Anda di halaman 1dari 56

BULIMIA

NERVOSA
Aang Khoirul Anam
01.210.6061
RIWAYAT
PSIKIATRI
Identitas Pasien

■ Nama : Nn. VY
■ Umur : 23 tahun
■ Tempat/tanggal lahir : Semarang, 14 Maret 1995
■ Jenis kelamin : Perempuan
■ Alamat : Semarang
■ Agama : Islam
■ Suku bangsa : Jawa
■ Pendidikan terakhir : SMA
■ Pekerjaan : Mahasiswi
■ Status pernikahan : Belum Menikah
■ Tanggal periksa : 21 Januari 2019
■ No. RM : 0123xxx
Identitas Pengantar

■ Nama : Ny. K
■ Umur : 47 tahun
■ Jenis kelamin : Perempuan
■ Alamat : Semarang
■ Agama : Islam
■ Suku bangsa : Jawa
■ Pekerjaan : Wiraswasta
■ Hubungan dengan pasien : Ibu Kandung
KELUHAN UTAMA

Autoanamnesis : Pasien merasa dirinya cemas

Alloanamnesis : Pasien merasa cemas


Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang wanita usia 23 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan rasa
cemas yang dialaminya sekarang. Cemas dirasakan sejak 3 bulan yag lalu.
Akhir-akhir ini pasien sering memikirkan ujian semester yang akan dilakukan
pada akhir bulan ini. Keluhan cemas tersebut disertai keluhan lemas, pusing dan
pasien tampak pucat.
Sejak 3 tahun yang lalu pasien menjadi seorang model fotografer, dimulai
dengan menjadi selebgram di Instagram dengan ribuan followers dan endorse
barang atau makeup yang sudah menjadi langgananya. Saat ini pasien masih
aktif melakukan kegiatannya sebagai seorang foto model yang harus
berpenamilan sempurna didepan kamera, awal mula pasien menjadi model
karena memang dari kecil sudah terjun didunia permodelan dan sering
mengikuti lomba foto model ditingkat nasional, penampilan fisik pasien yang
menarik dan pembawaan pasien yang anggun dapat memikat fotografer yang
ingin bekerjasama denganya. Bahkan 5 bulan yang lalu pasien mendapatkan
sebuah kontrak besar dengan brand pakaian ternama dan sebuah majalah besar
di Indonesia.
Kesibukannya sebagai seorang model memaksanya untuk beberapa kali absen
dalam perkuliahan yang sedang berlangsung saat ini, tetapi karena sudah
terikat kontrak dengan perusahaan pasien harus professional dan harus tetap
memprioritaskan pekerjaanya sebagai model. Komunikasi dengan keluarga dan
teman-teman baik, perawatan diri baik dengan mandi 2x sehari dan makan 3x
kali sehari, dan waktu luang digunakan untuk memikirkan konten youtube
yang akan dibuat.
Namun pasien merasakan pada 3 bulan terakhir ini pasien cemas karena
memikirkan jadwal ujian yang akan berlangsung pada akhir bulan ini,
Kecemasan muncul sesekali jika pasien sedang tidak beraktifitas sebagai
model dan tiba-tiba pasien membayangkan bagaimana nasib ujian
semesternya.. Hal ini menggangu kegiatan sehari-hari pasien yang sekarang
lebih sering melamun dikamar dan jarang melakuakan aktifitasnya sebagai
mahasiswa dan model, biasanya keseharian pasien yang aktif dengan bermain
atau shoping dengan teman-temanya dan melakukan aktivitas sebagai model
sekarang berubah, pasien lebih sering memikirkan bagimana nasib
perkuliahanya jika tidak lulus dalam ujian akhir semester.
Kecemasan yang melanda pasien 1 bulan terakhir ini secara tidak langsung
membuat pasien merasa adanya peningkatan nafsu makan yang susah dikontrol,
karena kebiasaan pasien yang sering makan dengan jumlah yang berlebihan
secara tidak langsung berakibat pada peningkatan berat badan yang berlebihan
dan terlihat lebih gemuk. Pasien sudah sering mendapatkan teguran dari manager
dan fotografer karena peningkatan berat bdanya dan sekarang terlihat menjadi
lebih gemuk, ini sangat berbahaya bagi karirnya sebagai seorang foto model
professional.
Karena sudah pernah medapat teguran dari management dan pasien takut
kehilangan pekerjaanya sebagai model professional pasien lalu mencoba
melakukan diet sehat dan sudah berhasil turun ke berat badan normal tetapi masih
sering mendapatkan komentar pedas dari rekan satu profesi dan pihak
management pasien merasa diet sehat yang dilakukan gagal karena masih merasa
gemuk.
Pasien juga merasa tidak dapat menahan nafsu makannya yang besar sehingga
pasien mencoba untuk mengkonsumsi pencahar agar makanan yang dikonsumsi
cepat keluar dari tubuh pasien dan tidak menjadi lemak tetapi pasien
menggunakan pencahar dengan berlebihan, sehingga pasien malah kehilangan
berat badannya terlalu banyak. Selain menggunakan pencahar, pasien juga
mencoba dengan cara memuntahkan makanan dangan merangsang
menggunakan jari setiap seusai makan.
Kemudian tanggal 5 Mei 2020, pasien dibawa ke poliklinik RSJ Amino
Gondhoutomo karena keluhan pasien mengalami cemas karena akhir bulan
akan menjalankan ujian akhir semester dan takut kehilangan pekerjaanya
sebagai model profeional karena berat badanya yg terus bertambah karena nafsu
makanya meningkat sehingga pasien mengkonsumsi obat pencahar untuk
menurunkan BB secara drastis. Semenjak kejadian tersebut pasien sudah tidak
pernah aktif lagi sebagai model foto dan pegiat social media dan kehilangan
pekerjaan sebagai foto model profesional. Pasien menyangkal ada riwayat
trauma kepala, kejang sebelum ini, gangguan dalam hubungan sosial, dan
gangguan perawatan diri.
Riwayat Penyakit Dahulu
■ Riwayat penyakit/gangguan psikiatrik : Baru pertama kali sakit
■ Riwayat penyakit medis umum
– Hipertensi : Disangkal
– Diabetes Mellitus : Disangkal
– Jantung : Disangkal
– Asma : Disangkal
– Trauma Kepala : Disangkal
– Penyakit Lain : Disangkal
■ Riwayat penggunaan Alkohol, Rokok, dan zat lainnya : Disangkal
120

