Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A DENGAN
GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : POST
OPEN PROSTATEKTOMI ATAS INDIKASI
BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA (BPH)
DIRUANG TOPAZ
RSUD dr. SLAMET GARUT

SITI RAHMI HIDAYAH

KHG.A17047
Benigna Prostat Hyperplasia merupakan tumor jinak yang paling sering
terjadi pada pria, yaitu sekitar 8% pada pria usia 41-50 tahun, 50%
pada pria usia 51-60 tahun, dan > 90% pada pria diatas 80 tahun (Patel,
dkk. 2014)

Di Indonesia BPH mengenai hampir 50 % laki-laki diatas usia 50 tahun


dan 20% laki-laki dengan lower urinary tract symptoms (LUTS)
dinyatakan menderita BPH (Badan Penelitian Dan Pengembangan
Latar Belakang Masalah Kesehatan. 2013).

Di Jawa Barat angka kejadian BPH sebesar 12,8% (Profil Dinas


Kesehatan Jawa Barat,2016).

Di kabupaten Garut angka kejadian BPH sebesar 14% (Profil Dinas


Kesehatan Kabupaten Garut,2018).
TUJUAN PENULISAN METODE PENULISAN

Mampu melaksanakan asuhan secara


langsung dan komprehensif meliputi aspek
Metode deskriptif dalam bentuk studi
bio-psiko-sosial-spiritual dengan Asuhan
kasus dengan pendekatan proses
Keperawatan Pada Tn.A Dengan
keperawatan yang memberikan gambaran
Gangguan Sistem Perkemihan : Post Open
nyata dalam asuhan keperawatan yang
Prostatektomi Atas Indikasi Benigna
diberikan
Prostat Hyperplasia (BPH) diruang Topaz
RSUD dr. Slamet Garut melalui
pendekatan proses keperawatan
Konsep Dasar Penyakit Benigna
Prostatic Hiperplasia (BPH)

TANDA & GEJALA


BPH
Benigna Prostatic Hiperplasia (BPH) adalah
pembesaran prostat yang menyumbat uretra
sehingga menyebabkan gangguan urinarius,
Gangguan ini terjadi akibat dari efek penuaan pada
laki-laki dan adanya androgen yang bersirkulasi. Gejala Obstruktif
(Hermawan,2009 dalam Ns Reni Yuli, 2015).
1. Harus menunggu pada
permulaan miksi Pancaran
miksi yang lemah
2. Miksi terputus
3. Menetes pada akhir miksi
4. Rasa belum puas sehabis miksi
Gejala iritatif

1. Bertambahnya frekuensi miksi


2. Nokturia
3. Miksi sulit ditahan
4. Dysuria (nyeri pada waktu
miksi)

1. Kebutuhan Rasa Nyaman


Dampak Post Open 2. Keseimbangan Cairan dan
Prostatectomy Elektrolit
Terhadap KDM 3. Kebutuhan Eliminasi
4. Kebutuhan Rasa Aman
5. Resiko Infeksi
6. Pola Aktifitas
7. Kebutuhan Seksual
Masalah Keperawatan Yang Mungkin Muncul
(Menurut (Doengoes, 2011 ; NANDA, 2017)

Perubahan pola eliminasi urine


Nyeri akut berhubungan dengan spasme
berhubungan dengan trauma akibat
kandung kemih dan insisiatau proses
prosedur pembedahan.
pembedahan

Resiko tinggi infeksi berhubungan


Perubahan pola eliminasi urine
dengan trauma insisi pembedahan.
berhubungan dengan trauma akibat
prosedur pembedahan
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan kurang
Resiko disfungsi seksual berhubungan mengenal sumber informasi
dengan situasi krisis (inkotinensia,
kebocoran urine setelah pengangkatan
Hambatan mobilitas fisik
kateter, keterlibatan area genital)
berhubungan dengan
keterbatasan gerak
Intervensi Keperawatan
Prinsip intervensi keperawatan pada klien dengan Post Open Prostatectomy akibat
BPH yaitu :
1. Ajarkan teknik relaksasi dan tehnik 6. Ganti balutan dengan sering (insisi
distraksi supraretropubik dan perineal),
2. Kolaborasi dengan tim medis lain pembersihan dan pengeringan kulit
dalam pemberian analgesic sepanjang waktu
7. Berikan keterbukaan pada klien dan
3. Kaji haluaran urine dan system orang terdekat untuk membicarakan
kateter/drainase, khusunya selama tentang masalah inkontinensia dan
irigasi kandung kemih fungsi seksual
4. Intruksikan pasien untuk latihan 8. Diskusikan perawatan luka, identifikasi
parineal sumber alat atau dukungan
5. Pertahankan catatan intake dan 9. Damping dan bantu klien saat mobilisasi
output yang akurat dan bantu penuhi kebutuhan ADL
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.A DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERKEMIHAN : POST OPEN PROSTATEKTOMI ATAS
INDIKASI BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA (BPH)
DIRUANG TOPAZ
RSUD dr. SLAMET GARUT

DATA FOKUS
Identitas Klien
 Klien mengeluh nyeri pada luka operasi di perut
Nama : TN.A
bagian bawah, nyeri semakin terasa ketika
Usia : 78 tahun
kencing dan bergerak, nyeri berkurang apabila
Jenis Kelamin : Laki-laki
klien beristirahat, nyeri yang dirasakan seperti
Diagnose Medis : Benigna Prostat Hyperplasia
di sayat-sayat benda tajam (perih), skala nyeri 3
Tanggal Masuk : 30 November 2019
(0-5), datangnya nyeri secara tiba-tiba dan
Tanggal Pengkajian: 03 Desember 2019
hilang timbul
DATA FOKUS

 keadaan luka basah, panjang luka kurang lebih


±15 cm, daerah sekitar luka tampak
kemerahan, tidak ada pus DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Klien mengatakan sakit bertambah apabila BERDASARKAN PRIORITAS
bergerak
 ADL dibantu 1. Nyeri akut berhubungan dengan spasme
 Klien tampak lemah kandung kemih dan insisi atau proses
 TD : 110/90 mmHg, Nadi : 85x/menit, pembedahan.
Respirasi : 22x/menit, Suhu : 37,2ºC 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan
 Klien sering bertanya tentang keadaannya dan dengan keterbatasan gerak.
bagaimana cara perawatan luka operasi agar 3. Kurang pengetahuan berhubungan
tidak menyebabkan infeksi dengan kurang mengenal sumber
 Klien tampak cemas informasi.
IMPLEMENTASI

1.
1. Memonitor
Memonitor tanda-tanda
tanda-tanda vital,
vital, dengan
dengan hasil
hasil TD
TD == 110/90
110/90 mmHg,
mmHg, NadiNadi == 80x/menit,
80x/menit, Respirasi
Respirasi ==
20x/menit,
20x/menit, Suhu
Suhu == 36,9ºC
36,9ºC
2.
2. Mengajarkan
Mengajarkan teknik
teknik relaksasi
relaksasi seperti
seperti nafas
nafas dalam
dalam dan
dan tehnik
tehnik distraksi
distraksi seperti
seperti menonton
menonton tv,tv,
mendengarkan
mendengarkan music,
music, atau
atau hal
hal kesukaan
kesukaan klien
klien untuk
untuk mengalihkan
mengalihkan perhatian
perhatian nyeri
nyeri klien
klien
3.
3. Berkolaborasi
Berkolaborasi dengan
dengan tim
tim medis
medis lain
lain dalam
dalam pemberian
pemberian analgesic
analgesic :: ketorolac
ketorolac 2x1/30mg/IV
2x1/30mg/IV
4.
4. Melakukan
Melakukan perawatan
perawatan luka,
luka, hasil
hasil :: keadaan
keadaan luka
luka sudah
sudah kering,
kering, kondisi
kondisi luka
luka bersih,
bersih, panjang
panjang
luka
luka kurang
kurang lebih
lebih ±15
±15 cm,
cm, daerah
daerah sekitar
sekitar luka
luka tampak
tampak kemerahan,
kemerahan, tidak
tidak ada
ada pus.
pus.
5.
5. Mengajarkan
Mengajarkan pasien
pasien bagaimana
bagaimana merubah
merubah posisi
posisi dan
dan berikan
berikan bantuan
bantuan jika
jika diperlukan
diperlukan
6.
6. Mendamping
Mendamping dandan bantu
bantu klien
klien saat
saat mobilisasi
mobilisasi dan
dan bantu
bantu penuhi
penuhi kebutuhan
kebutuhanADL ADL
7.
7. Mendiskusikan
Mendiskusikan perawatan
perawatan luka,
luka, identifikasi
identifikasi sumber
sumber alat
alat atau
atau dukungan
dukungan
EVALUASI

TERATASI TERATASI SEBAGIAN

1 DIAGNOSA 2 DIAGNOSA
KESIMPULAN
Hasil pengkajian pada Tn.A dilakukan secara komprehensif meliputi aspek
bio-psiko-sosial dan spiritual, dengan menggunakan alat pemeriksaan fisik
yang memadai untuk mendapatkan data dan menemukan permasalahan klien.
Diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn.A berdasarkan analisa data
didapatkan 3 masalah keperawatan, yaitu nyeri akut, hambatan mobilitas fisik
dan diagnose kurang pengetahuan.
Perencanaan tindakan keperawatan dibuat terfokus pada tujuan dari analisa
data, prioritas masalah dan kebutuhan yang ditemukan pada Tn.A
Pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan pada Tn.A dilakukan berdasarkan
rencana yang ditetapkan dan sesuai kebutuhan Tn.A
Evaluasi hasil tindakan keperawatan terdapat tiga masalah yang ditemukan
pada Tn.A dengan gangguan sistem perkemihan Post Open Prostatectomy,
yang diantarnya ada 1 masalah keperawatan yang teratasi dan 2 masalah
keperawatan yang teratasi sebagian.

Anda mungkin juga menyukai