Anda di halaman 1dari 33

KELOMPOK ERIODAN

KELAS A
KELOMPOK EORDAN
Disusun oleh:
Herian Fahlawan cST
Hilman Ibn Mahdi cLc
Muhammad Andre Rizky cST
Septian Sendi cST
ASALAMUALAIKUM
WR.WB
Asalamualikum wr. wb
SEJARAH PEMBUATAN DETERGEN

1.DETERGEN NSL (NATRIUM LAURIL SULFAT)


Detergen NSL merupakan detergen yang pertama
kali di kembangkan. Detergen ini berasal dari lemak
trilausil yang kemudian di reduksi dengan hidrogen di
bantu dengan katalis . Setelah itu di reaksikan dengan
asam sulfat lalu di netralisasi Karena proses produksinya
mahal, maka penggunaan NSL tidak di lanjutkan
2 DETERGEN ABS (ALKIL BENZENA SULFONAT)

Industri detergen selanjutnya di


kembangkan dengan menggunakan alkil
benzena sulfonat(ABS). Akan tetapi, ABS ini
memiliki dampak negatif terhadap lingkungan
karena molekul ABS ini tidak dapat di pecahkan
oleh mikroorganisme dan selain itu busa dari
ABS ini menutupi permukaan air sungai
Sehingga biota sungai mati dan sungai
pun tercemar
3. DETERGEN LAS (LINEAR ALKIL SULFONAT)
Detergen ini memiliki rantai karbon
yang panjang dan dapat di pecahkan oleh
mikroorganisme sehingga tidak menimbulkan
busa pada air sungai. Akan tetapi, LAS juga memiliki
kelemahan yaitu dapat membentuk fenol, suatu
bahan kimia yang beracun
KANDUNGAN ADITIF PADA DETERGEN
A. Abrasives
fungsinya sebagai pelicin, scrubbing atau pengkilap, contoh Calcite,
Feldspar, Quarts dan Sand

B. Acids
fungsinya untuk menetralisir atau mengatur kabasaan dari
komposisi lain contoh Asam asetat, Asam Sitrat, Asam Phospat dan
Asam sulfat

C. Antiredeposition agents
Fungsinya mencegah kotoran balik contohnya selulosa karboksi,
metil,polikarbonat dan natrium silikat
D. Alkalis

Fungsinya untuk menetralisir atau mengatur keasaman dari komposisi lain,


membuat surfaktan dan builders lebih efisien, meningkatkan kebasaan dimana
kebasaan ini berguna untuk membersihkan kotoran asam, lemak dan minyak.
Contoh Amonium hidroksida,natrium karbonat dan natrium silikat

E. Antimicrobial agents

Membunuh atau menghambat pertumbuhan organisme yang dapat


menyebabkan bau dan penyakit. contoh natrium hipoklorit, Triclosan ,
Triclocarban, ammonium
F. Enzymes
untuk mengklasifikasikan protein berdasarkan jenis
kotoran yang akan di bersihkan. Contohnya Amylase dan
Lipase
G. Fabric softening agents
Memberi kelembutan pada kain contohnya seperti
Quaternary , ammonium
H. Colorant
untuk mempertahankan warna contohnya Pigment or dyes
I. Flouresent whitening agents
Membuat kain terlihat lebih cemerlang dan putih ketika
terkena sinar matahari
JENIS-JENIS DETERGEN
Berdasarkan senyawa organik yang di
kandungnya, detergen di bagi menjadi:
a. Detergen anionik
b. Detergen kationik
c. Detergen nonionik
d. Detergen amfoterik
A. Detergen Anionik

merupakan detergen yang mengandung


surfaktan anionik dan di netralkan dengan alkali
Detergen ini akan berubah menjadi partikel
bermuatan negatif apabila di larutkan dalam air.
Biasanya detergen ini di gunakan untuk
pencuci kain

Kelompok utama dari detergen anionik:


1. Rantai Panjang (berlemak) alkohol sulfat
2. Alkil Aril Sulfonat
3. Olefin sulfat dan sulfonat
B. Detergen kationik

Merupakan detergen yang mengandung


surfaktan kationik. Detergen ini akan berubah menjadi
partikel bermuatan positif ketika larut dalam air.
Biasanya detergen ini di gunakan sebagai pelembut

Kelompok utama dari detergen kationik adalah:


a. Amina Asetat
b. Alkil trimetil amonium klorida
c. Diakil dimetil amonium klorida
C. Detergen nonionik

Merupakan senyawa yang tidak


mengandung molekul ion sementara, kedua
asam dan basanya merupakan molekul yang
sama. Detergen ini tidak akan berubah
menjadi partikel bermuatan apabila di
larutkan dalam air dan dapat bekerja
di dalam air sadah serta dapat mencuci
dengan baik hampir semua jenis kotoran

Kelompok utama dari detergen nonionik:


a. Etilen oksida
b. Polimer polioksistilen
c. Alkil amida
D. Detergen Amfoterik
Detergen jenis ini mengandung kedua
kelompok kationik dan anionik. Detergen ini
dapat berubah menjadi partikel positif, netral
atau negatif bergantung pada PH air yang di gunakan.
Detrgen ini biasanya di gunakan untuk pencuci
alat-alat rumah tangga

Kelompok utama dari detergen ini :


a. Natrium Lauril sarkosilat
b. Natrium mirazol
PEMBUATAN DETERGEN

Bahan baku pembuatan deterjen adalah


dodekil benzena. Reaksi dilakukan dalam reaktor
berisi kaca yg dipasang dg mixer efisien.Dodekil benzena
dimasukkan kedlm reaktor kaca dicampur dg 22% asam
oleum (Asam sulfat pekat),pd suhu antara 32-46 C.
Reaksi ini menghasilkan Alkil Benzena Sulfonat. Jika dipakai
Dodekil Benzena maka persamaan reaksinya adalah

C6H5C12H25 + SO3  C6H4C12H25SO3H   


(Dodekil Benzena Sulfonat )
Pencampuran ini dilakukan pd suhu 46 C selama
kurang lbh 2 jam sampai reaksi selesai. Setelah itu
campuran tersebut di netralisasi dg NaOH yg
memberikan 60% alkil aril sulfonat dan 40% diluet
(natrium sulfat).
Pembuatan Deterjen dg berbagai jenis
deterjen
A.Detregen Anionik
Alkil aril Sulfonat
Alkil aril sulfonat terbentuk dari sulfonasi alkil benzena, alkil
benzena mengandung inti dg satu atau lbh rangkaian alifatik(alkil)
dg inti alkil benzena bs berupa benzena,toluena,xylena, atau
fenol.Alkil benzena yg biasa digunakan adalah jenis DDB (dodecil
benzena).Pembuatan deodecil benzena (C6H6C12H25) dilakukan
dg alkilasi benzena dg alkena dibantu dengan katalis asam
Olefil sulfat dan sulfonat

Diproses dengan 3 cara:


a. Proses Oxo
Olefin direaksikan dengan CO2 dan H2O
pada suhu 160 C, menghasilkan aldehida. Aldehida
kemudian di hidrogenasi dengan bantuan nikel
sebagai katalis sehingga menghasilkan suatu
senyawa alkohol. Aldehida berkurang pada saat
terbentuknya alkohol
b. Proses Alfol

Pada proses ini alumunium trietil di hilangkan


dengan logam alumunium dan hidrogen, untuk
menghasilkan dietilalumunium hidrida. Hidrida
di hilangkan dengan etena untuk menghasilkan 3
mol alumunium trietil. Dua pertiganya didaur
ulang, sementara sisanya di reaksikan dengan
etena menghasilkan alkil alumunium,
kemudian di oksidasi dan di hidrolisis dengan air
menghasilkan alkohol dan alumunium
hidroksida
C. Proses WI. Welsh
pada proses ini alfa olefin direaksikandengan hidrogen
bromida dengan bantuan peroksida atau cahaya ultravilolet.
Alkil bromida di ubah menjadi ester melalui logam halida yang
katalisasi dengan asam organik. Ester kemudian di hidrolisis
menghasilkan alkohol

RCH=CH RCH2CH2Br RCOOH3


RCH2CH2OOR’ HBr,UV
Logam halida
Hidrolisis

RCH2CH2OOR RCH2CH2OH
-R’COOH
b. Detegen kationik
Amina asetat(RNH3)OOCCH3
dihasilkan dengan menetralisasi amina lemak dengan asam asetat dan dapat larut dalam air

Alkil Trimetil ammonium Klorida (RN(CH3)3+CL


dihasilkan dari alkilasi lengkap amina lemak atau tetriari amina dengan alkil halida lemak

Reaksi:
R- NH2+3 CH3CL RN(CH2)2CL+HCL
R2NH+ 2CH2CL R2N(CH2)2CL+HCL
C. Detergen Nonionik
Pembuatan detergen non ionik adalah:
Etilen Oksida
Proses pembuatannya dengan mereaksikan senyawa yang mengandung kelompokhidrofobik dengan
etilen oksida ayau propilen oksida dilakukan pada suhu 150 C . Hasil yang diperoleh di netralkan
dengan 30% asam sulfur dan asam asetat glasial
d. Detergen amfoterik
prosespembutanya yaitu amina lemak dasar(lauril amina) di reaksikan dengan metil akrilat
untuk menghasilakan ester N lemak amino propionik. Kemudian disaponifikasikan dengan NAOH
membentuk garam natrium

reaksi: lauril amina+ metil akrilat natrium lauril sarkosinat

CH3(CH2)10CH2NH2+CH2=CHCOOHCH3

CH3(CH2)10CH2NHCH2CH2COOCH3
NAOH
H3(CH2)10CH2NHCH2CH2COONa ( Natrium lauril Sarkosinat
MEKANISME KERJA DETERGEN

Kinerja dari sebuah detergen sangat di pengaruhi oleh fungsi


surfaktan dan builders, , khususnya surfaktan, memiliki kemampuan
yang unik untuk mengangkat kotoran, baik yang larut dalam air,
maupun yang tak larut dalam air

salah satu ujung dari molekul surfaktanbersifat lebih suka


minyak , sehingga fungsinya untuk mengangkat kotoran berminyak
dan ujung surfaktan satunya lebih suka air, bagian inilah yang
berperan mengendorkan kotoran dari kain
BUILDERS
builders adalah penguat yang
meningkatkan efisiensi surfaktan. Builders
di gunakan untuk melunakkan air sadah dengan
cara mengikat mineral-mineral yang terlarut,
sehingga surfaktan dapat berkonsentrasi
pada fungsinya

Contoh-contoh builders :
a.senyawa kompleks fosfat
b. natrium sitrat
c. natrium karbonat
d. natrium silikat
DAMPAK DETERGEN TERHADAP LINGKUNGAN

Masalah yang ditimbulkan akibat pemakain detergen terletak


pada pemakaian jenis surfaktan dan gugus pembentuk
a. Dari segi surfaktan
di dalam air detergen harus mengalami degradasi oleh bakteri
bakteri yang umumnya terdapat di alam,semakin lama proses
degradasi maka akan semakin banyak busa yang di hasilkan
diatas permukaan air
Adapun faktor yang mempengaruhi proses degradasi
(penguraian), adalh bentuk struktur surfaktannya, jika struktur
kimianya berupa lantai lurus, gugus surfaktanya akan mudah di
uraikan contoh

C-C-C-C-C-C-C-C-C

SO3Na
(terurai dengan cepat)
Sedangkan jika struktur berupa rantai bercabang, maka
surfaktan ini sulit di pecahkan contoh

C
C-C-C-C-C-C-C-C-C

SO3Na
(Terurai lambat)
b. Dari segi gugus pembentuknya

masalah yang di timbulkan oleh gugus pembentuk yaitu gugus ini


akan mudah mengalami hidrolisis yang akan menghasilkan ion ortofosfat

P3O10+2H2O 2HPO4+H2PO4

Kedua gugus ini sangat berpengaruh dalam proses eutrofikasi, yang


bisa mengakibatkan tananman alga dan tanaman air tumbuh secara
liar
PENANGGULANGAN LIMBAH DETERGEN

Terdapat dua macam limbah atau buangan utama yang harus di


perhatikan :
a. Limbah air cucian dari pembersih bejana
b. Sisa SO3 yang tidak bereaksi
a. Limbah Air cucian

Pada Air cucian biasanya sedikit


mengandung bahan aktif permukaan
anionik, yang biasanya bahan aktif ini
akan di olah dengan proses biologi.
Yaitu proses degradasi bakterial pada
kondisi aerob mengubah surfaktan
anionik menjadi karbondioksida dan air
b. Sisa SO3
untuk limbah sisa SO3 mengalami beberapa proses:

Limbah asam Reaktor air kapur kalsium

s ulfat gas sulfonat siklon kabut asam

Asam pemisahan Zona reaksi gas cerobong

Pengendap elektrostatik penggosok arus soda

Kaustik residu SO2 dan SO3


SEKIAN
TERIMAKASIH
•Unayah
•Mekanisme pembuatan deterjen dari belerang secara umum??
•Wina sofiyanti
•Kandungan so2 dan so3 menghasilkan hujan asam??
Apakah ada cara lebih aman??
m. Iqbal
Pengambilan kotor

Anda mungkin juga menyukai