NERVOSA
Aang Khoirul Anam
01.210.6061
RIWAYAT
PSIKIATRI
Identitas Pasien
■ Nama : Nn. VY
■ Umur : 23 tahun
■ Tempat/tanggal lahir : Semarang, 14 Maret 1995
■ Jenis kelamin : Perempuan
■ Alamat : Semarang
■ Agama : Islam
■ Suku bangsa : Jawa
■ Pendidikan terakhir : SMA
■ Pekerjaan : Mahasiswi
■ Status pernikahan : Belum Menikah
■ Tanggal periksa : 21 Januari 2019
■ No. RM : 0123xxx
Identitas Pengantar
■ Nama : Ny. K
■ Umur : 47 tahun
■ Jenis kelamin : Perempuan
■ Alamat : Semarang
■ Agama : Islam
■ Suku bangsa : Jawa
■ Pekerjaan : Wiraswasta
■ Hubungan dengan pasien : Ibu Kandung
KELUHAN UTAMA
KURVA GAF
100
80
60
40
20
0
pra morbid 3 bulan 1 bulan gaf mutakhir
KURVA GAF
Riwayat Pramorbid dan Pribadi
■ Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Pasien merupakan anak tunggal. Kehamilan direncanakan
dan diinginkan, ibu pasien sehat secara fisik dan mental, sering
memeriksakan kandungannya ke bidan. Tidak mengkonsumsi
alcohol, zat terlarang lainnya, hanya mengonsumsi obat-obatan
(asam folat) dari bidan selama hamil. Pasien lahir spontan,
cukup bulan tanpa penyulit dan ditolong oleh bidan, langsung
menangis, tidak ditemukan cacat fisik. Berat badan dan
Panjang badan normal. Tidak ada trauma saat persalinan.
Riwayat Masa Anak-anak Awal (sejak lahir sampai
usia 3 tahun)
Riwayat Pendidikan
Pasien pertama kali bekerja saat usia 19 tahun sebagai penyiar radio
terkenal di Semarang, namun pasien hanya bekerja selama 6 bulan situasi
lingkungan kerja yang tidak menyenangkan dan merasa tidak akan bisa
berkembang untuk dikenal di masyarakat. Kemudian pasien menjadi
freelance menjadi model salah satu majalah remaja ternama atau
mengikuti casting-cating untuk bermain film, sinetron, atau iklan.
Pekerjaan ini dilakukan pasien selama 2 tahun seiring perkembangan
kariernya. Kemudian pasien mencoba peruntungan dengan membuat
channel youtube dan memjadi selebgram yang menerima endorsement.
Dari pekerjaannya ini, pasien bertemu banyak orang penting dari
berbagai perusahaan sehingga karirnya meningkat pesat.
Riwayat Pernikahan
Kesadaran
– Psikiatri : jernih
– Sensorium : compos mentis
Mood Afek
■ Eutimik ( -) ■ Serasi ( +)
■ Hipertimik ( -) ■ Tidak serasi ( -)
■ Hipotimik ( -) ■ Datar ( -)
■ Disforik ( +) ■ Tumpul ( -)
■ Tension ( -) ■ Labil ( -)
Pembicaraan
■ Kualitas : Koheren
■ Kuantitas : intonasi jelas, artikulasi jelas, volume dan isi baik
Kontak psikis
■ Ada, wajar dan dapat dipertahankan
Persepsi dan Gangguan Persepsi
■ Persepsi normal/ tidak ada ggangguan psikologi fungsi jiwa/mental
Halusinasi :
■ Visual (-)
■ Auditorik (-)
■ Olfaktorik (-)
■ Taktil (-)
■ Haptik (-)
■ Gustatorik (-)
Ilusi
■ Visual (-)
■ Auditorik (-)
■ Olfaktorik (-)
■ Taktil (-)
■ Haptik (-)
Depersonalisasi (-)
Derealisasi (-)
Sensorium dan Kognisi
Sensorium (kesadaran, perhatian) kognisi (daya ingat, daya pikir, daya belajar)
1. Kesadaran :
■ Kuantitatif (medis umum) : kompos mentis
■ Kualitatif (psikiatrik) : jernih
2. Orientasi
■ Tempat : Baik
■ Waktu : Baik
■ Personal : Baik
■ Situasional : Baik
Daya ingat
■ Segera : Baik
■ Sesaat : Baik
■ Jangka panjang : Baik
■ Konsentrasi : Baik
■ Perhatian : Baik
■ Pikiran abstrak : Baik
■ Pikiran konkrit : Baik
■ Baca tulis : Baik
■ Visuospasial : Baik
■ Daya nilai : Baik
■ Pengendalian impuls : Baik
■ Reliabilitas : Reliable
