Anda di halaman 1dari 13

Perkembangan Kebudayaan Islam dan

Peradaban Arab pada Masa Dinasti


Abbasiyah

Kelompok 6 / PAI 5F

1. Halimah Nur Baiti203111181


2. Zulaiha Rahmawati 203111198
3. Fadzila Nur Nubuahfa 203111209
Sejarah berdirinya Dinasti Abbasiyah

Pemerintahan Abbasiyah merupakan kelanjutan dari pemerintahan Umayyah yang runtuh di


Damaskus. Dinasti Abbasiyah berkuasa sejak tahun 132H/ 750M dan memindahkan ibu kota
mereka dari Damaskus ke Baghdad. Disebut Dinasti Abbasiyah karena pendiri dan penguasanya
adalah keturunan Abbas, paman Nabi Muhammad SAW yaitu Abbas bin Abdul Mutholib (566-652
M). Dengan demikian para pendiri Dinasti Abbasiyah masih keturunan Bani Hasyim. Peguasa Dinasti
Abbasiyah merasa bahwa kekhalifahan yang benar adalah dari Bani Hasyim, yang sejalur dengan
Nabi Muhammad secara garis keturunan. Dinasti Abbasiyah didirikan secara revolusioner dengan
menggulingkan kekuasaan dinasti Umayyah.
Beberapa faktor yang mendukung keberhasilan pembentukan dinasti ini. Diantaranya adalah :
1. Meningkatnya kekecewaan kelompok Mawalli terhadap dinasti Bani Umayyah
2. Pecahnya persatuan antarsuku-suku bangsa arab
3. Timbulnya kekecewaan masyarakat dan keinginan mereka memiliki pemimpin yang
kharismatik.
Masa pemerintahan Dinasti Abbasiyyah

Masa Pemerntahan Abbasiyah dibagi menjadi lima periode yaitu:


1. Periode I (132 -232 H ) Pola kepemimpinan masih terpengaruh Persia yang pertama
2. Periode II (232 – 334 H ) Pola kemimpinan terpaguruh oleh beberapa bangsa Turki
3. Periode III (334-447 H) Pola kepemimpinan terpengaruh oleh Persia II
4. Periode IV (447-590 H) Pola kepemimpinan terpengaruh oleh Turki II
5. Periode V (490-656 H) Pola kepemimpinan tidak terpegaruh oleh dinasti lain , tetapi
kekuasaan hanya berlaku efektif apabila berlaku di sekitar Kota Baghdad.
Dari lima pola kepemimpinan, Bani Abbasiyah semuanya mencerminkan sistem monarki,
dalam pemerintahan tersebut kemauan Negara ditentukan oleh masing –masing individu
dan penunjukkan kepala negara berdasarkan warisan atau keturunan.
Masa Abbasiyah I yaitu masa peletakan dan penguatan dasar-dasar
pemerintahan, serta masa kejayaan dinasti abbasiyah. Kemajuan dinasti
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karena terjadinya asimilasi
dalam Dinasti Bani Abbasiyah. Kemudian partisipasi orang-orang non arab
dalam perkembangan dinasti ini, khususnya orang-orang persia.

Masa abbasiyah II yaitu mulai khalifah Al-Mutawakkil pada tahun 232 H


(847 M) sampai berdirinya Daulah buwaihiyah di Baghdad pada tahun 334
H ( 946 M). Pada masa ini orang turki mulai diberikan peluang besar dalam
pemerintahan. Dengan dijadikan sebagai tentara pengawal. Saat itu
kekhalifahan yang dipimpin oleh Al-Mutawakkil sangat lemah dalam
menjalankan pemerintahan. Kondisi ini dimanfaatkan oleh orang-orang
Turki pada masa Al-Mu’tashim untuk mengambil alih kekuasaan.
Masa Abbasiyah III yaitu dari berdirinya daulah Buwahiyah tahun 334 (946)
sampai masuknya kaum saljuk ke Baghdad tahun 447 H (1055 M). Ahmad bin
Buwaihi dijadikan amirul umaro sebagai pelaksana pemerintahan. Mulai saat itu
Dinasti Abbasiyah berada di bawah kekuasaan dinasti Buwaihi.

Masa Abbasiyah IV Pada periode ini pengaruh Dinasti Buwaihi mulai memudar
dan digantikan dengan pengaruh Bani Seljuk yang memiliki paham Sunni. Pada
periode ini kedudukan khalifah mulai membaik terutama dalam bidang agama
karena kedua kekuasaan ini sama-sama berpaham Sunni.

Masa Abbasiyah V Di periode kelima ini akhirnya Dinasti Bani Abbasiyah


terbebas dari pengaruh dinasti lain. Meskipun begitu, dinasti ini terus mengalami
kemunduran. Perluasan wilayah yang terhenti dan kondisi politik yang semakin
kacau memperparah kemunduran Dinasti Bani Abbasiyah. Hal ini dipengaruhi
atuhnya Baghdad ke tangan bangsa mongol dibawah pimpinan Hulagu khan pada
tahun 656 H (1258 M).
Karakteristik Kepemimpinan Bani Abbasiyah.

a. Dinasti abbasiyah bercorak Arab, tetapi


juga terpengaruh oleh sistem model
kerajaan persia dan turki
b. Kepemimpinan dinasti abbasiyah lebih
menekankan pembinaan peradaban dan
kebudayaan islam daripada perluasan
wilayah
c. Sistem pergantian kepala negara
ditentukan melalui kepala negara
sebelumnya, buka atas pilihan rakyat.
d. Terbentuknya tentara-tentara profesional
yang sebelumnya tidak pernah ada.
Perkembangan Kebudayaan islam masa Dinasti Abbasiyah

