Anda di halaman 1dari 39

REFLEKSI KASUS

ORIENTASI JIWA
Disusun oleh : Dwi Septiyani Dara Ninggar (30101407172)

Dokter Pembimbing :dr. Elly Noer Hidajati, Sp. KJ


IDENTITAS
• Nama : Nn. S
• Umur : 23 tahun
• Tempat/tanggal lahir : Semarang, 2 Februari 1997
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Semarang
• Agama : Islam
• Suku bangsa : Jawa
• Pendidikan terakhir : S1
• Pekerjaan : Manager
• Status pernikahan : Belum Menikah
• Tanggal periksa : 1 Mei 2020
• No. RM : 000123xxx
IDENTITAS PENGANTAR
• Nama : Ny. F
• Umur : 55 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Tlogosari, Semarang
• Agama : Islam
• Suku bangsa : Jawa
• Pekerjaan : Wiraswassta
• Hubungan dengan pasien : Ibu Kandung
ANAMNESIS
(KELUHAN UTAMA)
• Autoanamnesis : Pasien mengeluh sulit tidur
• Alloanamnesis : Pasien sulit tidur
ANAMNESIS
(RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG)
• Aulloanamnesis
Pasien mengeluh sulit tidur sejak 2 minggu yang lalu, setelah pasien pindah di tempat kerja yang
baru . Hal ini karena pasien merasa sudah nyaman dengan pekerjaannya yang lama. Satu setengah bulan
yang lalu pasien mendapat promosi kenaikan jabatan menjadi Manajer di perusahaan Jakarta. Pasien merasa
bimbang untuk memutuskan pindah ke Jakarta atau tetap bekerja di Semarang karena jika ia menerima
jabatannya di Jakarta ia merasa takut hidup di Jakarta sendirian tanpa ibunya. Pasien juga merasa nafsu
makan menurun, terutama saat ia memikirkan tentang tempat kerjanya yang baru. Hal tersebut membuat
pekerjaannya di kantor sebagai seorang manager terganggu sehingga pekerjaanya tidak dapat selesai
tepat waktu.Satu setengah bulan setelah pasien pindah ke tempat kerjanya yang baru, pasien merasa sedih
tetapi selalu didukung oleh ibunya , sehingga keluhan pasien seperti sulit tidur ,nafsu makan turun mulai
berkurang dan pekerjaan sebagai seorang manager selesai tepat waktu dan sudah tidak tergaggu lagi,
aktivitas sehari-hari, maupun aktivitas sosial juga tidak ada halangan.
• Pasien menjalin hubungan yang baik dengan teman-teman kantornya dan hubungan pasien dengan
keluarganya masih baik. Pasien mengaku perawatan diri masih baik, mandi 2 kali sehari secara mandiri.
Ketika waktu luang pasien masih memanfaatkan waktunya untuk menghabiskan waktu dengan
temannya. Pasien menyangkal perasaan tidak berdaya, hilang minat dan kegembiraan, mudah lelah,
kepercayaan diri berkurang, gagasan merasa bersalah dan tidak berguna, pandangan masa depan suram,
putus asa ataupun keinginan untuk bunuh diri. Pasien tidak mengeluhkan seperti merasa sakit kepala,
gemetar, kram pada anggota geraknya, jantung berdebar-debar, keringat dingin, sakit perut, dan mual.
• Pasien menyadari bahwa kondisinya mengganggu kehidupan sehari-hari sehingga pasien memutuskan
untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kejiwaan agar keluhannya dapat disembuhkan dan pasien
dapat beraktivitas seperti sediakala. Pada tanggal 1 Mei 2020 pasien datang ke Poli Kejiwaan RSJD
Amino Gondhoutomo dengan keluhan sulit untuk tidur semakin memberat dan hampir setiap hari
dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga merasa 2 minggu yang lalu, semakin lama nafsu
makan semakin menurun. Keluhan ini muncul dan semakin memberat sejak pasien pindah
ketempat kerjanya yang baru di Jakarta. Pasien tidur pada malam hari hanya 3 jam saja.Selain itu,
pasien baru akan makan ketika sudah berada di rumah setelah aktivitas kantor yang padat seharian
penuh, bahkan terkadang tidak makan kalau tidak dibujuk oleh ibu pasien.
RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA

• Riwayat penyakit/gangguan psikiatrik : baru pertama kali sakit


• Riwayat penyakit medis umum :
• Hipertensi : Disangkal
• Diabetes Mellitus : Disangkal
• Jantung : Disangkal
• Asma : Disangkal
• Trauma Kepala : Disangkal
• Penyakit Lain : Disangkal
• Riwayat penggunaan Alkohol, Rokok, dan zat lainnya : Disangkal
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI

• Riwayat Kehamilan dan Persalinan


Pasien merupakan anak tunggal. Kehamilan direncanakan dan diinginkan, ibu pasien sehat secara fisik dan
mental, sering memeriksakan kandungannya ke bidan. Tidak mengkonsumsi alkohol, zat terlarang lainnya,
hanya mengonsumsi obat-obatan (asam folat) dari bidan selama hamil. Pasien lahir spontan, cukup bulan
tanpa penyulit dan ditolong oleh bidan, langsung menangis, tidak ditemukan cacat fisik. Berat badan dan
Panjang badan normal. Tidak ada trauma saat persalinan. Pasien diasuh sendiri oleh orang tuanya.
• Riwayat Masa Anak-anak Awal (sejak lahir sampai usia 3 tahun)
Riwayat tumbuh kembang dan perilaku pasien sama dengan teman seusianya. Hubungan dengan teman
sebayanya baik dan pasien memiliki banyak teman dekat. Orang tua pasien mengajarkan untuk tersenyum,
mencium tangan orang tuanya, dan menyangi teman-temannya. Pasien merupakan anak yang penurut, pasien
cukup aktif. Pasien dapat berjalan pada usia 11 bulan, lancar bicara usia 2 tahun, toilet training dimulai usia 3
tahun, terkadang pasien suka mengompol waktu tidur malam hari. Interaksi dengan orangtua dan sekelilingnya
baik. Pasien dirawat sendiri oleh orang tuanya. Pasien lebih sering menghabiskan waktu dengan Ibunya karena
Ayahnya sibuk bekerja dan tidak ada waktu untuk menemaninya bermain.Tidak ada riwayat mimpi berulang.
• Riwayat Masa Anak-anak Pertengahan (usia 3-11 tahun)
Pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan teman seusianya. Ayah dan ibu pasien tidak pernah marah bahkan
memukul dan berbicara nada tinggi kepada pasien. Ibu pasien selalu mengajarkan untuk tidak mudah marah,
menjaga perasaan orang lain, membantu orang yang kesusahan, dan selalu ada untuk putrinya. Pasien dan ibunya
memiliki hubungan yang baik dan sangat dekat. Pasien tidak merasa kesulitan dalam pelajaran di sekolah,
memiliki banyak teman dekat. Meski memiliki banyak teman, pasien lebih memilih untuk mengikuti teman
temannya dalam hal pertemannya. Pasien bukan seorang pemimpin dalam hubungan pertemannya. Meskipun
demikian,pasien merupakan siswa berprestasi dan sering menjadi juara kelas.Tidak memiliki fobia, menyangkal
melakukan kekerasan pada binatang, sudah tidak mengompol sejak kelas 1 SD. Pasien memulai sekolah dasar
pada saat usia 6 tahun, tidak pernah tinggal kelas dan ditempuh dalam waktu 6 tahun. Pasien diajarkan untuk
sholat 5 waktu dan mengaji setiap harinya setelah sholat maghrib dengan keluarganya di rumah.
• Riwayat Masa Anak-anak Akhir-Remaja (usia 11 – 17 tahun)
Pertumbuhan dan perkembangan pasien sesuai dengan teman seusianya. Pasien memiliki banyak teman
dan beberapa teman dekat. Idola pasien adalah Ibunya. Pasien tidak pernah mengkonsumsi alkohol serta
zat lainnya, pasien juga tidak merokok. Pasien mulai menyukai lawan jenis sejak lulus SMP. Pasien pernah
berpacaran dengan teman satu sekolahannya selama 2 tahun. Pasien pertama kali haid usia 13 tahun,
pertumbuhan sekunder pasien tidak terlambat. Pasien merupakan pribadi yang sangat ramah, senang
bercerita dan beroganisasi, sehingga memiliki banyak teman. Walaupun pasien berprestasi dalam hal
akademik, pasien sering merasa tidak percaya diri dengan dirinya. Dalam hal organisasi, pasien jarang
sekali untuk berependapat karena pasien takut,jika pendapatnya berbeda dengan temannya dan teman
temannya memusuhinya. Namun,hal tersebut tidak mengganggu aktivitas organisasinya. Hubungan pasien
dengan guru sekolahnya baik. Ayah pasien selalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga ia jarang
berkomunikasi dengan ayahnya, sehingga keseharian dirumah ia menghabiskan waktu dengan ibunya.
Ibunya tidak pernah membiarkan anaknya sendirian. Namun pasien tetap baik baik saja dan dapat
mengurus dirinya sendiri ,saat ibunya memiliki kepentingan untuk menghadiri sebuah acara atau menginap
di luar kota karena memiliki urusan.
• Masa dewasa (lebih dari 18 tahun)
• Riwayat Pendidikan
• SD : ditempuh 6 tahun tanpa tinggal kelas
• SMP : ditempuh 3 tahun tanpa tinggal kelas
• SMA : ditempuh 3 tahun tanpa tinggal kelas
• Universitas : S1 ditempuh selama 3,5 tahun

