Anda di halaman 1dari 19

NAMA : NURUL FATIHAH

KELAS : XI IPA ASY SYAMS


MAPEL : FIKIH

GURU PEMBIMBING :
MUHAMMAD DARWIS
QISAS, DIYAT DAN
KAFFARAT

Materi : jinayat
QISAS
P
E
Qisas berasal dari kata Qasasa yang
N artinya memotong atau berasal dari kata
G Iqqtsa yang artinya mengikuti, yakni
mengikuti perbuatan si penjahat sebagai
E pembalasan atas perbuatannya. Menurut
R Q syara’ Qisas ialah hukuman balasan yang
seimbang bagi pelaku pembunuhan
T I maupun perusakan atau penghilangan
I S fungsi anggota tubuh orang lain yang
dilakukan dengan sengaja.
A A
N S
M
A Berdasarkan pengertian di atas, maka
C Qisas dibedakan menjadi dua yaitu :
A a) Qisas pembunuhan (yang
M merupakan hukuman bagi
pembunuh).
M Q b) Qisas anggota badan (yang
A I merupakan hukuman bagi pelaku
C S tindak pidana melukai, merusak atau
A A menghilangkan fungsi anggota
M S badan).
HUKUM QISAS
Hukuman mengenai Qisas ini, baik Qisas pembunuhan maupun qishah anggota
badan, dijelaskan dalam al -Qur’an surat Al Maidah [5]: 45:

‫نف َوٱأْل ُ ُذ َن‬


ِ َ ‫نف ِبٱأْل‬ َ َ ‫ْن َوٱأْل‬ ِ ‫س َو ْٱل َعي َْن ِب ْٱل َعي‬ِ ‫س ِبٱل َّن ْف‬ َ ‫َو َك َت ْب َنا َع َلي ِْه ْم ِفي َهٓا أَنَّ ٱل َّن ْف‬
ۚ ‫ارةٌ لَّهُۥ‬
َ ‫ص َّد َق ِب ِهۦ َفه َُو َك َّف‬
َ ‫اص ۚ َف َمن َت‬ ٌ ‫ص‬ َ ِ‫ِبٱأْل ُ ُذ ِن َوٱلسِّنَّ ِبٱلسِّنِّ َو ْٱل ُجرُو َح ق‬
َّ ٰ ٓ ٰ ُ۟ َ ‫َ َ هَّلل‬
‫ُون‬
َ ‫ك ُه ُم ٱلظلِم‬ َ ‫َو َمن لَّ ْم َيحْ ُكم ِب َمٓا أنز َل ٱ ُ فأول ِئ‬
َ
Artinya: "Kami telah menetapkan bagi mereka di dalamnya (Taurat) bahwa
nyawa
(dibalas) dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga
dengan
telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada qisas -nya (balasan yang
sama).
Barangsiapa melepaskan (hak qisas)nya, maka itu (menjadi) penebus dosa
baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan
SYARAT SYARAT QISAS
a. Orang yang terbunuh terpelihara darahnya
(orang yang benar-benar baik).
b. Pembunuh sudah baligh dan berakal
c. Pembunuh bukan bapak (orang tua) dari
terbunuh Jika seorang bapak (orang tua)
membunuh anaknya maka ia tidak di-Qisas.
Rasulullah Saw. Bersabda
d. Orang yang dibunuh sama derajatnya
dengan orang yang membunuh, seperti muslim
dengan muslim, merdeka dengan merdeka dan
hamba dengan hamba
e. Qisas dilakukan dalam hal yang sama, jiwa
dengan jiwa, mata dengan mata, dan lain
sebagainya
Hikmah Qisas
a. Dapat dijadikan suatu pelajaran bahwa keadilan harus ditegakkan. Betapa tinggi nilai
jiwa dan badan manusia, jiwa diganti dengan jiwa, anggota badan juga diganti
dengan anggota badan.
b. Dapat memelihara keamanan dan ketertiban. Karena dengan adanya Qisas orang
akan berfikir lebih jauh jika akan melakukan tindak pidana pembunuhan ataupun
penganiayaan. Di sinilah Qisas memiliki peran penting dalam menjauhkan manusia
dari nafsu membunuh ataupun menganiaya orang lain, hingga akhirnya manusia akan
merasakan atmosfer kehidupan yang penuh dengan keamanan, kedamaian dan
ketertiban.
c. Dapat mencegah pertentangan dan permusuhan yang mengundang terjadinya
pertumpahan darah.
Dalam konteks ini Qisas memiliki andil besar membantu
program negara dalam usaha memberantas berbagai
macam praktik kejahatan, sehingga ketentraman dan
keamanan masyarakat terjamin. Hal ini Allah tegaskan
dalam firman-Nya:

ِ ‫اص َح َي ٰوةٌ ٰ َٓيأ ُ ۟ولِى ٱأْل َ ْل ٰ َب‬


َ ُ‫ب لَ َعلَّ ُك ْم َت َّتق‬
‫ون‬ ِ ‫ص‬َ ‫َولَ ُك ْم ِفى ٱ ْل? ِق‬

Artinya: Dan dalam qisas itu ada (jaminan) kehidupan


bagimu, wahai orangorang yang berakal, agar kamu
bertakwa. (QS. Al-Baqarah [2]: 179 )
DIYAT
Pengertian Diyat
Diyat secara bahasa diyat yaitu denda atau ganti rugi
pembunuhan. Secara istilah diyat merupakan sejumlah harta
yang wajib diberikan karena tindakan pidana (Jinayat) kepada
korban kejahatan atau walinya atau kepada pihak terbunuh
atau teraniaya. Maksud disyariatkannya diyat adalah
mencegah praktik pembunuhan atau penganiayaan terhadap
seseorang yang sudah semestinya mendapatkan jaminan
perlindungan jiwa.
Sebab sebab di tetapkanya Diyat

Diyat wajib dibayarkan karena beberapa sebab berikut;

a. Pembunuhan sengaja yang pelakunya dimaafkan pihak terbunuh (keluarga korban).


Dalam hal ini pembunuh tidak diqisas, akan tetapi wajib baginya menyerahkan diyat
kepada keluarga korban. b. Pembunuhan seperti sengaja. c. Pembunuhan tersalah. d.
Pembunuh lari, akan tetapi identitasnya sudah diketahui secara jelas. Dalam konteks
semisal ini, diyat dibebankan kepada keluarga pembunuh. e. Qisas sulit dilaksanakan.
Ini terjadi pada Jinayat ‘ala ma dunan nafsi (tindak pidana yang terkait dengan melukai
anggota badan atau menghilangkan fungsinya).
Hikmah Diyat
Hikmah terbesar ditetapkannya diyat adalah mencegah pertumpahan darah serta
sebagai obat hati dari rasa dendam keluarga korban terhadap pelaku tindak pidana
pembunuhan ataupun penganiayaan.
Hikmah yang dapat dipetik dari diwajibkannya diyat, setelah ditelaah secara
seksama adalah bahwa keluarga korban mempunyai dua pilihan. Pertama; meminta
qisas, kedua; memaafkan pelaku tindak pembunuhan atau penganiayaan dengan
kompensasi diyat. Dan saat pilihan kedua dipilih keluarga korban, maka secara tidak
langsung keluarga korban telah mengikhlaskan apa yang telah terjadi, hati mereka
menjadi bersih dari amarah ataupun rasa dendam yang akan dilampiaskan kepada
pelaku tindak pembunuhan ataupun penganiayaan.
Hikmah Diyat
Walaupun demikian, secara manusiawi rasa sakit hati ataupun dendam tidak
bisa dihilangkan begitu saja dengan diterimanya diyat, tetapi karena
keluarga korban telah berniat dari awal “untuk memaafkan pelaku tindak
pidana” maka dorongan batin itu lambat laun akan menetralisir suasana
hingga akhirnya keluarga korban benar-benar bisa memaafkan pelaku
tindak pidana setelah mereka menerima diyat.
Sampai titik ini, semakin bisa dirasakan bahwa diyat merupakan media
syar’i efektif pencegah pertumpahan darah dan penghilang rasa sakit hati
atau dendam keluarga korban terhadap pelaku tindak pidana pembunuhan
ataupun penganiayaan.
KAFFAR
AT
Pengertian kaffarat
Dalam al-Qamus al-Fiqhiy karya Sa‟diy Abu Jayb disebutkan makna
kafarat sebagai berikut, “Sesuatu yang dapat menutupi dari perbuatan
dosa seperti bersedekah, berpuasa dan lain-lain”. Wahbah Zuhailiy
menyebutkan, bahwa kafarat terbagi kepada empat bagian, yaitu: kafarat
zhihar, kafarat pembunuhan tidak sengaja, kafarat berhubungan intim
pada siang hari secara sengaja pada bulan Ramadhan, dan kafarat
sumpah. Lebih lanjut ia mendefisikan kafarat sebagai berikut “Kata
kaffarât diambil dari kata (‫ )ك فر‬artinya menutup, yaitu menutup dosa
Maksudnya,
yang terjadi atau disebabkan tertutupnyasumpah,
oleh pelanggaran hati seseorang
maka
bersumpah menjadi sebabhingga
bagiiakaffarat”
berani melakukan pelanggaran
terhadap aturan syriat. Sedangkan secara
istilah, kaffarat adalah denda yang wajib
dibayarkan oleh seseorang yang telah
melanggar larangan Allah tertentu. Kaffarat
Macam macam
kaffarat
a. Kaffarat Pembunuhan
b. Kaffarat Dzihar
c. Kaffarat Melakukan Hubungan Biologis Disiang
Hari Pada Bulan Ramadhan
d. Kaffarat Karena Melanggar Sunnah
e. Kaffarat Ila’
f. Kaffarat karena Membunuh Binatang Buruan
Pada Saat Berihram
Hikmah kaffarat
Secara umum, hikmah Kaffarat
terangkum dalam 3 pointer berikut;

1. Manusia benar-benar menyesali pebuatan


yang keliru, telah berbuat dosa kepada
Allah dan merugikan sesama manusia.
2. Menuntun manusia agar segera bertaubat
kepada Allah atas tindak maksiat yang ia
lakukan.
3. Menstabilakan mental manusia, hingga ia
merasakan ketenangan diri karena
tuntunan agama (membayar Kaffarat)
telah ia tunaikan.
Thank you 

Anda mungkin juga menyukai