NIM : 15310184
Mata Kuliah : Tarikh al-Adab al-Araby III
PENDAHULUAN
1|Mahmud Al-Barudy
disamping itu juga ada sosok Rifaa’h Tahtawi yang telah memberikan
konstribusi yang besar terhadap berkembangnya bentuk prosa jurnalistik
modern.
2|Mahmud Al-Barudy
PEMBAHASAN
Al Barudi mempunyai nama lengkap Mahmud Sami Pasha bin Hasan Husni
Bek al-Barudi yang lahir dikawasan Bakhirah tepatnya di desa itay al-Barud pada
tahun 1838 M/1255 H. Mahmud sami al-Barudi (1838-1904M) merupakan tokoh
sastra arab besar yang menjadi pelopor berdirinya aliran neoklasik dalam dunia
kesusastraan arab. Semenjak kecil ia dibesarkan oleh keluarga Jarkasyi, ayahnya
wafat saat ia berumur 7 tahun. Sejak saat itulah keluarga jarkasyi sebagai sanak
familinya mengambil alih kehidupan Barudi kecil mengasuhnya, membina
pendidikannya. Menginjak masa remajanya pada umur 12 tahun al-Barudi tertarik
untuk menempuh dan melanjutkan pendidikannya di sekolah kemiliteran dengan
spesialisasi seni militer dan mendapatkan syahadah ketika usianya 16 tahun.
Al Barudi dikenal sebagai seorang prajurit yang militan, penuh disiplin dan
berpikir tajam, maka dalam jangka waktu yang relatif singkat ia telah memperoleh
pengetahuan yang mempuni dalam dunia militer, menguasai benyak teori dan
strategi-strategi kemiliteran secara komperhensif. Setelah lulus membawa ijazah
dari sekolahnya dimesir, al barudi dikirim menuju paris dan inggris untuk urusan
militer. Pada tahun 1290 H, al-Barudi telah menyandang gelar dengan
berpangkatkan al-Yawariyyah dan pada tahun 1294 H ia telah menyandang
pangkat sebagai komandan perwira. Pada tahun 1282 H/1879 H ia mengikuti
sebuah perang di semenanjung kerit dengan atas nama mesir ia membantu Turki
melawan Rusia. Dengan berjalannya waktu banyak sekali kesuksesan yang al-
Barudi raih dalam dunia kemiliteran, sebagai penghargaan dari jasa-jasanya itulah
ia banyak memperoleh hadiah ataupun bintang jasa yang menghantarkannya
menuju derajat yang tinggi dalam dunia militer yakni ia diangkat sebagai Fariq
atau kita lebih mengenalnya dengan nama Letjen. Tidak hanya sebatas itu, dalam
dunia militer karirnya semakin melesat naik pada tahun 1299 H al-Barudi
diangkat sebagai Rais Lil Wuzara (Perdana mentri) di Mesir. Kesuksesan dan
3|Mahmud Al-Barudy
kecemerlangannya dalam dunia kemiliteran membuat banyak orang memberinya
gelar atau sapaan Si Raja Pedang.
Bakat dan kepiawaiaannya dalam sastra arab sudah tak terejawantahkan lagi
dan itu membawanya menjadi salah seorang tokoh penting dalam dunia sastra
arab. Jasanya yang paling besar adalah memecahkan kebuntuan para penyair pada
masanya dari kejumudan dan kerusakan bahasa Sejak berdirinya dinasti Ustmani
sampai runtuhnya pada awal abad 18, peradaban bangsa arab mengalami
keterpurukan dalam berbagai presfektif termasuk menjurus kebidang sastra yang
menjadi cerminan kehidupan bangsanya. Pada masa Turki Ustmani model
puisinya sangat dangkal dan artifisial dikarenakan bahasa arab bercampur dengan
dialek Ustmani yang sempit ditambah lagi pada masa itu disibukan dengan
controling hegemoni daerah taklukan Turki yang sangat luas apalagi pada masa
al-Barudi banyak daerah arab yang diduduki Turki memberontak sehingga
perhatiaan penguasa saat itu sangat kurang tentang memajukan keilmuaan dan
peradaban khususnya sastra dan puisi arab.
4|Mahmud Al-Barudy
Analisis Karya
Pada makalah ini, penulis akan mengupas maksud dan tujuan dari
Syair yang digubah oleh Mahmud Al Barudi, ibarat pisau dalam mengupas
buah, maka teori adalah pisau tersebut, sedangkan karya sastra ibarat
buahnya. Dalam hal ini penulis akan menggunakan teori dari disiplin Ilm
al-Arudl. Jadi, penulis meitikberatkan analisis pada unsur wazan, bahr,
dan lain sebagainya.
Dalam satu bait pada puisi Arab Klasik terdiri atas 2 syatr, syatr 1
(terletak dikanan) disebut Ash-Shadr dan Syatr 2 (terletak di kiri)disebut
Al-‘Ajzu. Dalam satu bait, pada dasarnya dari 6 taf’iilat atau 8 taf’iilat, tapi
bisa juga kurang atau lebih. Kumpulan dari taf’iilat dalam puisi Arab
Klasik disebut dengan Al-Bahr ( Jamak : Al-Buhuur). Ada 16 pola bahr
dalam puisi Arab Klasik.
1. Bahar Thowil
Juz Tafa'ilnya adalah: فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن# فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن
2. Bahar Madid
3. Bahar Basit
Juz tafa'ilnya adalah: مستفعلن فاعلن مستفعلن فاعلن# مستفعلن فاعلنمستفعلن فاعلن
4. Bahar Wafir
5. Bahar Kamil
6. Bahar Hazj
7. Bahar Rajaz
5|Mahmud Al-Barudy
مستفعلن مستفعلن مستفعلن #مستفعلن مستفعلن مستفعلن Juz tafa'ilnya adalah:
مفاعيلن فاع التن مفاعيلن #مفاعيلن فاع التن مفاعيلن Juz tafa'ilnya adalah:
فعولن فعولن فعولن فعولن #فعولن فعولن فعولن فعولن Juz tafa'ilnya adalah:
فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن #فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن Juz tafa'ilnya adalah:
6|Mahmud Al-Barudy
Nah, pembahasan kali ini bertujuan untuk mengetahui apakah Syair dai al-
Barudi ini masuk dala kategori Sempurna atau Cacat.
ٌ الدهر طُر
ق َج َّمة ٌ ومنافِ ُع ِ وفى ً إنَّما العُم ُر فرصة، هبُّوا، فيا قو ُم
واس ُع
ِ األرض
ِ وذلكَ فض ُل هللاِ فى َ َو َك ْيفَ تَ َروْ نَ ال ُّذ َّل د
ٍ َار إِقَا َمة
Tanda ‘/’ untuk huruf yang berharakat (Mutaharik) sedangkan tanda ‘0’
untuk huruf mati (Saakin). Bentuk pola diatas disebut pola bahr Atthawiil
pola 1. Perhatikanlah perbandingan antara pola bahr At-Thawiil dengan
kutipan bait kesatu contoh puisi diatas :
ٌ الدهر طُر
ق َج َّمة ٌ ومنافِ ُع ِ وفى# ً إنَّما العُم ُر فرصة، هبُّوا، فيا قو ُم
Jika kita rubah penulisannya seperti dalam kaidah Ilm al-Arudl , maka akan
terlihat sebagai berikut:
Al Kitaabat al-
َ ُْر فُ ر
ص تَ ن ُ ْنَ َم ل
ع ْم ُم هَ بْ بُ وْ إ ْن ْق و
َ يا
َ َف
Aruudliyat
7|Mahmud Al-Barudy
Al-Isyaraat
0//0// 0/0// 0/0/0// 0/0//
(Rumuuz)
ٌ الدهر طُر
ق َج َّمة ٌ ومنافِ ُع ِ وفى
Al Kitaabat al-
ع ْن
ُ ف
ِ َم نَ ا َم ةُ ْن َو ُ ِْر طُ ر
ق ْن َج ْم ف ْد َد ْه
ِ و
Aruudliyat
Al-Isyaraat
//0// /0// 0/0/0// 0/0//
(Rumuuz)
Penutup
Sebagai tokoh sentral yang mempelopori aliran sastra arab Neo-Klasik, al-
Barudi adalah seorang militan yang peduli akan kesusastraan, selain piawai dalam
strategi perang, dia juga pandai dalam menggubah syair, aliran syairnya banyak
dipengaruhi oleh sastrawan pada masa jahili seperti Umru’ul Qay’s dan Abu
tamam.
8|Mahmud Al-Barudy
Pembaharuan al-barudi bisa dilihat dari meluasnya tema-tema lama dalam
pembuatan puisi dan munculnya berkembangnya tema-tema baru namun dengan
menguatkan identitas dan kepribadian Arab dalam puisi modern. Karena jasanya
dalam perkembangan sastra arab itulah ia desebut sebagai Si Raja Pena.
Dalam analisis salah satu karya puisi nya, didapati hasil bahwa dia
menggunakan Bahr Thowil berikut juga ada perubahan susunan dalam bentuk
Zihaf berupa Qabdh dan ‘Illat Naqsh.
Tak ada gading yang tak retak, begitupun dengan penulis banyak kekurangan
disana-sini, penulis berharap akan ada banyak pihak yang akan melengkapi
materi-materi yang telah penulis coba kumpulkan.
Daftar Pustaka
Buku
Jurnal
Internet
http://www.adab.com/modules.php?name=Sh3er&doWhat=shqas&qid=2401
5 Diakses pada tanggal 25/09/2017 jam 17.00
9|Mahmud Al-Barudy