• Riwayat Pekerjaan
Pasien mulai bekerja langsung setelah lulus kuliah di suatu perusahan swasta. Awalnya pasien diterima
sebagai staff biasa, kemudian karena kinerjanya bagus,6 bulan kemudian pasien mendapat promosi
kenaikan jabatan menjadi Manager di perusahaan Jakarta. Saat mendapatkan promosi tersebut pasien
merasa bingung untuk mengambil keputusan pindah ke Jakarta karena dia tidak ingin pisah dengan Ibunya
dan merasa tidak mampu hidup sendirian di Jakarta. Saat bekerja di perusahaan yang lama di Semarang
paisen tidak memiliki konflik dengan teman temannya di kantor. Pasien menjalin hubungan yang baik
dengan temannya di kantor.
 
• Riwayat Pernikahan
Pasien belum menikah.
 
• Riwayat Keagamaan
Pasien beragama Islam dan menjalani ibadah dengan baik. Sejak kecil pasien sudah diajarkan kedua orang
tuanya untuk sholat 5 waktu dan mengaji.
• Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah terlibat masalah hukum dan tidak pernah ditahan.
• Riwayat Aktivitas Sosial
Hubungan pasien dengan keluarga dan tetangga baik dan sering berkomunikasi, pasien sering terlibat
dalam kegiatan di lingkungannya. Pasien sangat dekat dengan ibunya, jika pasien memiliki masalah, pasien
selalu meminta pendapat kepada Ibunya dan menurutinya.Pasien memiliki banyak teman dan memiliki
hubungan baik dengan teman temannya.
• Situasi hidup sekarang
Pasien tinggal di rumah sewa (kost) lantai 1 di Jakarta sendirian. Ibu dan ayahnya tinggal di Semarang.
Penghasilan dari hasil kerjanya sebagai manager cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien. Hubungan
pasien dengan keluarga dan tetangga baik. Ketika beraktivitas sehari-hari pasien merasa sedih sehingga
pasien sulit tidur dan nafsu makan berkurang sehingga menyebabkan gangguan pekerjaan di kantor, hal
tesebut disebabkan karena ia mendapat jabatan yang baru di Jakarta.
• Riwayat Psikoseksual
Pasien tidak pernah berhubungan seksual. Orang tua pasien memberi pengertian tentang perkembangan
seksual pasien. Pasien tidak pernah mengalami pelecahan dan kekerasan seksual. Orientasi seksual pasien
adalah perempuan. Tidak pernah berhubungan dengan sesama jenis.
• Riwayat Keluarga

Di keluarga pasien tidak ada yang memiliki penyakit yang sama dengan pasien. Dalam keluarga pasien
memiliki hubungan paling dekat dengan Ibunya karena dari kecil ia sering menghabiskan waktu dengan
Ibunya serta pasien selalu mendapatkan ketenangan saat bercerita dengan Ibunya ketika ada
masalah.Namun, jika ibunya tidak ada atau sedang ada acara pasien masih bisa melakukan pekerjaannya
sendiri. Pasien kurang dekat dengan Ayahnya karena sibuk dengan urusan pekerjaan.
 
Keterangan:

= laki-laki

= perempuan

= pasien
 
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Penampilan
• Seorang perempuan usia 23 tahun, tampak pucat, penampilan agak berantakan, sesuai usia, kebersihan
dan kerapian baik.
• B. Kesadaran
• Psikiatri : jernih
• Sensorium : compos mentis
a. Tingkah laku
• Hipoaktif ( -)
• Hiperaktif ( - )
• Normoaktif ( +)
• Stupor ( -)
• Agresif ( -)
• Verbigrasi ( -)
• Perseverasi ( -)
• Eshoprasi( - )
• Escholalia ( -)
b.Sikap
• Apatis ( -)
• Kooperatif ( +)
• Negativisme ( -)
• Permusuhan ( -)
• Dependent ( -)
• Pasif ( -)
• Aktif ( -)
• Rigid ( -)
C. Mood dan Afek
• Afek
• Serasi ( + )
• Tidak serasi ( -)
• Datar ( -)
• Tumpul ( -)
• Labil ( -)
• Mood ( -)
• Eutimik ( -)
• Hipertimik ( -)
• Hipotimik ( -)
• Disforik ( + )
• Tension ( -)
D. Pembicaraan
• Kualitas : Koheren
• Kuantitas : intonasi jelas, artikulasi jelas, volume dan isi baik
• Sikap terhadap pemeriksa
• Kooperatif
E.Kontak psikis
• Ada, wajar dan dapat dipertahankan
F.Persepsi dan Gangguan Persepsi
1.Persepsi normal/ tidak ada gg psikologi fgs jiwa/mental
2.Halusinasi : tidak ada
• Visual ( - )
• Auditorik ( - )
• Olfaktorik ( - )
• Taktil ( - )
• Haptik ( - )
• Gustatorik ( - )
3. Ilusi : tidak ada
• Visual( - )
• Auditorik ( - )
• Olfaktorik ( - )
• Taktil ( - )
• Haptik ( - )

4.Depersonalisasi ( - )
5. Derealisasi ( -)
H. Gangguan proses pikir
1.Bentuk pikir : realistik/non-realistik/autistik
2. Arus pikir
• Flight of idea ( - )
• Inkoherensi ( - )
• Sirkumstansial ( - )
• Koheren ( + )
• Hedonisme ( - )
• Retardasi ( - )
• Regresi ( - )
• Blocking ( - )
• Prevalensi ( - )
• Verbigerasi ( - )
• Asosiasi longgar ( - )
3.Isi pikir : tidak ada gangguan isi pikir
• Tough of echo ( - )
• Tough of invertion ( - )
• Tough of withdrawal ( - )
• Tough of broadcasting ( - )
• Delution of control ( - )
• Delution of influence ( - )
• Delution of pasivity ( - )
• Delution of perception ( - )
• Waham somatik ( - )
• Waham kebesaran ( - )
• Waham kejar ( - )
• Waham curiga ( - )
• Waham berdosa ( - )
• Waham magistik ( - )
• Miskin isi pikir ( - )
• Fobia ( - )
• Obsesif kompulsif ( - )
• Preocupation ( - )
I. Sensorium dan Kognisi
Sensorium (kesadaran, perhatian) kognisi (daya ingat, daya pikir, daya belajar)
1. Kesadaran :
• Kuantitatif (medis umum) : kompos mentis
• Kualitatif (psikiatrik) : jernih

2. Orientasi
• Tempat : Baik
• Waktu : Baik
• Personal : Baik
• Situasional : Baik

3. Daya ingat
• Segera : Baik
• Sesaat : Baik
• Jangka panjang : Baik
4.Konsentrasi : Baik
5.Perhatian : Baik
6.Pikiran abstrak : Baik
- Menilai konsep dan gagasan pasien (peribahasa)
7.Pikiran konkrit : Baik
8.Baca tulis : Baik
9.Visuospasial : Baik
10. Daya nilai : Baik
J.Pengendalian impuls : Baik
K. Reliabilitas : Reliable
L. Pertimbangan (judgement) : Baik
M. Tilikan (insight) : 6 (kesadaran emosional tentang motif` dan perasaan didalam diri pasien dan
orang – orang penting dalam kehidupannya,yang dapat menyebabkan perubahan dasar dalam perilaku).

 
PEMERIKSAAN FISIK
A. Pemeriksaan fisik umum
1. Kesadaran umum : Kompos mentis
2. Tanda vital
• Tek. Darah :120/80 mmHg
• Nadi : 98 x/menit
• Suhu : 36,50C
• Pernafasan : 22 x/menit
3. Status gizi : kesan gizi cukup
• Berat Badan : 56 kg
• Tinggi Badan : 157 cm
• Indeks Massa Tubuh: 22,71 kg/m2 (kesan gizi cukup)
4. Kulit : tidak ada sikatrik, tidak ada tanda peradangan
5.Kepala : mesocephal, nyeri tekan -, massa -
6.Mata : refleks cahaya +/+, diameter pupil 3/3mm, isokor +/+
7. Telinga: nyeri tekan -/-, discharge -/-
8. Hidung : hipertrofi konka -/-, corpus alienum -/-, sekret -/-, dbn
9.Tenggorokan : hiperemis -/-, T1/T1, detritus -/-
10.Leher : pembesaran KGB -/-

11. Thorax : dalam batas normal


a. Inspeksi :
• Pergerakan dinding dada simetris.
• Retraksi intercostal (-/-).
• Penggunaan otot-otot bantu pernapasan (-)
b. Palpasi :
• Nyeri tekan (-/-), tidak teraba massa
• Vokal fremitus positif di kedua lapang paru.
• Iktus cordis : tidak dilakukan
c. Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
d. Auskultasi : Vesikuler +/+, ronkhi -/- , wheezing -/- , suara jantung I, II normal, murmur (-), gallop (-)
 
12. Abdomen : dalam batas normal
a. Inspeksi : datar, hiperemis -/-
b. Auskultasi : bising usus (+) Normal (6x/menit)
c. Palpasi :
• nyeri tekan -/- regio epigastrium
• Hepar : Tidak teraba pembesaran
• Lien : Tidak teraba
• Ballotement : -/-
d. Perkusi : timpani
13. Urogenital : BAK + (frekuensi, warna, kuantitas cukup)
14. Ekstremitas : akral hangat , sianosis -/-
B. Pemeriksaan neurologis
1.GCS : E4V5M6
2. Kaku kuduk : (-)
3. Nervus craniales : dalam batas normal
4. Motorik : 5/5
5/5
5. Sensorik : +/+
+/+
6. Refleks fisiologis : +/+
+/+
7. Refleks patologis: -/-
-/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG/PELENGKAP/TAMBAHAN/PENENTU
A. Pemeriksaan penunjang terkait psikatrik
• Hamilton Rating Scale for Depression (5)  <7 (normal)
• Hamilton Rating Scale for Anxiety(4)  <13 (normal)
B. Pemeriksaan penunjang terkait medis umum
• Tidak dilakukan
FORMULASI DIAGNOSIS
Seorang perempuan usia 23 tahun berpenampilan sesuai dengan usianya, kerapian dan kebersihan cukup.
AXIS I
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkam pasien seorang perempuan, usia 23 tahun,
penampilan sesuai usia, kebersihan dan kerapian cukup. Didapatkan keluhan pasien mengalami sulit tidur
dan nafsu makan berkurang.
Gejala minor depresi (2)  tidak memenuhi dx depresi Menyingkirkan dx depresi
Pasien mengeluh sulit tidur,namun tidak terdapat gejala tidak tenang (cemas) seperti sulit konsentrasi,
ketegangan motoric seperti sakit kepala, gemetaran dan tidak ada hiperaktivitas otonom seperti
berkeringat,jantung berdebar yang merupakan gejala kecemasan dan tidak ada keluhan yang dapat
memenuhi kriteria cemas menyeluruh .
• Menyingkirkan dx cemas
Tidak dapat memenuhi kriteria campuran anxietas dan depresi karena gejala berkaitan erat dengan
kejadian, situasi stressfull kehidupan yang jelas dan tidak memenuhi kriteria gangguan campuran
anxietas dan depresi. Terdapat hendaya dalam melakukan pekerjaan kantor.
PPDGJ III F 43.2
• Point 2  gangguan terebut tidak akan terjadi seandainya tidak mengalami hal tersebut.
• Point 3  (Manifestasi dari gangguan mencakup afek depresif, anxietas, campuran anxietas-depresif,
disertai adanya dissabilitas dalam kegiatan sehari-hari. Tidak ada satupun dari gejala tersebut yang
spesfifik untuk mendukung diagnosis)  Hanya terdapat symptom cemas dan depresi, tapi tidak
memenuhi kriteria diagnosis gangguan campuran anxietas dan depresi.
Hal ini karena 1,5 bulan yang lalu pasien mendapatkan peningkatan jabatan dan harus pindah kerja ke
Jakarta. Satu bulan setelah pasien pindah ke tempat kerjanya yang baru, pasien mulai merasa merasa
sulit tidur & nafsu makan menurun. Pasien selalu didukung oleh ibunya , sehingga setelah satu setengah
bulan pasien keluhan sulit tidur ,nafsu makan turun mulai berkurang dan tidak terganggu dalam pekerjaan,
aktivitas sehari-hari, maupun aktivitas sosial.
• Menyingkirkan diagnosis Reaksi Stress Akut  Pada Reaksi Stress Akut gejala biasanya timbul
setelah beberapa menit atau segera setelah kejadian dan gejala dapat menghilang dengan cepat (dalam
beberapa jam) atau bias saja baru mereda setelah 24 – 48 jam dan biasanya hamper menghilang setelah 3
hari (PPDGJ III F 43.0)
• PPDGJ III F 43.2 poin 4  (onset biasanya terjadi dalam 1 bulan setelah terjadinya kejadian yang
“stressfull” dan tidak bertahan melebihi 6 bulan)  Pada pasien keluhan mulai muncul 1 bulan
setelah stressor (pindah kerja) dan keluhan tidak bertahan lebih dari 6 bulan.
• Diagnosis tergantung pada evaluasi terhadap hubungan antara: kejadian, situasi yang “stressfull” dan
