Anda di halaman 1dari 15

DEMAM

THYPOID
NAMA KELOMPOK

1. PUTRI NAYLA ZAMRUDIYAH – P17220191003


2. ANGGUN RURY PRAGAWATI – P17220191006
3. NINA FITRI ARIMA SARI – P17220191011
4. NADILAH NUR YUANITA – P17220191018
5. DINDA MEIFANI – P17220191019
Demam Tifoid juga dikenali
PENGERTIAN
dengan nama lain yaitu Typhus DEMAM THYPOID
Abdominalis, Typhoid fever atau
Entericfever.

Demam tifoid adalah penyakit


sistemikyang akut yang mempunyai
karakteritik demam, sakit kepala dan
ketidakenakan abdomen berlangsung
lebih kurang 3 minggu yang juga disertai
gejala-gejala perut pembesaran limpa dan
erupsi kulit. Demam tifoid(termasuk
para-tifoid) disebabkan oleh kuman
Salmonella typhi, S paratyphi
A, S paratyphi B dan S paratyphi C.
PENYEBAB

Demam typhoid timbul akibat dari


infeksi oleh bakteri golongan
Salmonella yangmemasuki tubuh
penderita melalui saluran
pencernaan. Sumber utama yang
terinfeksi adalah manusia yang
selalu mengeluarkan
mikroorganisme penyebab
penyakit,baik ketika ia sedang sakit
atau sedang dalam masa
penyembuhan
Penyebaran nya melalui muntahan, urin, dan kotoran dari
penderita yang kemudian secara pasif terbawaoleh lalat (kaki-kaki
lalat). Lalat itu mengontaminasi makanan, minuman,
sayuran,maupun buah-buahan segar. Saat kuman masuk ke
saluran pencernaan manusia, sebagiankuman mati oleh asam
lambung dan sebagian kuman masuk ke usus halus. Dari
usushalus itulah kuman beraksi sehingga bisa ” menjebol” usus
halus. Setelah berhasilmelampaui usus halus, kuman masuk ke
kelenjar getah bening, ke pembuluh darah, danke seluruh tubuh
(terutama pada organ hati, empedu, dan lain-lain).Jika PENYEBARAN
demikiankeadaannya, kotoran dan air seni penderita bisa KUMAN
mengandung kuman S typhi yang siapmenginfeksi manusia lain
melalui makanan atau pun minuman yang dicemari.
PATOLOGI

HCL (asam lambung) dalam lambung berperan sebagai penghambat


masuknya Salmonella spp dan lain-lain bakteri usus. Jika Salmonella spp masuk
bersama-samacairan, maka terjadi pengenceran HCL yang mengurangi daya
hambat terhadapmikroorganisme penyebab penyakit yang masuk. Daya hambat
HCL ini akan menurun pada waktu terjadi pengosongan lamung, sehingga
Salmonella spp dapat masuk ke dalamusus penderita dengan lebih senang.
Penyakit demamtifoid tidak selalu sesuai dengan beratnya ulserasi. Toksemia
yang hebat akanmenimbulkan demam tifoid yang berat sedangkan terjadinya
perdarahan usus dan  perforasi menunjukkan bahwa telah terjadi ulserasi yang
berat. Sedangkan perdarahanusus dan perforasi menunjukkan bahwa telah terjadi
ulserasi yang berat. Pada serangandemam tifoid yang ringan dapat terjadi baik
perdarahan maupun perforasi.Pada stadium akhir dari demam tifoid, ginjal
kadang-kadang masih tetap mengandungkuman Salmonella spp sehingga terjadi
bakteriuria
GAMBARAN KLINIS

Masa Inkubasi
Masa inkubasi dapat berlangsung 7-21 hari, walaupun pada
umumnya adalah 10-12 hari. Pada awal penyakit keluhan dan
gejala penyakit tidaklah khas berupa :

1. Anoreksia 4. Nyeri otot


 
2. Rasa malas 5. Lidah kotor 

3. Sakit kepala bagian 6. Gangguan perut (perut


depan meragam dan sakit)
GAMBARAN KLASIK DEMAM
TYPHOID ( GEJALA KHAS )

Biasanya jika gejala khas itu yang tampak, diagnosis kerja pun
bisa langsung ditegakkan.Yang termasuk gejala khas Demam
tifoid adalah sebagai berikut.
Minggu Pertama (awal terinfeksi)
Setelah melewati masa inkubasi 10-14 hari, gejala penyakit itu
pada awalnya samadengan penyakit infeksi akut yang lain, seperti
demam tinggi yang berpanjangan yaitusetinggi 39ºc hingga 40ºc,
sakit kepala, pusing, pegal-pegal, anoreksia, mual, muntah, batuk,
dengan nadi antara 80-100 kali permenit, denyut lemah,
pernapasan semakin cepatdengan gambaran bronkitis kataral,
perut kembung dan merasa tak enak,sedangkan diaredan sembelit
silih berganti.
LANJUTAN

Minggu Kedua
Jika pada minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur meningkat setiap
hari, yang biasanya menurun pada pagi hari kemudian meningkat pada sore
atau malam hari.Karena itu, pada minggu kedua suhu tubuh penderita terus
menerus dalam keadaan tinggi(demam). Suhu badan yang tinggi, dengan
penurunan sedikit pada pagi hari berlangsung.
Minggu Ketiga
Suhu tubuh berangsung-angsur turun dan normal kembali di akhir minggu.
Hal itu jika terjadi tanpa komplikasi atau berhasil diobati. Bila keadaan
membaik, gejala-gejala akan berkurang dan temperatur mulai turun.
Meskipun demikian justru pada saat inikomplikasi perdarahan dan perforasi
cenderung untuk terjadi, akibat lepasnya kerak dariulkus. Sebaliknya jika
keadaan makin memburuk, dimana toksemia memberat denganterjadinya
tanda-tanda khas berupa delirium atau stupor,otot-otot bergerak
terus,inkontinensia alvi dan inkontinensia urin.
LANJUTAN

Minggu keempat
Merupakan stadium penyembuhan meskipun pada awal minggu ini dapat
dijumpaiadanya pneumonia lobar atau tromboflebitis vena femoralis.

Relaps
Pada mereka yang mendapatkan infeksi ringan dengan demikia juga hanya
menghasilkankekebalan yang lemah,kekambuhan dapat terjadi dan
berlangsung dalam waktu yang pendek.
Diagnosis
Diagnosis pasti ditegakkan dengan cara menguji sampel najis atau darah
bagi mengesankehadiran bakteri Salmonella spp dalam darah penderita,
dengan membiakkan darah padahari 14 yang pertama dari penyakit.Selain
itu tes widal (O dah H agglutinin) mulai posotif pada hari kesepuluh
dan titer akansemakin meningkat sampai berakhirnya penyakit
KOMPLIKASI

1. Komplikasi Intestinal
Perdarahan usus
Perforasi usus
Ileus paralitik

2. Komplikasi Ekstra –Intestinal~ Komplikasi Kardiovaskuler : kegagalan


sirkulasi perifer (renjatanseptik),miokarditis,trombosis dan tromboflebitis
Komplikasi darah
Komplikasi paru
Komplikasi hepar
Komplikasi tulang
Komplikasi neuropsikiatrik
PENGOBATAN
2. Diet
1. Perawatan umum
Di masa lampau, pasien demam tifoid
Pasien demam tifoid perlu dirawat dirumah
diberi bubur saring, kemudian bubur
sakit untuk isolasi, observasi
kasar danakhirnya diberi nasi. Beberapa
dan pengobatan.Paasien harus tirah baring
peneliti menunjukkan bahwa pemberian
absolut sampai minimal 7 hari bebas demam
makanan padatdini,yaitu nasi dengan
atau kurang lebihselama 14 hari. Maksud tirah
lauk pauk rendah selulosa (pantang
baring adalah untuk mencegah terjadinya
sayuran dengan serat kasar)dapat
komplikasi perdarahan usus atau perforasi
diberikan dengan aman pada pasien
usus. Mobilisasi pesien harus dilakukan
demam tifoid
secara bertahap,sesuai dengan pulihnya
kekuatan pasien
3. Obat-obat antimikroba yang sering digunakan :
a. Kloramfenikol
b. Ko-trimoksazol (Kombinasi Trimetoprim dan Sulfametoksazol)
c. Ampislin dan Amoksisilin
d. Sefalosporin generasi ketiga
e. Fluorokinolon
f. Furazolidon.
EPIDEMIOLOGI DAN PENCEGAHAN

EPIDEMIOLOGI 

Demam tifoid yang tersebar di seluruh dunia tidak tergantung pada iklim. Kebersihan perorangan
yang buruk merupakan sumber dari penyakit ini meskipun lingkungan hidupumumnya
adalah baik. Perbaikan sanitasi dan penyediaan sarana air yang baik dapatmengurangi
penyebaran penyakit ini :

1. Penyebaran Geografis dan Musim


2. Penyebaran Usia dan Jenis Kelamin
3. Usia Persentase
4. Langkah-langkah pencegahan yaitu =
a. Rebus, masak, kupas atau lupakan sahaja.
b. Dapatkan pemvaksinan.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai