Deffi Syahfitri Ritonga, MA. Hum Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran 2023 (Pertemuan Pertama) Sejarah Kesusastraan Arab Mata kuliah Sejarah Kesusastraan Arab (Tarikh al-Adab al-Arabi) merupakan mata mata kuliah wajib di seluruh prosi sastra Arab baik itu di bawah naungan universitas umm maupun universitas Islam. Bobot mata kuliah ini sebanyak 3 SKS dengan jumlah materi inti sebanyak 12 pertemuan. Apa saja yang dipelajari dalam SKA? Kehidupan sosial, politik dan budaya Bangsa Arab Agama dan kepercayaan Perkembangan Bahasa Perkembangan sastra Jenis-jenis kesusastraan sastra Arab Tokoh-tokoh sastra Arab Bangsa, Bahasa dan Perkembangan Bahasa Arab Bangsa Arab terdiri dari tiga generasi yaitu: Bangsa Arab al-Baidah, yaitu bangsa Arab yang telah punah Bangsa Arab al-’Aribah, yaitu bangsa Arab murni Bangsa Arab al-Musta’ribah, yaitu bangsa Arab yang mengalami Arabisasi diri atau bangsa Arab campuran Pengertian Kata Adab dan Sastra Kata ادبberarti undangan untuk menyantap makanan (8ام8لطع88لىا88لدعوة ا88 )اpada masa jahiliyah Masa permulaan Islam makna kata ادبberubah menjadi pendidikan lisan, pendidikan jiwa, budi pekerti (akhlak), dan menjauhi perbuatan tercela. Masa Bani Umayyah, kata ادبberarti pengajaran (8عليم888)ت Pengertian Kata Adab dan Sastra Abad ke-4 Hijriyah, kata ada memiliki arti khusus dan arti umum. Arti khusus: adab bermakna kata-kata indah yang dapat dirasakan oleh pembaca dan pendengar baik berupa syair maupun prosa, sangat erat kaitannya dengan perasaan seseorang. Arti umum: adab bermakna hasil karya pikir manusia yang tergambar dalam kata-kata, tertuang dalam tulisan, da mengandung nilai estetika. Apa itu sejarah sastra Arab dan kapan mulai dibicarakan? Sejarah kesusastraan Arab ialah pengetahuan yang mempelajari bahasa Arab ditinjau dari segi hasil karya sastranya, baik dari segi puisi maupun prosanya, dari sejak mulai timbul dengan segala perkembangannya menurut periodesasinya hingga masa modern. Kajian sejarah sastra Arab mulai ramai diperbincangkan oleh pegiat sastra setelah adanya sentuhan dari kesusastraan yang berkembang di dunia Eropa pada abad ke-18. Salah satu tokoh sastra Arab yang memperkenalkan sejarah Sastra adalah Hasan Taufiq al-’Adl, setelah menyelesaikan masa studinya di German, kemudian mengajar di Universitas Dal al-’Ulum. Secara mendasar, sejarah sastra juga berkaitan erat dengan sejarah umum lainnya, seperti sejarah agama, politik, ekonomi, budaya dan kehidupan sosial. Hal ini dikarenakan sastra secara tidak langsung juga turut merekam sejarah kehidupan manusia. Periodesasi Sejarah Kesusastraan Arab Ada beberapa perbedaan pembagian periodesasi sejarah sastra Arab, akan tetapi mayoritas ahli sastra membaginya dalam lima periode sebagaimana disampaikan Hasan Zayyat dan al-Iskandary sebagai berikut: Al-Asr al-Jahily (zaman Jahiliyah), periode ini dimulai dua abad sebelum Islam lahir sampai agama Islam lahir. Asr Shadr al-Islam dan Kerajaan Umayyah, periode ini dimulai sejak lahirnya Islam sampai runtuhnya Daulah Bani Umayyah Al-Asr Abbasy (Zaman Abbasiyah), Periode ini dimulai sejak berdirinya daulat Bani Abbasiyah sampai runtuhnya kota Bagdad di tangan Bangsa Mongolia tahun 656 H. Al-Asr al-Turky (Zaman pemerintahan Turki), Periode ini dimulai sejak runtuhnya kota Bagdad sampai timbulnya kebangkitan Bangsa Arab di Abad Modern Al-Asr al-Hadis (Modern), timbulnya kesusastraan Modern ditandai dengan timbulnya rasa nasionalisme bangsa Arab di abad modern sampai sekarang. Periodesasi Sejarah Kesusastraan Arab Menurut Umar Farrukh (1968:24) periodesasi sastra Arab dibagi menjadi empat fase sebagai berikut: Al-Adab al-Qadim: periode ini dimulai sejak sebelum Islam datang sampai habisnya masa Umayyah (150 SH – 132 H/ 470-750 M). Periode ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1) al-Asr al-Jahily, dan 2) al-Asr al-Islamy. Al-Adab al-Muhdas atau al-Muwallad: periode ini sejak tahun 132 H sampai tahun 656 H (750-1258 M), yaitu sejak berdirinya dinasti Bani Abbasiyah, karena itu periode ini disebut juga al-Adab al-Abbasy. Sastra pada masa ini meliputi sastra Masriq (Syam, Irak, Mesir, Arab dan Khurasan) dan sastra Magrib (Andalusia, Afrika Utara dan Barat). Al-Adab pada masa dinasti Mughal dan Turki Usmani sampai akhir abad 12 H, atau akhir abad 18 M. Periode ini melingkupi masa Inhithat (kemunduran) dan kebangkitan baru. Al-Adab al-Hadis (Sastra Modern) Periodesasi Sejarah Kesusastraan Arab Tim dosen dari negara-negara Arab berbendapat bahwa sejarah sastra Arab terdiri dari empat periode. Pendepat ini senada dengan Broklemen (Lajnah al-Ta’lif, 1962), yaitu: Al-Adab al-Araby al-Qadim, terbagi menjadi: 1) al-Adab al-Jahily (475-622 M) atau sampai lahirnya Islam dan 2) al-Adab al-Islamy (622-750 M/ 1-132 H) atau sampai muncul Bani Abbasiyah. Al-Adab al-Araby al-Muwallad, terbagi menjadi: 1) al-Adab al-Abbasy (750- 1258 M/ 132-656 H) dan 2) al-Adab al-Andalusy (710-1492 M/ 91-897 H) Al-Adab al-Minhar, sastra fase kemunduran yaitu pada (1258-1798 M/656-1213 H) Al-Adab al-Jadid, terbagi menjadi: 1) al-Nahdhah, fase kebangkitan (1798-1900 M/ 1213-1318 H) dan 2) fase menuju kesempurnaan. Empat Pendekatan Utama Penulisan Sejarah Sastra Arab Perkembangan sejarah umum, politik dan budaya Karya atau tokoh agung, atau gabungan dari keduanya Motif atau tema yang terdapat dalam karya sepanjang zaman Asal usul karya Faedah Mempelajari Sejarah Kesusastraan Mengetahui sebab maju mundurnya kesusastraan bahasa baik sebab pengaruh agama maupun sosial politik dan budaya. Mengetahui susunan bahasa serta keindahannya, fikiran penduduk, bahasa dan istilah-istilah yang mereka pergunakan dan perbedaan perasaan mereka dalam prosa dan puisi menurut perbedaan masanya. Sehingga orang yag mempelajari sastra bisa membedakan bentuk-bentuk kalam antara suatu masa dengan masa lainnya. Mengetahui keadaan pujanga bahasa dalam setiap masa dan pengaruh baik buruk yang mempengaruhi prosa dan puisi serta hasil ciptaan mereka.