jelas bahwa gangguan tersebut tidak akan terjadi seandainya tidak mengalami hal tersebut.  Gangguan
penyesuaian
• Berdasarkan pemeriksaan Status Mental: kontak psikis ada dan wajar, dapat dipertahankan, kesadaraan
pskiatri jernih, kesadaran sensorium komposmentis, tingkah laku normoaktif, sikap kooperatif, mood
disforik, afek serasi, pembicaraan (kualitas: pembicaraan jelas, intonasi sedang, volume cukup,
kecepatan cepat, astikulasi jelas) kuantitas cukup, halusinasi dan ilusi disangkal. Bentuk pikir realistik,
arus pikir koheren, tidak terdapat gangguan isi pikir. Orientasi dan daya ingat baik, perhatian dan
konsentrasi baik dapat dipertahankan. Tilikan 6.
• Pemeriksaan Fisik  Normal,Tidak terdapat gangguan organik
• Sesuai PPDGJ III dapat dikategorikan F43.2 Gangguan Penyesuaian
• AXIS II
Berdasarkan anamnesis riwayat masa kanak - kanak hingga dewasa dapat disimpulkan pasien memiliki ciri
kepribadian dependen, yaitu pada masa anak-anak sampai dewasa pasien lebih sering menghabiskan
waktu dengan Ibunya karena Ayahnya sibuk bekerja dan tidak ada waktu untuk menemaninya.Ibunya tidak
pernah meninggalkan pasien sendirian. Namun saat ibunya pergi untuk suatu acara pasien dapat
mengerjakan pekerjaannya sendiri. Pasien tidak merasa kesulitan dalam pelajaran di sekolah,
pasien memiliki banyak teman dekat. Meski memiliki banyak teman, pasien lebih memilih untuk
mengikuti teman temannya dalam hal pertemannya. Pasien bukan seorang pemimpin dalam hubungan
pertemannya. Meskipun demikian,pasien merupakan siswa berprestasi dan sering menjadi juara
kelas. Walaupun pasien berprestasi dalam hal akademik, pasien sering merasa tidak percaya diri
dengan dirinya. Dalam hal organisasi, pasien jarang sekali untuk berependapat karena pasien
takut,jika pendapatnya tidak diterima dan teman temannya memusuhinya.Namun, hal tersebut
tidak mengganggu aktivitasnya dalam berorganisasi.
Pada riwayat pramorbid pasien pasien memiliki beberapa perilaku yang menggambarkan pasien memiliki
ciri kepribadian dependen seperti pasien selalu bergantung dengan ibunya, pasien merasa kurang percaya
diri, pasien sulit untuk mengeluarkan pendapat dan pasien lebih suka sebagai pengikut daripada seorang
pemimpin. Tetapi hal ini tidak mengganggu dirinya maupun orang lain, tidak menimbulkan hendaya dalam
pekerjaan dan aktivitas, serta tidak terdapat perilaku maladaptif sehingga belum bisa dikatakan gangguan
kepribadian. (Ciri kepribadian dependen)
AXIS III
• Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, tidak dapatkan gangguan kondisi medis umum (Z03.2)
AXIS IV
• Masalah berkaitan dengan pekerjaan (pindah kerja)
AXIS V
• GAF 1 tahun terakhir : 85
• GAF mutakhir : 71
DIAGNOSIS MULTIAXIAL

AXIS I : F43.2 Gangguan Penyesuaian


DD Axis I :F43.22 Gangguan penyesuaian reaksi campuran Anxietas dan depresi
F41.2 Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi
F43.0 Reaksi Stress akut
AXIS II : Z03.2 tidak ada diagnosis axis II (Ciri kepribadian dependen)
AXIS III : Z03.2 tidak ada diagnosis axis III
AXIS IV : Masalah berkaitan dengan pekerjaan (Pindah kerja)
AXIS V
• GAF 1 tahun terakhir : 85
• GAF mutakhir : 71
PENATALAKSANAAN

A. Terapi Psikososial/Pshycosocialtherapy
• Support group therapy
• Support family therapy

B. Psikofarmakoterapi
R/Sertalin tab 50 mg no.X
S 1dd tab 1/2
---------------------------------------- v
R/Lorazepam tab 1 mg No.X
S2 dd tab 1
---------------------------------------- v
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai