ANTIKORUPSI(PBAK)
HJ.SRISUMIATI.AB Spd.M.Kes
Mengapa PBAK
• Penerapan Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang aksi
pencegahan dan peberantasan korupsi tahun
2013 dan Impres RI Nomor 2 Tahun 2014
tentang aksi pencegahan dan pemberantasan
korupsi tahun 2014,melalui lampiran nomor
231 tentang pelaksanaan Pendidikan dan
Budaya Anti Korupsi Kepada Mahasiswa
Kesehatan
Pernyataan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK)
1. Korupsi dinyatakan sebagai kejahatan luar biasa
sehingga perlu penanganan khusus dalam hal
pencegahan serta penindakannya
2. Pembrantasan korupsi adalah harga mati karena
dampaknya yang sangat besar dalam
menyengsarakan bangsa dan negara
3. Kini korupsi telah berevolusi dan
bermetamorfosis,karena dahulu korupsi dilakukan
oleh orang berusia diatas 40 tahun kini korupsi
dilakukan oleh orang muda
Lanjutan
4. Terlibatnya orang-orang berpendidikan tinggi
serta berintelektual tinggi sehingga sulit terdeteksi
5. Karena korupsi adalah kejahatan luar biasa maka
penanggulangannya harus dengan luar biasa pula
6.Pemberantasan korupsi tidak sekedar ,,pemadam
kebakaran”dalam fungsi penindakan tetapi juga
mencari penyebab sehingga dapat dicarikan metode
pemberantasan
PBAK di Perguruan tinggi
1. Mahasiswa dianggap sebagai agen perubahan
karena mereka masih berjiwa bersih karena
idealisme,semangat muda,dan kemampuan
intelektual yang tinggi
2. Dalam rangka pemberantasan sangat diharapkan
keterlibatan mahasiswa yang usahanya tidak pada
penindakan yang merupakan wewenang instusi
penegak hukum tapi mahasiswa berperan aktif
dalam upaya pencegahan dan lebih difokuskan
dalam hal ikut membangun budaya anti korupsi.
Lanjut
3. Upaya perbaikan perilaku manusia dalam
gerakan anti korupsi dapat dimulai dengan
menanamkan nilai-nilai yang mendukung
terciptanya perilaku anti korupsi al;
- Kejujuran - tanggung jawab
- Kepedulian - kerja keras
- Kemandirian - Kesederhanaan
- Kedisiplinan - keberanian dan keadilan
Lanjut
4. Penanaman nilai-nilai anti korupsi kepada
mahasiswa melalui ;
- Pendidikan
- Sosialisasi
- Seminar
- Kampanye
- Bentuk-bentuk ekstrakulikuler
- Mahasiswa diajak berperan aktif dan nyata dalam
rana pemberantasan korupsi.
MAHASISWA JUGA BISA BER-AKSI BERANTAS
KORUPSI
• PBAK DI PERGURUAN TINGGI
1. Mahasiswa lebih difokuskan dalam hal ikut
membangun budaya antikorupsi di
masyarakat(Dikti,2011)
2. Gerakan anti korupsi dapat dimulai dengan
menanamkan nilai-nilai
kejujuran,kepedulian,kemandirian,kedisipli
nan,tanggung jawab,kerja
keras,kesederhanaan,keberanian dan keadilan
lanjut
3. Penanaman nilai anti korupsi kepada masyarakat
disesuaikan dengan kebutuhan,sedangkan pada
mahasiswa akan melalui pendidikan, sosialisasi,
seminar, kampanye dan bentuk-bentuk lainnya
4. Mahasiswa diharapkan ikut berperan sebagai
agen perubahan dan motor penggerak dalam
gerakan anti korupsi di lingkungan
keluarga,masyarakat dan lingkungan kampus baik
tingkat Lokal maupun Nasional
PERAN PENDIDIK DALAM PENGAJARAN PBAK
1. Di lingkungan keluarga
2. Di lingkungan kampus
3. Di masyarakat sekitar
4. Di tingkat Lokal dan Nasional
DI LINGKUNGAN KELUARGA
1. Menghargai kejujuran dalam kehidupan
2. Penerapan nilai-nilai religius di lingkungan
terdekat termasuk aktivitas ibadah
3. Pemberian bantuan tampah pamri atas kesadaran
sendiri
4. Berani mempertanggungjawabkan perilakunya
5. Mempunyai komitmen tinggi termasuk mentaati
peraturan
6. Berani mengatakan yang benar dan jujur
Tugas
• Apakah orang tua memberikan teladan dalam
bersikap(orang tua yang merokok)
• Pada saat menggunakan kendaraan bermotor,apakah
anggota keluarga selalu mematuhi peraturan
• Apakah kepala keluarga atau anggota keluarga
terbuka dalam soal penghasilan
• Apakah keluarga menerapkan pola hidup
sederhana,tidak konsuptif dan sesuai dengan
penghasilan
lanjut
• Apakah keluarga terbiasa melakukan kegiatan
yang melanggar hukum
• Apakah keluarga menjunjung tinggi kejujuran
dalam berkomunikasi terutama bersedia
mengakui kesalahan diri sendiri dan tidak
menimpahkan kesalahan pada orang lain
• Apakah selalu mengikuti kaidah umum seperti
ikut dalam antrian tidak ingin jalan pintas yang
tidak sesuai aturan
Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di lingkungan kampus
Sumbangan Ilegal
Ilegal Komisi
Contribution Bagaimana & dari
Commission
mana UANG-
BARANG-
Nepotisme FASILITAS hasil
Nepotism korupsi diperolah Pemerasan
Extortion
• Aspek sosial
ASPEK PERILAKU INDIVIDU
• Sipat tamak/rakus manusia
• Moral yang kurang kuat
• Penghasilan yang kurang mencukupi
• Kebutuhan hidup yang mendesak
• Gaya hidup yang konsumtif
• Malas atau tidak mau bekerja
• Ajaran agama yang kurang diamalkan
ASPEK SOSIAL
• Perilaku korup dapat terjadi karena dorongan
keluarga
• Menurut teori solidaritas sosial ,Watak
manusia bersifat pasif dan dikendalikan oleh
masyarakat
• Individu secara moral adalah netral dan
masyarakatlah yang menciptakan
kepribadiannya
FAKTOR EKSTERNAL
• Aspek organisasi
• Sikap masyarakat terhadap korupsi
• Aspek ekonomi
• Aspek politik atau tekanan kelompok
ASPEK ORGANISASI
Tindak pidana korupsi terkait kerugian
negara
1. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 yang
diperbaharui dengan Undang-undang Nomor 20
Tahun 2001 pasal 2 dan pasal 3 yang
menyebutkan bahwa setiap orang yang
merugikan negara dpidana penjara dengan
penjara seumur hidup atau pidana paling singkat
4 tahun dn paling lama 20 tahun dengan denda
Rp200.000.000 jt atau paling banyak
Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah)
Korupsi terkait dengan suap-menyuap