1. Kehidupan Sosial Dinasti Abbasiyah


Pada saat ini, masyarakat terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelas khusus dan kelas umum.
Kelas khusus terdiri dari: Khalifah, Keluarga Khalifah (Bani Hasyim), Para pejabat negara, Para
bangsawan yang bukan Bani Hasyim (Bani Quraisy) dan Para petugas khusus seperti anggota
tentara dan para pegawai istana. Sedangkan kelas umum terdiri dari: Seniman, Ulama, fuqaha,
Pujangga, Saudagar dan Pengusaha, Tukang dan Petani.
Untuk menciptakan keadilan sosial kekhalifahan Dinasti Abbasiyah membuat kebijakan
membentuk Badan Negara yang anggotanya terdiri dari wakil semua golongan. Tugasnya untuk
melayani masyarakat dari berbagai golongan. Tidak ada perbedaan suku, kelas sosial dan agama
2. Perekonomian Dinasti Abbasiyah
a. Pertanian, Khalifah menghormati kaum tani dan bahkan meringankan pajak hasil bumi.
b. Perindustrian, diantaranya kegiatan industri yaitu kain linen di Mesir, sutra di Syiria dan Irak,
kertas di Samarkand.
c. Perdagangan, Para pedagang memperdagangkan hasil dari pertanian dan industri tersebut
ke wilayah kekuasaan Abbasiyah dan Negara lain.
3. Budaya Dinasti Abbasiyah

Di masa Bani Abbassiyah terjadinya asimilasi Arab dengan non Arab dan perluasan wilayah
telah melahirkan kemajemukan warga negara. Warga negara terdiri dari berbagai suku bangsa,
dan agama. Apa yang terjadi dalam unsur bangsa, terjadi pula dalam unsur kebudayaan. Dalam
perkembangan kebudayaan, berkembang corak kebudayaan, yang berasal dari beberapa
bangsa. Ada empat unsur kebudayaan yang mempengaruhi bangunan kebudayaan pada masa
Abbasiyah, yaitu: Persia, India, Yunani, dan Arab sendiri.

4. Lembaga Pendidikan Dinasti Abbasiyah


Pada masa Daulah Abbasiyah terdiri dari lembaga pendidikan umum dan lembaga
pendidikan khusus. Lembaga pendidikan umum, yaitu: Kuttab, Masjid, Madrasah, Bait al-
Hikmah. Sedangkan lembaga pendidikan khusus, yaitu: Istana Khalifah dan Pembesar-
pembesar, Toko-toko Buku, Rumah-rumah Ulama, Majelis Sastra, Badiah (Dusun Badwi),
Perpustakaan, Ribath, dan Rumah Sakit.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dinasti Abbasiyah

Ilmu Tafsir Filsafat Islam Ilmu Hadis


1. Tafsir bi al-ma’tsur yang Perkembangan filsafat Islam Sahih Bukhari - Imam Bukhari
menekankan pada dimulai saat penerjemahan Sahih Muslim - Imam Muslim
penafsiran ayat-ayat Al- filsafat Yunani dalam Bahasa Sunan Abu Daud - Imam Abu Daud
Quran dengan hadis dan Arab sekaligus diadakan Sunan at-Tirmizi - Imam at-Tirmizi
pendapat para sahabat, penyesuaian dengan ajaran Suran an-Nasa'i - Imam an-Nasa'i
dan Islam. Beberapa ilmuwan
2. Tafsir bi ar-ra’yi yang muslim dalam ilmu filsafat
berpijak pada aliran dan Islam adalah Al-Kindi, Ibnu
berbagai pendapat para Sina, Al-Farabi, Ibnu Rusyd.
mufasir
Ilmu Fikih Ilmu Kedokteran Ilmu Astronomi Ilmu Matematika

Imam Hanafi Ibnu Sina, dikenal sebagai Ibnu Haitam, ilmuwan muslim Al-Khawarizmi,
Imam Maliki bapak dokter Islam pertama yang mengubah penemu angka nol
Imam Syafi'i Jabir bin Hayyan dikenal konfigurasi Ptolomeus dan dikenal
Imam Hanbali sebagai bapak kimia Abu Ishaq az-Zarqali, menemukan sebagai Bapak
Imam Hanbali Ar-Razi, karyanya berjudul bahwa orbit planet adalah edaran Aljabar.
al-Hawi yang membahas eliptik, bukan sirkular
tentang campak dan cacar Ibnu Rusyid, ilmuwan yang
menentang paham astronomi oleh
Ptolomeus
Ibnu Bajjah, yang mengemukakan
gagasan adanya galaksi Bimasakti
Faktor kemajuan kebudayan Dinasti Abbasiyah

1. Meningkatnya kemakmuran umat Islam


2. Luasnya wilayah kekuasaan Islam menyebabkan banyak orang Romawi
dan Persia yang masuk Islam dan kemudian menjadi Muslim yang taat.
3. Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain yang
lebih dahulu mengalami perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan.
4. Adanya gerakan penerjemahan buku filsafat dan ilmu dari peradaban
Yunani dalam Bait al-Hikmah sehingga menjelma sebagai pusat kegiatan
intelektual
Faktor Penyebab Hancurnya Dinasti Abbasiyah
Faktor Internal
- Gaya hidup mewah di kalangan penguasa
- Persaingan Antar Bangsa
- Kemerosotan Ekonomi
- Konflik Keagamaan
- Ketidakmampuan para khalifah dalam mengendalikan pemerintahan
- Konflik internal keluarga istana
- Permasalahan keuangan
- Berdirinya dinasti dinasti kecil
Faktor Eksternal
- Perang salib
- Serangan tentara mongol
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai