Anda di halaman 1dari 2

Nama : Adelin Salshabila Usman

Kelas : XII IPA Asy-Syams


Mata Pelajaran : SKI

Perkembangan Dinasti Abbasiyah Dibidang Sosial Dan Budaya


Pemerintahan dinasti abbasiyah merupakan kelanjutan pemerintahan dinasti ummayyah. Masa
kekuasaan dinasti ini selama kurang lebih lima setengah abad, yaitu dari tahun 132-656 h / 750-1258 m.
Selama ini sebanyak 37 khalifah hingga akhirnya tumbang dan digantikan oleh dinasti lain.Banyak
perkembangan yang terjadi diantaranya adalah perkembangan di bidang sosial dan budaya.

A. Perkembangan sosial kemasyarakatan


- Unsur warga negara
Salah seorang sejarawan bernama george zaydan dalam bukunya tamadun al- islam
mengatakan bahwa pada masa dinasti abbasiyah masyarakat terbagi menjadi sua kelas
sosial yaitu:
a) Kelas khusus yang terdiri dari :
1) Khalifah
2) Keluarga khalifah, yaitu bani hasyim
3) Para pembesar negara, seperti menteri, gubernur dan para pejabat negara lainnya
4) Para bangsawan yang bukan bani hasyim, yaitu kaum quraisy pada umumnya
5) Para petugas khusus seperti anggota tentara, para pembantu istana
b) Kelas umum yang terdiri dari :
1) Para seniman
2) Para ulama; fuhaqa dan pujangga
3) Para saudagar dan pengusaha
4) Para tukang dan petani
- Golongan tauhid
Sebagai akibat dari percampuran bangsa-bangsa dalam daerah-daerah kerajaan islam,
terutama kota kota besarnya, maka terjadi pula perkawinan campuran antara unsur unsur
bangsa tersebut yang menyebabkan lahir anak-anak percampuran darah, yang disebut
dengan tauhid.
- Perjuangan antara arab dengan mawali
- Islamisasi masyarakat

B. Perkembangan kebudyaan

- Seni bangunan dan arsitektur


a) Arsitektur masjid
b) Penataan kota
Di antara sekian banyak kota yang dibangun dalam masa pemerintahan dinasti
abbasiyah adalah sebagai berikut:
1) Pembangunan kota baghdad
2) Pembangunan kota samarra

- Perkembangan bahasa dan sastra


a) Perkembangan puisi
Oleh karena itu wajar kalau kemudian pada masa pemerintahan bani abbas banyak
bermunculan penyair terkenal. Diantara mereka adalah sebagai berikut :
1)
2) Abu nuwas (145-198 h). Penyair naturalis yang sangat perindu, pelopor, pembawa
aliran baru dalam dunia sastra arab
3) Abu ‘athahiyah (130-211 h). Penyair ulung pembawa perubahan, melepaskan diri
dari ikatan lama, menciptakan gaya dan pengertian baru dalam dunia sastra.
4) Abu tamam (wafat 232 h). Penyair ini terkenal dengan ratapannya. Memiliki
kemampuan menciptakan ungkapan-ungkapan yang dalam dan menyusun ushlub
yang menawan.

b) Perkembangan prosa
Pada masa pemerintahan dinasti bani abbasiyah telah terjadi perkembangan yang
sangat menarik dalam bidang prosa. Iantara tokoh dan pengarang terkemuka pada
zaman dinasti abbas adalah:
1) Abdullah bin muqaffa (wafat 143 h). Ia telah merintis jalan baru bagi pengarang
prosa. Buku prosa yang dikarang diantaranya adalah kalilah wa dimnah, kitab ini
terjemahan dari bahasa sansekerta karya seorang filosof india bernama baidaba.
Karya ini disalinnya ke dalam bahasa arab dengan sangat bagus.
2) Abdul hamid al-katib. Ia dipandang sebagai pelopor seni mengarang surat, sehingga
cara-caranya mengarang surat kemudian menjadi aliran yang memiliki banyak
pengikut.
3) Al-jahidh (wafat 255h). Merupakan pengarang prosa angkatan keuda pada zaman
dinasti abbasiyah. Semua karyanya memiliki nilai sastra tinggi, sehingga menjadi
bahasa rujukan dan bahan bacaan bagi para sastrawan kemudian. Diantaranya
adalah kitabul bayan wat tabyan, kitabut taj, dan sebagainya.

c) Perkembangan seni musik


Pada masa pemerintahan dinasti bani abasiyah, musik islam mengalami kejayaan. Karya
dan pemikiran seniman merupakan bentuk rasa cinta mereka terhadap islam. Hal ini di
awali dari:
1) Penyusunan kitab musik
2) pendidikan musik

Anda mungkin juga menyukai