Anda di halaman 1dari 30

Nursing Health :

Body Alignment
Nursinih,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.An.
 Bagian yang dipelajari dari postur tubuh adalah
persendian, tendon, ligamen, dan otot.
 Apabila keempat bagian tersebut digunakan dgn
benar dan trjd keseimbangan, maka dpt
menjadikan fungsi tubuh maksimal, seperti dlm
posisi duduk, berdiri dan berbaring yg benar.
Postur tubuh yang baik bermanfaat

meningkatkan fungsi tangan dengan baik

mengurangi jumlah energi yang digunakan

mempertahankan keseimbangan,

mengurangi kecelakaan,

memperluas ekspansi paru

meningkatkan sirkulasi renal dan gastrointestinal


Prinsip body alignment adalah sebagai
berikut:
1. Keseimbangan dpt dipertahankan jika line of gravity
melewati dan base of support
2. The base of support lebih luas dan pusat gravity lebih
rendah kestabilan dan keseimbangan lebih besar.
3. Jika line gravity berada diluar pusat dr base of support,
energi lebih byk digunakan utk mempertahankan
keseimbangan.
4. The base of support yg luas dan bagian-bagian dr body
alignment baik akan menghemat energi dan mencegah
kelelahan otot
5. Perubahan dlm posisi tubuh membantu mencegah
ketidaknyamanan otot - otot.
Coun’t

5. Perubaan dlm posisi tubuh membantu mencegah


ketidaknyamanan otot-otot.
6. Body alignment yg jelek dalam waktu yg lama dpt
menimbulkan rasa nyeri kelelahan otot dan kontraktur.
7. Karena struktur enatomi individu berbeda maka
intervensi keperawatan hrs secara individual dan sesuai
dgn kebutuhan individu tersebut.
8. Memperkuat otot-otot yg lemah, membantu mencegah
kekakuan otot dan ligament ketika body alignment jelek
baik secara temporal maupun penggunaan yg kurang
hati-hati.
Factor- factor mempengaruhi body alignment

2. Postural reflek dan Apposing


1. Gravity Muscles Group.
Gravity adl atraksi timbal balik Action dr otot postural yg terus
antara tbh dan bumi. menerus menyokong ssorg pd
Pusat gravity: titik pusat seluruh posisi tegak melawan gravity.
massa dari suatu objek. a. Otot ekstensor: otot-otot anti
The line of gravity: imaginary gravity.
garis vertical melalui pusat b. Kontraksi otot-otot
gravity suatu objek. menyokong posisi tegak
The base of support: fondasi disebut postural tonus
dimana seseorang sedang c. Numorous postural/ Righting
 istirahat.
reflek
 Numorous postural/
Righting reflek merangsang
dan mempertahankan
postural tonus adalah: 3. Status kesehatan
1) Labyrithing sense 4. Nutrisi
2) Tonicneel- righting 5. Emosi
reflex.
3) Actual oroptic reflex
6. Faktor social
4) Propoceptor or 7. Gaya hidup (life
kinesthetic sense. style)
5) Extensor or anti gravity
(stretum) reflex
8. Perilaku dan nilai-
6) Plantar reflex. nilai
7) Perubahan postur 9. Hidrasi pasien
8) Struktur anatomy
individu yg berbeda.
Status Kesehatan.
Perubahan status kesehatan dpt menimbulkan keadaan yg
tidak optimal terdpt organ atau bagian tubuh yg mengalami
kelelahan atau kelemahan shg dpt mempengaruhi
pembentukan postur tubuh.

Nutrisi.
Nutrisi merupakan bahan untuk menghasilkan yang
digunakan dalam membantu proses pengaturan
keseimbangan organ, otot, tendon, ligamen dan persendian.
Apabila status nutrisi kurang, kebutuhan energi pada organ
tersebut akan kurang sehingga dapat proses keseimbangan.
Emosi.
Emosi dpt menyebabkan kurangnya kendali dlm menjaga
keseimbangan tubuh. Hal tersebut dpt mempengaruhi proses
koordinasi pd otot, ligamen, sendi dan tulang.

Perilaku dan Nilai.


Gaya Hidup.
Adanya perubahan perilaku &
Perilaku gaya hidup dpt membuat
nilai ssorg dpt mempengaruhi
seseorang jadi lebih baik atau
pembentukan postur tbh.
bahkan sebaliknya mjd buruk.
Sebagai contoh, perilaku dlm
Ssorg yg memiliki gaya hidup yg
membuang sampah di
tidak sehat misalnya selalu
sembarang tmp dpt
menggunakan alat bantu dalam
mempengaruhi proses
melakukan kegiatan sehari-hari,
pembentukan postur tbh orang
dpt mengalami ketergantungan shg
lain yg berupaya utk selalu
postur tbh tdk berkembang dgn
bersih dr sampah
baik
 Pengaturan gerakan 
Koordinasi gerakan tubuh merupakan
fungsi yang terintregasi dari system
skeletal oto skelet dan system
syaraf. (I unit fungsi)

 Kelainanpostur:
Kelainan postur yg didpat atau
congenital mempengaruhi efisiensi
system moskuloskeletal, spt
kesejajaran tubuh keseimbangan dan
penampilan.
Macam2 abnormal body alignment:
1. Tortikolis
Mencondongkan kepala ke sisi yang sakit, dimana otot
sternokleidomastoideus berkontraksi.
Penyebab: kondisi congenital.
Penatalaksanaan: operasi, pemanasan, topangan, atau
imobilisasi berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan.

