2. Perusahaan akan memberikan sosialisasi kepada karyawan dalam hal pencegahan, perawatan
dan konseling mengenai HIV/AIDS dengan menyediakan informasi yang benar melalui poster,
leaflet, sticker atau bahan informasi lain serta melakukan pelatihan sesuai kemampuan
Perusahaan.
3. Pekerja dengan HIV positif tetap memiliki hak untuk bekerja kecuali dengan kondisi–kondisi
medis yang bertentangan dengan pekerjaan yang spesifik beresiko menularkan HIV/AIDS.
5. Pekerja tidak diperbolehkan menolak bekerja bersama pekerja yang terinfeksi HIV.
7. Perusahaan tidak mempersyaratkan tes HIV/AIDS dalam pemeriksanaan awal sebagai syarat
rekruitmen pekerja.
8. Tes HIV/AIDS tidak menjadi bagian dari pemeriksanaan berkala, promosi, kesempatan
mendapatkan pelatihan/pendidikan, kelangsungan status kerja kecuali atas kehendak pekerja
sendiri.
Dengan adanya Kebijakan ini diharapkan penyebaran HIV/AIDS dapat dikontrol dan dapat
membangun perilaku hidup yang positif dan bertanggung jawab.
Ditetapkan di,
Yogyakarta, 18 Desember 2008