Tugas Makalah
Ditunjukkan sebagai pemenuhan tugas Mata Pelajaran
“Baca tulis Al-Qur'an”
Oleh:
Nama: Salim Diharjo
Absen: 27
Kelas: IX-5
TAHUN 2024
DAFTAR ISI
Pendahuluan………………………………………………………………………..
1
A. Pengertian dan sejarah Khat/kaligrafi……………………………………….1
B. Fungsi Kaligrafi/Khat………………………………………………….……2
C. Jenis-jenis kaligrafi/Khat……………………………………………………3
Daftar
pustaka………………………………………………………………….…..3
PENDAHULUAN
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat islam yang diturunkan Allah kepada rasulnya yang
terakhir yaitu nabi Muhammad SAW. sekaligus sebagai mukjizat yang terbesar diantara mukjizat
mukjizat yang lain. Turunnya Al-Qur’an dalam kurun waktu 23 tahun, dibagi menjadi dua fase.
Pertama diturunkan di Mekkah yang biasa disebut dengan ayat-ayat Makkiyah. Dan yang kedua
diturunkan di Madinah disebut dengan ayat-ayat Madaniyah.
Al-Qur’an menurut bahasa berarti bacaan atau yang dibaca. Menurut istilah, Al-Qur’an
adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril
sebagai petunjuk bagi umat manusia. Al-Qur’an diturunkan untuk menjadi pegangan bagi mereka
yang ingin mencapai kebahagian dunia dan akhirat. Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab dan
merupakan mukjizat bagi rasul. Sebagian besar ayat-ayat AlQur’an diturunkan di kota Mekah dan
kota Madinah. Isi yang terkandung dalam Al-Qur’an terdapat 6.236 ayat 114 surat dan 30 juz.
B. Fungsi Khat/Kaligrafi
● Kaligrafi sebagai media ibadah dan dakwah
Karya seni kaligrafi bertujuan untuk mengagungkan nama Tuhan. Sehingga
kaligrafi menjadi produk seni yang tidak lepas dari unsur-unsur ibadah dan dakwah.
● Kaligrafi sebagai sarana penyaluran kreativitas seni
Beberapa seniman kaligrafi (kaligrafer) mampu memadukkan seni kaligrafi islam
dengan unsur-unsur seni lokal. Pola hias tradisional yang sudah berkembang
kemudian dipertahankan dan menghasilkan karya kaligrafi yang indah tanpa
menghilangkan karakter tulisannya.
● Kaligrafi sebagai penghias
Fungsi utama kaligrafi yang dijumpai adalah untuk menghias agar tampak lebih
indah.
● Kaligrafi sebagai pengungkapan rasa hormat terhadap tokoh
Kaligrafi sebagai pengungkapan rasa hormat terhadap tokoh
Besarnya minat seniman muslim untuk menuangkan kreativitas seni, muncul secara
bersamaan dengan tingginya rasa hormat terhadap tokoh-tokoh yang berjasa.
● Kaligrafi sebagai media komunikasi
Kaligrafi sebagai alat untuk menyampaikan maksud tertentu. Fungsi ini
diwujudkan oleh salah satu sultan yang memerintah Kerajaan Aceh Darussalam
untuk mengirim surat kepada penguasa negara luar.
C. Jenis-jenis kaligrafi/khat
1. Khat Naskhi
Nasakh adalah salah satu jenis Khat yang paling awal berkembang. Pertama
kali diperkenalkan oleh seorang master kaligrafer bernama Imam Muqlah pada
abad ke-10. Kemudian dikembangkan lagi oleh Ibnu Bawwab dan para kaligrafer
lainnya ke dalam tulisan teks Al-Qur'an. Tulisan ini paling banyak digunakan oleh
para muslim dan orang Arab di belahan dunia.
Khat Naskhi adalah tulisan yang sampai ke wilayah Arab Hijaz dalam
bentukannya paling akhir, setelah lepas dari bentukannya yang kuno sebelum masa
kenabian. Pada abad ke-3 dan ke-4 Hijriyah, pola pola Naskhi bertambah indah
berkat kodifikasi yang dilakukan Ibnu Muqlah (272-328 H). Para ahli beranggapan
bahwa Ibnu Muqlah adalah peletak dasar Khat Naskhi dalam bentuknya yang
sempurna di zaman Bani Abbas. Di Zaman kekuasaan Atabek Ali (545 H), usaha
memperindah Khat Naskhi mencapai puncaknya sehingga terkenal lah gaya yang
disebut Naskhi Atabeki yang digunakan untuk menyalin mushaf Al-Qur'an di abad
pertengahan Islam dan menggeser posisi Khat kufi kuno yang banyak digunakan
sebelumnya.