KURVA GAF

100

80

60

40

20

0
pra morbid 3 bulan 1 bulan gaf mutakhir

KURVA GAF
Riwayat Pramorbid dan Pribadi
■ Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Pasien merupakan anak tunggal. Kehamilan direncanakan
dan diinginkan, ibu pasien sehat secara fisik dan mental, sering
memeriksakan kandungannya ke bidan. Tidak mengkonsumsi
alcohol, zat terlarang lainnya, hanya mengonsumsi obat-obatan
(asam folat) dari bidan selama hamil. Pasien lahir spontan,
cukup bulan tanpa penyulit dan ditolong oleh bidan, langsung
menangis, tidak ditemukan cacat fisik. Berat badan dan
Panjang badan normal. Tidak ada trauma saat persalinan.
Riwayat Masa Anak-anak Awal (sejak lahir sampai
usia 3 tahun)

■ Riwayat tumbuh kembang dan perilaku pasien sama dengan


teman seusianya. Hubungan dengan teman sebayanya baik.
Pasien merupakan anak yang penurut dan aktif dan menyukai
baju berwarna pink. Pasien dapat berjalan pada usia 12 bulan,
lancar bicara usia 2 tahun, toilet training dimulai usia 2,5
tahun. Pasien diasuh oleh baby sitter sejak kecil dikarenakan
ibu dan ayah sibuk mengurus bisnis keluarga.
Riwayat Masa Anak-anak Pertengahan (usia 3-11 tahun)

Pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan teman seusianya. Pasien merasa


dirinya perempuan. Pasien suka menggambar dan mewarnai. Didikan Ayah kepada pasien
terkadang keras, tidak pernah memukul namun sering beberapa kali meninggikan nada
bicara jika pasien mengajak ayahnya bermain. Ayah pasien selalu mengajarkan untuk
menjadi seorang kuat, mandiri, disiplin danpatuh terhadap dengan semua perintah ayahnya
sedari kecil. Di sisi lain, ayah pasien sangat memanjakan pasien sehingga apa yang
diinginkan anaknya selalu terpenuhi saat itu juga. Ibu pasien yang merupakan sosok yang
lembut dan selalu menuruti apa yang anaknya inginkan. Ibu pasien tidak terlalu dekat
dengan anaknya dikarenakan sibuk bekerja membantu suami dalam bisnis keluarganya.
Pasien sedari kecil dipenuhi kebutuhan material namun jarang berkomunikasi dengan ayah
dan ibunya. Pasien termasuk anak yang mudah dekat kepada orang lain dan memiliki
beberapa teman dekat. Ketika disekolah, pasien sering menangis hingga tersedu-sedu jika
ada temannya yang mengejek atau kalah dalam permainan. Tangisan dapat berhenti dan
pasien dapat kembali ceria setelah temannya meminta maaf. Pasien sering melampiaskan
amarahnya kepada teman dekatnya apabila ia tersakiti atau merasa kalah. Pasien termasuk
orang yang dikenal sensitif oleh gurunya karena gampang tertawa dan gampang menangis
di saat yang bersamaan. Pasien termasuk anak yang pintar karena selalu menduduki
peringkat pertama dari kelas 1 SD hingga 6 SD.
Riwayat Masa Anak-anak Akhir-Remaja (usia 11 – 17 tahun)

■ Pertumbuhan dan perkembangan pasien sesuai dengan teman seusianya. Pasien


memiliki banyak teman dan beberapa teman dekat. Pasien disekolah sering dipinjami
catatan oleh temannya karena catatannya yang rapih dan lengkap. Pasien juga beberapa
kali diminta menjadi sekertaris karena pasien terkenal sangat terorganisir dalam
melakukan sesuatu. Pasien tidak pernah mengkonsumsi alcohol serta zat lainnya,
pasien juga tidak merokok. Pasien mulai menyukai lawan jenis sejak SMA. Prestasi
masa sekolah pasien termasuk anak yang pintar dan rajin. Pasien selalu menduduki
peringkat pertama sejak SMP hingga SMA dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
dengan baik. Saat mengikuti kegiatan ekstrakulikurer, pasien lebih senang apabila
anggotanya bekerja seperti yang dikerjakannya. Sejak SMP pasien sudah beberapa kali
memenangkan lomba modelling. Pasien pertama kali haid usia 14 tahun, pertumbuhan
sekunder pasien tidak terlambat. Pasien merupakan pribadi teliti dan sangat hati-hati
dalam bertindak maupun memutuskan sesuatu. Hubungan pasien dengan guru
sekolahnya baik. Hubungan pasien dengan ayah dan ibunya mulai membaik sejak
pasien SMP dikarenakan orang tuanya sudah tidak terlalu sibuk. Pada saat waktu luang,
pasien suka membantu Ibunya untuk memasak di rumahnya dan melakukan pemotretan
bersama ibunya.
Masa dewasa (lebih dari 17 tahun)

Riwayat Pendidikan

■ SD : Ditempuh 6 tahun tanpa tinggal kelas


■ SMP : Ditempuh 3 tahun tanpa tinggal kelas
■ SMA : Ditempuh 3 tahun tanpa tinggal kelas
■ Universitas : Masih Menempuh Program S1
Riwayat Pekerjaan

Pasien pertama kali bekerja saat usia 19 tahun sebagai penyiar radio
terkenal di Semarang, namun pasien hanya bekerja selama 6 bulan situasi
lingkungan kerja yang tidak menyenangkan dan merasa tidak akan bisa
berkembang untuk dikenal di masyarakat. Kemudian pasien menjadi
freelance menjadi model salah satu majalah remaja ternama atau
mengikuti casting-cating untuk bermain film, sinetron, atau iklan.
Pekerjaan ini dilakukan pasien selama 2 tahun seiring perkembangan
kariernya. Kemudian pasien mencoba peruntungan dengan membuat
channel youtube dan memjadi selebgram yang menerima endorsement.
Dari pekerjaannya ini, pasien bertemu banyak orang penting dari
berbagai perusahaan sehingga karirnya meningkat pesat.
Riwayat Pernikahan