2. Lordosis
kurva anterior pda spinal lumbal yg melengkung ber>.
Penyebab: kondisi congenital, kondisi temporer missal, kehamilan.
Penatalaksanaan: latihan peregangan spinal berdasarkan
penyebab.
3. Kifosis

Peningkatan kelengkungan pd 4. Kifolordosis


kurva spinal torakal.
Penyebab: kondisi congenital, Kombinasi dari kifosis dan
penyakit tulang atau ricket lordosis.
tuberkolosis spinal. Penyebab: kondisi congenital.
Penatalaksanaan: latihan Penatalaksanaan: sama dgn
peregangan spinal, tidur tanpa metode yg digunakan utk
bantal, menggunakan papan kifosis dan lordosis
tempat tidur, memakai jaket, berdasarkan penyebab.
penggabungan spinal
(berdasarkan penyebab dan
tingkat keparahan).
6. Kifoskoliosis
5. Skoliosis
Tidak normalnya kurva
spinal anteroposteriol dan
Kurvatura spinal lateral, tinggi
lateral.
pinggul dan bahu tidak sama.
Penyebab: kondisi
Penyebab: kondisi congenital,
congenital, poliomyelitis, kor
poliomyelitis, paralisis spastic,
pulmonal.
panjang kaki tidak sama
Penatalaksanaan:
Penatalaksanaan:
immobilisasi dan operasi
immobilisasi dan operasi
(berdasarkan penyebab dan
(berdasarkan penyebab dan
tingkat keparahan).
tingkat keparahan).
7. Dysplasia Pinggung
Kongenital
Ketidakstabilan pinggul dgn 8. Knock-knee (genu
keterbatasan abduksi pinggul, varum)
dan kdg-kdg kontraktur adduksi
(kaput vemur tdk bersambung Kurva kaki yang masuk
dgn assetatbulum krn abnormal ke dalam sehingga lutut
kedangkalan assetatbulum). rapat jika seseorang
Penyebab: kondisi congenital berjalan.
(biasanya dgn kelahiran Penyebab: kondisi
sungsang). congenital, penyakit
Penatalaksanaan: tulang atau ricket.
mempertahankan abduksi paha Penatalaksanaan: knee
yg terus menerus shg kaput braces, operasi jika
vemur menekan ke bagian tidak dapat diperbaiki
tengah assetatbulum, beban oleh pertumbuhan.
abduksi, gips, pembedahan.
 Latihan untuk meningkatkan
body alignment yang baik:

1. Berjalan
2. Berenang
Pengertian body mekanik
 Body mekanik adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menggambarkan
digunakannya tubuh dan bagian-bagianya
secara effisien , aman dan terkoordinasi
untuk memindahkan suatu obyek dan
melakukan pekerjaan sehari-hari.
Pengggunaan pada saat:
mengatur posisi pasien diatas
bedmemindahkan pasien diantara
bed,kursi roda dan brankat
Konsep dlm body mekanik
1. Friksi
Kekuatan yang melawan pergerakan suatu obyek pada suatu
permukaan
2.  Inertia
Kecendrungan suatu benda untuk tetap diam pada saat diam dan
untuk tetap bergerak pada saat ia bergerak.
3.  Fulcrum
Titik ungkit,dimana pengungkit bergerak.
4.  Lever (pengungkit)
Digunakan untuk memudahkan pada saat mengangkat benda.
5. Force (kekuatan)
Energy yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pergerakan.
Body Mekanik meliputi 3 elemen dasar yaitu :

1. Body Aligement (Postur Tubuh)


Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam
hubungannya dengan bagian tubuh yang lain.
2. Balance / Keseimbangan
Keseimbangan tergantung pada interaksi antara
pusat gravity, line gravity dan base of support.
3. Koordinated Body Movement (Gerakan tubuh
yang terkoordinir)
Pergerakan Dasar Yang Digunakan Dlm Body Mekanik

 1. Walking / berjalan
Kestabilan berjalan, sangat berhubungan dg
ukuran base of support
2. Squating / jongkok
Squating mempertinggi atau meningkatkan
keseimbangan tubuh, ketika seseorang
mengangkat obyek yg terletak dibawah pusat
gravity tubuh.
 3. Pulling / menarik
4. Pivoting / berputar
Pivoting adalah s/u tehnik dimana tubuh
dibungkukkan dlm rangka menghondari terjadinya
resiko keseleo tulang
3. Posisi berbaring
Letakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan penyokong posisi
dipindahkan dari tempat tidur, kemudian tubuh ditopang dengan kasur
yang cukup dan vertebra harus lurus dengan alas yang ada . apabila
dijumpai kelainan pada pasien, maka terdapat penurunan sensasi atau
gangguan sirkulasi serta adanya kelemahan.

4.       Cara berjalan


Dikaji untuk mengetahui mobilitas dan kemungkinan resiko cedera akibat dari
terjatuh, pasien diminta berjalan sepanjang 10 langkah kemudian perawat
memperhatikan hal-hal berikut ini :
a.       Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, punggung tegak.
b.      Tumit menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum jari-jari kaki.
c.       Langkah lembut, terkoordinasi dan ritmik
d.      Mudah untuk memulai dan mengakhiri berjalan
e.      Jumlah langkah per menit (pace) 70-100 X per menit, kecuali pada orang
tua mungkin 40 X per menit.

Anda mungkin juga menyukai