Naskhi adalah tulisan yang sangat lentur dengan banyak putaran dan hanya
memiliki sedikit sudut yang tajam seperti sudut sudut Kufi. Naskhi ada dua model,
yaitu:
A. Khat Naskhi Qadim
Naskhi Qadim atau kuno adalah gaya tulisan yang sampai kepada kita dari
zaman Abbas kemudian diperindah oleh Ibnu Muqlah, diperindah lagi oleh
masyarakat Atabek, Diolah lagi menjadi karya yang semakin sempurna oleh
orang orang turki.
B. Khat Naskhi Suhufi
Naskhi suhufi atau jurnalistik merupakan gaya tulisan yang terus
berkembang bentuk hurufnya. Dinamakan suhufi karena penyebarannya
yang luas dilapangkan jurnalistik, Naskhi suhufi cenderung kaku dan pada
beberapa bagian mendekati bentuk Kufi karena memiliki Sudut sudut yang
tajam. Naskhi-kufi banyak digunakan di lapangan advertensi, papan nama,
poster, judul judul tulisan koran dan majalah telah masuk dalam dunia
komputer.
Contoh:
3. Khat Diwani
Tulisan ini berkembang luas di akhir abad ke-15 yang dipelopori oleh seorang
kaligrafer Ibrahim Munif dari Turki dan mencapai abad ke-17 atas jasa seorang
kaligrafer terkenal yaitu Shala Pasha. Seperti tulisan Riq'ah, Diwani menjadi tulisan
favorit pada zaman kekaisaran Ottoman. Diwani Jali adalah tulisan Diwani yang
bernuansa ornamen atau hiasan. Ia pertama kali dikembangkan oleh Hafiz Uthman.
Diwani adalah salah satu gaya khat yang diciptakan oleh masyarakat Turki
Usmani. Peletak dasar kaedah dan ukuran huruf hurufnya adalah Ibrahim Munif.
Tulisan ini populer setelah penaklukan kota konstantinopel oleh Sultan Muhammad
al-Fatih tahun 875 H. Karakter Diwani dikenal dengan putarannya, sehingga tidak
ada satupun huruf yang tidak mempunyai lengkungan. Goresannya yang lentur dan
lembut memudahkan Diwani beradaptasi lengkungan.
Contoh:
4. Khat Riq'ah
Dinamakan Riq'ah karena sesuai dengan gaya penulisannya yang kecil-kecil
serta terdapat sudut siku-siku yang unik dan indah. Khat Riq'ah merupakan salah
satu Khat yang kurang cocok diberi syakal dan hiasan sebab lebih digunakan pada
penulisan steno atau cepat, misalnya untuk catatan sekolah atau wartawan. Khat ini
kurang luwes dipakai dalam lukisan karena lebih banyak terikat dengan kaidah
penulisannya yang diatas garis meskipun ada beberapa huruf yang sebagian di
bawah garis.
Contoh:
5. Khat Kufi
Kata Kufi diambil atau dinisbahkan pada asalnya, yaitu Kufah. Dengan
pembentukan yang geometris atau balok bergaris lurus, Kufi lebih mudah disusun
sesuai keinginan dengan menyatukan pembentukan yang sejajar, kemudian diolah
untuk modif dekorasi sehingga keindahan Kufi akan terlihat, apalagi jika dibubuhi
ornamen ornamen. Khat ini cocok dipakai untuk judul buku, dekorasi, atau lukisan.
Contoh:
6. Khat Farisi
Khat ini sama dengan jenis Ta'liq yang berarti menggantung. Farisi terkait dengan
daerah asalnya, yaitu Persia (Iran). Gaya Farisi memiliki kecenderungan
kemiringan huruf ke kanan dan ditulis tanpa harakat ataupun hiasan. Khat ini
dipakai oleh orang orang Iran, Pakistan, baik formal maupun non formal. Khat ini
cocok digunakan diberbagai bidang. Jenis tulisan ini paling banyak digunakan di
Iran, Afganistan, Pakistan, dan India. Banyak jenisnya seperti Syiakateh, Ta’liq dan
lain lain.
Contoh Khat Farisi 1:
annazdsgn, “innalillahi wa inna ilaihi rajiun dengan khat diwani dan harakah”, pngtree, 2017.
Dari https://images.app.goo.gl/hV7CKYL7QCuTG4j18.