Anda di halaman 1dari 82

DASAR – DASAR

KESELAMATAN
DAN KESEHATAN
KERJA

Mirna Marintan Harahap, S.E


Pengawas Ketenagakerjaan
Daerah Istimewa Yogyakarta
PERKENALAN

Nama : Mirna Marintan Harahap, S.E

Pekerjaan : Pengawas Ketenagakerjaan

Instansi : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi


Daerah Istimewa Yogyakarta

No. HP : 0818 0821 7559

E-mail : ninamarintan79@gmail.com
TUJUAN PEMBELAJARAN :

Peserta diharapkan mampu :

 Mengetahui sejarah Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3);
 Mengetahui teori kecelakaan kerja;
 Memahami pelaksanaan identifikasi bahaya
dan penilaian risiko;
 Mengetahui Alat Pelindung Diri (APD)
DISKUSI

1. Apa yang anda ketahui mengenai K3?

2. Apa manfaat K3 bagi perusahaan dan bagi


pekerja?
ARTI DAN MAKNA LAMBANG PADA BENDERA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PENGERTIAN K3

 1. Menurut Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun


2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3, K3
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.

 2. ILO Tahun 2008, K3 adalah Sebuah ilmu untuk


antisipasi, rekognis, evaluasi dan pengendalian
bahaya yang muncul di tempat kerja yang dapat
berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan
pekerja, serta dampak yang mungkin bisa dirasakan
oleh komunitas sekitar dan lingkungan umum.
PENDEKATAN K3
• Hukum
• Kemanusiaan
• Ekonomi
UTAMAKAN KESELAMATAN
• Philosophy
DAN KESEHATAN KERJA
• Keilmuan
Undang undang No 1 tahun 1970 PENDEKATAN K3
• Pendekatan Hukum
• K3 merupakan ketentuan
Keselamatan Kerja

perundangan .
• K3 wajib dilaksanakan
• Pelanggaran thd K3 dpt
dikenakan sangsi pidana
(denda/kurungan)

• Tujuan :
• Melindungi TK dan orang lain,
asset dan lingkungan
UU NO. 13 TAHUN 2003
 Pasal 86
“Pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan
kerja”
 Pasal 87
“Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan”

SANKSI PIDANA
 Sanksi pidana penjara paling singkat 1(satu) bulan
dan paling lama 4 (empat) tahun dan /atau denda
paling sedikit Rp 10 juta dan paling banyak Rp.400
juta (Pasal 186 ayat (1))
PENDEKATAN K3
• Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan
penderitaan bagi sikorban/
keluarganya.
• K3 melindungi pekerja dan
masyarakat
• K3 bagian dari HAM
PENDEKATAN K3
• Pendekatan Ekonomi
• K3 mencegah
kerugian
• Meningkatkan
produktivitas
PENGERTIAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Philosophy
Upaya atau pemikiran dan penerapannya
yang ditujukan untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan
budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan
tenaga kerja
PENGERTIAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Suatu ilmu pengetahuan dan


Keilmuan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit akibat
kerja , dll

“ACCIDENT PREVENTION”
TUJUAN K3
• Melindungi para pekerja dan orang
lain di tempat kerja

• Menjamin agar setiap sumber


produksi/instalasi/pesawat dapat
dipakai secara aman dan efisien

• Menjamin proses produksi berjalan


lancar
SEJARAH K3
 Kurang lebih 1700 tahun sebelum Masehi raja Hamurabi dari kerajaan
Babylonia dalam kitab Undang-Undangnya menyatakan bahwa :
“ Bila sesorang ahli bangunan membuat rumah untuk seseorang dan
pembuatannya tidak dilaksanakan dengan baik sehingga rumah itu roboh
dan menimpa pemilik rumah hingga mati, maka ahli bangunan tersebut
dibunuh”

 Zaman Mozai ± 5 abad setelah Hamurabi, menyatakan bahwa :


“ Ahli bangunan bertanggungjawab ats keselamatan para pelaksana
dan pekerja dengan menetapkan pemasangan pagar pada setiap sisi area
bangunan”

 ± 80 tahun sesudah masehi, Plinius seorang ahli Encyclopia bangsa Roma


mensyaratkan agar para pekerja tambang harus menggunakan tutup hidung

 * Tahun 1450 Dominico Fontana diserahi tugas membangun obelesik di


tengah lapangan Pieter Roma, Ia selalu mensyaratkan agar pekerja
memakai topi baja.
 Revolusi industri di Inggris (abad 18) penggunaan mesin uap
Pengusaha berpendapat kecelakaan kerja merupakan bagian dan
resiko dari pekerjaan. Kecelakaan kerja merupakan beban pekerja.
Pekerja mendesak pengusaha untuk mengambil langkah - langkah
positif :
 Kecelakaan akibat kesalahan pekerja, pengusaha tidak
bertanggungjawab.
 Pemberian perawatan kepada korban kecelakaan kerja
berdasarkan prikemanusiaan.
 Pengusaha akan bertanggung jawab bila kecelakaan kerja
diakibatkan bukan kesalahan pekerja.