■ Pertimbangan (judgement) : Baik
■ Tilikan (insight) : 6 (pasien sadar bahwa keluhannya membuat
gangguan dalam diri pasien dan keluarganya sehingga pasien ingin
menyembuhkan keluhannya agar tidak mempengaruhi hubungannya terhadap
pekerjaan dan orang di sekitarnya)
PEMERIKSAAN
FISIK
■ Kesadaran umum : Kompos mentis
■ BB :35 kg
■ TB :160 cm
Tanda vital
■ Tek. Darah :120/80mmHg
■ Nadi : 90 x/menit
■ Suhu : 36,50C
■ Pernafasan :20 x/menit
■ Kulit : tidak ada bekas luka, kemerahan (-), lebam (-)
■ Kepala : mesocephal, berambut lurus, pendek, hitam, tidak
mudah dicabut kulit tidak ada luka
■ Mata : bentuk simetris, pupil ODS bulat, isokor, reflex cahaya
(+/+), konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
■ Telinga : normotia, discharge (-/-)
■ Hidung : bentuk normal, secret (-/-), deviasi septum (-)
■ Tenggorokan : hiperemis (-), massa (-)
■ Leher : bentuk normal, kemerahan (-), KGB normal
■ Thorax
– Paru
■ Inspeksi : bentuk normal, luka (-)
■ Palpasi : stem fremitus sama kuat pada seluruh lapang paru
■ Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
■ Auskultasi : suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
– Jantung
■ Inspeksi : pulsasi iktus cordis tidak Nampak
■ Palpasi : iktus kordis tidak teraba
■ Perkusi
– Batas jantung : ICS II linea sternalis sinistra
– Pinggang jantung : ICS III parasternalis sinistra
– Kanan jantung : ICS V lineea sternals dextra
– Kiri jantung : ICS V linea midclacicula sinistra 2 cm ke medial
■ AXIS I
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkam pasien seorang perempuan, usia 23 tahun, tampak lesu dan pucat, penampilan sesuai usia,
kebersihan dan kerapian cukup. Didapatkan keluhan pasien yaitu merasakan cemas yang dialami sejak 3 bulan yang lalu. Cemas dirasakan saat pasien
memikirkan ujian semester yang akan dilakukan pada akhir bulan ini. Pasien takut tidak lulus Ujian Akhir semester karena kesibukan dalam pekerjaannya.
Sebulan terakhir Pasien merasa adanya peningkatan nafsu makan yang susah dikontrol dan kebiasaan ering makan dengan jumlah yang berlebihan berakibat
pada peningkatan berat badan yang berlebihan dan terlihat lebih gemuk. Karena tuntutan pekerjaan pasien melakukan diet namun masih mendapatkan
komentar pedas dari rekan satu profesi dan pihak management. Pasien merasa diet sehat yang dilakukan gagal karena masih merasa gemuk. Pasien juga
merasa tidak dapat menahan nafsu makannya yang besar sehingga pasien mencoba untuk mengkonsumsi pencahar dan pasien juga menggunakan jari setiap
seusai makan agar makanan yang dimakan dapat dimuntahkan kembali oleh pasien. Terdapat hendaya dalam melakukan pekerjaan
Berdasarkan pemeriksaan status mental : kontak psikis ada dan wajar, dapat dipertahankan, kesadaraan pskiatri terganggu, kesadaran sensorium composmentis,
tingkah laku normoaktif, sikap kooperatif, mood disforik, afek serasi, pembicaraan (kualitas : pembicaraan jelas, intonasi sedang, volume cukup, kecepatan
cepat, astikulasi jelas) kuantitas cukup, halusinasi dan ilusi (-) Bentuk pikir realistic, arus pikir koheren, isi pikir didapatkan preokupasi menderita penyakit
karena keluhan yang dideritanya. Orientasi dan daya ingat terganggu terutama pada situasi tertentu, perhatian dan konsentrasi baik dapat dipertahankan.
Psikofarmakoterapi/Pshycopharmacotherapy