Pasien belum menikah. Saat ini sedang menjalin hubungan asmara


dengan pacarnya.
– Riwayat Keagamaan
Pasien beragama Islam dan menjalani ibadah dengan baik. Sejak kecil
pasien sudah diajarkan kedua orang tuanya untuk sholat 5 waktu dan
mengaji.
- Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah terlibat masalah hukum lain dan tidak pernah ditahan di penjara.
– Riwayat Aktivitas Sosial
Hubungan pasien dengan tetangga baik. Pasien masih berkomunikasi
dengan teman-teman kuliah dan sering bertemu untuk, shopping, nonkrong
bersama maupun menonton film di bioskop. Pasien pun memiliki hubungan
yang luas dengan followersnya di Instagram maupun di channel youtube.
Situasi hidup sekarang
Pasien tinggal di rumah lantai 2 di Semarang dengan kedua orangtua nya.
Pendapatan keluarga didapatkan dari pekerjaan ayah dan ibu sebagai
wiraswata di Semarang dan pekerjaannya sendiri sebagai content creator di
Instagram dan youtube. Kehidupan sehari-hari menggunakan biaya orangtua
sedangkan gaji pasien digunakan untuk memanjakan dirinya dengan
berbelanja, facial, maupun membeli perhiasan yang semakin menunjang
penampilannya. Pasien dan keluarga saling mendukung dalam pekerjaan
masing-masing bahkan tak jarang keluarga ikut masuk dalam konten youtube
pasien yang meningkatkan quality time antara pasien dan keluarga.
Riwayat Psikoseksual

Pasien belum pernah berhubungan seksual. Orang tua pasien


memberi pengertian tentang perkembangan sexual pasien. Pasien
tidak pernah mengalami pelecahan dan kekerasan sexual.
Riwayat Keluarga
Di keluarga pasien tidak ada yang memiliki penyakit yang sama dengan pasien.
PEMERIKSAAN
STATUS
MENTAL/FUNGSI JIWA
Penampilan
Seorang perempuan usia 23 tahun, tampak pucat dan lesu, penampilan
sesuai usia, kebersihan dan kerapian baik.

Kesadaran
– Psikiatri : jernih
– Sensorium : compos mentis
Mood Afek
■ Eutimik ( -) ■ Serasi ( +)
■ Hipertimik ( -) ■ Tidak serasi ( -)
■ Hipotimik ( -) ■ Datar ( -)
■ Disforik ( +) ■ Tumpul ( -)
■ Tension ( -) ■ Labil ( -)
Pembicaraan
■ Kualitas : Koheren
■ Kuantitas : intonasi jelas, artikulasi jelas, volume dan isi baik

Sikap terhadap pemeriksa


■ Kooperatif

Kontak psikis
■ Ada, wajar dan dapat dipertahankan
Persepsi dan Gangguan Persepsi
■ Persepsi normal/ tidak ada ggangguan psikologi fungsi jiwa/mental
Halusinasi :
■ Visual (-)
■ Auditorik (-)
■ Olfaktorik (-)
■ Taktil (-)
■ Haptik (-)
■ Gustatorik (-)
Ilusi
■ Visual (-)
■ Auditorik (-)
■ Olfaktorik (-)
■ Taktil (-)
■ Haptik (-)
Depersonalisasi (-)
Derealisasi (-)
Sensorium dan Kognisi
Sensorium (kesadaran, perhatian) kognisi (daya ingat, daya pikir, daya belajar)
1. Kesadaran :
■ Kuantitatif (medis umum) : kompos mentis
■ Kualitatif (psikiatrik) : jernih

2. Orientasi
■ Tempat : Baik
■ Waktu : Baik
■ Personal : Baik
■ Situasional : Baik
Daya ingat
■ Segera : Baik
■ Sesaat : Baik
■ Jangka panjang : Baik
■ Konsentrasi : Baik
■ Perhatian : Baik
■ Pikiran abstrak : Baik
■ Pikiran konkrit : Baik
■ Baca tulis : Baik
■ Visuospasial : Baik
■ Daya nilai : Baik
■ Pengendalian impuls : Baik
■ Reliabilitas : Reliable
■ Pertimbangan (judgement) : Baik
■ Tilikan (insight) : 6 (pasien sadar bahwa keluhannya membuat
gangguan dalam diri pasien dan keluarganya sehingga pasien ingin
menyembuhkan keluhannya agar tidak mempengaruhi hubungannya terhadap
pekerjaan dan orang di sekitarnya)
PEMERIKSAAN
FISIK
■ Kesadaran umum : Kompos mentis
■ BB :35 kg
■ TB :160 cm

Tanda vital
■ Tek. Darah :120/80mmHg
■ Nadi : 90 x/menit
■ Suhu : 36,50C
■ Pernafasan :20 x/menit
■ Kulit : tidak ada bekas luka, kemerahan (-), lebam (-)
■ Kepala : mesocephal, berambut lurus, pendek, hitam, tidak
mudah dicabut kulit tidak ada luka
■ Mata : bentuk simetris, pupil ODS bulat, isokor, reflex cahaya
(+/+), konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
■ Telinga : normotia, discharge (-/-)
■ Hidung : bentuk normal, secret (-/-), deviasi septum (-)
■ Tenggorokan : hiperemis (-), massa (-)
■ Leher : bentuk normal, kemerahan (-), KGB normal
■ Thorax
– Paru
■ Inspeksi : bentuk normal, luka (-)
■ Palpasi : stem fremitus sama kuat pada seluruh lapang paru
■ Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
■ Auskultasi : suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
– Jantung
■ Inspeksi : pulsasi iktus cordis tidak Nampak
■ Palpasi : iktus kordis tidak teraba
■ Perkusi
– Batas jantung : ICS II linea sternalis sinistra
– Pinggang jantung : ICS III parasternalis sinistra
– Kanan jantung : ICS V lineea sternals dextra
– Kiri jantung : ICS V linea midclacicula sinistra 2 cm ke medial

■ Auskultasi : bunyi jantung I/II reguler


■ Abdomen
– Inspeksi : perut datar, jejas (-)
– Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan region perut kanan
bawah (+), hepar dan lien tidak teraba
– Perkusi : hipertimpani diseluruh kuadran abdomen, nyeri ketok (-)
– Auskultasi : bising usus (+)
■ Urogenital : tidak didapatkan kelainan
■ Ekstremitas : akral dingin (-), edema (-)
Pemeriksaan neurologis
■ GCS : E4V5M6
■ Kaku kuduk : (-)
■ Nervus craniales : dalam batas normal
■ Motorik : kekuatan 6
■ Sensorik : dalam batas normal
■ Refleks fisiologis : ekstremitas atas (+/+), ekstremitas bawah (+/+)
■ Refleks patologis : ekstremitas atas (-/-), ekstremitas bawah (-/-)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG/PELENGKAP/TA
MBAHAN/PENENTU
Pemeriksaan penunjang terkait psikatrik
■ Hamilton Rating Scale for Depression 20 (ringan)
■ Hamilton Rating Scale for Anxiety 22 (sedang)

Pemeriksaan penunjang terkait medis umum


■ Lab darah rutin  normal
FORMULASI
DIAGNOSIS
Seorang perempuan usia 23 tahun tampak pucat dan lesu,
berpenampilan sesuai dengan usianya, kerapian dan kebersihan baik.

■ AXIS I

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkam pasien seorang perempuan, usia 23 tahun, tampak lesu dan pucat, penampilan sesuai usia,

kebersihan dan kerapian cukup. Didapatkan keluhan pasien yaitu merasakan cemas yang dialami sejak 3 bulan yang lalu. Cemas dirasakan saat pasien

memikirkan ujian semester yang akan dilakukan pada akhir bulan ini. Pasien takut tidak lulus Ujian Akhir semester karena kesibukan dalam pekerjaannya.

Sebulan terakhir Pasien merasa adanya peningkatan nafsu makan yang susah dikontrol dan kebiasaan ering makan dengan jumlah yang berlebihan berakibat

pada peningkatan berat badan yang berlebihan dan terlihat lebih gemuk. Karena tuntutan pekerjaan pasien melakukan diet namun masih mendapatkan

komentar pedas dari rekan satu profesi dan pihak management. Pasien merasa diet sehat yang dilakukan gagal karena masih merasa gemuk. Pasien juga

merasa tidak dapat menahan nafsu makannya yang besar sehingga pasien mencoba untuk mengkonsumsi pencahar dan pasien juga menggunakan jari setiap

seusai makan agar makanan yang dimakan dapat dimuntahkan kembali oleh pasien. Terdapat hendaya dalam melakukan pekerjaan

Berdasarkan pemeriksaan status mental : kontak psikis ada dan wajar, dapat dipertahankan, kesadaraan pskiatri terganggu, kesadaran sensorium composmentis,

tingkah laku normoaktif, sikap kooperatif, mood disforik, afek serasi, pembicaraan (kualitas : pembicaraan jelas, intonasi sedang, volume cukup, kecepatan

cepat, astikulasi jelas) kuantitas cukup, halusinasi dan ilusi (-) Bentuk pikir realistic, arus pikir koheren, isi pikir didapatkan preokupasi menderita penyakit

karena keluhan yang dideritanya. Orientasi dan daya ingat terganggu terutama pada situasi tertentu, perhatian dan konsentrasi baik dapat dipertahankan.

Tilikan 6. Sesuai PPDGJ III dapat dikategorikan F50.2Bulimia Nervosa


AXIS II
■ Berdasarkan anamnesis riwayat masa kanak- kanak hingga dewasa dapat
disimpulkan pasien tidak memiliki gangguan kepribadian (Z 03.2) (namun
memiliki ciri kepribadian anankastik, yaitu sejak anak-anak merupakan
pribadi yang selalu merasa ingin sempurna, dan memiliki sifat
perfeksionisme yang tinggi serta lebih suka mengatur atau mengendalikan
kehidupan orang lain. Hal ini tidak menganggu fungsi peran dan sosial
pasien. sehingga tidak dapat dikatakan sebagai gangguan kepribadian
melainkan ciri kepribadian Anankastik.
AXIS III

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, tidak dapatkan gangguan


kondisi medis umum (Z03.2)
AXIS IV

Masalah dengan pekerjaan (Masalah kehilangan pekerjaan)


AXIS V

■ GAF 1 tahun terakhir : 96


■ GAF mutakhir : 61
DIAGNOSIS
MULTIAXIAL
■ AXIS I : F50.2 Bulimia Nervosa
DD axis I : F50.0 Anoreksia Nervosa
F32.0 Episode Depresi Ringan
F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh
■ AXIS II : Z03.2 tidak ada diagnosis axis II (ciri kepribadian Anankastik)
■ AXIS III : Z03.2 tidak ada diagnosis axis III
■ AXIS IV : Masalah dengan pekerjaan (masalah kehilangan sumber
mata pencaharian)
■ AXIS V
GAF 1 tahun terakhir : 96
GAF mutakhir : 61
PENATALAKSANAAN
Somatoterapi/Somatotherapy

Psikofarmakoterapi/Pshycopharmacotherapy

R/ Fluoxetin caps 20 mg No. X


S 1.d.d caps 1
---------------------------------------- v
Terapi Psikososial/Pshycosocialtherapy

■ Terapi konseling yang meliputi berbicara tentang gangguan yang dialami.


■ Terapi kognitif membantu mengidentifikassi kelakuan negative dan tidak sehat dengan
kelakuan positif yang tergantung ide dalam pikiran.
■ Terapi Hipnosis menciptakan keadaan relaksasi yang dalam dan tenang dalam pikiran.
Saat terhipnosis, pasien dapat berkonsentrasi lebih intensif dan spesifik karena pasien
lebih terbuka terhadap sugesti saat pasien terhipnosis.
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Matur Suwun

Anda mungkin juga menyukai