Oleh:
Nilam Nur Imani
30101407267
Pembimbing:
dr. Elly NoerHidajati., Sp. KJ
STATUS PSIKIATRI
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.M
Umur : 24 tahun
Tempat/tanggal lahir : Semarang, 2 Februari 1995
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan Ketileng Raya, Semarang
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : Mahasiswa
Status pernikahan : Belum menikah
Tanggal periksa : 23 April 2019
No. RM : 213xxx
STATUS PSIKIATRI
Identitas Pengantar
Nama : Ny. S
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Ketileng Raya, Semarang
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan dengan pasien : Ibu
RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis : Pasien sulit tidur
Alloanamnesis : Pasien terlalu bersemangat dan sulit tidur.
RIWAYAT PSIKIATRIK
Riwayat Penyakit Sekarang
Pada akhir tahun 2018, sekitar bulan Oktober, pasien mulai mengeluh nyeri pada perutnya, kosentrasi dan
perhatian berkurang, serta mudah lelah setelah melakukan pekerjaan ringan seperti membersihkan kamar
tidur. Keluhan ini muncul setelah pasien putus dengan pacarnya. Selain itu, pasien selalu teringat kenangan
bersama pacarnya yang membuat pasien sulit untuk tidur. Pasien sudah berhubungan dengan pacarnya
kurang lebih selama 3 tahun, dan keluarga mereka sudah saling mengenal satu sama lain. Beberapa bulan
sebelum putus, mereka bertengkar karena pacar pasien salah paham dengan kedekatan pasien dan sahabat
pasien yang membuat pacar pasien meminta putus. Setelah putus, pasien sudah pernah mencoba untuk
mendekati wanita lain, tetapi selalu gagal karena pasien masih teringat mantan pacarnya. Pasien
mengatakan kejadian ini membuat pasien malas untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan dan
mandi hanya dilakukan 1x sehari. Aktivitas sosial dengan tetangga dan teman-temannya mulai terganggu.
Pasien juga sudah mulai malas melakukan hobinya bermain game. Waktu luang pasien hanya digunakan
untuk berdiam diri di kamar. Hal ini membuat ibu pasien membawa pasien berobat ke psikiater. Oleh
psikiater, pasien didiagnosis mengalami depresi. Pasien mendapat obat minum rutin dan wajib kontrol
setiap 2 minggu sekali. Pasien selalu kontrol rutin ditemani oleh ibunya, dan minum obat sesuai anjuran
yang telah diberikan selama 5 bulan.
RIWAYAT PSIKIATRIK
Setelah 5 bulan, pasien merasa keluhan-keluhan yang dirasakan pasien seperti nyeri perut, konsentrasi dan
perhatian berkurang, mudah lelah dan sulit tidur sudah tidak dirasakan. Menurut keluarga pasien, keluhan-
keluhan tersebut juga sudah tidak ditemukan pada pasien, sehingga pasien tidak melanjutkan kontrol ke
psikiater. Selain itu, menurut pasien obat yang ia minum terkadang menyebabkan pusing sehingga pasien
tidak lagi minum obat tersebut. Pasien juga sudah bersosialisasi baik dengan tetangga dan teman-temannya.
Hubungan pasien dengan keluarga juga baik. Kondisi tersebut dirasakan selama kurang lebih 1,5 bulan.
Pasien sudah kembali beraktifitas seperti sebelum muncul keluhan. Pasien sudah tidak merasakan keluhan
apapun seperti hilang minat dan kegembiraan, mudah lelah, sulit tidur, nafsu makan berkurang, dan
konsentrasi perhatian berkurang. Pasien menyangkal melihat atau mendengar sesuatu yang tidak jelas
sumbernya. Pasien rutin membantu ibu dalam mengerjakan pekerjaan rumat seperti membersihkan rumah,
Aktivitas sehari-hari seperti makan dan mandi dilakukan pasien seperti biasa. Hubungan sosial dengan
teman dan tetangga baik. Hubungan dengan keluarga juga baik. Pasien sering melakukan kegiatan yang
pasien sukai seperti mengendarai motor di jalan raya dan touring motor.