 Tahun 1091 di Amerika diberlakukan UU kompensasi ( Work


Compentsation Law )
“ Tidak memandang kecelakaan tersebut terjadi akibat kesalahan
korban atau tidak, yang bersangkutan mendapat ganti rugi “

 Tahun 1931 H.W Heinrich dalam buku “ Industrial accident


Prevention” prinsip gerakan K3 sampai saat ini. Kecelakaan/
peledakan
PERKEMBANGAN PERATURAN K3
DI INDONESIA
 Peraturan K3 Periode Tahun 1847 s.d 12 januari 1970

 Tahun 1847 , Hindia Belanda melakukan pengawasan penggunaan


mesin uap, keselamatan ditujukan pada K3 belum pada rakyat
Indonesia.
 28 Pebruari 1852 Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan
staatblad no. 20 tentang Keselamatan kerja pemakaian mesin
uap.
 Veiligheid Reglement (VR) tahun 1910 Staatblad No 406 tentang
keselamatan kerja pemakaian diesel dan listrik di industri
pengolahan.
 Stoom Ordonantie dan stoom Verordening Tahun 1930 (Stbl No.
225 dan Stbl N0. 225) tentang keselamatan pemakaian pesawat
uap ( sampai saat ini diterjemahkan menjadi UndangUndang dan
Peraturan Uap).
 Undang-Undang Penimbunan dan Penyimpan Minyak tanah dan
bahan-bahan cair lainnya yang mudah menyala (stbl 1927 No. 99.
 Ordonantie menyangkut minyak tanah tahun 1927 (Stbl 1927 No.
214)
 Loodwit Ordonnantie, Stbl No. 509 tahun 1931, yang mengatur
pengawasan terhadap bahan yang mengandung racun (pabrik cat,
accu, percetakan dll)
 Vuurwerk Ordonantie dan Vuurwerk Verordening Stbl. No. 143
dan no. 10 tahun 1932 dan tahun 1933, mengatur pengawasan
terhadap pelaksanaan undang-undang dan peraturan petasan
 Industrienbaan Ordonantie dan Industriebaan Verordening Stbl.
No. 595 dan No. 29 Tahun 1938 dan tahun 1939 tentang
pengawasan terhadap jalan kereta api, loko dan gerbongnya yang
digunakan sebagai alat angkut selain PJKA.
 Retribusi Ordonantie Stbl No. 424 tahun 1940 dan Retributie
Vorerdening Stbl No. 425 tahun 1940.
 Undang No. 10 Tahun 1961 tentang Penetapan Peraturan
pemerintah pengganti Undang - Undang No. 1 tahun 1962 Tentang
barang (Lembaran Negara No. 251 tahun 1961)
 Peraturan Khusus (peraturan pemberlakuan peraturan Belanda di
Indonesia)
 HH : Mengenai Perusahaan-perusahaan pabrik-
pabrik dan tempat bekerja dimana timah putih
kering dikerjakan atau diolah.
 II : Instalasi-instalasi untuk pembuatan gas
karbid bagi keperluan teknik. (Tidak berlaku lagi).
 KK : Mengenai Pabrik-pabrik dan tempat
tempat dimana bahan yang dapat meledak,
diolah atau dikerjakan. (Tidak
berlaku lagi).
 LL : Mengenai Usaha-usaha keselamatan
kerja untuk pekerjaan-pekerjaan di dalam
tangki-tangki apung.
 NN : Mengenai Perusahaan –perusahaan dan
pabrik pabrik yang membuat gelas atau barang
dari gelas
o Peraturan K3 periode 12 Januari 1970 s.d. sekarang
UU no. 1 tahun 1970 menggantikan VR 1910
• Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1973 tentang
pengaturan dan pengawasan keselamatan kerja di
bidang pertambangan
• PP No. 07 Tahun 1973 tentang pengawasan atas
peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida.
• PP No. 11 tahun 1975 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja radiasi
• PP No. 11 tahun 1979 tentang keselamatan kerja
pada pemurnian dan pengolahan miyak dan gas
bumi.
• Peraturan Pelaksana UU No. 1 tahun 1970
• Peraturan-peraturan dan Keputusan Menteri Tenaga
Kerja.
MINDSET
TEORI KECELAKAAN KERJA
 Aman (safe) adalah suatu kondisi dimana atau kapan
munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke
tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya
(danger).

 Keselamatan (safety) adalah


• Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of
accident loss), Injury/penyakit Akibat Kerja, kerugian harta
benda, proses, kerusakan lingkungan )
• Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan
(mengontrol) resiko yang tidak bisa diterima (the ability to
identify and eliminate unacceptable risks)

 Kesehatan (Health) adalah


• Derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi individu (the
degree of physiological and psychological well being of the
individual)
DANGER, INCIDENT & ACCIDENT

 Danger : Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi


dimana atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah
lawan dari aman atau selamat.

 Incident : Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana


pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya accident.

 Accident : Suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak


diinginkan, gangguan terhadap pekerjaan berakibat cedera
pada manusia, kerusakan barang, dan pencemaran
lingkungan.
DANGER
hampir putus
putus
INSIDENT

ACCIDENT

30
TEORI GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material

$5 $50
• Terlambat dan ganguan produksi
HINGGA • Biaya legal hukum
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
KERUSAKAN PROPERTI fasilitas dan peralatan gawat darurat
(BIAYA YANG TAK • Sewa peralatan
DIASURANSIKAN) • Waktu untuk penyelidikan

$1 $3
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
HINGGA • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau
BIAYA LAIN YANG biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik

32
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN
RESIKO KECELAKAAN KERJA

TENAGA
KERJA
KESEHATAN KESELAMATAN

PROSES

BAHAN ALAT

LINGKUNGAN
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
• Substances  ExFlammable • Ergonomics
 plosive Accidental • Psychosocial
 Combustible release
 Corrosive
2. Konsekuensi  Minor 2. Konsekuensi
• Accident  Injuries  Mayor • Terpapar  kontak  penyakit
 Fatal mendadak, menahun, kanker dan
 Assets  Damage dampak terhadap masyarakat umum
(Prolonged Reaction)
• Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
• Environment (bahan • Titik berat pd
. Konsentrasi kepedulian pencemar) bahaya tersembunyi
• Process • Titik berat pd • Exposure • Sepertinya kurang
• Equipment, facilities, kerusakan asset, • Work hours urgent (laten)
tools fatality • PPE
• Working practices •
• Prinsip pendekatan
Sepertinya urgen • Pendidikan • Pengkajian
• Guarding (bahaya mendadak) • Karir jab. Sesuai kepaparan
• Pengalaman • Prinsip pendekatan
• Karir lapangan + • Pengkajian resiko pendidikan • Utk
memperkecil
pelatihan • Utk memperkecil
kepaparan
resiko 34
PERKEMBANGAN
DOMINO THEORY MODEL
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata
rantai sebab-akibat (Domino Sequence)

LACK OF
BASIC IMMIDIATE INSIDENT LOSSES
CONTROL/kurang INSIDENT
CAUSES/penyebab CAUSES/penyebab
pengendalian
dasar langsung
( H.W. HEINRICH, 1931)

ENVIRON
PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY
MENT

SOCIAL
ENVIRON FAULT UNSAFE
MENT OF ACT/
PERSON UNSAFE
CONDITION
38
39
40
41
42
43
44
45
46
( FRANK BIRD JR, 1970 )

Lack of SYMPTOM
ORIGIN CONTACT Loss
Control

LACK OF
CONTROL/ BASIC IMMEDIATED
INCIDENT INJURY
Kurang
CAUSES/ CAUSES/penye / ACCIDEN
and /or
bab langsung
pengerdalian penyebab DAMAGE
dasar
( Model - Bird & German, 1985 )

Lack of
Basic Immediate
Control/
Causes/p Causes/pe
Kurang Incident Loss
enyebab nyebab
pengenda
dasar langsung
lian

Inadequate
Program Personal Substandard Contact People
Inadequate
Factors Acts With Property
Standard Job Substandard Energy or Process
Conditions Substance
Inadequate Factors (Profit)
Compliance
Penyebab dan Akibat Kerugian
THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL
Bird & German, 1985

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB INSIDEN


LANGSUNG KERUGIAN
KONTROL DASAR (Kontak)

PROGRAM KEJADIAN>
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN KECELAKAAN
KONTAK
PERORAN TAK AMAN DENGAN ATAU
STANDAR
TAK SESUAI
GAN & ENERGI KERUSAKAN
KONDISI ATAU
KEPATUHAN FAKTOR BAHAN/ YANG TAK
PELAKSANA TAK AMAN
AN
KERJA ZAT DIHARAPKAN
Penyebab dan Akibat Kerugian
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PROGRAM TIDAK SESUAI


LACK OF CONTROL

STANDARD TIDAK SESUAI


KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
Penyebab dan Akibat Kerugian
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 KEMAMPUAN FISIK ATAU


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
LAYAK  ENGINEERING
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  PENGADAAN (PURCHASING)
 STRESS MENTAL  KURANG PERALATAN
 KURANG PENGETAHUAN  MAINTENANCE
 KURANG KEAHLIAN  STANDAR KERJA
 MOTIVASI TIDAK LAYAK  SALAH PAKAI/SALAH MENGUNAKAN
Penyebab dan Akibat Kerugian
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN


PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK
 OPERASI TANPA OTORISASI
LAYAK
 GAGAL MEMPERINGATKAN
 APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN
 KECEPATAN TIDAK LAYAK  PERALATAN RUSAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK
 KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN
 VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
Penyebab dan Akibat Kerugian
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk
 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
Penyebab dan Akibat Kerugian
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

MANUSIA
PERALATAN
MATERIAL
LINGKUNGAN
Kerugian pada manusia

55
Kerugian pada peralatan

56
Kerugian pada material dan lingkungan

57
TEORI IDENTIFIKASI
BAHAYA DAN PENILAIAN
RISIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA
Kegiatan untuk menemukan, mengenali, dan
mendeskripsikan potensi bahaya dari alat, bahan,
lingkungan kerja, cara kerja, sifat pekerjaan, proses
produksi.

Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai panduan

Sumber/kondisi apa yang dapat menimbulkan


cidera/loss ?
Apa / siapa yang terexposure/korban/Target ?
Jenis kerugian / type kecelakaan yang mungkin
terjadi ?
Pengertian Risk & Hazard

Hazard : suatu kondisi yang dapat menyebabkan


kerugian/gangguan/kecelakaan

Perbedaan Hazard & Risk :


Contoh : “seorang termakan soto basi”
Hazard : soto basi
Besar hazard yang ada tergantung dari tingkat racun pada soto
Risk : Kemungkinan orang tersebut makan soto dan
efek racun terhadap tubuhnya.
Besar risk tergantung dari :
- Nilai kemungkinan memilih soto / nilai berapa sering
memilih soto;
- efek racun terhadap tubuhnya.
ALUR IDENTIFIKASI
DATA SISTEM

IDENTIFIKASI BAHAYA

PERKIRAAN KEMUNG PERKIRAAN AKIBAT


KINAN KECELAKAAN KECELAKAAN

PENETAPAN
RESIKO

RESIKO DAPAT
DITERIMA

SISTEM
DIOPERASIKAN
61
DEFINISI
Analisa Risiko/Risk Analysis
Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara
menentukan besarnya probability/frekuensi dan
tingkat keparahan dari akibat/consequences suatu
risiko

Penilaian Risiko/Risk Assessment


Penilaian suatu risiko dengan cara
membandingkannya terhadap tingkat atau karena
risiko yang telah ditetapkan
Ada 3 cara dalam penilaian risiko yaitu:

 Kualitatif
 Semikuantitatif
 Kuantitatif
Analisa Kualitatif
Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko dengan cara
membandingkan terhadap suatu deskripsi/uraian dari parameter
(peluang dan akibat) yang digunakan.Umumnya metode matriks
dipakai.
Analisa Semikuantitatif
Metode ini pada prinsipnya hampir sama dengan analisa kualitatif,
perbedaannya pada metode ini uraian/deskripsi dari parameter yang ada
dinyatakan dengan nilai/score tertentu.
Analisa Kuantitatif
Metode penilaian ini dilakukan dengan menentukan nilai dari
masing-masing parameter yang didapat dari hasil analisa data-
data yang representatif.

Analisa terhadap nilai


peluang atau akibat
dilakukan dengan beberapa
metode seperti ; analisa
statistik, model komputer,
simulasi, fault tree
analysis,dll
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Eliminasi

Subtitusi

Rekayasa Teknis

Rekayasa Administrasi

Alat Pelindung Diri

67
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Eliminasi Menghilangkan suatu
bahan/tahapan proses berbahaya

68
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Contoh :
 Mengganti bahan bentuk serbuk
dengan bentuk pasta
 Proses menyapu diganti dengan
Subtitusi vakum
 Bahan solvent diganti dengan bahan
deterjen
 Proses pengecatan spray diganti
dengan pencelupan

69
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO

Contoh :
 Pemasangan alat
pelindung mesin
Rekayasa Teknis  Pemasangan general
dan local ventilation
 Pemasangan alat sensor
otomatis

70
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO

Contoh :
 Pemisahan lokasi
Rekayasa
 Pergantian shift
Administrasi
kerja
 Pembentukan sistem
kerja
 Pelatihan karyawan

71
HIERARKI
PENGENDALIAN RESIKO

Contoh :
 Helmet
APD  Safety Shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles
72
GKAH-LANGKAH MENCEGAH KECELAK
(Menurut ILO)
1. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa
• Pengawasan & pemantauan pelaksanaan K3

2. STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tingkat kemajuan
pelaksanaan K3

3. INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi
tempat kerja masih memenuhi ketentuan &
persyaratan K3

73
4. RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tingkat
kemajuan bidang K3 sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi

5. PENDIDIKAN & LATIHAN


• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan &
ketrampilan K3 bagi Tenaga Kerja

6. PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bidang K3
• Bukan melalui penerapan & pemaksaan melalui
sanksi-sanksi

74
PENGENALAN
ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
Pengenalan APD
Definisi :
Suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh
tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.

Jenis Jenis :
1. Alat Pelindung Kepala
Fungsi: melindungi kepala dari
benturan, terantuk benda tajam
atau benda keras, kejatuhan atau
terpukul oleh benda-benda yang
melayang atau meluncur di udara,
radiasi panas, api dan percikan
bahan-bahan kimia.
Pengenalan APD
2. Alat pelindung mata dan muka
Fungsi kacamata pengaman adalah melindungi mata
dari:
1. Percikan bahan-bahan korosif
2. Kemasukan debu-debu atau partikel-partikel yang
melayang di udara
3. Lemparan benda-benda kecil, panas
4. Pemajanan gas-gas atau uap-uap kimia yang dapat
menyebabkan iritasi pada mata
5. Radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion
maupun yang tidak mengion
6. Pancaran cahaya
7. Benturan atau pukulan benda keras atau benda
tajam
Pengenalan APD
2. Alat pelindung mata dan muka
Jenis :
Kacamata (spectacles), Goggles,
Tameng muka (face shield)
Pengenalan APD
3. Alat pelindung telinga
Fungsi: Melindungi alat pendengaran (telinga) dari
kebisingan dan melindungi telinga dari percikan api atau
logam-logam yang panas.
Jenis :
• Sumbat telinga atau ear plug
• Penutup telinga atau ear muff

4. Alat pelindung pernafasan (Respirator)


Fungsi : Memberikan perlindungan organ pernafasan
akibat pencemaran udara oleh faktor kimia seperti
debu, uap, gas fume, asap, mist, kabut dan sebagainya.
Jenis :
• Respirator untuk memurnikan udara
• Respirator untuk memasok udara
Pengenalan APD
5. Pelindung Tangan
Fungsi : Melindungi tangan dan jari-jari tangan dari
pajanan api, panas, dingin, radiasi elektromagnetik,
radiasi mengion listrik, bahan kimia, benturan dan
pukulan, tergores, terinfeksi.
Jenis : Sarung tangan biasa, Mitten, Hand Pad, Sleeve

6. Pelindung Kaki
Fungsi: Melindungi kaki dari timpaan benda-benda berat,
tertuang logam panas cair dan bahan kimia korosif,
penyakit kulit, tersandung , terpeleset, tergelincir.
Pengenalan APD
Jenis :
• Sepatu keselamatan pada pekerjaan peleburan dan
pengecoran logam
• Sepatu keselamatan pada tempat kerja yang
berpotensi bahaya peledakan
• Sepatu keselamatan pada tempat kerja yang
berpotensi bahaya listrik
• Sepatu kerja untuk pekerja bangunan atau kontruksi
• Sepatu kerja pada tempat kerja yang basah atau
licin.
• Sepatu keselamatan untuk mencegah bahaya terinjak
benda-benda runcing
• Sepatu keselamatan untuk mencegah dari kontak
bahan kimia
Pengenalan APD
7. Pakaian pelindung
Fungsi: Melindungi sebagian atau seluruh bagian tubuh dari
bahaya percikan bahan-bahan kimia, radiasi, panas,
bunga api maupun api.
Jenis :
• Apron (menutup sebagian tubuh
mulai dari dada sampai lutut)
• Overalis (menutup seluruh tubuh).

8. Tali dan Sabuk pengaman


Fungsi: Digunakan untuk mengurangi resiko bahaya fisik
apabila si pemakai terjatuh.
Jenis :
• Penggantung
• Pelana atau harness

Anda mungkin juga menyukai