Anda di halaman 1dari 26

SEMIOTIKA LAGU WANA> BEIN ID EIK YANG DIPOPULERKAN OLEH NANCY

AJRAM

Proposal Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir


Dosen Pengampu:
Dr. Karlina Helmanita, M, Ag.

Disusun Oleh:
Naila Cahya Ramadhani (11190240000072)

PROGRAM STUDI TARJAMAH


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa dapat dicapai melalui kegiatan penerjemahan. Pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dimulai dengan implementasi lembaga penerjemahan yang
kemudian menjadi lembaga pendidikan.1Penerjemahan sebagai tindak komunikasi antar
komunitas bangsa di dunia, telah memainkan perannya secara luar biasa. Sulit membayangkan
model interakasi macam apa yang membantu komunikasi warga dunia seandainya tidak ada
jembatan penerjemahan sebagaimana dilakukan selama ini. Pada zaman keemasan Islam,
aktivitas penerjemahan memainkan peran yang luar biasa penting dalam memajukan sains dan
teknologi.2

Pada dasarnya kedudukan Bahasa Arab di Indonesia cukup besar, karena sebagian
masyarakat di Indonesia beragama Islam, yang di dalam kehidupannya selalu identik dengan
ritual keagamaan yang menggunakan bahasa Arab, misalnya shalat, mengaji, serta bershalawat,
yang pastinya menggunakan lafal bahasa Arab. Dalam kamus Bahasa Indonesia musik adalah
paduan bunyi dari beberapa alat atau instrumen musik yang bernada secara teratur dan
berkesesuaian.3

Berbicara tentang bahasa arab, di mana akhir-akhir ini tidak sedikit masyarakat Indonesia
yang mulai menyukai lagu-lagu arab, sehingga dengan terjemahan bahasa arab yang muncul kini
menjadi tidak asing lagi karena generasi millennial pun sudah mulai tertarik akan lagu-lagu arab
yang saat ini viral di berbagai media sosial, salah satunya lagu Wa>na Bein Ideik karya Nancy
Ajram yang pernah di cover oleh Nissa Sabyan. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan masih
banyak ditemukan kekeliruan dalam penerjemahan lirik lagunya, apalagi penyampaian pesan
dari Tsu ke Tsa.

1
Hanifah, Umi. “Urgensi Pembelajaran Menerjemah Arab-Indonesia Pada Perguruan Tinggi Agama Islam Di
Indonesia” Alfazuna. Vol. 02 No. 02, 2018.
2
Ma’mur, Ilzamudin. “Konsep Dasar Penerjemahan: Tinjauan Teoretis” Alqalam Vol. 21 No. 102 Desember 2004.
h. 432.
3
Susilo riwayadi & Suci Nur Anisyah, Kamus Populer Ilmiah Lengkap, (Surabaya: Sinar Terang), h. 320.
Viralnya lagu-lagu Arab sebetulnya disebabkan beberapa faktor, di antaranya: genre
musik dan aransemen yang eazy listening, lirik berbahasa Arab yang sudah tak asing namun
menimbulkan daya tarik tersendiri dibanding lagu-lagu berbahasa Indonesia atau bahasa Inggris
yang bisa dianggap terlalu sering didengar sehingga cukup membosankan. Karena generasi
millenial kini lebih condong pada hal-hal baru yang sedang viral di sosial media seperti; 1.
Instagram, 2. Tik tok, 3. Facebook, 4. Line, dan sebagainya.

Oleh karenanya, banyak para pendengar dan penikmat musik Arab yang ingin
mengetahui apa arti atau terjemahan yang dikandung dalam lirik lagu Arab yang mereka dengar.
Ditambah pula semakin tingginya daya saing para musisi di dunia maya, ingin mencari
pembaruan-pembaruan yang menarik seperti mengaransemen dan menerjemahkan lagu Arab
menjadi lagu versi Indonesia sehingga bisa menarik banyak viewers dalam postingannya di
berbagai sosial media. Maka dari itu, penerjemahan lagu Arab kini menduduki posisi penting
dalam dunia musik dan dunia maya pada umumnya.

Selanjutnya, dalam proses penerjemahan tak lepas dari makna karena makna merupakan
pusat perhatian penerjemah. Segala metode, prosedur, dan teknik dikerahkan dan diabadikan
sepenuhnya untuk mengunkap makna yang terdapat dalam teks yang diterjemahkan. 4 Oleh sebab
itu hasil terjemahan agar menjadi lebih baik maka harus memperhatikan berbagaimacam aspek,
agar pesan yang terkandung di dalam TSU tersampaikan di TSA, sehingga sasaran pembaca
terjemahan lagu yang mereka lihat dapat dengan mudah mereka pahami dan hayati.

Musik sebagai bagian dari seni yang menggunakan bunyi sebagai media penciptaannya.
Seni atau berkesenian pada dasarnya adalah hasil rekayasa (ciptaaan) manusia. Namun, rasa seni
bukanlah hasil rekayasa. Rasa itu ada dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari diri setiap
manusia. Musik dapat memberi perubahan dalam diri individu manusia, bahkan dapat
membentuk karakter manusia, sejak manusia itu masih dalam rahim ibunya. Musik itu sendiri
memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan.5

Selanjutnya, berlanjut ke sejarah musik Islam yang sudah pernah ditelusuri dengan
menyertakan musik Arab pada masa sebelum Islam, dimana berawal dari seni sastra Arab seperti

4
Syihabuddin, Penerjemahan Arab Indonesia (Teori dan Praktik), (Bandung: Humaniora 2005), h.3.
5
Santosa, didik Ardi, “Urgensi Pembelajaran Musik Bagi Anak Usia Dini Didik Ardi Santosa Progdi PG-PAUD”,
Ivet Teacherpreneur, 2019, h. 78.
puisi Arab pra-Islam yang memiliki nilai-nilai estetika yang sangat tinggi, dengan struktur
bahasa yang cukup rumit serta kosa kata yang begitu kaya, melahirkan musik-musik Arab.6

Berbicara soal sastra Arab, tentu hal yang tidak asing adalah tentang syair. Sebagaimana
Cahya Buana mengutip dalam buku Tarikh al-Naqd al-Adabi wa al-Balaghah tentang definisi
syair yang merupakan sebuah seni yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya, sebagaimana
musik dengan iramanya, gambar dengan aneka warnanya, tarian dengan gerakannya, dan lain-
lain.7 Seiring perjalanan waktu, sastra Arab klasik beralih menjadi sastra Arab kontemporer yang
bebas dari kaidah sajak dan badi‟.8

Berangkat dari sejarah sastra Arab, dewasa ini banyak lagu berbahasa Arab yang
digemari oleh orang Indonesia. Seperti lagu Wana Bein Ideik yang dipopulerkan oleh Nanacy
Ajram penyanyi Lebanon. Lagu yang dikemas dengan nuasa pop ini berbeda dengan lagu-lagu
bahasa Arab sebelumnya yang beredar di Indonesia, seperti lagu gambus. Oleh sebab itu, lagu ini
mudah diterima banyak kalangan serta bahasa yang digunakan juga menggunakan bahasa fushah.
Akibat fenomena ini peneliti merasa penting mengkaji dan menerjemahkan lagu ini agar makna
yang terkandung di dalamnya dapat juga dinikmati oleh orang banyak. Dalam hal ini peneliti
juga akan memperhatikan dalam pemilihan kata atau diksi yang tepat.

Kemahiran mengolah kata sangat berkaitan dengan pemilihan kata atau diksi, arti kata
dan perolehan makna. Berbicara tentang makna bahasa dalam penerjemahan tidak dapat
dipisahkan dalam penerjemahan. Hal ini menjadi penting karena mempelajari makna berarti
mempelajari bagaimana sikap pemakai bahasa memiliki caranya sendiri dalam membentuk
makna setiap katanya. Oleh sebab itu, agar hasil terjemahan dapat dipahami maka harus
diperhatikan bentuk bahasa sasarannya (BSa).

Ada empat unsur yang terlibat dalam proses penerjemahan, yaitu berupa (1) unsur isi, (2)
unsur pembaca, (3) situasi dan kondisi saat terjemah itu dibuat, dan (4) situasi dan kondisi pada
saat berita itu diterima9. Agar penilaian pembaca juga akan tetap baik terhadap terjemahan maka
kiranya seorang penerjemah memiliki kemampuan tentang 2 hal: (1) ragam terjemahan, (2) cara

6
Andre Irawan, “Musik di Dunia Islam Sebuah Penelusuran Historikal Musikologis”, Jurnal Tsaqafa, Vol. 1 No. 1,
2021, h.
7
Cahya Buana, Simbol-Simbol Keagamaan dalam Syair Jahiliyah, (Yogyakarta: Mocopat Offset 2011) h. 26.
8
Moch. Muizzuddin, “Perkembangan Sastra Arab Kontemporer” Jurnal Al-Ittijah, Vol. 1 No.2, 2009, h.
9
A. Widyamartaya, Seni Menerjemahkan, (Bandung: Kanisius 1989) h. 20
menerjemahkan. Dengan kelengkapan itu praktis penerjemah mudah menjatuhkan pilihannya
terhadap ragam terjemahan dan mengetahui cara menggarap naskah atau teks lewat ragam itu
dengan tepat10

Oleh sebab itu, tidak semua terjemahan dapat diterima apa adanya. Berangkat dari
permasalahan tersebut, peneliti akan menerjemahkan dan meneliti terjemahan yang akan peneliti
uraikan melihat dari ketersampaian pesan, keberterimaan, dan padanan terjemahan yang terdapat
dalam lagu Wana Bein Ideik yang dipopulerkan oleh Nancy Ajram. Sebab ternyata banyak juga
selain lagu Wana Bein Ideik yang digemari orang Indonesia.

Semiotik adalah ilmu tentang tanda (sign) dan segala yang berhubungan dengan tanda
baik itu cara berfungsinya, hubungan dengan kata lain, pengirimannya, dan penerimaan oleh
mereka yang mempergunakannya.11 Dengan demikian semiotika merupakan salah satu studi
yang mengkaji tanda yang terdapat dalam kehidupan sosial, misalnya tentang bagaimana tanda
bekerja, diproduksi dan digunakan dalam masyarakat.

Dalam perpektif semiotik, penerjemahan adalah kegiatan pengalihan tanda. Ada dua hal
penting yang perlu diperhatikan dalam konsep penerjemahan, yaitu bahasa sebagai media untuk
menyampaikan makna (pesan, gagasan, dll) dan makna atau pesan itu sendiri yang menjadi inti
dalam penerjemahan. Dari aspek bahasa, pada umumnya terdapat dua bahasa yang terlibat.
Pertama adalah bahasa sumber, kedua adalah bahasa sasaran atau tujuan, misalnya bahasa
Indonesia. Makna adalah sesuatu yang tekandung dalam bahasa. Secara semiotis, bahasa adalah
tanda (verbal).

Berangkat dari permasalahan tersebut, maka peneliti akan menganalisis skripsi dengan
judul, “Semiotika Dalam Terjemahan Lirik Lagu Arab (Studi Wana Bein Ideik Yang
Dipopulerkan oleh Nancy Ajram)”.

Berikut contoh analisis semiotika lagu Wana Bein Ideik

‫وانا بين ايديك محتاجة ايه؟‬

10
A. Widyamartaya, Seni Menerjemahkan, (Bandung: Kanisius 1989) h. 22.
11
Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2015), h.95-96.
‫فى حاجة اكبر من كده‬

‫وانا عمرى كنت احلم في يوم‬

‫اعيش حياة بالشكل ده‬

No. Lirik lagu Makna leksikal ikon Indeks Symbol Keterangan


1. ‫وان"""""""""ا بين‬ Dan aku dalam X Indeks
pelukanmu Persona
‫ايديك‬
2. ‫محتاجة ايه‬ Apa yang aku X Indeks
butuhkan Persona
3. ‫فى حاجة‬ Aku butuh X Personal
4. ‫اكبر من كده‬ Lebih dari itu X Indeks
5. ‫وان""ا عم""رى‬ Dan sepanjang X Indeks
hidupku Temporal
‫كنت‬
6. ‫احلم في يوم‬ Aku X Indeks
memimpikan Temporal
suatu hari
7. ‫اعيش حياة‬ Saya menjalani X Indeks
hidup Ruang
8. ‫بالشكل ده‬ Seperti ini X Indeks

Adapun hasil temuan peneliti pada lirik lagu Wana Bein Ideik yang ditinjau dari aspek
semiotik, dapat disimpulkan bahwa, lirik lagu tersebut banyak mengandung unsur indeks persona
dan indeks temporal, yang mana isi pesan dari terjemahan lirik lagu tersebut menceritakan
tentang seseorang yang kehilangan orang lain, dan berusaha kembali untuk menata masa depan
yang lebih baik lagi, meskipun keadaan tidak sama seperti dahulu.

Sebagaimana diketahui bahwa semiotik menurut Saussure merupakan salah satu kajian
mengenai tanda-tanda yang ada di kehidupan sosial masyarakat, dan beliau juga yang
menyatakan tentang ilmu semiologi.12 Berikut adalah beberapa penggalan dari lagu tersebut yang
mempunyai makna tersirat didalamnya:
12
Hasyim Muhammad, “Persepektif Semiotika Atas Aspek Budaya Dalam Penerjemahan Teks Kuliner
Prancis,” Prosiding Seminar Tahunan Linguistik UPI, Juni 2015
Segala sesuatu telah terlewati

Dan kita tak bisa mengubahnya

Mari kita menata kembali hidup,

Kita tidak ada waktu untuk kehilangan

Dalam sepenggal lirik tersebut, terasa masih ada kesedihan yang mendalam, meskipun
tak terucap. Tetapi sadar, bahwa hidup akan terus berjalan, kita tidak boleh larut dalam
kesedihan. Kalimat tersebut, meskipun ada sedikit unsur penekanan, namun bagi para pembaca
bisa memberikan secercah harapan untuk bangit kembali. Adapun bagi para pendengar

B. Rumusan Masalah

Agar pokok permasalahan tidak meluas dan memudahkan dalam proses penelitian,
dengan begitu peneliti menentukan batasan dan rumusan masalah. Dalam penelitian ini, peneliti
akan menerjemahkan kemudian menganalisis lagu arab Wana Bein ideik yang dipopulerkan oleh
Nancy Ajram.

Adapun rumusan masalahnya adalah bagaimana proses penerjemahan dan kata apa saja
yang mengandung unsur semiotic dalam lirik lagu Wana Bein ideik yang dipopulerkan oleh
Nancy Ajram

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menerjemahkan dan menemukan kata yang mengandung
unsur semiotik pada lirik lagu Wana Bein ideik yang dipopulerkan oleh Nancy Ajram.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memberikan manfaat dari dua segi, yaitu dari manfaat teoritis dan manfaat
praktis.

Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan sekaligus menjadi bahan
pertimbangan bagi para peneliti, pembaca dan penerjemah dalam memilih metode dan teknik
yang baik untuk diterapkan dalam penelitian penerjemahannya. Terutama untuk penerjemahan
yang berorientasi pada lagu. Selain itu, penelitian ini berfungsi sebagai sumber bacaan bagi
pembaca yang akan melakukan penelitian penerjemahan agar hasil penerjemahannya tidak hanya
berupa pengalihan bahasa sumber, namun pesan dalam bahasa sumber dapat tersampaikan
kepada pembaca dengan jelas dan mudah.

Secara praktis, penilitian ini akan menghasilkan terjemahan dan menemukan kata yang
mengandung unsur semiotik pada lagu Wana Bein Ideik yang dipopulerkan oleh Nancy Ajram

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang menerjemahka lagu arab ini memang bukanlah permasalahan yang
baru, namun memang belum begitu banyak peneliti yang mengkajinya. Hasil dari pengamatan
peneliti, peneliti belum menemukan mahasiswa tarjamah meneliti masalah ini hanya saja ada
beberapa kemiripan seperti, “Semiotika Lagu Wana Bein Ideik Karya Nancy Ajram” skripsi ini
disusun oleh M Imron. Persamaannya yaitu tentang semiotika lagu, sedangkan korpusnya
berbeda. M Imron lagu Kun Anta dan peneliti lagu Wana Bin Ideik. Selain itu, ada pula beberapa
penelitian yang sama-sama menggunakan lagu sebagai korpusnya di antaranya sebagai berikut:

Murojab Nugraha yang berjudul “Terjemahan Lagu Arab Untuk Anak-Anak Yang
Dipopulerkan Oleh Saluran Tv Tuyur Al-Jannah” dalam penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif deskriptif yaitu dengan cara memahami, menerjemahkan, menganalisis hasil
terjemahan lagu arab untuk anak-anak pada saluran tv Tuyur Al-Jannah. Penelitian ini
menghasilkan karya terjemahan berupa video klip lagu Arab untuk anak-anak yang telah
ditambahkan subtitle teks Arab dan terjemahan dalam bahasa Indonesia. Hasil terjemahan dan
penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber rujukan baru atas penelitian tentang
terjemahan lagu Arab, serta dapat mengetahui metode apa yang cocok untuk menerjemahkan
lagu Arab. Selain itu, hasil karya berupa video klip lagu dan terjemahannya dapat dimanfaatkan
sebagai media penunjang dalam pengajaran bahasa Arab di Indonesia.

Jefri Agustin “Teknik Dan Metode Penerjemahan Lirik Lagu Arab Maher Zain Dalam
Aplikasi Musixmatch” Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teknik dan metode yang
digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan Lirik Lagu Arab Maher Zain, yaitu
menggunakan (LLAM) dalam Aplikasi Musixmatch.
Alif Aji Purnomo “Lirik Lagu Ha Ana Ża Yang Dipopulerkan Humood Alkhudher
(Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce)” Penulisan skripsi ini memfokuskan pada analisis
semiotika pada lirik lagu Arab Ha Ana Ża setelah memalui proses kajian terjemah dan semantik.
Kajian terjemah dengan mengunakan terori terjeamah Catford dan semantik dalam ruang lingkup
perubahan makna yang terjadi. Adapun dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan
metode deskriptifkualitatif, dengan objek kajian lirik lagu Arab Ha Ana Ża.

Lukman Hadi Setyawan “Nissa Sabyan Dalam Pesan Deen Assalam (Analisis
Semiotik)” Skripsi ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisis
Semiotik yang merupakan salah satu bentuk dari analisis post struktural. Yaitu Semiotik model
Charles Sanders Peirce. Ada satu fokus persoalan yang dikaji dalam penelitian ini ingin
mengetahui bagaimana makna pesan dalam lagu dari Deen Assalam yang dapat disimpulkan
bahwa makna pesan yang disampaikan melalui lagu dapat menciptakan rasa damai di
masyarakat.

Dengan adanya beberapa penelitian yang memiliki korpus dan pendekatan yang berbeda
di atas, peneliti akan tetap melanjutkan penelitian ini karena penelitian yang dilakukan berbeda
dari beberapa penelitian di atas. Peneliti tidak hanya menerjemahkan bahasa sumber ke bahasa
sasaran, akan tetapi peneliti juga menganalisis kata yang mengandung unsur semiotik.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari 5 bab, di antaranya:

Bab I pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, batasan dan rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu dan sistematika penulisan.

Bab II kerangka teori. Bab ini berisi beberapa teori yang dijadikan dasar penelitian ini
agar didapatkan gambaran yang jelas secara umum sebelum pengamatan lebih lanjut.

Bab III metode penelitian dan gambaran teks. Pada bab ini peneliti akan memaparkan
metode yang digunakan untuk penelitian dan gambaran umum tentang lirik lagu yang
diterjemahkan dengan memaparkan biografi singkat penyanyi dan gambaran singkat tentang
buku tersebut.
Bab IV pertanggungjawaban penerjemahan dan hasil analisis. Bab ini berisi pokok
pembahasan berupa pertanggungjawaban penerjemahan dan analisis lirik lagu Wana Bein Ideik
yang dipopulerkan oleh Nancy Ajram.

Bab V penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi dari peneliti.
BAB II

KERANGKA TEORI

A. Penerjemahan

1. Pengertian Penerjemahan

Kata terjemah berasal dari bahasa Arab, yaitu ُ‫ٔس َج ْغ َض‬


Rََٔ yang mengandung arti
menjelaskan dengan bahasa lain atau memindahkan makna dari satu bahasa ke bahasa lain.9
Menurut Widyamartaya, menerjemahkan dapat didefinisikan sebagai memindahkan suatu
amanat dari bahasa sumber ke dalam bahasa penerima (sasaran) dengan mengungkapkan
maknanya dan gaya bahasanya.13

Nida dan Taber (1969), dalam bukunya yang berjudul The Theory and Practice of
Translation mendefinisikan penerjemahan sebagai kegiatan untuk mencari padanan dari bahasa
sumber ke dalam bahasa sasaran. Dengan catatan, padanan yang digunakan memiliki makna
paling dekat dengan bahasa sumber dalam konteks bahasa dan budaya.14

Para ahli mendefinisikan penerjemahan secara berbeda-beda. Namun secara umum,


istilah penerjemahan berarti proses alih bahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Dalam
proses alih bahasa tersebut harus menggunakan padanan kata yang memiliki makna paling dekat
dengan bahasa sumber, terutama dalam konteks bahasa dan budaya.15

B. Semiotik

Untuk mengkaji tanda dan makna yang terdapat pada lagu “Kun Anta”, penelitian ini
menggunakan model Analisis Semiotik Charles Sanders Pierce. Menurut Charles, makna
dibangun dalam teori segitiga makna atau triangel meaning. Elemen utamanya adalah sign,
object, dan interpretant. Tanda, adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap
olehpanca indra manusia maupun dengan pikiran dan perasaan, sehingga memiliki fungsi sebagai

13
A. Widyamartaya. Seni Menerjemahkan, (Yogyakarta: Kanisius, 1989), h. 11.
14
Nida dan Taber. The Theory and Practice of Translation (Leiden: The United Bible Societies, 1969), h.
15
Yassa. “Penerjemahan Bahasa: Pengertian, Jenis, dan Metode Penerjemahan” Diakses dari
https://xerpihan.id/blog/945/penerjemahan-bahasa-pengertian-jenis-dan-metode-penerjemahan/ Diakses pada
tanggal 9 Oktober 2021.
tanda untuk mewakili sesuatu yang lain. Salah satu bentuk tanda adalah kata. Tanda biasanya
juga disebut dengan representament.16

Semiotika adalah sebuah disiplin ilmu dan metode analisis yang dapat mengkaji tanda-
tanda yang terdapat pada suatu objek untuk diketahui makna yang terkandung dalam objek
tersebut. Semiotik terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda
memrepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, kondisi diluar tanda-tanda itu sendiri.

Menurut Littlejohn, (2009: 53) dalam bukunya Teori Komunikasi Theories of Human
Communication edisi 9, Semiotik bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung
dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui bagaimana
komunikator mengkonstruksi pesan.

Menurut Preminger dkk, semiotika adalah mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, dan


konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Semiotika berasal
dari bahasa yunani semeion yang berarti tanda. Semiotika ilmu tentang tanda-tanda. Pertama kali
perlu dimenegrti apakah tanda dan jenis-jenis tanda itu. Tanda itu mempunya dua aspek:

Penanda (signifier dan signifiant) Penanda adalah aspek formal tanda, dapat berupa
bunyi, ataupun hururf sebagai simbolnya. Yang tersebut itu adalah tanda verbal (kebahasaan)
disamping itu, ada juga tanda-tanda visual, yaitu tanda yang dapat dilihat, yaitu patung, lukisan,
ataupun bangunan. Bahkan, ada juga tanda yang berupa gerak, missalnya tarian, laku (action)
pada drama dan film. Tanda formal itu menandai suatu konsep atau artinya tanda (signified,
signifie). Meskipun bentuk formal, tanda itu bermacam-macam sesuai penginderaan panca
indera. Tetapi yang terpenting adalah verbal dan visual. Tanda verbal adalah tanda kebahasaan,
sedangkan tanda visual adalah tanda yang dapat dilihat, misalnya lampu lalu lintas, lukisan
bangunan.

Berdasarkan pada hubungan antara penanda (signifier) dan petanda (signi- fied), ada
macam-macam tanda: ikon, indeks, dan simbol.

Objek, adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk
tanda (representament), hal ini bisa berupa sebuah materi yang tertangkap oleh panca indera.
Sedangkan interpretant (pengguna tanda) adalah konsep pemikiran orang yang menggunakan
16
Dudi Sabil Iskandar & Rini Lestari, Mitos Dalam Jurnalisme, (Yogyakarta: Andi, 2016), H. 3.
tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu dalam benak seseorang tentang objek yang
dirujuk sebuah tanda.

Dengan kata lain bahwa interpretant merupakan X=Y, yang mana suatu hasil pemaknaan
dari produksi tanda yang ada dalam benak seseorang dan sudah dicerna dalam bentuk makna.
Dari tiga hal tersebut bisa digunakan untuk mencari makna dalam tanda yang digunakan ketika
dalam berkomunikasi maupun dalam memahami suatu materi.

Dalam perangkat semiotik Pierce membagi sebuah tanda (sign) pada tiga perangkat,
yaitu:

a. Ikon

Ikon adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara penanda dan
petandanya, berupa hubungan persamaan, misalnya, gambar rumah menandai artinya, yaitu
rumah. Potret seseorang menandai orang yang dipotret. Tanda-tanda yang bersifat ikon disebut
tanda ikonik.

Ikon adalah tanda yang mewakili sumber acuan melalui sebuah bentuk replikasi,
simulasi, imitasi, atau persamaan. Sebuah tanda dirancang untuk mempresentasikan sumber
acuan melalui simulasi atau persamaan. (Danesi, 2004: 38-39). Sebuah tanda yang ada, dibuat
agar mirip dengan sumber acuannya secara visual. Ikon adalah tanda yang mengandung
kemiripan rupa sebagaimana yang dikenali oleh pemakainya (Budiman, 2004:29). Persepsi
manusia berpengaruh dalam penafsiran dan pembentukan ikon ini.

Contoh: Tanda toilet perempuan dan laki-laki di pintu masuk toilet. Rambu Petugas
galian di pinggir jalan. Kedua ikon tersebut menunjukan kegiatan yang dilakukan atau
berlangsung sesuai dengan tindakan yang berlaku.

b. Indeks

Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah, yang me- rupakan
hubungan kausalitas antara pe- nanda dan petanda. Misalnya, asap menandai adanya api. Awan
menandai akan ada hujan, peturijuk arah angin memberi tanda ke mana arah angin bertiup atau
dari arah mana angin bertiup.
Indeks adalah tanda yang mewakili sumber acuan dengan cara menunjuk padanya atau
mengaitkannya (secara eksplisit atau implisit) dengan sumber acuan lain (Danesi, 2004: 38).
Terdapat tiga jenis indeks; indeks ruang, indeks temporal, indeks persona.

1. Indeks ruang mengacu pada lokasi atau ruang suatu benda, mahluk dan peristiwa dalam
hubungannya denggan pengguna tanda. Contoh anak panah yang bisa diartikan dengan
kata penjelas yang menunjukan sesuatu, seperti disana, disitu.
2. Indeks temporal, indeks ini saling menghubungkan benda-benda dari segi waktu. Grafik
waktudengan keterangan sebelum, sesudah merupakan contoh indeks temporal.
3. Indeks persona, indeks ini saling menghubungkan pihak-pihak yang ambil bagian dalam
sebuah situasi. Kata ganti orang adalah contoh indeks persona.

c. Simbol

Simbol adalah tanda yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan alamiah antara
penanda dan petandanya. Arti tanda ditentukan oleh konvensi masyarakat. Tanda yang berupa
simbol ini adalah tanda kebahasaan. Sebagian besar tanda bahasa adalah simbol. 17

Simbol adalah tanda yang mewakili objeknya melalui kesepakatan atau persetujuan
dalam konteks spesifik. Makna – makna dalam suatu simbol dibangun melalui kesepakatan
sosial atau melalui beberapa tradiasi historis (Danesi, 2004: 38, 44). Simbol merupakan jenis
tanda yang bersifat arbitrer dan konvensional. (Budiman, 2004: 32).

Contoh: bunga mawar yang dilambangkan sebagai simbol cinta. Burung Merpati sebagai
lambah berkat atau dalam agama nasrani sebagai simbol Roh Kudus.

C. Sastra Musik Arab

Menurut David Ewen Pengertian seni musik adalah ilmu pengetahuan serta seni


mengenai kombinasi ritmik dan beberapa nada, baik vokal ataupun instrumental yang
mencangkup melodi serta harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu hal yang menginginkan
diungkapkan terlebih dalam segi emosional.18

17
Rachmat Djoko Pradopo, “Semiotika: Teori, Metode, Dan Penerapannya”, Humaniora. No. 7, 1998, h.
18
Muhammad Husni Tamami, “10 Pengertian Musik Menurut Berbagai Ahli, Lengkap Dengan Penjelasannya”
Diakses dari https://isubogor.pikiran-rakyat.com/saksama/pr-452088110/10-pengertian-seni-musik-menurut-
berbagai-ahli-lengkap-dengan-penjelasannya pada tanggal 12 Oktober 2021.
Susunan nada dalam musik Islam disebut maqam (jamaknya maqamat). Dalam musik
Arab, maqam hanya memanfaatkan nada nada yang dipilih dari keseIuruhan nada yang ada.
Dalam hal ini, maqam menyerupai tangga nada musik Barat, tetapi, maqam lebih mampu
memberikan pengaruh pada musik yang dihasilkan. Maqam terdiri atas susunan melodi yang
didasarkan pada nada kunci tertentu dari susunan nada, Jadi, sebuah lagu yang ditulis dalam
sebuah maqam tidak hanya menggunakan nada-nada tertentu, tetapi juga harus memasukkan
susunan melodi untuk susunan nada itu.19

Sastra musik Arab diartikan sebagai lagu-Iagu nasyid dan pop yang liriknya diambil dari
puisi-puisi yang disusun oleh para penyair Arab. Di antara penyair yang menulis lirik lagu Arab
adalah Achmad Syauqy, Sayyid Quthub, Syaykh Thaha, al-Fashny, Syaykh Muchammad al-
Fayyamy, dan Syaykh Nasrud-Din Tubbar. Resepsi Kasidah Burdah dalam rekaman adalah bait-
bait Kasidah Burdah yang disambut oleh penyanyi dalam bentuk laguIagu nasyid dan pop, baik
penyanyi Arab (Mesir) maupun penyanyi non-Arab.20

Pada dasarnya, sastra memang berbicara tentang keindahan dan musik termasuk bagian
dari wilayah sastra. Salah satu unsur yang membentuk musik adalah bahasa Sa'iy. Artinya, kata-
kata yang indah, sebagai unsur bahasa kehidupan berbahasa dan bersastra masyarakat Arab.
Mendengarkan musik adalah sam bentuk pengalaman yang indah dan menyenangkan. Musik
Arab adalah bagian dari tradisi klasik musik besar dunia. Dalam hal ini, nasyid merupakan salah
ekspresi penyair atau penyanyi dalam berbahasa yang indah untuk mencapai tujuannya, yaitu
mengagungkan asma Allah dan memuji Nabi.21

Musik Arab praIslam juga pernah mengalami periode musik seni yang lebih
memperhatikan aspek-aspek artistik dan hiburan dengan pencapaian teknis dan musikal yang
tinggi, daripada sekedar fungsional. Pada saat itu kompetisi puisi dan pentas-pentas musikal yang
diselenggarakan secara periodik di pasar-pasar Arab, khususnya Ukaz di Arab Barat, telah
menarik perhatian hampir semua sastrawan musisi dari wilayah Arab dan sekitarnya. Musiknya
yang lebih rumit dari musik harian para musafir, umumnya dibawakan oleh Qaynat, gadis-gadis
penyanyi istana yang juga menyanyi di rumah-rumah pembantu bangsawan dan hotel-hotel. Saat

19
Fadil Munawaar Mansur, ”Kaidah Busroh Diantara Sastra Musik Arab”, Jurnal Tajdid, Vol. 14, No. 1, 2007, h.
20
Fadil Munawaar Mansur, ”Kaidah Busroh Diantara Sastra Musik Arab”, Jurnal Tajdid, Vol. 14, No. 1, 2007, h.
21
Fadil Munawaar Mansur, ”Kaidah Busroh Diantara Sastra Musik Arab”, Jurnal Tajdid, Vol. 14, No. 1, 2007, h.
itu seni sastra dan musik merupakan satu kesatuan kompetensi karena pembacaan berbagai
bentuk syair dilakukan dengan cara dinyanyikan dan beberapa di antaranya diiringi oleh rebana.22

D. Puisi

Pengertian puisi adalah tulisan yang disusun sedemikian rupa menggunakan susunan kata
estetis dan dapat menghasilkan makna multi tafsir yang menggugah dan menggerakan hati
pembacanya dalam bentuk pesan, amanat atau pembentuk suasana hati semata. Keindahan pada
puisi diraih dengan menyusun tipografi, pemilihan kata (diksi) dan penggunaan gaya bahasa
seperti majas, rima dan irama. Kekayaan makna sendiri tercipta melalui unsur-unsur
pembentuknya yang dapat memancarkan pesan seperti amanat dan gagasan penggugah.

Secara etimologis, puisi berasal dari kata poites (bahasa Yunani), yang artinya


membangun, pembuat, atau pembentuk. Sementara itu, dalam bahasa latin istilah ini muncul dari
kata poeta, yang bermakna membangun, menimbulkan, menyebabkan,  dan menyair.
Selanjutnya, kata tersebut mengalami penyempitan makna menjadi hasil karya seni sastra yang
kata-katanya disusun menurut syarat, prinsip atau aturan tertentu dengan menggunakan rima,
irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan (Sitomorang, 1980: 10).

Menurut Herman J. Waluyo puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan,
dipersingkat, dan diberi rima dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).
Dan menurut Watt-Dunton puisi adalah ekpresi kongkret yang bersifat artistik dari pikiran
manusia dalam bahasa emosional dan berirama. 23

Menurut Aḥmad Ash-Shāyib: “syi’ir atau puisi Arab adalah ucapan atau tulisan yang
memiliki wazan4 atau bahr dan qāfiyah5 serta unsur ekspresi rasa dan imajinasi6 yang harus
lebih dominan dibanding prosa”.24 Kata syi’ir menurut etimologi berasal dari “sha’ara” atau
“sha’ura” yang artinya mengetahui dan merasakan. 25 Sedangkan menurut terminologi, di sini
dikemukakan beberapa pendapat para ahli bahasa dan kesusasteraan Arab sebagai berikut:

1. Menurut Dr. Ali Badri:


22
Andre Irawan, “ Musik Di Dunia Islam Sebuah Penelusuran Historikal Musikologis”, Jurnal Tsaqafa, Vol.1, No.
1, 2012, h.
23
Gamal Thabroni, “Pengertian Puisi, Unsur & Jenis Menurut Para Ahli (Lengkap)”, Diakses dari
https://serupa.id/pengertian-puisi-menurut-para-ahli/ diakses pada 02 November 2021.
24
Sukron Kamil, Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), h. 10.
25
Luis Ma’luf, al-Munjid fil lughoh wal ‘alam, (Beirut: Dār al-Mashriq, 2003), h. 391.
"‫"الشعر هو كالم موزون قصدا بوزن ّ عربي‬
Artinya: “Syi’ir adalah suatu kalimat yang sengaja disusun dengan menggunakan irama
atau wazan Arab”.26

2. Menurut Aḥmad Ḥasan Az-Zayyat:

‫"الش""عر ه""و الكالم الم""وزون المقفى المع""بر عن األخيل""ة البديع""ة والص""ور الم""ؤثرة‬
."‫البليغة‬
Artinya: “syi’ir adalah suatu kalimat yang berirama dan bersajak, yang mengungkapkan
tentang khayalan yang indah dan juga melukiskan tentang kejadian yang ada”.27

3. Menurut Luis Ma’luf:

"‫"الشعر هو كالم يقصد به الوزن والقافية‬

Artinya: “syi’ir adalah suatu kalimat yang sengaja diberi irama dan sajak atau qafiyah”.28

4. Menurut para ahli kesusastraan arab:

‫ الخيال البديع‬12 ‫"الشعر هو الكالم الفصيح الموزون المقفى المعبر غالبا عن صور‬

Artinya: “syi’ir adalah suatu kalimat yang fasih, berirama, bersajak, basanya melukiskan
tentang khayalan/imajinasi yang indah”.29

5. Menurut Stadmod (penyair Barat)

”‫ والفكرة والعاطفة وعن سر الروح البشرية‬13 ‫"الشعر هو اللغة الخيالية الموزونة التي تعبر عن المعنى الجديد والذوق‬

Artinya: “syi’ir adalah bahasa yang mengandung khayalan dan berirama yang
mengungkapkan tentang suatu arti dan perasaan serta ide yang timbul dari dalam jiwa seorang
penyair”. Di samping penjelasan di atas, dalam tulisan ini juga dikemukakan definisi syi’ir,
sebagai berikut: syi‘ir adalah suatu kalimat yang sengaja disusun dengan menggunakan irama
dan sajak yang mengungkapkan tentang khayalan atau imajinasi yang indah. Perlu diketahui,

26
Mas’an Hamid, Ilmu ‘Arud dan Qawafi, (Surabaya: al-Iḥlaṣ, 1995), h. 10-11.
27
Ahmad Hasan Al-Zayyāt, Tārīkh al-Adab al-‘Arabi (Kairo: Dār al-Naḥdhah), h. 28.
28
Luis Ma’luf, al-Munjid fil lughoh wal ‘alam, (Beirut: Dār al-Mashriq, 2003), h. 391.
29
Ahmad al-Hashimi, Jawahirul-Adab, h. 250.
secara garis besar syi‘ir terbagi menjadi dua, yaitu: syi’ir multazim dan syi‘ir mursal. Dan
penjelasan yang diungkapkan pemakalah adalah termasuk syi’ir multazim.30

BAB III

METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN UMU LIRIK LAGU WANA BEIN IDEIK
YANG DIPOPULERKAN OLEH NANCY AJRAM

A. Metode Penelitian

Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Yaitu
dengan melakukan pengamatan melalui lensa-lensa yang lebar, mencari pola-pola antar
hubungan dengan berbagai konsep-konsep yang sebelumnya belum pernah ditentukan. Penelitian
ini lebih menekankan pada suatu makna yang terkandung dalam objek penelitian, dan
menganalisis data harus menggunakan analisis yang reflektif dari berbagai dokumen yang
ditemukan selama di lapangan.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah menerjemahkan lirik lagu Wana Bein Ideik yang dipopulerkan
oleh Nancy Ajram. Penelitian ini juga berfokus untuk memaparkan tentang metode analisis
seimotik pada lirik lagu Wana Bein Ideik.

30
Ahmad al-Shāyib, Usūl al-Naqd al-Adabi (Mesir: Maktabah al-Naḥdhah, 1963), h. 295.
C. Sumber Data

Sumber data primer yang diambil oleh peneliti adalah lirik lagu Arab Wana Beik Ideik
yang dipopulerkan oleh Nancy Ajram, yang akhir- akhir ini banyak digemari oleh seluruh
kalangan masyarakat, akan tetapi sedikit yang ingin mengetahui akan makna yang tersirat pada
lagu tersebut. Tetapi setelah diteliti ada beberapa lirik lagu yang mengandung unsur semiotik
dari segi makna, simbol, indeks, ikon dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini peneliti juga
merujuk pada sumber-sumber sekunder berupa buku-buku penerjemahan, kamus bahasa Arab,
Ensklopedia, dan lain-lain.

D. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan beberapa langkah untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini.
Langkah-langkah tersebut sebagai berikut:

a. Peneliti menentukan objek penelitian. Objek penelitian ini adalah lirik lagu Wana Bein
Ideik yang dipopulerkan oleh Nnacy Ajram

b. Peneliti membaca dan memahami Tsu. Pada langkah ini peneliti berupaya membaca
sekilas Tsu agar dapat menemukan pembahasan pokok yang dibahas dalam teks. Peneliti juga
mencoba memahami Tsu agar mudah mencari kata-kata yang tepat dalam Tsa.

c. Menerjemahkan secara bertahap dan memilih padanan kata yang tepat. Setelah
membaca sekilas seluruh teks sumber, langkah selanjutnya adalah menerjemahkan teks tersebut.

d. kemudian peneliti menganalisis unsur semiotic pada lirik lagu Wana Bein Ideik

buat bagan

D. Metode Analisis Data

Analisis data adalah upaya untuk mengklasifikasikan dan mengelompokkan data. 31


Adapun metode analisis data yang digunakan peneliti adalah:

Pertama, peneliti menerjemahkan lirik Wana Bein Ideik ke dalam bahasa Indonesia
dengan bantuan kamus berbentuk buku, website, maupun aplikasi. Kemudian menyesuaikan
hasil terjemahan baik dari segi gramatikal maupun budaya Tsa.

31
Mahsun, Metode Penelitian Bahasa, (Depok: Raja Grafindo, 2012), h. 253.
Kedua, Menganalisis objek penelitian pada terjemahan lirik lagu Arab Wana Bein Ideik
dengan cara menganalisis dari sudut pandang semiotik dengan unit dasar dari sebuah tanda,
maupun lambang-lambang yang ada.

Ketiga, peneliti melakukan evaluasi dengan cara membaca ulang dan memahami padanan
teks kembali. Jika terdapat padanan kata yang kurang tepat, maka peneliti akan terus
mengevaluasi hingga mendapatkan padanan yang tepat.

buat bagan

F. Teknik Penulisan

Secara teknisasi penulisan, ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan
Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013. Sementara dalam penulisan transliterasi,
peneliti menggunakan Pedoman Transliterasi Arab Latin yang merupakan hasil keputusan
bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor: 158 Tahun
1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.
BAB III

BIOGRAFI NANCY AJRAM DAN LAGU WANA BEIN IEDEK

B. Gambaran Umum Lagu Wana Bein Ideik Nancy Ajram

1. Biografi Penyanyi

Nancy Ajram lahir di keluarga Kristen (Maronite Catholic), ayahnya Nabil Agram dan


ibunya Raymonda Aoun. Ia lahir pada 16 Mei 1983 di Beirut, Lebanon. Nancy adalah seorang
penyanyi Arab beraliran Pop Karir bernyanyi Agram dimulai pada tahun 1995, saat ia berusia
lima belas tahun dan mengikuti reality show, Nojoum Al-Moustakbal yang mencari penyanyi
solo berbakat. Ia medali emas.

Agram mempelajari musik di usia kurang dari 18 tahun dan menjadi anggota dari sindikat
artis professional Lebanon. Pada usia lima belas tahun ia meluncurkan album pertamanya,
MIHTAGALAK tahun 1998 yang kemudian diikuti dengan album selanjutnya SHEEL
OYOONAK ANNI ditahun 2000 yang menerima lebih banyak sukses.

Ketenaran Agram melonjak secara drastis dengan kesuksesan lagu Akhsmak Ah dan


merilis album studio ketiganya YA SALAM. Salah satu video klip dari lagu tersebut menuai
kritik saat Agram berperan sebagai manajer sebuah kafe yang bermain mata dengan
pengunjungnya dengan menari.

Album ke empat, AH W NOSS dirilis 12 April 2004. Kesuksesan yang didapatkannya


semakin memantapkan posisi Agram dideretan artis Arab. Setelah itu, ia bemain dalam
film LAWN OUYOUNAK dimana ia berperan sebagai pengantin wanita dalam pernikahan
tradisional Lebanon. Setelah merilis album keempat, Agram menandatangai kontrak dengan coca
cola untuk menjadi duta di daerah Arab dan Afrika Utara dengan lagu coca cola yang
pertama Oul Tany Kida?

Album kelima Agram berjudul, YA TABTAB WA DALLAA dirilis pada 15 Februari


2006 yang menjadi album terbaik dari Agram dengan enam video klip yang diluncurkan, delapan
radio hits dan lima lagu digunakan untuk iklan. Album keenam Agram didedikasikan untuk
anak-anak dengan berisikan lagu-lagu yang mengandung moral dan nilai yang penting untuk
anak-anak.

Februari dan Maret 2008, Nancy merilis tiga lagu untuk coca cola yang lagu tersebut
menjadi hit dalam waktu singkat. Album ketujuh Agram dirilis pada 30 Juli 2008 setelah
mengalami banyak penundaan. Album tersebut berjudul BETFAKKAR FI EIH? Yang
menjadikan Agram memenangkan penghargaan World Music Award. Pada September 28
2009, Agram muncul di Oprah Winfrey Show yang membicarakan para selebritis terkenal di
seluruh dunia. Agram dalam acara tersebut disebutkan sebagai Britney Spears dari Timur
Tengah.

Pada September 2008, Nancy Ajram menikah dengan Dr. Fadi Hachen dan ia melahirkan
bayi perempuan bernama Mila. Ia mengaku bahwa nama tersebut dipilih karena terinspirasi artis
Amerika-Ukraina, Milla Jovovich.