RIWAYAT PSIKIATRIK
Namun dalam dua minggu terakhir, pasien sering melakukan hal-hal yang aneh seperti mengerjakan thesis
tanpa kenal lelah, olahraga seperti lari selama satu jam tanpa henti. Pasien adalah lulusan S1 kedokteran
UGM yang sekarang sedang mengerjakan thesis S2 nya padahal pasien adalah mahasiswa semester 2 yang
belum diwajibkan menulis thesis. Pasien mengaku sedang melakukan penelitian untuk menciptakan obat
baru, dan mengatakan hanya dia yang mampu membuat obat tersebut. Pasien juga mengatakan, setiap pagi
pasien melakukan olahraga seperti lari selama satu jam. Setelah lari, pasien langsung melanjutkan
mengerjakan thesis S2 nya tanpa istirahat terlebih dahulu, tetapi pasien tidak merasa kelelahan akan hal
tersebut. Pasien mengerjakan thesis hingga larut malam, karena merasa diri pasien tidak membutuhkan
waktu untuk tidur. Aktivitas sehari-hari seperti makan dan mandi masih dilakukan sendiri seperti biasa.
Aktivitas sosial dengan teman dan tetangga menurun karena pasien sudah tidak pernah keluar rumah, tetapi
pasien masih mengobrol dengan orang yang ada dirumah seperti ibu dan ayahnya. Menurut ibu pasien,
setiap hari pasien selalu bercerita dari awal hingga akhir mengenai perkembangan thesis S2 nya. Pasien
tidak hanya bercerita tentang thesis tersebut kepada ibunya, tetapi juga bercerita kepada ayah dan kedua
kakak pasien.
RIWAYAT PSIKIATRIK
Tanggal 23 April 2019, pasien diantar ibunya ke poliklinik jiwa RSJD Amino Gondhoutomo Semarang,
dengan keluhan terlalu bersemangat saat mengerjakan thesis S2 nya sehingga membuat pasien sulit tidur
dan jarang keluar rumah. Ibu pasien juga mengatakan, pasien setiap hari selalu menceritakan tentang
perkembangan thesis S2 tersebut. Pasien bercerita kepada ayah, ibu, dan bahkan kedua kakak pasien.
Menurut ibu pasien, pasien sebelumnya tidak pernah mengalami hal-hal seperti terlalu bersemangat dan
berbicara berlebihan mengenai suatu hal. Pasien menyangkal adanya gangguan tidur seperti terbangun
dengan cemas, berkeringat dan berdebar maupun adanya mimpi buruk. Pasien menyangkal keluhan seperti
melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain atau mendengar sesuatu yang sumbernya tidak jelas. Pasien
juga menyangkal merasa diawasi atau dimata-matai, merasa semua pikirannya di kendalikan oleh sesuatu
dari luar. Sekitar enam bulan yang lalu pasien pernah mengalami keluhan sulit tidur. Pasien sudah pernah
berobat ke psikiater dan mengikuti pengobatan teratur, sampai pasien merasa sudah sehat dan keluarga
pasien pun sudah tidak melihat keluhan apapun pada pasien, sehingga pasien memutuskan untuk
menghentikan pengobatan tersebut. Aktivitas sehari-hari saat ini seperti makan masih dilakukan sendiri
seperti biasa, tetapi pasien mandi hanya 1x sehari karena terlalu banyak menghabiskan waktunya hanya
untuk mengerjakan thesisnya. Hubungan sosial dengan tetangga dan teman pasien menurun karena pasien
lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, namun hubungan dengan keluarga masih baik..
RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
Riwayat Pekerjaan
Pasien belum bekerja, karena setelah lulus S1 Kedokteran pasien langsung melanjutkan studi S2.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Riwayat Pernikahan
Pasien belum menikah.
Riwayat Keagamaan
Pasien beragama Islam dan menjalani ibadah dengan baik. Sejak kecil pasien sudah diajarkan kedua orang tuanya
untuk sholat 5 waktu dan mengaji.
Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah terlibat masalah hukum dan tidak pernah ditahan.
Riwayat Psikoseksual
Pasien tidak pernah berhubungan seksual. Orang tua pasien memberi pengertian tentang perkembangan seksual pasien.
Pasien tidak pernah mengalami pelecahan dan kekerasan seksual. Orientasi seksual pasien adalah laki-laki. Tidak
pernah berhubungan dengan sesama jenis.
RIWAYAT KELUARGA
Di keluarga pasien tidak ada yang memiliki penyakit yang sama dengan pasien. Dalam keluarga pasien
memiliki hubungan paling dekat dengan Ibunya karena dari kecil ia sering menghabiskan waktu dengan Ibunya
serta pasien sering bercerita dengan Ibunya ketika bersama.
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Pasien
= Satu Rumah
STATUS MENTAL
B. Sikap
a. Tingkah laku
Apatis ( - )
Hipoaktif ( - ) Kooperatif ( + )
Hiperaktif ( + ) Negativisme ( - )
Permusuhan ( - )
Normoaktif ( - ) Dependent ( - )
Stupor ( - ) Pasif ( - )
Aktif ( - )
Agresif ( - )
Rigid ( - )
Verbigrasi ( - )
Perseverasi ( - )
Eshoprasi ( - )
Escholalia ( - )
A. Mood dan Afek
B. Afek
A. Mood
Serasi ( + )
Eutimik ( - ) Tidak serasi ( - )
Hipertimik ( - ) Datar ( - )
Tumpul ( - )
Hipotimik ( - )
Labil ( - )
Disforik ( - )
Tension ( - )
Euforik ( + )
STATUS MENTAL
Pembicaraan
Kualitas : Logorrhea
Kuantitas : bicara cepat, volume besar dan sulit diinterupsi
Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
Kontak psikis
Ada, wajar dan dapat dipertahankan
GANGGUAN PROSES PIKIR
Waham somatik ( - )
Waham kebesaran ( + )
SENSORIUM DAN KOGNITIF
Sensorium (kesadaran, perhatian) kognisi (daya ingat, daya pikir, daya belajar)
Kesadaran
Kuantitatif (medis umum) : kompos mentis
Kualitatif (psikiatrik) : jernih
Orientasi
Tempat : Baik
Waktu : Baik
Personal : Baik
Situasional : Baik
Daya ingat
Segera : Baik
Sesaat : Baik
Jangka panjang : Baik
Konsentrasi : Baik
Perhatian : Baik
Pikiran abstrak : Baik
Pikiran konkrit : Baik
Baca tulis : Baik
Visuospasial : Baik
Daya nilai : Baik
Pengendalian impuls : Baik
Reliabilitas : Reliable
Pertimbangan (judgement) : Baik
Tilikan (insight) :4
Pasien menyadari bahwa dirinya sakit namun tidak mengetahui penyebab penyakitnya.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik umum
Kesadaran umum : Kompos mentis
Tanda vital
Tek. Darah :120/80 mmHg
Nadi : 100 x/menit
Suhu : 36,50C
Pernafasan : 24 x/menit
Status gizi : kesan gizi cukup
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 165 cm
Indeks Massa Tubuh : 22,03 kg/m2 (kesan gizi cukup)
Kulit : dalam batas normal
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : dalam batas normal
Mata : dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Tenggorokan : dalam batas normal
Leher : dalam batas normal
Thorax : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Urogenital : dalam batas normal
Ekstremitas : dalam batas normal
Status neurologis
GCS : E4V5M6
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG/PELENGKAP/TAMBAHAN/PENENTU
Pemeriksaan penunjang terkait psikatrik
Altman Self-Rating Mania Scale hasil 19 (kemungkinan besar kondisi hipomanik atau manik)
90
80
70
60
50
40
30
20
10
y
1 tahun terakhir 6 bulan SMRS 2 bulan SMRS 2 minggu saat periksa
DIAGNOSTIK MULTIAKSIAL
AXIS I : F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik
DD Axis I :F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik
F30.1 Mania Tanpa Gejala Psikotik
AXIS II : Z03.2 tidak ada diagnosis axis II (Ciri kepribadian dissosial)
AXIS III : Z03.2 tidak ada diagnosis axis III
AXIS IV :
Masalah berkaitan dengan lingkungan (putus dengan pacar)
AXIS V
GAF 1 tahun terakhir : 90
GAF mutakhir : 70
PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi
Psikokofarmakoterapi
R/ Lithium carbonate tab 200 mg No X
S 2 dd tab I
---------------------------------------- v
R/ Alprazolam tab 0,5 mg no. X
S 2 dd tab I
---------------------------------------- v
PENATALAKSANAAN
Non Farmakoterapi
Terapi Psikososial/Pshycosocialtherapy
- Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya, penyebab, cara mengatasi, terapi dan prognosis
- Memotivasi pasien untuk minum obat teratur, serta memberi kenyamanan, didukung egonya, agar lebih bisa
beradaptasi optimal dalam fungsi sosial dan pekerjaannya
Cognitif Behavioral Therapy (CBT)
memperbaiki cara berpikir pasien dengan cara pasien harus selalu berfikir positif mengenai kakaknya yang membantu
ekonominya
Memberikan kesempatan terhadap pasien untuk menceritakan keluhan dan isi hati sehingga perasaan lebih lega, serta
memberitahu lebih mendekatkan diri terhadap Allah SWT dengan cara salat 5 waktu
menganjurkan untuk berobat dan minum obat teratur
Terapi Keluarga
Dukungan keluarga kepada pasien untuk membangun kepercayaan diri
PROGNOSIS
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
TERIMA KASIH