Ibarat bangunan, satu batu bata saja tak akan banyak berarti,
betapapun matangnya batu bata itu. Demikian pula batu bata yang
berserakan tak akan membentuk kekuatan bila tidak ditata dan
direkatkan menjadi suatu bangunan.
3. Tabiat Manusia
Keaneka ragaman manusia, baik dari kepribadian, pemikiran,
tabiat, sikap mental dan kecederungannya menimbulkan
aneka variasi dalam memahami atau menyikapi sesuatu.
Perbedaan yang ada sesungguhnya merupakan ikhtilafu
tanawwul (perbedaan yang bersifat variatif) bukan ikhtilafu
tadhaddu (perbedaan yang bersifat pertentangan).
Perbedaan Masalah Furu’
4. Tabiat Alam dan Kehidupan
Tabiat alam yang diciptakan oleh Allah dalam keadaan
beraneka bentuk dan ragamnya. Demikian pula tabiat
kehidupan yang senantiasa beraneka ragam dan
berubah sesuai dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Perbedaan Masalah Furu’
Munculnya perbedaan pendapat dalam masalah furu’ memang
sebuah sunnatullah yang terlahir dari tabiat yang telah Allah
ciptakan. Perbedaan ini sesungguhnya adalah rahmat karena
memberikan peluang untuk berijtihad dan memperkaya ruang
pemahaman sekaligus amal. Ini membuat ajaran Islam menjadi
luwes dan tidak sempit.
Tentu saja, perbedaan yang ada bukanlah perbedaan yang didasari
pembangkangan terhadap ajaran Allah dan Rasulullah, atau
kedengkian dan kebencian, bukan juga upaya untuk
menimbulkan perpecahan dan permusuhan. Tapi semata-mata
memperjelas nash yang bersifat umum atau menegaskan hukum
dalam suatu nash yang fleksibel sehingga mencakup beberapa
alternatif kemungkinan pemahaman dan ijtihad.
Sekitar Perbedaan Mazhab
1. Perbedaan Menyangkut Mazhab Aqidah
Perbedaan ini harus ditiadakan karena akan memecah
belah barisan Kaum Muslimin. Ummat Islam harus
bersatu dalam mazhab Ahlu Sunnah wal Jama’ah yang
mencerminkan pemikiran Islam yang benar di masa
Rasulullah SAW dan Khilafah Rasyidah sesudahnya.