Tahun 2006, ia membuka organisasi sosial Jam'iyet Nancy Agram Al-Khayria yang
membantu pengumpulan dana untuk orang-orang miskin. Selain itu ia juga berpartisipasi di
Unicef.32

B. Lagu Wana Bein Ideik

32
Kapan Lagi, “Profil Nancy Agram”, Diakses dari https://www.kapanlagi.com/nancy-agram/profil/ Diakses pada
09 Oktober 2021.
“Wana Bein Ideik” merupakan lagu berbahasa Arab dari penyanyi asal Lebanon berusia
38 tahu, Nancy Ajram. Lagu ini pertama kali dirilis pada 2008 silam sebagai bagian dari album
Betfakar Fi Eih. Lagu “Wana Bein Ideik” kini tengah ramai didengengarkan di Indonesia karena
di cover oleh musisi tanah air yaitu Nissa Sabyan33

Berikut lirik lagu "Wana Bein Ideik" dari Nancy Ajram beserta dengan terjemahannya.34

‫وانا بين ايديك محتاجة ايه؟‬

‫فى حاجة اكبر من كده‬

‫و انا عمرى كنت احلم فى يوم‬


)×٣( ‫اعيش حياة بالشكل ده‬

‫كل اللى فات من عمرى فات‬


‫ومش بايدنا نرجعه‬
‫خلينا اكثر فى اللى جاى‬
)×٢ ( ‫مبقاش فى وقت نضيعه‬

‫وانا مش هضيع عمرى تانى‬


‫لو ثوانى حينفعه‬

‫انا مش حفكر فى اللى فات‬


‫انا عمرى لسه فى اوله‬
‫كفاية انى بقيت معاك‬
×٢( ‫ومعاك حعيشه واكمله‬

33
Kapan Lagi, “Profil Nancy Agram”, Diakses dari https://www.kapanlagi.com/nancy-agram/profil/ Diakses pada
09 Oktober 2021.
34
Kompas.com, “Profil Nancy Agram”, Diakses dari
https://www.kompas.com/hype/read/2021/06/17/094500966/lirik-lagu-wana-bein-ideik-nancy-ajram-dan-
terjemahnya?page=alll Diakses pada 09 Oktober 2021.
DAFTAR PUSTAKA

A. Widyamartaya. 1989. Seni Menerjemahkan, Cet-15; Yogyakarta: Kanisius


Al-Hashimi, Ahmad. Jawahirul-Adab. Mesir: Dar al-Hadits.
Al- Shāyib, Ahmad. 1963. Usūl al-Naqd al-Adabi. Mesir: Maktabah al-Naḥdhah.

Buana, Cahya. 2011. Simbol-Simbol Keagamaan dalam Syair Jahiliyah. Yogyakarta: Mocopat

Offset.

Fatimah, Nur veti, (2018). “Analisis Kesulitan Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas Ix Madrasah
Tsanawiyah Negeri 2 Sleman Yogyakarta” Skirpsi (Yogyakarta: UII, 2018).
Hanifah, Umi. (2005). “Urgensi Pembelajaran Menerjemah Arab-Indonesia Pada Perguruan
Tinggi Agama Islam Di Indonesia” Alfazuna. Vol. 02 No. 02.
Hamid, Mas’an. 1995. Ilmu ‘Arud dan Qawafi. Surabaya: al-Iḥlaṣ.
Hasan, Ahmad. Tārīkh al-Adab al-‘Arabi. Kairo: Dār al-Naḥdhah.
Irawan, Andre. 2012. “Musik Di Dunia Islam Sebuah Penelusuran Historikal Musikologis”
Jurnal Tsaqafa Vol.1 No. 1.
Kamil, Sukron. 2009. Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern. Jakarta: Rajawali Press.
Kapan Lagi. Diakses dari https://www.kapanlagi.com/nancy-agram/profil/ Diakses pada 09
Oktober 2021.
Kompas.com. https://www.kompas.com/hype/read/2021/06/17/094500966/lirik-lagu-wana-bein-
ideik-nancy-ajram-dan-terjemahnya?page=alll
Diakses pada 09 Oktober 2021.
Mahsun. Metode Penelitian Bahasa. 2012 Depok: Raja Grafindo.
Mansur, Fadil Munawaar.2007. ”kaidah busroh diantara Sastra Musik Arab” jurnal Tajdid Vol.
14 No. 1.
Ma’luf, Luis. 2003. al-Munjid fil lughoh wal ‘alam. Beirut: Dār al-Mashriq.
Ma’mur, Ilzamudin. (2004). “Konsep Dasar Penerjemahan: Tinjauan Teoretis” Alqalam Vol. 21
No. 102.
Mufidah, Nuril. (2018) “Pengajaran Menuju Budaya Literasi Dan Pembentukan Karakter
Muslim.
Muhammad, Hasyim. 2015. “Persepektif Semiotika Atas Aspek Budaya Dalam Penerjemahan
Teks Kuliner Prancis”. Prosiding Seminar Tahunan Linguistik, UPI: Juni 2015.
Muizzuddin, Moch. 2009. “Perkembangan Sastra Arab Kontemporer” Jurnal Al-Ittijah, Vol. 1
No.2.
Nida dan Taber.1969. The Theory and Practice of Translation Leiden: The United Bible
Societies.
Pradopo, Rachmat Djoko. 1998. “Semiotika: Teori, Metode, Dan Penerapannya”. Humaniora

No. 7.

Riwayadi, Susilo. Dan Suci Nur Anisyah. 2007. Kamus Populer Ilmiah Lengkap. Surabaya:
Sinar

Terang.

Santosa, didik Ardi. (2019) “Urgensi Pembelajaran Musik Bagi Anak Usia Dini Didik Ardi
Santosa Progdi PG-PAUD” ivet Teacherpreneur.
Sobur, Alex. 2015. Analisis Teks Media. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.
Sousa, David A. (2012). Bagaimana Otak Belajar. Jakarta: PT. Indeks.
Syihabuddin. 2005. Penerjemahan Arab Indonesia (Teori dan Praktik). Bandung: Humaniora.
Yassa. 2021. “Penerjemahan Bahasa: Pengertian, Jenis, dan Metode Penerjemahan”.
https://xerpihan.id/blog/945/penerjemahan-bahasa-pengertian-jenis-dan-metode-
penerjemahan/.

Tamami, Muhammad Husni. 2021. “10 Pengertian Musik Menurut Berbagai Ahli, Lengkap
Dengan Penjelasannya”. https://isubogor.pikiran-rakyat.com/saksama/pr-
452088110/10-pengertian-seni-musik-menurut-berbagai-ahli-lengkap-dengan-
penjelasannya. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2021 pukul 10.27.

Thabroni, Gamal. 2019. “Pengertian Puisi, Unsur & Jenis Menurut Para Ahli (Lengkap)”.

https://serupa.id/pengertian-puisi-menurut-para-ahli/. diakses pada 02 November 2021


pukul 10.27.

Anda mungkin juga menyukai