Anda di halaman 1dari 9

TINJAUAN BIOPSIKOLOGIS, AGAMA DAN SOSIAL

BUDAYA PERAWATAN PALIATIF

Nama kelompok :

1. Regina.S.Turnip ( PO.71.20.1.18.0026 )
2.Diah Ayu Anjani ( PO.71.20.1.18.0006 )
3.Aquardo Leovalentino S ( PO.71.20.1.18.0004 )
4. Putrision Simamora ( PO.71.20.1.18.0024 )
5.Yuliana Saputri ( PO.71.20.1.18.0038 )
6.Yuliza ( PO.71.20.1.18.0039 )
7.Syafiva Sunnahwiyah ( PO.71.20.1.18.0033 )
8.Muhammad Rasyid Ridha ( PO.71.20.1.18.0018 )
PENGERTIAN PALLIATIVE
CARE

• Palliative care adalah suatu perawatan kesehatan terpadu yang menyeluruh


dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi.
• Tujuannya adalah untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang
umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, dan juga memberikan support kepada
keluarganya. Salah satu tujuan dasar dari palliative care adalah mengurangi
penderitaan pasien yang termasuk didalamnya adalah menghilangkan nyeri yang
diderita oleh pasien tersebut.
PENGKAJIAN FISIK DAN PSIKOLOGIS DALAM PERAWATAN PALIATIF

• PEMERIKSAAN FISIK DILAKUKAN MULAI DARI KEPALA SAMPAI KAKI DENGAN MELIHAT
SEGALA KELAINAN DAN KETIDAKNORMALAN YANG ADA PADA TUBUH PASIEN
1. Pemeriksaan fisik

- Identitas klien

-Keluhan utama

-Riwayat kesehatan sekarang

-Riwayat kesehatan dahulu

-Riwayat kesehatan keluarga

-Riwayat psikososial

- Pola kesehatan sehari-hari selama di rumah dan RS


- Pola nutrisi dan metabolisme

- Pola tidur dan istirahat

- Pola aktivitas

- Pola reproduksi dan seksual


- PEMERIKSAAN FISIK
- KEADAAN UMUM : APAKAH KLIEN LEMAH, TERPASANG INFUS ATAU TIDAK
- REVIEW OF SYSTEM (ROS)
• Kepala : posisi kepala, bentuk kepala, warna rambut, distribusi rambut, apakah terlihat bayangan pembuluh darah, apakah terdapat
luka, tumor, edema, ketombe, dan bau.
• Leher : apakah trakea simetris, adakah pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis, nyeri tekan.
• Thoraks : dilihat bentuk, apakah terdapat masa, dan otot bantu napas
• Ketiak dan payudara : apakah didapatkan pembesaran kelenjar limfe dan benjolan, keadaan puting dan areola
• Abdomen : bentuk simetris atau tidak, adakah nyeri tekan, apakah ada benjolan, tanda pembesaran hepar, tidak didapati asites, dan
hasil perkusi didapat suara timpani,
• Genetalia
• Anus dan rektum : tidak ada abses, hemoroid, apakah pada rektum didapati lendir, darah, atau nanah.
• Ekstremitas : kekuatan otot menurun, terdapat oedema, tampak tanda atropi
• Integumen : warna, tekstur kering, terdapat kemerahan pada area, turgor buruk, terdapat tanda sianosis, akral dingin, capillary refill
time >3 detik, ada tanda inflamasi pada kuku
• Status neurologis
- Pemeriksaan penunjang
• Hasil test enzime linked sorbent assay (ELISA) : dari hasil test ELISA yang dilakukan,
menunjukkan hasil bahwa tn. T positif dibuktikan dengan antibodi dalam serum mengikat antigen
virus murni di dalam enzyme-linked antihuman globulin.
• Hasil test western blot: positif
• P24 antigen test : positif
• Kultur HIV : positif, dengan kadar antigen P24
• Meningkat
RESPON PSIKOLOGIS (PENERIMAAN DIRI) TERHADAP PENYAKIT

1. Pengingkaran (denial) pada tahap pertama pasien menunjukkan karakteristik perilaku pengingkaran,
mereka gagal memahami dan mengalami makna rasional dan dampak emosional dari diagnosa.
2. Kemarahan (anger) apabila pengingkaran tidak dapat dipertahankan lagi, maka fase pertama berubah
menjadi kemarahan.
3. Sikap tawar menawar (bargaining) setelah marah-marah berlalu, pasien akan berfikir dan merasakan
bahwa protesnya tidak ada artinya.
4. Depresi selama fase ini pasien sedih/ berkabung mengesampingkan marah dan pertahanannya serta mulai
mengatasi kehilangan secara konstruktif.
pandangan tentang kematian menurut
beberapa agama

1. Agama kristen
• Katolik
Dalam agama katolik mati itu hanya suatu perpisahan untuk waktu sementara. Setelah kematian akan muncul
kehidupan yang abadai dan tuhan.
• Protestan
Sebagaimana halnya dengan pandagan katolik, kisten juga memiliki pandangan bahwa
Penyakit dan kemaitan adalah swebagai akibat dosa dari adam . seseorang dengan sadar harus memlilih tuhan dan
mengetahui bahwa ia dapat masuk ke kerajaan allah setelah meninggal.

2. Agama islam
• Kematian bagi agama islam adalah suatu gangguan keseimbangan sebagaimana yang dimaksud oleh allah.

3. Agama hindu
• Bagi orang orang yang beragama hindu dikatakanbahwa penyakit adalah akibat dari dewa dewa yang marah atau
kuasa kuasa yang lain.
spiritualitas

Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan yang maha kuasa dan maha pencipta,
sebagai contoh seseorang yang percaya kepada allah sebagai pencipta atau sebagai maha kuasa.
Spiritualitas mengandung pengertian hubungan manusia dengan tuhan dengan melakukan sholat,
puasa, zakat, haji, doa dan sebagainya
• Fungsi spiritualitas
Spiritualitas berperan sebagai sumber dukungan dan kekuatan bagi individu. Pada saat stress
individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya
• Karakteristik spiritualitas
A. Hubungan dengan diri sendiri
Merupakan kekuatan dari dalam diri seseorang yang meliputi pengetahuan diri yaitu siapa dirinya,
apa yang dapat dilakukannya dan juga sikap yang menyangkut kepercayaan pada diri sendiri,
percaya pada kehidupan atau masa depan, ketenangan pikiran, serta keselarasan dengan diri sendiri
• Hubungan dengan orang lain atau sesama
Hubungan seseorang dengan sesama sama pentingnya dengan diri sendiri. Kebutuhan untuk
menjadi anggota masyarakat dan saling keterhubungan telah lama diakui sebagai bagian pokok
dalam pengalaman manusiawi.
• Hubungan dengan alam
Pemenuhan kebutuhan spiritualitas meliputi hubungan individu dengan lingkungan. Pemenuhan
spiritualitas tersebut melalui kedamaian dan lingkungan atau suasana yang tenang. Kedamaian
merupakan keadilan, empati, dan kesatuan. Kedamaian membuat individu menjadi tenang dan
dapat meningkatkan status kesehatan
• Hubungan dengan tuhan
Pemahaman tentang tuhan dan hubungan manusia dengan tuhan secara tradisional dipahami dalam
kerangka hidup keagamaan.

Anda mungkin juga menyukai