Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 1:

1. ANISA LOLA VANIANDA


2. ANNISA DWI NOVIANA
3. AWWAL AL FAUZIAH
4. BELLA PUSPA SARI
5. CATHARINA HERMANUS PUTRI
6. CHAIRANI ADE PUTRI FUADI
7. DELLA NOFRIANTIKA
8. DIAH PUSPITA SARI
9. DORA ANGGILIA RINJANI
PENGERTIAN GLUKOSA URINE
Glukosa urine adalah gugus gula sederhana yang masih ada
di urine setelah melewati berbagai proses di ginjal. Kalau
ada glukosa di urine, berbahaya berarti ada yang tidak
beres waktu proses urinisasi. Disebabkan karena kurang
hormon insulin, yaitu hormon yang mengubah glukosa
menjadi glikogen (kalau kurang berarti gula di darah
tinggi). Kalau gula darah tinggi, otomatis gula di darah
juga tinggi.
PROSES PEMBENTUKAN GLUKOSA URINE

Darah disaring oleh jutaan nefron, sebuah unit fungsional dalam ginjal. Hasil
penyaringan (filtrat) berisi produk-produk limbah (misalnya urea), elektrolit
(misalnya natrium, kalium, klorida), asam amino, dan glukosa. Filtrat
kemudian dialirkan ke tubulus ginjal untuk direabsorbsi dan diekskresikan;
zat-zat yang diperlukan (termasuk glukosa) diserap kembali dan zat-zat yang
tidak diperlukan kembali diekskresikan ke dalam urine.
Kurang dari 0,1% glukosa yang disaring oleh glomerulus terdapat dalam
urine (kurang dari 130 mg/24 jam). Glukosuria (kelebihan gula dalam urine)
terjadi karena nilai ambang ginjal terlampaui (kadar glukosa darah melebihi
160-180 mg/dl atau 8,9-10 mmol/l), atau daya reabsorbsi tubulus yang
menurun.
 Mekanisme terjadinya glukosuria:

 1.      Apabila GFR meningkat, reabsorbsi normal;

 2.      Apabila reabsorbsi meningkat, GFR normal;

 3.      Jika kadar gula darah normal, GFR menurun.


JENIS-JENIS PEMERIKSAAN GLUKOSA
URINE
1. Cara Benedict
Prinsip dari tes Benedict, yaitu glukosa dalam urine akan
mereduksi kuprisulfat (dalam benedict) menjadi kuprosulfat yang
terlihat dengan perubahan warna dari larutan Benedict tersebut.
Jadi, bila urine mengandung glukosa, maka akan terjadi reaksi
perubahan warna seperti yang dijelaskan di atas. Namun, bila tidak
terdapat glukosa, maka reaksi tersebut tidak akan terjadi dan warna
dari benedict tidak akan berubah. 
2. Cara Fehling
 Pereaksi fehling terdiri dari dua bagian, yaitu fehling A dan fehling
B. Fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan fehling B
merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium
tartrat.Pereaksi fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan
tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua.
3.  Cara Clinistes
Reagen yang digunakan pada cara clinistes, yaitu:
a.      Tablet clinictes siap pakai yang berisi kombinasi CuSO4;
b.      asam sitrat;
c.      Na2CO3 anhidrat;
d.      NaOH.
 Cara kerjanya, yaitu Satu tablet clinictes dalam tabung reaksi, ditambahkan 5 tete
urine. Tungggu 15 detik sampai gelembung udara yang terjadi habis. Lihat hasilnya
sambil dikock perlahan-lahan. Bandingkan warna yang terjadi dengan warna standar.
4. Cara Dengan Menggunakkan Carik Celup
 Metode carik celup (dipstick) dinilai lebih bagus karena lebih spesifik untuk glukosa
dan waktu pengujian yang amat singkat. Reagen strip untuk glukosa dilekati dua
enzim, yaitu glukosa oksidase (GOD) dan peroksidase (POD), serta zat warna
(kromogen) seperti orto-toluidin yang akan berubah warna biru jika teroksidasi. Zat
warna lain yang digunakan adalah iodide yang akan berubah warna coklat jika
teroksidasi.
FAKTOR KESALAHAN PEMERIKSAAN

Faktor terjadinya kesalahan


pemeriksaan glukosa urine, yaitu:
1.      Terlalu lama memanaskan;
2.      Urine yang di teteskan terlalu
banyak;
3.      Sebelum dibaca, tabung tidak
di kocok terlebih dahulu sehingga
rekasi tabung tidak merata.
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai