperti pada
anemia mempermudah sedimentasi LED cepat
• Luas permukaan eritrosit yang kecil seperti pada
mikrosit LED lambat
• Perubahan bentuk eritrosit menjadi irregular LED
lambat
• Faktor teknik
• Getaran
• Cahaya
• Kemiringan tabung Tahap analitik di laboratorium
Makna klinis pemeriksaan LED
• LED : mencerminkan perubahan protein plasma yang
terjadi pada infeksi akut maupun kronik, proses
degenerasi dan penyakit limfoproliferatif.
• LED cepat : merupakan respons yang tidak spesifik
terhadap kerusakan jaringan dan merupakan petunjuk
adanya penyakit.
• Bila dilakukan secara berulang, LED dapat dipakai untuk
menilai perjalanan penyakit seperti tuberkulosis,
demam rematik, artritis dan nefritis.
• Laju endap darah yang cepat menunjukkan suatu lesi
yang aktif
• Peningkatan laju endap darah dibandingkan
sebelumnya menunjukkan proses yang meluas
• Laju endap darah yang menurun dibandingkan
sebelumnya menunjukkan suatu perbaikan.
Daftar pustaka