Kelezatan Iman
Karya: DR Abdullah Nashih Ulwan
Data Teknis
Apakah Iman itu?
Keyakinan mu’min yang mencuat dari lubuk hati bahwa kehidupan dan
kematian itu berada dalam genggaman Allah. Dan apapun yang Allah
timpakan kepada seorang hamba tiada yang mampu mengelakkannya,
sebagaimana jika Allah menghendaki untuk menyelamatkan seseorang
.tak ada musibah yang akan menimpanya
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan hari kiamat serta banyak menyebut Allah“.
(Al Ahzab: 21)
Mencintai Allah dan Rasul-Nya
Bagaimana Pelaksanaannya?
Perwujudan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya ditandai
dengan upaya yang sungguh-sungguh untuk mengenal Allah dan
Rasulullah, dan menaati apa yang menjadi tuntunan dan
perintah Allah dan Rasulullah dengan penuh ketulusan.
“Siapa saja yang menaati Allah dan Rasul-Nya mereka itu akan
bersama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah,
yaitu para Nabi, para Shiddiqin, para syuhada dan orang-orang
shaleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”
(An Nisaa: 69)
Persaudaraan yang Tulus dalam
Jama’ah Mu’min
Dalam Islam, persaudaraan yang tulus dan kukuh, juga kerja
sama dalam kebaikan terwujud karena keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah. Caranya dengan melaksanakan hak-
hak sesama muslim dalam kecintaan, saling menolong, sehidup
sepenanggungan, dan mendahulukan kepentingan saudaranya.
Dari Umar bin Khattab ra, ia berkata “Dalam umroh saya mohon ijin
kepada Rasulullah, lalu Rasulullah mengijinkan saya dan
bersabda, ‘Wahai saudaraku, janganlah kau lupakan kami dari
do’amu’. Kata Umar, ‘Rasulullah telah mengucapkan suatu kalimat
yang menggembirakan aku.’” (HR Abu Daud dan Turmudzi)
Persaudaraan yang Tulus dalam
Jama’ah Mu’min
Apabila seseorang berjumpa dengan yang lain, hadirkan muka yang manis.
3
Dari Abu Dzar ra, ia berujar bahwa Nabi bersabda, “Janganlah kau
pandang ringan perbuatan baik sekecil apapun. Walaupun hanya
dengan menunjukkan muka manis ketika engkau bertemu dengan
saudaramu.”