‘Tarikh ‘Adab’
Kelompok X
·Pertama: Periode I (132 H/750 M-232 H/847 M), masa pengaruh Persia pertama.
·Kedua: Periode II (232 H/847 M-334 H/945 M), masa pengaruh Turki pertama.
·Ketiga: Periode III (334 H/945 M-447 H/1055 M), masa kekuasaan Dinasti Buwaihi, pengaruh Persia
kedua.
·Keempat: Periode IV (447 H/1055 M-590 H/1194 M), masa Bani Saljuk, pengaruh Turki kedua.
·Kelima: Periode V (590 H/1104 M-656 H/1250 M), masa kebebasan dari pengaruh Dinasti lain, namun
kekuasaannya hanya efektif di kota Baghdad. (Yatim B, 1994: 49)
· Zaman pemerintahan dinasti Abbasiyah dikenal sebagai zaman keemasan dan kejayaan
Islam, secara politis para Khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan cinta ilmu pengetahuan
sekaligus merupakan pusat kekuasaan politik dan agama. Disisi lain, kemakmuran masyarakat
pada saat ini mencapai tingkat tertinggi. pada masa ini banyak para ilmuan dan cendikiawan
bermunculan sehingga membuat ilmu pengetahuan menjadi maju pesat. Adapun puncak
keemasan dari dinasti ini berada pada tujuh khalifah yaitu al-Mahdi, al-Hadi, Harun al-
Rasyid, al-Ma’mun, al-Mu’tashim, al-Wasiq dan al-Mutawakkil. (Maryamah, 2015: 22)
Perkembangan Prosa Di Masa Dinasti Abbasiyah
KHITOBAH KHITOBAH
Pada masa-masa awal berdirinya bani abbasiyah, Namun seiring kebijakan pemerintahan Abbasiyyah
khitobah atau pidato menjadi genre sastra yang laris. yang menerima keterbukaan dengan budaya bangsa,
Fenomena ini terjadi dimotori oleh para khalifah maka berubahlah kultur sastra Arab. Akibat
Abbasiyah yang amat piawai dalam menyampaikan dipengaruhi oleh bangsa Buwaihi, sastra tulis lebih
pidato. Akhirnya berkembang pada saat itu pidato- diminati daripada sastra oral. Selain itu karena
pidato dengan macam-macam motif, seperti politik, banyaknya orang ‘ajam (orang asing) sehingga
agama atau yang lain. khitobah yang berbentuk tulisan lebih banyak
digunakan.
Korespondensi Kekhalifahan